Anda di halaman 1dari 20

SAMBUTAN

MENTERI PERDAGANGAN
PADA
EKSPOS DAN PEMUSNAHAN
GARAM HIMALAYA DAN MINUMAN
BERALKOHOL HASIL
PENGAWASAN DITJEN PKTN
TAHUN 2020

BEKASI, 22 JULI 2020


Yang terhormat,
1. Bapak Bupati Bekasi beserta
jajarannya;
2. Para Pejabat Eselon I
Kementerian Perdagangan
beserta jajarannya;
3. Para Pejabat Kementerian/
Lembaga yang hadir beserta
jajarannya;
4. Para undangan dan hadirin yang
berbahagia.

Assalamualaikum wr.wb.,
2
Shalom, Om Swastiastu, Namo
Buddhaya,
Salam Kebajikan
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera
bagi kita semua.

Pada kesempatan ini marilah kita


bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kita masih diberikan
kesehatan, kekuatan dan
kesempatan untuk terus bekerja
menyelenggarakan tugas-tugas
Pemerintah di sektor perdagangan.

3
Apresiasi dan terima kasih atas
kehadiran saudara-saudara untuk
mengikuti kegiatan ini. Saya merasa
berbahagia dapat hadir pada acara
ini karena kehadiran kita dalam
kegiatan Ekspos dan Pemusnahan
Garam Himalaya dan Minuman
Beralkohol hasil pengawasan yang
dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Perlindungan Konsumen dan Tertib
Niaga. Kegiatan kali ini adalah
sebuah wujud nyata komitmen serta
keseriusan pemerintah untuk
meningkatkan perlindungan
konsumen dan tertib niaga di
Indonesia.
4
Saudara-saudara yang saya
hormati,

Di tengah ketidakpastian global


akibat pandemi COVID-19 ini,
Kementerian Perdagangan terus
mengerahkan segenap upaya yang
ada dalam mendukung
perekonomian Indonesia. Dukungan
tersebut diupayakan melalui berbagai
kebijakan di bidang perdagangan
dalam rangka peningkatan iklim
investasi, perbaikan daya saing
industri, perbaikan efisiensi logistik,
stimulus ekspor, serta penguatan
daya beli masyarakat yang didukung

5
dengan upaya perlindungan terhadap
konsumen. Penguatan daya beli
masyarakat perlu didukung dengan
upaya perlindungan konsumen,
mengingat bahwa pada masa
pandemi ini terjadi perlambatan
ekonomi yang cukup memukul sektor
konsumsi, dimana pada kuartal I
tahun 2020 ini perlambatan signifikan
terjadi pada belanja atau konsumsi
rumah tangga yang hanya tumbuh
2,84% sebagaimana dicatatkan oleh
BPS.

Sementara kita ketahui bersama


bahwa pertumbuhan konsumsi

6
rumah tangga telah mendukung
pertumbuhan ekonomi nasional,
dimana belanja rumah tangga
berkontribusi lebih separuh PDB
Indonesia.

Pertumbuhan konsumsi rumah


tangga tentunya dipengaruhi oleh
banyak faktor. Tidak hanya faktor
kestabilan harga yang didukung
dengan kebijakan Harga Eceran
Tertinggi untuk beberapa barang
Pokok dari Kementerian
Perdagangan, juga terdapat peranan
konsumen yang semakin cerdas dan
teliti.

7
Bapak dan Ibu yang berbahagia,

Selain usaha edukasi konsumen,


Ditjen PKTN juga melakukan
penertiban terhadap pelaku usaha
dalam berniaga. Terkait dengan
kepatuhan pelaku usaha terhadap
berbagai ketertiban yang wajib
dipenuhi, maka sudah sangat banyak
pengawasan yang dilakukan oleh
Kementerian Perdagangan dalam hal
ini dilakukan oleh Ditjen PKTN dan
sudah sangat tegas penindakan dan
penegakan hukum yang dilakukan
terhadap pelanggaran yang
dilakukan oleh para pelaku usaha.

8
Terlebih lagi sejak 1 Februari 2018,
Pemerintah telah melakukan
relaksasi tata niaga impor melalui
pergeseran pengawasan di border
menjadi pemeriksaan tata niaga
impor di luar kawasan pabean atau
sering kita kenal dengan
pemeriksaan post border untuk
beberapa produk impor. Perubahan
kebijakan ini menimbulkan peluang
pelaku usaha untuk tidak memenuhi
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Terhadap pemeriksaan post border


ini saya setuju ditindaklanjuti secara

9
tegas, seperti pemusnahan barang,
pemblokiran ijin impor, serta sanksi
pidana. Tindakan tegas ini
dimaksudkan untuk memberikan efek
jera bagi pelaku usaha demi
mewujudkan kehadiran pemerintah
untuk melindungi konsumen, serta
memberikan suasana persaingan
usaha yang sehat.

Bapak dan Ibu yang kami


banggakan,

Guna mempercepat
penyelenggaraan perlindungan
konsumen dan tertib niaga serta
mendorong penciptaan iklim usaha
10
dan hubungan yang lebih berkeadilan
antara pelaku usaha dan konsumen
di seluruh Indonesia, Kementerian
Perdagangan telah membentuk Balai
Pengawasan Tertib Niaga di 4
(empat) kota besar, yaitu Bekasi,
Medan, Surabaya, dan Makassar.
Diharapkan dengan adanya balai-
balai ini dapat menghadirkan peran
pemerintah dalam lebih menjangkau
kehidupan berusaha di Indonesia,
terutama terkait dalam hal
pengawasan di lapangan sebagai
bentuk usaha perlindungan
konsumen dan peningkatan
ketertiban berniaga di Indonesia.
11
Dari tugas dan fungsi Kementerian P
erdagangan dan khususnya Direktora
t Jenderal Perlindungan Konsumen d
an Tertib Niaga, terutama dalam edu
kasi dan perlindungan konsumen sert
a pengawasan kegiatan Perdaganga
n yang telah saya kemukakan, pada
hari ini kita berkumpul untuk dapat m
enyaksikan salah satu hasil kegiatan
yang dilakukan oleh Ditjen PKTN yait
u ekspos dan pemusnahan barang h
asil pengawasan berupa Garam Him
alaya dan Minuman Beralkohol yang
telah ditemukan melanggar ketentua
n peraturan perundang-undangan.

12
Terkait isu Garam Himalaya, menjadi
perhatian pemerintah saat pelaksaan
aan Rapat Koordinasi di Menko Pere
konomian dimana terdapat isu banya
knya penjualan Garam Himalaya seb
agai garam konsumsi, baik melalui p
enjualan di ritel modern maupun penj
ualan online, dan Garam Himalaya te
rsebut dijual tanpa memiliki persyarat
an Standar Nasional Indonesia atau
SNI wajib, sehingga dapat
dimungkinkan mengganggu garam
konsumsi yang diproduksi oleh
petani-petani garam lokal.

13
Sedangkan untuk Minuman Beralkoh
ol yang juga diekspos pada hari ini,
merupakan Minuman Beralkohol yan
g ditemukan pada saat dilakukan pen
gawasan rutin oleh petugas Ditjen PK
TN, melanggar ketentuan distribusi M
inuman Beralkohol yang telah diatur
sesuai ketentuan peraturan perundan
g-undangan.

Hadirin yang saya hormati,

Barang hasil pengawasan yang dieks


pos pada hari ini kemudian sekaligus
akan dimusnahkan dengan bertujuan

14
seperti yang telah saya sampaikan, y
aitu untuk memberikan efek jera bagi
pelaku usaha yang melakukan pelan
ggaran dan juga sebagai contoh kep
ada pelaku usaha lainnya agar dalam
melakukan kegiatan di bidang perd
agangan tetap memperhatikan dan m
enaati ketentuan peraturan perundan
g-undangan.

Kedepannya, saya juga meminta kep


ada jajaran Kementerian Perdaganga
n untuk dapat lebih meningkatkan kin
erja serta koordinasi dan kerjasama li
ntas sektoral dengan Kementerian/ L
embaga lain yang terkait, karena den

15
gan sinergi dan koordinasi yang baik,
bersama-sama kita dapat mendukun
g pertumbuhan dan perkembangan p
erekonomian Indonesia.

Hadirin yang berbahagia,


Akhirnya, ijinkan saya untuk kembali
mengucapkan terima kasih kepada
seluruh hadirin, atas kesediaan
waktunya untuk menghadiri acara ini.

Wabiliahi taufik wal hidayah


Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakaatuh.

Bekasi, 22 Juli 2020

16
Menteri Perdagangan RI

Agus Suparmanto

17
Acara Ekspos Dan Pemusnahan
Garam Himalaya Dan Minuman
Beralkohol Hasil Pengawasan Ditjen
PKTN Tahun 2020 pada hari ini rabu,
22 Juli 2020
Pemusnahan secara simbolis
dilakukan oleh :
1. Menteri Perdagangan
2. Dirjen Pengelolaan Ruang Laut
3. Dirjen PKTN
4. Dirjen Perdagangan Luar Negeri
5. Asisten Ekonomi dan
Pembangunan Kabupaten Bekasi
6. Dit. Bea dan Cukai
7. Direktur Tindak Pidana Khusus
Polri
18
Dan didampingi oleh para pejabat
dari kementerian/lembaga lainnya :
1. Kemenko bidang perekonomian,
2. Kementerian Perindustrian, Ditjen
Industri Kimia, Farmasi dan
Tekstil
3. Kementerian Kesehatan,Ditjen
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
dan Ditjen Kesehatan Masyarakat
4. Sekretariat Kabinet bidang
Kemaritiman
5. BPOM
6. Kemenpan RB bidang
kelembagaan dan Tata Laksana
7. Kepolisian Negara RI

19
8. Asosiasi Pengusaha Ritel
Indonesia (APRINDO)
9. Asosiasi Industri Pengguna
Garam Indonesia (AIPGI)
10. Asosiasi Petani Garam Rakyat
Indonesia (APGRI)
11. Asosiasi Produsen Garam
Konsumsi Beryodium
(APROGAKOB)
12. Asosiasi Pengusaha Minuman
Beralkohol Indonesia (APMBI)
13. Gabungan Industri Minuman Malt
Indonesia (GIMMI)

20

Anda mungkin juga menyukai