Anda di halaman 1dari 8

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Hari, Tanggal : ............................................

Kelas/Semester : VIII/Ganjil Waktu : ............................................

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada salah satu huruf a,
b, c atau d pada lembar jawab yang tersedia!

1. Sejarawan mencatat cukup banyak kemajuan yang dicapai Daulah Umayyah, mulai wilayah kekuasaan
yang membentang dari India hingga Afrika Utara, sistem administrasi pemerintahan yang tertata dengan
rapih, penyebaran Islam hingga ke dataran Eropa, hingga kemajuan ilmu pengetahuan. Terbentuknya
Daulah Abbasiyah disebabkan beberapa faktor pendukung antara lain, kecuali ....
a. perpecahan internal keluarga Daulah Umayyah dan kekisruhan politik dalam negeri.
b. perpecahan kelompok suku Arab Utara dan Arab Selatan.
c. kekecewaan para bangsawan kepada Khalifah Marwan bin Muhammad yang dinilai tidak memiliki
sikap negarawan yang baik.
d. wafatnya Khalifah Marwan bin Muhammad (khalifah terakhir Daulah Umayyah) setelah kalah dalam
pertempuran di tepi sungai Zab, Irak di tahun 132 H/750 M.

2. Munculnya gerakan perlawanan terhadap pemerintah Daulah Umayah yang dilakukan oleh kelompok
Mawali, kelompok Dahaq bin Qais Asy-Syaibani, dan kelompok Syiah. Mereka mempunyai alasan sendiri-
sendiri dalam mengadakan perlawanan, diantaranya kelompok Syiah melakukan gerakan perlawanan
dengan alasan ....
a. menilai tampuk kekuasaan khalifah adalah hak keturunan Ali bin Abi Thalib
b. menuntut balas kematian Utsman bin Affan
c. menuntut balas atas terbunuhnya Ali bin Abi Thalib di Karbala
d. menilai tampuk kekuasaan khalifah adalah hak keturunan Abu Muslim al Khurasani

3. Para pemimpin pergerakan anti daulah Umayyah melakukan penyerangan terhadap kota-kota penting
Daulah Umayyah dan menguasainya. Keadaan ini membuat Khalifah Marwan bin Muhammad tidak bisa
berbuat apa-apa hingga ia terkepung di kota Damaskus, Syiria. Walaupun ia berhasil melarikan diri ke
Yordania dan Palestina, Khalifah Marwan bin Muhammad tertangkap di kota Fustat, Mesir dan wafat di
sana. Dengan wafatnya Khalifah Marwan bin Muhammad, maka berakhirlah era pemerintahan Daulah
Umayyah. Diantara pemimpin pergerakan anti daulah Umayyah adalah ....
a. Abu Muslim Al-Khurasani, Abbas bin Abdul Muthalib dan Umar bin Abdul Aziz
b. Abu Muslim Al-Khurasani, Abu Abbas As-Saffah dan Abu Ja’far Al-Mansyur
c. Abu Abbas As-Saffah, Abbas bin Abdul Muthalib dan Umar bin Abdul Aziz
d. Harun Al Rasyid, Abbas bin Abdul Muthalib dan Umar bin Abdul Aziz

4. Terdapat tiga kota utama yang menjadi pusat kegiatan untuk menegakkan kekuasaan Daulah Abbasiyah,
yaitu ....
a. kota Bagdad sebagai pusat perencanaan; kota Basrah sebagai kota penghubung dan kota Khurasan
sebagai kota gerakan praktis
b. kota Bagdad sebagai pusat perencanaan; kota Basrah sebagai kota penghubung dan kota Madinah
sebagai kota gerakan praktis
c. kota Mekah sebagai pusat perencanaan; kota Madinah sebagai kota penghubung dan kota Damaskus
sebagai kota gerakan praktis
d. kota Al-Humaymah sebagai pusat perencanaan; kota Kufah sebagai kota penghubung dan kota
Khurasan sebagai kota gerakan praktis

5. Khalifah Daulah Abbasiyah pada periode I. Khalifah pada periode ini adalah Abu As-Shaffah (750-754M),
Abu Ja’far Al-Mansur (754-775M), Al-Mahdi (775-785M/158-169H), Al-Hadi (785-786M/169-170H),
Harun Ar-Rasyid (786-809M/170-193H), Al-Amin (809-813M/193-198H), Al-Ma’mum (813-833M/198-
218H), Al-Mu’tasin (833-842M/218-227H, Al-Wasiq (842-847M/227-232H). Periode I disebut periode
pengaruh Persia I karena daulah Abbas banyak dipengaruhi keluarga Barmakhi dari persia. Berikut adalah
peristiwa yang terjadi pada periode I, kecuali ....
a. menjadikan faham Theologi Mu’tazilah sebagai theology resmi.
b. perang saudara, antara Al-Amin dengan Al-Ma’mun
c. khalifah Al-Wastiq mengangkat perwira Turki Asyam sebagai wakilnya.
d. pemberontakan Abdullah al Makmun di Bagdad.

6. Menurut para sejarawan, Masa pemerintahan Daulah Abbasiyah dibagi menjadi 5 (lima) periode
kekhalifahan, salah satunya masa periode Abbasiyah II (dua) yang dipengaruhi dari ….
a. Persia pertama
b. Persia Kedua
c. Turki pertama
d. Turki Kedua

7. Khalifah Daulah Abbasiyah pada periode III adalah Al-Muktafi (944-946M), Al-Muti (946-974M), At-Ta’i
(974-991M), Al-Qadir (991-1031M), Al-Qaim (1031-1075M). Periode III Dinasti Buwaihi sangat berperan
dalam kebijakan khalifah. Berikut adalah peristiwa yang terjadi pada periode III, kecuali ....
a. Kekuasaan buwaikhi menyebar sampai ke Irak dan Persia.
b. Kekuasaan berhasil dipecah daulah Buwaihi di Persia, Samaniyah di Khurasan, Hamdaniyah di Suriyah,
Umayah di Andalusia Spanyol, Fatimiyah di Mesir, dan Daulah Gaznawi di Afganistan.
c. Kondisi poltik sangat tidak stabil, karena adanya perebutan jabatan “Amirul Umara”. Diantara para
penguasa daulah Buwaihi.
d. Orang Turki ikut campur tangan dalam pergantian khalifah

8. Khalifah Abu Ja’far Al-Mansur putera Muhammad bin Ali bin Abdullah ibn Abbas bin Abdul Muthalib,
dilahirkan di Hamimah 101 H. Ibunya Salamahal-Barbariyah (dari suku Barbar). Ia memerintah dari tahun
754-775 M. Di bawah ini adalah kebijakan yang dilakukan Abu Ja’far al Mansur, kecuali ....
a. Menjadikan Wazir sebagai koordinator departemen. Khalid bin Barmak (dari Balk, Persia) diangkat
sebagai wazir pertama
b. Bentuk lembaga protokoler negara, sekretaris negara, dan kepolisian negara disamping membenahi
angkatan bersenjata
c. Yahya bin abi Mansur sebagai hakim pada lembaga kehakiman negara
d. Merebut benteng-benteng di Asia, kota Malatia, wilayah Cappadocia, dan Cicilia 756-758 M

9. Pada masa pemeritahan Abu Ja’far al Mansur ibu kota pemerintahan dipindah dari Anbar (Persia) ke
Bagdad (Irak). Di bawah ini alasan Bagdad dipilih sebagai ibu kota pemerintahan daulah Abbasiyah,
kecuali ….
a. adanya pemberontakan Rowandiyah terhadap Abu Ja’far Al-Mansur.
b. wilayah cukup luas dan tanahnya subur.
c. letak sangat strategis dan mudah dijangkau berbagai wilayah.
d. adanya pemberontakan suku Barbar terhadap Abu Ja’far Al-Mansur

10. Abdullah ibnu Harun Ar-Rasyid, dikenal panggilan Al-Ma’mun, lahir 15 Rabi’ul Awal 170 H / 786 M. Al-
Ma’mun belajar membaca Al-Qur’an kepada ....
a. Kasai Nahvi dan Yazidi
b. Imam Malik dan Imam Syafi’i
c. Imam Bukhori dan Imam Ibnu Majah
d. Kasai Nahvi dan Imam Bukhori

11. Ada dua faktor penyebab keruntuhan Daulah Abbasiyah, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
lebih banyak berperan sebagai penyebab kehancuran Daulah Abbasiyah diantaranya sebagai berikut, kecuali
....
a. Periode awal Daulah Abbasiyah berkuasa menghasilkan kemakmuran dan kemewahan hidup di
kalangan penguasa. Kondisi ini mendorong generasi khalifah berikutnya untuk hidup lebih mewah dari
khalifah sebelumnya, hal ini menyebabkan pemborosan uang kas negara.
b. Konflik keluarga Daulah Abbasiyah yang berujung pada perebutan kekuasaan. Pada periode kedua
kekhalifahan Daulah Abbasiyah, perebutan kekuasaan nampak jelas. Pada periode ini, hanya empat
khalifah yang meninggal secara wajar. Selebihnya para khalifah ada yang meninggal diracun, dibunuh,
dan diturunkan paksa
c. Meningkatnya konflik keagamaan. Konflik antara kelompok Sunni-Syiah sejak masa khalifah Ali bin
Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan tidak pernah selesai hingga masa Daulah Abbasiyah
d. Meningkatnya jiwa patriotisme dan Nasionalisme. Daulah Abbasiyah banyak memperoleh
kemakmuran, sehingga mampu membayar tentara asing dari Turki untuk menjaga keamanan dan
pertahanan negara

12. Penyerangan tentara Mongol atas Baghdad (ibu kota Daulah Abbasiyah) yang dipimpin oleh Hulagu Khan
pada 1258 M mengakibatkan kota Baghdad hancur dan khalifah Daulah Abbasiyah terbunuh, berakhirlah
kekuasaan Daulah Abbasiyah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dunia muslim tanpa khalifah yang
namanya biasa disebut-sebut dalam sholat Jum’at. Pada masa itu Daulah Abbasiyah dipimpin oleh
khalifah ....
a. Al-Mustadi
b. Al-Muqtadi
c. Al-Mu’tashim Billah
d. Al-Muqtafi

13. Periode awal pemerintahan, Daulah Abbasiyah memiliki khalifah-khalifah yang memiliki perhatian besar
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, seperti; Khalifah Abu Ja’far Al-Mansyur. Dikenal sebagai
seorang khalifah yang cinta ilmu pengetahuan, sehingga harta dan kekuasaaanya dimanfaatkan untuk
pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Kerjasama yang apik antara ilmuan dan pemerintah
melahirkan para ilmuan muslim dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Kedokteran, Filsafat, Kimia,
Botani, Astronomi, Matematika, dan lain-lain. Beberapa faktor yang menyebabkan ilmu pengetahuan
berkembang dengan pesat, kecuali ....
a. terjadinya asimilasi budaya, bahasa, pengetahuan antara bangsa Arab dengan bangsa lainnya
b. gerakan penerjemahan berbagai ilmu pengetahuan dari bahasa asalnya ke bahasa Inggris
c. pendirian pusat studi dan kajian yang diberi nama Baitul Hikmah
d. pembentukan Majelis Munadzarah pada masa Khalifah Abdullah Al-Makmun menjadi pusat kajian
yang mengupas segala persoalan hukum keagamaan.

14. Salah satu kebijakan yang dilakukan daulah Abbasiyah dalam memajukan administrasi pemerintahan
adalah dengan membentuk departemen (diwanul) seperti diwanul Jundi yang bertugas mengurusi ....
a. Departemen pertahanan dan keamanan
b. Departemen luar negeri
c. Departemen pos dan telekomunikasi
d. Departemen pekerjaan umum

15. Khalifah juga mengangkat kepala daerah untuk menjaga daerah wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah
yang dipimpin oleh gubernur (Amir). Untuk memudahkan kordinasi pemerintah pusat dan daerah, di
bawah gubernur dibentuk ....
a. Pemerintah Kabupaten
b. Pemerintah Kota
c. Pemerintah Kecamatan
d. Pemerintah Desa

16. Daulah Abbasiyah membentuk Mahkamah Agung, yang menangani beberapa bidang hukum, seperti Al
Hisbah yang mengadili perkara ....
a. agama, dan pidana
b. pidana dan militer
c. militer dan agama
d. pidana dan perdata

17. Dalam bidang politik Daulah Abbasiyah menjalan hubungan persahabatan yang baik dengan negara-negara
lain, diantaranya menjalin kerjasama politik dengan Raja Frank di sebagian wilayah Andalusia (Spanyol)
tujuannya adalah untuk ....
a. mengantisipasi meluasnya pengaruh Daulah Umayyah
b. mengantisiapsi meluasnya pengaruh Daulah Ayyubiyah
c. membendung serangan tentara Mongol
d. menangkal serangan tentara Salib

18. Pada periode keempat (1094-1258 M), kebijakan politik dan militer Daulah Abbasiyah banyak dipengaruhi
orang-orang Seljuk dari Turki, akibatnya adalah ....
a. mereka mampu menghilangkan dominasi Bani Buawaihi yang berkuasa lama dalam pemerintahan
Daulah Abbasiyah.
b. Bani Seljuk berhasil mengambil alih kekuasan dan jalanya roda pemerintahan dari tangan khalifah.
c. roda pemerintahan Daulah Abbasiyah tidak lagi berada di tangan khalifah yang sah
d. para khalifah Daulah Abbasiyah hanya diperkenankan mengurusi persoalan-persoalan pemerintahan
saja.

19. Kemajuan sektor ekonomi Daulah Abbasiyah pada masanya disebabkan oleh usaha-usaha para khalifah
yang mendorong kemajuan dalam sektor perekonomian. Perekonomian masyarakat pada masa Daulah
Abbasiyah meningkat saat khalifah Al- Mahdi (775-785 M) memerintah. Usaha yang dilakukan di sektor
perdagangan seperti di bawah ini, kecuali ....
a. hubungan luar negeri Daulah Abbasiyah dengan kerajaan-kerajaan lain
b. Kota Basrah menjadi pelabuhan penting, sebagai tempat transit
c. pelabuhan Damaskus dan dermaga Kuffah
d. dibangunnya pangkalan militer

20. Khalifah Daulah Abbasiyah memiliki perhatian yang sangat serius dalam memenuhi kebutuhan
masyarakatnya. Untuk itu, mereka aktif mendorong kemajuan sektor perindustrian. Para khalifah
menganjurkan masyarakatnya untuk berlomba-lomba dalam industri dan pengolahan. Banyak kota
dibangun untuk pusat perindustrian, diantaranya sebagai berikut, kecuali ….
a. kota Basrah menjadi pusat industri gelas dan sabun
b. kota Kuffah merupakan pusat industri tekstil
c. kota Bagdad merupakan pusat industri galangan kapal
d. kota Syam menjadi pusat industri keramik dan gelas berukir

21. Pembangunan kanal, bendungan, irigasi dan terusan diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan petani yang
hasilnya mampu meningkatkan produktifitas para petani dan kualitas hasil panennya. Sebagai contoh, pada
masa khalifah Harun Ar-Rasyid, istri khalifah, menyaksikan penderitaan rakyat akibat kemarau panjang
dalam kunjungannya ke Mekah dan Madinah. Atas usulan permaisuri, khalifah membangun sebuah
bendungan dan terusan yang dapat mengalirkan air ke ladang-ladang dan untuk kebutuhan hidup para
petani. Sehingga kehidupan masyarakat di dua kota suci itu sejahtera. Untuk mengenang jasanya
bendungan itu diberi nama ....
a. bendungan Mekah
b. bendungan Madinah
c. bendungan Zubaidah
d. bendungan Harun Ar-Rasyid

22. Seni bangunan istana khalifah Abbasiyah mempunyai ciri khas dan gaya tersendiri. Pembangunan Kota
Bagdad diarsiteki oleh .…
a. Hajjaj bin Artbab dan Amran bin Waddah
b. Khalifah Al-Mu’tasim dan Harun Al Rasyid
c. Khalifah Al-Mansur, Amran bin Waddah
d. Hajjaj bin Artbab dan Khalifah Al-Mutawakkil

23. Tepat ditengah kota Bagdad didirikan Istana khalifah bernama .…


a. Qashrul Khuldi
b. Muqarnas Khat
c. Qashrul Dzahab
d. Baitul Hikmah

24. Masjid merupakan bangunan tempat ibadah umat Islam yang kaya dengan nilai-nilai Seni dan arsitektur.
Beberapa masjid yang didirikan pada masa Daulah Abbasiyah adalah .…
a. Masjid Samarra dan Masjid Ibn Tulun
b. Masjid Quba dan Masjid Madinah
c. Masjid Istiqlal dan Qubah Emas
d. Masjid di Bagdad dan Persia

25. Masa golden age Abbasiyah di berbagai bidang juga membawa kemajuan pesat dalam bidang sastra
dipengaruhi oleh .…
a. kualitas karya sastra yang semakin meningkat
b. tidak adanya perubahan karya sastra
c. semakin melemahnya Ilmuwan sastra
d. tidak adanya dukungan dari para Ilmuwan

26. Secara garis besar, sastra Arab dibagi menjadi dua bagian, yaitu prosa dan syair. Prosa terdiri atas beberapa
bagian, antara lain ….
a. Puisi, Syair, Kisah, kata mutiara
b. Kisah, Peribahasa, kata mutiara dan Sejarah
c. Peribahasa, Syair, Kisah
d. Sejarah, Prosa, Syair, Kisah

27. Pada Masa daulah Abbasiyah, bidang prosa berkembang sangat pesat dan menarik. Para sastrawan pun
bermunculan dengan berbagai karyanya, seperti .…
a. Abu Abbas as-saffah
b. Abu Muslim al-Khurasani
c. Abdullah bin Muqaffa
d. Imam Malik

28. Para sastrawan masa daulah Abbasiyah juga membuat genre sajak/puisi. Perkembangan puisi tidak lepas
dari tokoh penyair terkenal seperti ….
a. Abdullah bin Muqaffa
b. Ibnu Qutaibah
c. Abdul Hamid al-Karib
d. Abu Nawas

29. Seni musik berkembang pesat di era keemasan daulah Abbasiyah, hal ini tidak lepas dari gerakan
penerjemah risalah musik dari bahasa yunani ke dalam bahasa arab, antara lain Yunus bin Sulaiman, dan
Khalib bin Ahmad yang mengaramg teori .…
a. Teori Musik pertama dan tentang not
b. Teori Musik, dan tentang not dan irama
c. Teori Musik modern
d. Teori Musik Klasik

30. Abu Al-Hasan Ali bin Sahl Rabban At-Tabari. Dari keluarga Syria Yahudi terkenal di Merv dan pindah ke
Tabaristan. Ali Ibnu Rabbani at-Tabari dikenal sebagai seorang dokter, juga menjadi ilmuwan yang
menulis berbagai buku, diantara karya yang terkenal berjudul ….
a. Risalah as-Siyasah
b. Kuliyyat at-Tibb
c. Al-Musiqah
d. Firdaus al-hikmah

31. Ibnu Sina mempelajari ilmu kedokteran kepada Isa bin Yahya.Di usia 17 Tahun telah dikenal sebagai
dokter. Di bawah ini sumbangan Ibnu Sina dalam dunia kedokteran, kecuali .…
a. penemu cara mengatasi penyakit jantung coroner
b. penemu peredaran darah manusia pertama, kemudian disempurnakan William Harvey
c. pertama kali mengatakan bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanannya lewat tali
pusarnya
d. pertama kali mempraktekkan pembedahan dan menjahitnya

32. Abu bakar Muhammad bin Zakaria ar Razi. Lahir Ray (Persia) 865 M, dan wafat 932 M. Di bawah ini
sumbangan Ar Razi dalam bidang kedokteran, kecuali ....
a. Small-pox (penyakit cacar). Ia merupakan sarjana Islam pertama yang meneliti penyakit ini. Ia lah yang
membagi penyakit ini menjadi dua bagian; cacar air (variola) dan cacar merah (vougella)
b. Air Raksa (Hg). Salah satu penemuan Ar-Razi yang sangat berguna dalam dunia medis.
c. pertama kali melakukan diagnosis terhadap hypertensi (darah tinggi). Metode pengobatannya tergolong
khas, yaitu dengan pemanasan syaraf. Ia juga melakukan pengobatan mirip cara akupuntur yang sudah
amat populer saat ini.
d. Membedakan mediastinum dan pleurisy (pembengkakan pada paru-paru); mengenai kemungkinan
penularan wabah penyakit phthisis (penyakit saluran pernafasan, utamanya asma dan TBC) melalui
pernafasan dan penyebaran berbagai penyakit melalui air dan debu

33. Al-Kindi adalah filosofi muslim pertama yang menyelaraskan filsafat dan agama,melukiskan filsafat
sebagai ilmu dari segala ilmu dan kearifan dari segala kearifan. Sehingga filsafat bertujuan untuk .…
a. memperkuat kedudukan agama
b. mengkelompokkan dalam bidang Filsafat
c. menyelaraskan kedudukan agama
d. menerjemahkan dan menyimpulkan pengertian Filsafat

34. Dengan cepat Al-Gazali dapat menguasai ilmu-ilmu pengetahuan pokok,seperti ilmu matiq, filsafat, dan
fikih. Karena kecerdasannya, Imam al-Haramain mengatakan bahwa Al-Gazali itu adalah .…
a. ahli ilmu
b. lautan tak bertepi
c. tinggi ilmunya
d. hebat ilmunya

35. Abu Musa Jabir bin Hayyan lahir di Kufah pada tahun 750 M. Sumbangan terbesar Jabir bin Hayyan dalam
dunia ilmu pengetahuan adalah di bidang kimia. Keahlian itu didapatnya dari seorang guru bernama
Barmaki Vizier, contoh sumbangan Jabir Ibnu Hayyan dalam bidang ilmu Kimia yaitu .…
a. peredaran darah manusia
b. kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi
c. pengembangan peralatan
d. perubahan pernafasan

36. Ilmuwan pertama yang memperkenalkan ilmu aljabar dan Hisab. Pengetahuannya dalam bidang
matematika menghasilkan konsep-konsep yang masih digunakan sampai sekarang adalah .…
a. Abu Musa Jabir bin Hayyan
b. Ahmad bin Muhammad bin Ya’qub bin Miskawaih
c. Muhammad bin Musa al-Khawarizmi
d. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria

37. Ilmu Astronomi dalam Islam disebut Ilmu Falak, yaitu .…


a. Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan
b. Ilmu yang mempelajari tentang hakekat kehidupan
c. Ilmu yang mempelajari benda-benda langit
d. Ilmu yang mempelajari letak bumi

38. Seorang tokoh astronomi yanghidup zaman Khalifah Al-Makmun dan Khalifah Al-Mutawakkil. Beliau
turut ambil bagian dalam pengukuran derajat lintang bumi. Mulai melakukan observatorium astronomi
tahun 829 M. Tokoh astronomi tersebut bernama .…
a. Abu Musa Jabir bin Hayyan
b. Muhammad bin Musa al-Khawarizmi
c. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria
d. Muhammad al Farghani

39. Dalam sejarah perkembangan ilmu Hadits, pencatatan dan pengelompokan Hadits sudah dimulai pada
masa Dinasti umayyah, selanjutnya pada masa Dinasti Abbasiyah para ulama meneliti dan mengkaji
berbagai Hadis yang termasuk Ahli Hadits Kutubus Sittah adalah .…
a. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria, Muhammad al-Fazani
b. Abu Abbas As- Saffah, Abu Muslim al-Khurasani
c. Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Dawud, Imam Tirmizi, Imam Nasa’i
d. Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Hambali

40. Untuk Mengumpulkan dan menyeleksi Hadis Sahih, Imam Bukhari menghabiskan waktu selama … tahun
a. 16
b. 17
c. 18
d. 19

41. Imam Muslim sangat menyukai ilmu Hadis. Kecerdasan dan ketajaman hafalannya sudah ditunjukkan
sejak kecil. Pada usia 10 Tahun sering datang berguru kepada .…
a. Imam Bukhari
b. Imam Ad-Dakhili
c. Imam Muslim
d. Imam Hanafi

42. Masa kejayaan dinasti Abbasiyah telah meninggalkan khasanah yang tak ternilai harnya,termasuk para ahli
Hadis dan Karyanya yang termashur seperti Imam Bukhari dan Imam Muslim terkenal dengan karyanya
Kitab Sahih. Sedangkan Ibnu Majah, Abu Dawud, Imam Tirmizi, dan Imam Nasa’i terkenal dengan
karyanya ….
a. Kitab Hadis
b. Kitab Sahih
c. Kitab Sunan
d. Kitab Terjemah

43. Nu’man bin Tsabit bin Zuta bin Mahan At-Taymi, (Abu Ḥanifah), lahir di Kufah, Irak 80 H / 699 M.
Dalam menetapkan hukum Imam Hanafi menggunakan metode berdasarkan Al Quran, Sunnah Rasul,
Fatwa sahabat, Qiyas, Istihsan, Ijma’ dan ‘Urf. 'Urf maksudnya adalah ....
a. adat kebiasaan orang muslim dalam suatu masalah tertentu yang tidak ada nashnya dalam Al-Qur’an,
Sunnah dan belum ada prakteknya pada masa sahabat
b. adat kebiasaan orang muslim dalam suatu masalah tertentu yang ada nashnya dalam Al-Qur’an, Sunnah
dan belum ada prakteknya pada masa sahabat
c. adat kebiasaan orang muslim dalam suatu masalah tertentu yang hanya ada nashnya dalam Al-Qur’an,
dan Sunnah
d. adat kebiasaan orang muslim dalam suatu masalah tertentu yang hanya ada nashnya dalam Sunnah dan
belum ada prakteknya pada masa sahabat
44. Imam Hanafi disebut tokoh yang pertama kali menyusun kitab fikih berdasarkan kelompok-kelompok
tertentu (tematik), mulai dari bab kesucian (taharah), shalat, dan seterusnya. Karya-karya yang ditinggalkan
oleh Imam Hanafi adalah .…
a. Firdaus al-hikmah
b. Fiqh Akhbar
c. Al-Bidayah
d. Al-Asma

45. Abu abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Al-Haris bin Ghaiman bin Jutsail bin
Amr bin Al-Haris Dzi Ashbah, lahir di Madinah 93 H. wafat pada 14 Rabiul awwal 179 H. dalam
menerapkan madzabnya, Imam Malik merujuk kepada dasar hukum .…
a. Al-Qur’an dan Hadis
b. Al-Qur’an, Hadis, Ijma, dan Qiyas
c. Al-Qur’an, Hadis, dan Ijma
d. Al-Qur’an, Hadis, dan Qiyas

46. Karya Imam Maliki adalah Kitab Al-Muwaththa, sedangkan pengikutnya tersebar wilayah Tunisia, Tripoli,
Magribi, dan Mesir. Imam Malik terkenal sebagai ahli Fikih pada masanya, dan dikenal dengan sebutan ...
a. Sayyid Fuqaha Al-Hijaz (pemimpin ahli fiqih di seluruh daerah Hijaz)
b. Sayyid Fuqaha Al-Madinah (pemimpin ahli fiqih di seluruh daerah Madinah)
c. Sayyid Fuqaha Al-Misriyah (pemimpin ahli fiqih di seluruh daerah Mesir)
d. Sayyid Fuqaha Al-Kuffah (pemimpin ahli fiqih di seluruh daerah Kuffah)

47. Imam Syafi’i dilahirkan di Khuzzah tahun 150 H. perjalanan hidupnya dimulai sejak ayahnya wafat.
Ibunya Fatimah binti Abdullah bin Hasan bin Husain bin Ali bin Thalib, kemudian membawa Imam Syafi’i
ke Mekah, sejak kecil cepat menghafal syair, juga pandai dalam bahasa dan sastra Arab, bahkan telah
menghafal Al-Qur’an pada usia … tahun
a. 7
b. 8
c. 9
d. 10

48. Di bawah ini yang termasuk tokoh ulama tafsir adalah ….


a. Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, At-Tirmizi
b. Imam Hanafi, Imam Syafi’i, Imam Maliki
c. Ibnu Sina, Al-Kindi, An-Nasa’i
d. Imam Ibnu Jarir at-Tabari, Imam Ibnu Kasir

49. Pada masa Abbasiyah ilmu tafsir mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ahli tafsir melakukan
kegiatan penafsiran secara teratur dan terukur, mandiri, menyeluruh dan terpisah dengan hadis. Ketika itu
ada dua Metode utk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yaitu ....
a. metode mengumpulkan dan Meneliti
b. metode tafsir bi al-ra’yi
c. metode tafsir bi al ma’sur
d. metode tafsir bi al-ma’sur dan tafsir bi al-ra’yi

50. Imam Ibnu Jarir at-Tabari banyak menulis kitab berkaitan dengan berbagai bidang ilmu, seperti Tafsir,
Sejarah, Hadis, hukum,Teologi, Akhlak dan lain-lain, diantara karya yang terkenal berjudul .…
a. Al-Hafiz az-Zahabi
b. Al-Mu’jam al-Mukhtass
c. Tarikh ar-Rasul wa al-Muluk
d. Al-Bidayah wa an-Nihayah

Anda mungkin juga menyukai