Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN MEDIA POWER POINT INTERAKTIF SEBAGAI SARANA

PENUNJANG KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN BAHASA INDONESIA KELAS


IV SD

1 2 3
Bintang Astririana Anista Putri No vita RestiWulandari Ihsan Intania
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Madiun
Email : bintanganista@gmail.com,
novitawulan.12345@gmail.com,ihsanintaniar@gmail.com

Abstrak
Dalam proses pembelajan, khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, penggunaan
media pembelajaran sudah tidak asing lagi bagi guru. Beberapa media pembelajaran yang
diterapkan pun sudah mulai merambah ke media digital. Seperti penggunaan media power
point interaktif.. Media pembelajaran power point interaktif termasuk salah satu media yang
cocok digunakan untuk menunjang materi-materi pembelajaran Bahasa Indonesia, seperti
materi cerpen. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sebuah produk pembelajaran
berupa powerpoint interaktif yang akan digunakan pada pelajaran Bahasa Indonesia materi
cerpen. Peneitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan atau Research and
Develompent (R&D) dan dengan model pengembangan ADDIE yang meliputi lima fase, di
antaranya yaitu : tahap analisis, perancangan, pengembangan, penerapan, dan evaluasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik observasi (pengamatan) dan angket respon.
Berdasarkan hasil uji validasi terhadap matei yang dilakukan oleh ahli materi diperoleh hasil
81%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran power point interaktif yang akan
dimanfatkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi cerpen kelas IV SD Banjar Sari 1
layak digunakan pada kegiatan belajar mengajar.
Kata Kunci : Power point interaktif, media pembelajaran, pengembangan, Bahasa Indonesia,
cerpen.
Abstract
In learning process, especially in learning Bahasa, the use of learning media is familiar for
teachers. Some of the learning media that have been applied have started to use by digital
media. Such as the use of interactive power point media. Interactive power point media is
one of the suitable media to be used to support Bahasa’s learning materials, such as short
story material. Research have a purpose, that is to produce a product in the form of
interactive learning media, namely interactive power point-based learning that will be used
in Indonesian language lessons on short story material. The research use type Research and
Development (R&D) with the ADDIE model which consists of five stages namely analysis,
design, development, implementation, and evaluation. Data collection techniques by way of
observation or observations and questionnaires (questionnaire). The results of the validation
test by one validator, namely the material expert validator, obtained an average percentage
value of 81%. Based on the data that has been obtained, it can be concluded that interactive
power point-based learning media in learning Indonesian short story material for class IV
Elementary School is appropriate for use in learning activities.
Keywords: interactive power point, learning media, development, Bahasa, short stories.
PENDAHULUAN
Proses kegiatan mengajar di Sekolah Dasar seringkali masih kurang maksimal. Hal
tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu kurang menarik nya media
pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materinya. Adanya
ketidakmaksimalan komunikasi dua arah dalam proses pembelajaran yang menyebabkan
siswa lebih cepat bosan menjadi alasan utama munculnya media pembelajaran berbasis
multimedia (Agnesia Bergita Anomeisa, 2020). Dalam hal ini, guru seharusnya mampu
memperbaiki metode pembelajarannya agar lebih interaktif. Namun, tak bisa dipungkiri jika
guru adalah sosok yang sangat sibuk sehingga tak jarang pula jika para guru masih ada yang
tidak menggunakan media pembelajaran selama ia mengajar. Adanya hambatan tersebut,
sebenarnya bisa diatasi dengan penggunaan media-media pembelajaran yang sederhana
namun harus tetap menarik dan bersifat interaktif.
Pada era modern ini, para guru dituntut untuk mulai mengolaborasikan
pembelajarannya dengan teknologi digital. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat
yang membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran, Wahyu.2017. Tafonaa.T,
(2018) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai alat untuk
menyalurkan pesan secara mudah dari pengirim kepada penerima untuk mempermudah
dalam kegiatan pembeljaaran, Tafonaa.T,(2018).Media dijadikan sebagai sarana untuk
menyalurkan pesan atau informasi belajar yang akan disampaikan oleh sumber pesan
kepada sasaran atau penerima pesantersebut. Penggunaan media pembelajaran ini sangat
beragam. Hal ini sesuai dengan pendapat Rossi dan Briele bahwa media pembelajaran
merupakan sebuah alat yang menunjang proses pembelajaran, Mahnun. N, (2012). Alat
tersebut beragam berntuknya, seperti buku, koran, radio, televisi, majalah, dan sebagainya
(Wina Sanjaya, 2015). Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan suatu alat perantara yang dapat mempermudah guru untuk
menyampaikan segala bentuk informasi kepada sasaran pembelajaran yaitu siswa.
Tak jarang, masih ada guru yang kesulitan dalam menanggapi hal ini. Namun, saat ini
para guru tidak perlu khawatir karena sudah banyak software berupa aplikasi dan web yang
sangat mudah digunakan dan tentunya juga menyediakan sarana untuk membuat dan
menyusun media pembelajaran yang menarik dan bersifat interaktif. Aplikasi ini salah
satunya adalah Microsoft Power Point (PPT).
Powerpoint memiliki urgensi yan cukup penting dalam dunia pendidikan sebagai alat
penyalur pesan kepada siswa. Powerpoint dapat digunakan untuk memproses objek grafik,
video, teks, suara, dan objek-objek lainnya dalam satu atau beberapa halaman individual
yang disebut dengan "slide" (Yohanes, 2019). Kudsiyah, 2017 menyatakan bahwa power
point interaktif dapata meningkatkan suasana belajar yang aktif karena mmampu
meningkatkan partisipasi siswa dalam kegaitan pembelajaran melalui komunikasi dua arah.
Susilana (2016) powerpoint interaktif merupakan aplikasi Microsoft yang penggunaannya
sangat mudah. Hal tersebut disebabkan karena aplikasi ini dapat diintegrasikan dengan
beberapa aplikasi Microsoft lainnya Microsoft Power Point merupakan salah satu aplikasi
dari Microsot yang digunakan untuk membuat presentasi, baik untuk melakukan sebuah rapat
maupun perencanaan kegiatan lain termasuk digunakan sebagai media pembelajaran di
sekolah, . Mardi dkk (2007).

Microsoft power point menjadi salah satu aplikasi unggulan microsoft corporation
dalam bentuk program presentasi yang sering sangat familiar untuk di gunakan saat ini,
Sukiman (2011). Hal tersebut dikarenakan banyak kelebihan di dalamnya dengan
kemudahan yang disediakan. Pemanfaatan powerpoint dalam lingkup pendidikan dapat
digunakan sebagai media pembelajaran
Selain media yang digunakan untuk bahan ajar, ada pula media yang bisa digunakan
untuk penilaian pembelajaran siswa. Media ini berbeda dengan media sebelumnya. Yang
membedakan adalah media ini merupakan media berbasis web yang bernama wordwall.
Wordwall adalah web yang memberikan fasilitas kepada penggunanya untuk membuat soal-
soal yang dikemas dalam bentuk game. (Hae et al., 2021) Hal seperti ini cocok dimanfaatkan
oleh guru untuk memberikan latihan soal kepada siswanya. Tak hanya itu, web ini juga bisa
digunakan sebagai evaluasi pembelajaran karena setelah sesi pengerjaan akan ada hasil
rekapan yang cukup lengkap.
(Azhar Arsyad, n.d.) Media-media yang interaktif dan menyenangkan tentu akan
berpengaruh pada motivasi dan semangat belajar siswa. Oleh karena itu, di era modern ini
para guru harus bisa berkreasi semaksimal mungkin tanpa ada alasan lagi. Sudah banyak
software yang mudah digunakan dan menyuguhkan fasilitas yang cukup lengkap.

METODE PENELITIAN
Peneliti memanfaatkan metode penelitian dan pengembangan yang sering disebut
dengan Research and Development (R&D). Metode ini merupakan salah satu metode
penelitian yang memiliki tujuan untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk
baru berdasarkan penelitian yang telah ada dan dapat dipertanggung jawabkan hasilnya
melalui pengujian produk agar sesuai dengana kebutuhan pengguna serta mampu
memenuhi tujuan pembuatan dari media tersebut (Winarni, 2018:248). Produk dari
penelitian ini yaitu menghasilkan sebuah media pembelajaran berupa PPT Interaktif untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV dengan tujuan untuk memudahkan peserta didik
beserta guru memanfaatkan suatu media pembelajaran baru yang inovatif dan sesuai
dengan perkembangan zaman. Media pembelajaran PPT Interaktif akan mempermudah
dalam menggabungkan berbagai aktifitas pembelajaran dan informasi menjadi satu
kesatuan dalam bentuk PPT. Sasaran/subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV
SDN Banjarsari 1.

Penelitian dikembangkan berdasarkan model pengembangan ADDIE. ADDIE menjadi


model pengembangan media yang tepat karena kepraktisannya dan sudah sering digunakan
untuk melakukan pengembangan media, bahan ajar, bahkan strategi pembelajaran. Selain
itu, model ADDIE memiliki bentuk yang sederhana namun terstruktur. ADDIE memiliki
beberapa tahapan dalam prosesnya yaitu tahap analisis, desain, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi (Cahyadi, 2019)

Analisis
Implemenntasi Evaluasi Desain

Pengembangan

Sumber: Robert Maribe Branch (2009)


Gambar 1.The Addie Concept
Tabel 1. Pedoman Penilaian Validasi
Nilai Bobot Nilai Kriteria

82% -100% 4 Sangat layak

63% -81% 3 Layak

44% -62% 2 Kurang layak

25%-43% 1 Tidak layak

HASIL PENELITIAN
(Harsiwi & Arini, 2020) Tahap pengembangan sebuah media pembelajaran berbasis
PPT Interaktif pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV dilakukan melalui tahap
pengembangan model ADDIE yang meliputi beberapa tahapan sebagai berikut: Tahap
Analisis (Analyze). Tahapan ini dilakukan dengan melakukan analisis awal untuk
menentukan kondisi dan kebutuhan dari sasaran pengembangan media. Hal yang akan
dianalisis yaitu analisis kebutuhan dan karakteristik dari guru beserta siswa. Berdasarkan
hasil analisis, terdapat kendala yang dialami yaitu siswa kesulitan untuk membuka beberapa
link pada proses pembelajaran jarak jauh sehingga perlu adanya tutorial atau sosialisasi
tentang cara penggunaan media pembelajaran. (Keterampilan et al., n.d.) Apabila di kelas
guru masih menggunakan metode dan media pembelajaran yang konvensional, maka siswa
akan cenderung merasa bosan sehingga materi yang diterima oleh siswa tidak dapat
maksimal.
Setelah itu, dilakukan analisis materi dengan tujuan agar sesuai dengan kompetensi
dasar (KD) beserta indikator. Analisis tersebut meliputi analisis pemilihan mata pelajaran,
analisis capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan analisis permasalahannya. Pada
penelitian ini, penulis memilih mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan mengambil materi
tentang kemampuan membaca cerpen bagi siswa kelas IV SD. Analisis selanjutnya adalah
analisis pada capaian pembelajaran. Pada penelitian ini analisis capaian pembelajarannya
yaitu 1) Peserta didik memiliki keterampilan berbahasa agar mampu berkomunikasi dan
bernalar kepada orang di sekitarnya mengenai hal-hal yang menarik di lingkungannya. 2)
Peserta didik memiliki minat dalam mempelajari teks, mampu memahami dan menuliskan
tentang pengertian serta contoh dari kalimat transitif dan intransitif dengan baik. 3) . Peserta
didik dapat memperluas penguasaan kosakata baru dengan cara melakukan berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra menggunakan topic yang beragam. 4) Peserta didik mampu membaca
dengan fasih dan lancar.
Selanjutnya adalah analisis permasalahan yang ada. Permasalahan yang diteliti adalah
tentang kemampuan siswa dalam membaca cerpen. Masih banyak siswa kelas IV SD yang
belum paham bagaimana cara membaca cerpen dengan baik. Sebagian besar siswa hanya
membaca cerpen sekilas tanpa memahami isi bacaannya. Hal tersebut disebabkan oleh
beberapa factor, salah satunya yaitu faktor media pembelajarannya yang kurang menarik
sehingga siswa merasa tidak tertarik untuk membaca cerpen dengan baik. dengan adanya
penelitian ini diharapkan media yang peneliti kembangkan mampu mengatasi permasalahan
yang timbul dari faktor tersebut.
Kemudian peneliti juga melakukan kegiatan analisis alat beserta pengembangan
media pembelajaran melalui ppt interaktif yang menjadi salah satu bagian dari
pengembangan produk yang dilakukan oleh kelompok sehingga dapat diakses pada link yang
sudah tertera.

Tahap Analisis
Pada tahap ini dilakukan kegiatan identifikasi materi pengembangan sesuai kurikulum
merdeka pada kelas IV. Selain itu juga merancang tujuan pembelajaran sebagai pedoman
pencapaian hasil produk pengembangan ke arah pembelajaran yang dibutuhkan oleh sekolah.
Melalui wawancara dengan beberapa guru di sekolah, guru menyatakan bahwa di saat
pembelajaran berlangsung mengalami kendala dalam menyampaikan materi. Banyak siswa
yang sulit untuk memahami materi pada kalimat transitif dan intrasitif khususnya pada
pembelajaran Bahasa Indonesia. Untuk mengembangkan kemampuan siswa dan memastikan
kemampuan siswa berkaitan dengan cara pembuatan media power point interaktif bagi siswa
kelas IV dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan banyak siswa
yang sudah memiliki handphone yang mendukung untuk mengoperasikan media
pembelajaran power point interaktif di perangkat masing-masing dimanapun. Bukan hanya di
rumah saja media power point ini juga dilaksanakan ketika pembelajaran berlangsung agar
siswa tidak bosan dan mudah untuk memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.
Tahap Perancangan (Design).
Kedua, yaitu tahap perancangan produk. Dimulai dengan langkah merancang media
dan materi untuk dikembangkan ke dalam bentuk media PPT Interaktif. Diawali dengan
pembuatan desain untuk merancang konsep background, membuat desain yang menarik bagi
peserta didik serta memudahkan dan mendukung konsep dalam perancangan yang terdiri dari
konsep tata letak, media, isi materi dan animasi-animasi pendukung lainnya.
Konsep tata letak dibuat secara fleksibel sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
dengan tetap memperhatikan keefektifan dan inti materi yang akan dibahas. Tata letak dibuat
sesimple mungkin untuk memudahkan siswa dalam menjelajahi media ini saat digunakan
untuk belajar sendiri.
Adapun isi materi nya harus disesuaikan dengan materi yang akan dibahas. Seperti
pada materi yang peneliti bahas yaitu materi mengenai kemampuan dalam membaca cerpen.
Materi ini merupakan materi siswa kelas IV SD yang termuat dalam pelajaran Bahasa
Indonesia pada kurikulum merdeka.
Tahap Pengembangan (Development).
Ketiga, tahap pengembangan. Tahapan ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai
pertimbangan hasil tahapan sebelumnya. Pertama menentukan template dengan
menyusuaikan materi yang akan dibahas dalam pembuatan media, Kedua penyusunan materi
media interaktif yaitu mengenai teks cerita pendek. Ketiga mempersiapkan buku siswa dan
guru, serta sumber referensi lainnya seperti Wikipedia dan blog. Terakhirt, membuat
rancangan konten media interaktif berbasis PPT Interaktif yang meliputi beberapa slides, di
antaranya yaitu Tampilan Utama, Menu, Materi, dan Evaluasi.

Gambar 1. Pembuka Gambar 2. Menu utama


Gambar 1 (Pembuka) : Gambar tersebut menunjukkan halaman pertama pada PPT
Interaktif yang kami buat. Pada halaman pertama tentunya terdapat animasi-animasi yang
lucu beserta fokus topik yang akan dibahas, nama penyusun, ruang lingkup materi, dan
tombol mulai yang akan digunakan untuk menuju ke halaman berikutnya. Gambar 2 (Menu
Utama) : Gambar tersebut merupakan tampilan menu-menu utama yang menampilkan sub-
sub bahasan yang ada pada PPT interaktif ini. Tampilan menu pun kami berikan sisipan
beberapa ikon yang lucu agar siswa tertarik untuk belajar. Ketika kita ingin melihat sub
materi tertentu, kita cukup memilih sub materi yang kita inginkan, setelah itu kita akan
langsung diberikan tampilan berupa sub materi tersebut.
Gambar 3. Capaian pembelajaran Gambar 4. Indikator Kompetensi
Gambar 3 ( Capaian Pembelajaran) : Gambar ketiga ini merupakan halaman yang
menunjukkan capaian pembelajaran pada pembelajaran kali ini yang tentunya disajikan
dengan animasi yang lucu agar siswa tertarik untuk menyimaknya. Halaman ini menunjukkan
capaian pembelajaran pada fase B sesuai dengan kelas yang kami pilih yaitu kelas 4 SD.
Adanya capaian pembelajaran mampu mendukung terwujudnya tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Gambar 4 ( Indikator Kompetensi) : Gambar ini merupakan halaman yang
menunjukkan indikator kompetensi pada pembelajaran ini. Indikator kompetensi pada materi
ini terdiri dari kompetensi membaca dan kompetensi menulis. Halaman ini menyuguhkan
animasi beserta dua warna yang menarik dimana dua warna ini melambangkan adanya dua
indikator kompetensi pada pembelajaran ini. Indikator kompetensi juga mampu mendukung
terwujudnya tujuan pembelajaran yang diharapkan karena hal ini merupakan acuan output
yang diinginkan.

Gambar 5. Tujuan Pembelajaran Gambar 6. Materi


Gambar 5 (Tujuan Pembelajaran) : Gambar ini merupakan halaman yang berisi tentang
tujuan pembelajaran yang juga diberikan sisipan animasi agar siswa tetap semangat
memperhatikan. Halaman ini memaparkan tujuan-tujuan pembelajaran kali ini sesuai dengan
kompetensi yang terdapat pada gambar 4. Gambar 6 (Materi) : Gambar ini merupakan
halaman yang berisi tentang materi inti dari pelajaran yang akan dibahas. Materi pelajaran
dikemas dengan ringkas namun tetap mengutamakan inti materi. Pada halaman materi juga
tetap disisipi animasi agar siswa tidak jenuh selama memperhatikan.
Gambar 7. Soal Gambar 8. Evaluasi
Gambar 7 (Soal) : Pada gambar ini menunjukkan halaman yang berisi soal yang
berkaitan dengan materi. Penyajian soal juga harus tetap disisipi animasi agar siswa merasa
bahwa mengerjakan soal adalah hal yang menyenangkan. Gambar 8 (Evaluasi) : Pada
gambar ini menunjukkan halaman yang berisi evaluasi siswa. Pada halaman ini berisi link
yang akan mengarahkan siswa menuju kegiatan evaluasi dalam bentuk game. Link ini bisa
langsung di akses dengan menekan linknya saja maka siswa akan langsung menuju ke
tampilan awal game nya.

TABEL PENILAIAN AHLI MATERI

No Indikator Nilai
Aspek Pembelajaran
1 Adanya kejelasan tujuan pembelajaran 3
2 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kurikulum 3
3 Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran 4
4 Ketepatann dan kualitas bahan bantuan belajar 3
5 Kesesuaian antara materi, media dan evaluasi dengan 4
tujuan pembelajaran
6 Mudah dipahami 4
7. Kepraktisan 4
8 Sistematika yang runut, logis, dan jelas 4
9 Kelengkapan pembahasan, simulasi, dan materi 4
10 Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran 3
TOTAL 36

Aspek Materi
11 Ketepatan materi berdasarkan teori dan konsep 3
12 Kesesuaian dalam penggunaan istilah 4
13 Kelengkapan isi materi 3

TOTAL 10

Jumlah seluruhnya 46
Presentase 46 88 %
P= x 100
52

Saran dan Rekomendasi (Untuk Keperluan Perbaikan)


1. Berikan sumber atau daftar Pustaka bahan ajarnya.
2. Pada penulisan materi ada kata yang disingkat dan
memakai symbol &
3. Menulis harus menggunakan huruf kapital
4. Setiap mengakhiri kalimat harus menggunakan tanda ( )

Selain pengemasan materi dengan PPT interaktif mampu membawa banyak


manfaat,berdasarkan tabel validasi ahli materi, yang dilakukan oleh peneliti memperoleh skor
88%. Berdasarkan kriteria validasi, materi dalam media pembelajaran power point interaktif
dianggap sangat valid dan dapat digunakan saat pembelajaran. Hal ini mampu memperkuat
alasan bahwa materi ini cocok dikemas menggunakan power point interaktif dan siap
digunakan dalam pembelajaran.

TABEL PENILAIAN AHLI MEDIA


No Indikator Nilai
Aspek Umum
1 Menunjukkan kekreatifan dan Inovatif 3
2 Mudah dimengerti 3
3 Unggul (Memiliki kelebihan dibanding multimedia 4
pembelajaran yang lain)
TOTAL 10

Aspek Perangkat Lunak


4 Efektif dalam pengembangan maupun pemanfaatan 3
media pembelajaran
5 Keajegan 4
6 Kemudahan dalam pengelolaan 4
7 Kepraktisan 3
8 Kesesuaian pemilihan media untuk pengembangan 4
9 Kemudahan akses 3
10 Dapat menampilkan banyak hal dalam sekali waktu 4
11 Terdapat tutorial penggunaan untuk mempermudah 4
pengguna dalam pengoperasiannya
12 Daya tahan media 4

TOTAL 33

Aspek Komunikasi Visual


13 Memiliki tampilan yang menarik untuk mendukung 3
materi yang diajarkan sehingga memudahkan siswa
dalam mempelajarinya
14 Memiliki visualisasi yang unik dan jarang digunakan 4
15 Media disusun secara sederhana namun memiliki 3
aspek kemenarikan
16 Keharmonisan komposisi konten media 4
17 Memiliki penggambaran dalam bentuk realistik 4
ataupun simbolik
18 Warna yang dipilih sesuai serta kontras 4
19 Jenis font dan ukurannya sesuai dengan kebutuhan 4
sasaran pengembangan media siswa
20 Tata letak mempermudah dalam pemanfaatkan media 3
21 Terdapat animasi dan tayangan video untuk 3
mewujudkan materi dalam bentuk realistis
22 Tombol yang digunakan mudah dipahami serta mudah 3
digunakan
23 Terdapat audio yang menunjang konten isi media 4
TOTAL 39

Jumlah Seluruhnya 82

Presentase 82 89 %
P= x 100
92

Saran dan Rekomendasi (Untuk Keperluan Perbaikan)


Dibuat filtur menu pilihan dengan didalamnya terdapat ( Capaian
Pembelajaran, Indikator Kompetensi, tujuan Pembelajaran,
Materi, Tugas Individu,Quis).

Selain membawa banyak manfaat dan menawarkan berbagai macam fitur, power point
interaktif di akui bahwa cocok digunakan sebagai media pembelajaran. Berdasarkan tabel
validasi ahli media, yang dilakukan oleh peneliti memperoleh skor 89%. Berdasarkan kriteria
validasi, media pembelajaran dengan menggunakan power point interaktif dianggap sangat
valid untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
Tahap Pengembangan (development)
Pengembangan (development) Tahahapan ini mencakup kegiatan yang akan
dilaksakan dalam merealisasi rancangan pengembangan produk yaitu media pembelajaran
powerpoint interaktif.
Produk media hasil pengembangan harus dilakukan uji validasi terlebih dahulu
sebelum diaplikasikan. Para ahli ( ahli media dan materi) memberikan penilaian kevalidan
dan saran yang dapat diukur dan diinterpretasikan melalui lembar uji validasi. Hasil penilaian
digunakan sebagai ukuran kelayakan, sedangkan saran digunakan untuk melakukan revisi
demi mewujudkan media interaktif yang sesuai dengan tujuan.

Tabel 3. Uji Validator


No. Ahli/Pakar Skor Ideal Skor Aktual AP% Kategori
1. Ahli Materi 52 46 88% Layak
2. Ahli Media 92 82 89% Sangat
layak

Data di atas menunjukkan bahwa kelayakan media yang dikembangkan memiliki


kategori sangat baik. Jadi, dapat disimpukan bahwa PPT Interaktif sangat layak dimanfaatkan
dalam proses kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD
Tahap evaluasi ( Evaluation)
Tahap terakhir berasal dari pengembangan ini berdasarkan contoh pengembangan
ADDIE. Di termin dilaksanakan evaluasi serta pemugaran guna memaksimalkan serta
pemugaran guna memaksimalkan serta menyempurnakan media pembelajaran digital Power
Point Interaktif, sehingga Ketika aplikasi Power Point Interaktif digunakan harapannya tidak
terjadi kendala dan mampu digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sesuai dengan
hasil angket validasi menyatakan bahwa perlunya perbaikan, Sebaaiknya dibuat filtur menu
pilihan dengan didalamnya terdapat ( Capaian Pembelajaran, Indikator Kompetensi, tujuan
Pembelajaran, Materi, Tugas Individu,Quis).
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penilaian dari para ahli yang dilakukan, pembelajaran dengan
menggunakan media power point interaktif ini dapat dikatakan layak untuk digunakan dalam
proses pembelajaran, tujuan dan evaluasi. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
media ini dapat memotivasi siswa, membantu mereka mengingat keterampilan dan
pengetahuan sebelumnya, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri.
Materi disajikan secara interaktif sehingga siswa dapat melihat materi pembelajaran yang
masih abstrak secara konkrit (Airlanda, 2021) . Selain itu, soal – soal latihan yang diajukan
dalam media untuk memahami konsep, soal – soal yang diajukan sesuai dengan indikator
pembelajaran, dan ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. Pilihan media
pembelajaran menggunakan gambar, diagram, grafik, model, dll. dapat membuat konsep
abstrak menjadi konkrit yang dapat mengurangi kata-kata (Mukholifah et al., 2020). Selain
itu, penggunaan bahasa tergantung pada karakteristik siswa. Keterkaitan antara tujuan
pembelajaran dengan indikator, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran
dan penilaian kesesuaian yang terkandung dalam materi pembelajaran dapat mendukung
jalannya pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa (Dwiqi et al., 2020). Hal ini
didukung oleh media pembelajaran pembelajaran merupakan alat yang dapat merangsang
siswa untuk belajar sehingga pembelajaran berjalan dengan baik (Hariyono & Darnoto,
2018).
Antusiasme siswa terhadap penggunaan media pembelajaran sangat besar, karena
tampilan media menarik dan mudah digunakan, teks terbaca dengan jelas, pemilihan
komposisi dan kombinasi warna terkoordinasi dan media juga didukung oleh musik pengiring
yang tepat, agar media pembelajaran mudah dibaca untuk dapat membantu siswa memahami
materi dan media tersebut dapat memotivasi siswa untuk belajar. Memilih media
pembelajaran yang dapat digunakan harus memperhatikan beberapa kriteria yang telah
disebutkan di atas, agar pemilihan media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran
Teni Nurrita (2018). Pemanfaatan lingkungan belajar dapat membantu siswa dan guru secara
sistematis memahami konsep yang dipelajari (Darung et al., 2020). Pemilihan teks, animasi,
suara dan video yang tepat dapat menarik perhatian siswa selama pembelajaran, dan
pengetahuan siswa dapat berkembang dengan sendirinya (Maulina et al., 2021) . Siswa dapat
menggunakan sumber belajar interaktif PowerPoint ini kapan saja dan di mana saja karena
media ini nyaman dan tidak memerlukan koneksi internet yang besar. Dari hasil pengujian
dapat disimpulkan bahwa penggunaan lingkungan pembelajaran interaktif PowerPoint dalam
proses pembelajaran dimungkinkan. Oleh karena itu pembelajaran efektif dan efisien apabila
menggunakan media pembelajaran (Mansur & Rafiudin 2020).
Media pembelajaran yang dikembangkan menawarkan keunggulan seperti berbagai
fitur menarik yang dapat membangkitkan minat belajar siswa dan kemudahan penggunaan
bagi guru untuk menyampaikan materi. Gambar, suara dan suara dalam bentuk PowerPoint.
(Liliyafi, 2018) Kajian serupa juga menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan
presentase aspek yang berbeda yang mendapat kategori layak sebagai media pembelajaran
(Sudarto & Farida Nugrahani, 2013). Berdasarkan pembahasan di atas, terlihat bahwa
pembelajaran interaktif power point dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran.
Hal ini tercermin dari hasil laporan ahli dan tes individu yang menunjukkan hasil sesuai
dengan kriteria yang ditentukan. Hasil temuan ini berdampak pada proses pembelajaran,
khususnya pada mata pelajaran bahasa indonesia, untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan yang dapat dicapai dengan menggunakan lingkungan pembelajaran power
point interaktif sebagai alternatif untuk mendukung proses pembelajaran. 

KESIMPULAN
Peneliti dalam hal ini memusatkan pada pengembangan media pembelajaran berbasis
power point interaktif yang akan diterapkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
materi cerpen. Media ini akan diterapkan pada siswa kelas IV Sedolah Dasar. Pengumpulan
data dilaksanakan melalui observasi secara langsung, uji validasi, dan pemberikan angket
respon. Uji validasi dari ahli materi mendapatkan rata-rata skor persentase 81%. Berdasarkan
data yang telah diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan yaitu media pembelajaran berbasis
power point interaktif untuk pembelajaran Bahasa Indonesia materi cerpen kelas IV layak
diaplikasikan dalam proses kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Alami, Y. (2020). Media Pembelajaran Daring pada Masa Covid-19. Tarbiyatu Wa Ta’lim: Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 2(1), 49-56. Retrieved from
https://ejournal.staisyamsululum.ac.id/index.php/jtt/article/view/71
Kustandi, C., & Darmawan, D. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Konsep &
Aplikasi Pengembangan Media Pembelajaran Bagi Pendidik di Sekolah dan
Masyarakat. Kencana.
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Misykat : Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah Dan Tarbiyah, 03(01),
171–187.
Syavira, N. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint Interaktif
Materi Sistem Pencernaan Manusia Untuk Siswa Kelas V Sd. Optika: Jurnal
Pendidikan Fisika, 5(1), 84-93. Https://Doi.Org/10.37478/Optika.V5i1.1039
Wahyono, Poncojari et.al. (2020). Guru professional di masa pandemic COVID-19: Review
Implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring. Jurnal Pendidikan Profesi
Guru, 1 (1), 51-65. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jppg.

Airlanda, P. (2021). Jurnal basicedu. Jurnal Basicedu, 5(3), 1683–1688.

Azhar Arsyad, 1997. (n.d.). Azhar Arsyad, Media Pembelajaran , (Jakarta : RajaGrafindo
Persada, 1997), h. 2 1. 1–16.

Hae, Y., Tantu, Y. R. P., & Widiastuti, W. (2021). Penerapan Media Pembelajaran Visual
Dalam Membangun Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan, 3(4), 1177–1184. https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/522

Harsiwi, U. B., & Arini, L. D. D. (2020). Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Media


Pembelajaran Interaktif terhadap Hasil Belajar siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu,
4(4), 1104–1113. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.505

Keterampilan, M., Siswa, M., & Dasar, S. (n.d.). Prosiding. 1082–1085.

Liliyafi, O. dan D. S. (2018). Joyful Learning Journal. Unnes.Ac.Id, 7(3), 29–38.


https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj/article/view/23230

Maulina, H., Hariana Intiana, S. R., & Safruddin, S. (2021). Analisis Kemampuan Menulis
Cerpen Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6(3), 482–486.
https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.276

Muthoharoh, M. (2019). Media PowerPoint dalam Pembelajaran. Tasyri, 2(1), 21–32.


Abbas, B., Halimah, A., Nursalam, N., & Mattoliang, L. A. (2020). Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia. Al Asma : Journal of
Islamic Education, 2(1), 97. https://doi.org/10.24252/asma.v2i1.13380.
Nurmalasari, Reni. 2021. Peningkatan Minat Keterampilan Membaca Melalui Media Power
Point Interaktif Siswa Kelas II SDN Jabon 1 Kecamatan Banyakan
Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2019/2020. Jurnal Tindakan Kelas,
2(1), 127-130.
Yuliansah. (2018). Efektivitas Media Pembelajaran Powerpoint Berbasis Animasi. Jurnal
Efisiensi, XV(2), 24– 32.
Widhayanti, A., & Abduh, M. (2021). Penggunaan Media Audiovisual Berbantu Power Point Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 5(3), 1652–1657.

Pengembangan Media Power point Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia di


Sekolah Dasar – Pina Herlina, Erwin Rahayu Saputra DOI:
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2207.
Anzar, S. F., & Mardhatillah. (2017). Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Kabupaten Aceh
Barat Tahun Ajaran 2015/2016. Bina Gogik, 4(1 Maret 2017), 53–64.
https://core.ac.uk/download/pdf/268180802.pdf

Anda mungkin juga menyukai