Kelas : M91
Tim : 6
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan hidayah-nya sehingga makalah tentang “Model Pengembangan Multimedia
Interaktif: Alessi & Trollip” ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak atau teman- teman yang telah
berpartisipasi dan memberikan idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun agar kami
dapat membuat makalah yang lebih baik selanjutnya.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad 20 menjadi masa dimana kemajuan IPTEK telah merambah di berbagai belahan
dunia dalam segala aspek kehidupan manusia, baik di bidang ekonomi, politik,
kebudayaan, maupun pendidikan. Multimedia pembelajaran menjadi salah satu
perantara ataupun strategi pembelajaran yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi apalagi sekarang ini pembelajaran daring menjadi alternatif pembelajaran
karena masa pandemi.
Guru berperan dalam menyediakan bahan ajar dan memberikan penilaian terhadap
hasil pembelajaran siswa, menggunakan multimedia pembelajaran siswa dapat bekerja
secara mandiri atau kelompok dengan cara yang menarik dan inovatif. tingkat kreativitas
siswa dapat dilihat dari sejauh mana mereka membuat dan menggunakan multimedia
pembelajaran. Guru harus mengutamakan pengembangan keterampilan siswa dalam
proses maupun hasil.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengembangan multimedia pembelajaran dapat diterapkan dengan
baik di Sekolah Dasar?
2. Bagaimana siswa dapat meningkatkan kreativitas dalam pengembangan
multimedia pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat sebagai bahan acuan dan perbandingan terkait dengan pengembangan
multimedia pembelajaran yang akan diterapkan selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Atribut standards adalah titik awal dan dasar dari proyek yang akan dikembangkan.
Atribut on going evaluation merupakan standar evaluasi yang dilakukan terhadap
proyek yang hanya berguna jika pengembang menerapkan secara konsisten di seluruh
proyek. Atribut project management merupakan tahapan saat pengembang melakukan
kontrol yang tepat terhadap semua aspek pengembangan proyek.
Tes beta merupakan tes yang sepenuhnya dilakukan siswa dan pengembang. Tes
beta dilakukan setelah revisi tes alpha. Berdasarkan informasi yang diperoleh setelah tes
beta maka dilanjutkan dengan revisi produk akhir sehingga produk siap digunakan di
kelas nyata pada saat implementasi produk. Evaluasi sumatif aspek yang dinilai pada
tahapan ini terdiri atas: kemudahan produk dioperasikan; kemudahan produk dipelajari
isinya; dan kemenarikan tampilan. Implementasi produk atau evaluasi sumatif dilakukan
secara formal untuk mengetahui apakah produk dapat digunakan secara lebih luas, di
luar situasi sebagaimana pelaksanaan tes sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Admadja, I. P., & Marpanaji, E. (2016). PENGEMBANGAN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN PRAKTIK INDIVIDU INSTRUMEN POKOK DASAR SISWA
SMK DI BIDANG
KEAHLIAN KARAWITAN. Jurnal Pendidikan Vokasi, 6(2), 173.
Dewi, R., Putri, R. I. I., & Hartono, Y. (n.d.). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis PMRI
Materi Jajargenjang, 6.