Anda di halaman 1dari 57

Hari 1 .

Perkenalan Dengan Keragaman di Sekitar kita dan Bagaiman Menyikapi


Dengan Bijaksana
Kegiatan seni: Still Life Drawing dan Diskusi
Kagiatan perkenalan pada sesi ini menggunakan kegiatan seni. Kegiatan seni ini dilakulan
menjembatani siswa kepada kegiatan setelahnya yaitu penjelasan tentag teori berpikir kritis
dan inklusi sosial. Sehingga kegiatan seni pada sesi ini bukan berfokus pada keterampilan
atau hasil karya siswa, melainkan bagaimana siswa dapat menghubungkan situasi saat
menggambar dengan konteks sosial. Pada aktifitas Still Life Drawing atau meggambar
dengan konteks sosial. Pada aktifitas Still Life Drawing atau menggambar model, siswa akan
ditempatkan dalam situasi dimana mereka akan menggambar objek yang sama namun dari
beragai sisi sehingga apa yang dilihat oleh siswa akan berbeda, walaupun benda yang di
gambar adalah benda yang sama.
Persiapan
1. Guru mempersiapkan benda-benda untuk dijadikan objek still life drawing diatas meja
atau dilantai dan Menyusun sedemikian rupa agar terlihat berbeda jika dilihat dari
berbagai sisi, pilihlah benda yang akan terlihat berbeda jika dilihat dari berbagai
sudut, misalnya cangkir, dadu, buku dan sebagainya.
2. Guru mengatur posisi duduk siswa agar mengelilingi objek
3. Siswa menyiapkan alat tulis untuk menggambar
4. Guru Menyusun pertanyaan penting untuk diskusi
Pelaksanaan
1. Pada sebuah kelompok, fasilitator/guru menggunakan 2-3 benda sebagai objek yang
Digambar, (misalnya dadu berukuran besar,gelas berbentuk tikus)
2. Siswa diminta duduk melingkar dan diminta menggambar dengan Teknik still life
drawing atau menggambar model,yaitu hanya menggambar dari sisi yang dilihat oleh
mereka tanpa menambahkan atau menggurangi apapun dari apa yang mereka lihat.
Guru dapat menggunakan panduan berikut untuk menjelaskan tentang Teknik still life
drawing
3. Setelah itu siswa diminta menggambar dari sisi depan dapat melihat dengan jelas
bahwa terdapat 2 titik pada dadu dan sebuah wadah keramik berbentuk seperti tikus,
namun siswa tidak dapat melihat dengan jelas jumlah titik dadu pada ketiga sisi
lainnya, dan fakta bahwa tikus tersebut memiliki ekor dibelakangnya, kemudia pada
siswa yang menggambar dari sisi kiri, dapat melihat dengan cukup jelas wadah
keramik, namun tidak dapat mengidentifikasi bahwa benda kotak berwarna putih
dibelakang wadah keramik adalah dadu, karena tidak terlihat titik pada kotaknya dan
siswa yang menggambar dari sisi kanan akan melihat 3 titik hitam pada dadu dan
sedikit benda lancip dengan ujung berbentuk bulat berwarna coklat saja.
4. Tahap pertama yang dilakukan setelah siswa menggambar adalah menggajukan
pertayaan berikut:
 Benda apa yang kamu lihat dan kamu gambar ?
 Berapa jumlah benda yang dilihat ?
 Apakah kamu dapat mengidentifikasi jenis atau nama benda yang kamu
gambar?
 Benda apa yang paling jelas terlihat dan benda apa yang tidak terlihat jelas ?
 Mengapa gambar setiap orang berbeda-beda walaupun benda yang kita
gambar sama ?
 Gambar siswa yang manakah yang paling tepat untuk menceritakan gambar
yang sebenarnya! mengapa ?
5. Pada tahap pertama, siswa diharapkan dapat mengambil kesimpulan bahwa tidak ada
satupun gambar siswa yang paling tepat yang dapat menggambarkan keseluruhan
benda karena perbedaan posisi duduk mereka yang berbeda-beda membuat sudut
pandang mereka akan berbeda pula dan untuk melihat benda yang sebenarnya perlu
melihat gambar secara utuh dari berbagai sudut.
6. Jika siswa menambahkan atau mengurangi objek dari yang ia lihat, misalnya karena ia
berimprovisasi atau karena ia menebak-nebak, maka guru bisa menanyakan kepada
siswa mengapa ia menambahkan atau mengurangi elemen tersebut, ajak siswa
mengingat kembali instruksi diawal dimana mereka hanya boleh menggambar apa
yang mereka lihat. Ajak siswa mengidentifikasi bahwa perilaku tersebut adalah
sebuah asumsi karena ia tidak melihat elemen tersebut secara objektif atau sesuai apa
yang ia lihat. Sehingga hal ini bisa menambah hal penting untuk didiskusikan
nantinya tentang fakta dan asumsi sebagai salah satu yang perlu dipertimbangkan
dalam praktek berpikir kritis.
7. Tahap kedua guru mengajak siswa untuk menghubungkan kegiatan menggambar
sebelumnya dengan konteks sosial. Siswa diharapkan dapat memahami bahwa latar
belakang yang berbeda-beda mempengaruhi bagaimana setiap individu memiliki
sudut pandang yang mendasari pengambilan sikap dan keputusan Ketika dihadapkan
dengan suatu permasalahan, panduan pertanyaan berikut bisa digunakan untuk
membantu siswa dapat menghubungkan kegiatan seni dengan konteks sosial:
 Ingat-ingat proses menggambar tadi menurutmu mengapa saat menggambar
kita tidak diperkenankan menambahkan atau mengurangi elemen dari objek
yang kamu lihat? (petunjuk untuk guru;diskusi pada pertanyaan ini bisa
diarahkan tentang asumsi dan fakta)
 Apa saja perbedaan-perbedaan dalam masyarakat yang bisa kita temukan?
Petunjuk untuk guru: Perbedaan sederhana dalam masyarakat misalnya
perbedaan selera, hobi dan perbedaan yang lebih kompleks perbedaan agama.
Misalnya ada beragam agama dan aliran kepercayaan, suku dan keterampilan
misalnya disabilitas
 Bagaimana kita seharunya menyikapi perbedaan atau keragaman tersebut?
apakah keragaman tersebut perlu dihilangkan?mengapa
8. Pada tahap berikutnya, siswa diharapkan dapat merefleksikan bahwa kegiatan
menggambar sebelumnya dapat membuka pikira siswa mengenai cara menghargai
keberagaman sudut pandang dan perbedaan pendapat. Selain itu keberagaman sudut
pandang dan latar belakang latar (agama, usia, suku, jenis kelamin), serta pengalaman
dan keterampilan seseorang dapat mempengaruhi susut pandang sehingga
mempengaruhi pengambilan keputusan, cara berkomunikasi,cara berpakaian, cara
belajar dan sebagainya. Siswa diharapkan mandapatkan gambaran lebih luas tentang
keberagaman disekitar mereka dan menyadari bahwa keberagaman adalah identitas
sehingga perbedaan maupun persamaan yang terjadi karenanya adalh hal yang wajar,
namun perlu di sikapi dengan bijaksana sehingga tidak merugikan pihak manapun,
sehingga keragaman menjadi sebuah kekuatan dan keindahan. Untuk menggali hal ini,
guru dapat melanjutkan diskusi atau meminta siswa mengisi lembar refleksi berikut:

Lembar refleksi
 Mengapa perbedaan itu ada ?
 Bagaimana pandangan kamu tentang perbedaan,sebelum dan
sesudahmengikuti kegiatan still life drawing?
Sebelum : ...............……
Sesudah : ………………
 Bagaimana sikapmu jika kedepannya, kmau berada dalam lingkungan dengan
orang-orang yang memiliki perbedaan pendapat dan latar belakang ?
 Dalam sebuah tatanan masyarakat, ada pihak yang seringkali dianggap sebagai
mayoritas dan minoritas misalnya dari segi jumlah individu yang memeluk
agama tertentu atau berasal dari suku tertentu yang minim secara jumlah,
bagaimana pendapatmu tentang hal tersebut ?
 Bagaimana perkembangan terkini tentang kehidupan bermasyarakat antara
kelompok mayoritas dan dengan kelompok minoritas di Indonesia?
 Bagaimana seharunya pandangan mayoritas dan minoritas di Indonesia?
 Bagaimana peran perbedaan dan keragaman bagi kehidupan beragama di
Indonesia ?
Kegiatan: Studi kasus
Pada pertemuan ini, peserta diperkenalkan dengan keterampilan berpikir kritis.
Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan oleh peserta didik mengingat bahwa
dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan
memungkinkan siapa saja bisa memperoleh informasi secara cepat dan mudah
dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia. Hal ini
mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global dalam
kehidupan. Proses pembelajaran peserta didik perlu dikaitkan dengan “real world”
agar dapat bersikap bijaksana Ketika berhadapan dengan keragaman identitas,
budaya dan agama .
Perbedaan lebih sulit untuk dinegosiasikan dan menjadi realita yang tidak
terhindarkan disekolah-sekolah dan dalam masyarakat yang lebih luas. Bagi
banyak peserta didik dikelas-kelas sekolah dasar dan lanjutan pertama, perbedaan
menghasilkan peminggiran/marginalisasi. Terdapat trend untuk lebih
berkelompok dengan peserta didik yang sejalan dan memiliki pola yang sama
dalam belajar. Karena daya Tarik terhadap kemiripan sangat kuat, para guru
sering kali berjuang keras untuk membujuk para peserta didik mengakui dan
menghargai keragaman dan belajar menyuburkan lingkungan-lingkungan yang
heterogeny.
Mengajarkan penghargaan terhadap keberagaman menjadi tujuan utama karena
ruang kelas adalah mikrokosmos atau dunia kecil yang merefleksikan populasi
yang lebih besar, ruang kelas berisi para peserta didik yang saling berbeda
berkenaan dengan golongan sosioekonomi, gaya belajar, latar belakang keluarga,
agama, orientasi seksual bahkan umur. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Garcia dalam darling (2002) tentang acknowledging diversity in the classroom,
ruang kelas adalah lahan persiapan untuk dunia kerja dan dalam dunia kerja,
seringkali tidak dapat memilih rekan-rekan kerja. Para peserta didik harus
terampil dalam menemukan dasar kesamaan untuk bekerja dengan mereka yang
tidak mempunyai pengalaman yang sama atau pandangan yang sama mengenai
dunia. Kita harus belajar Bersama dengan orang-orang tersebut dan bekerja
dengan mereka kea rah tujuan Bersama. Para peserta didik akan berkembang jika
mengetahui dari pengalaman-pengalaman bahwa perbedaan-perbedaan meskipn
valid dan penting, tidak menghambat hubungan dan kerja sama (hamony.vol 2
No.2 keragaman diruang kelas: telah kritis wujud dan tantangan Pendidikan multi
kultural. Diakses dari:
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/harmony/article/download/20064/9465/.
Pada 1 mei 2021), meningkatkan kritical thinking peserta didik diharapkan dapat
memajukan penghargaan akan keragaman budaya, megidentifikasi
ketidaksetaraan dan memberikan kesempatan yang setara dan saling menghargai-
menghormati tanpa memandang latar belakang apapun, sehingga memungkinkan
setiap individu mencapai kemajuan sebagaimana direncanakan.
Persiapan
Guru menyiapkan video untuk pemaparan tentang berpikir kritis dengan refensi berikut (seri
1-12) : https://www.youtube.com /watch?v=gFiEUYeCpso&list+PLmhGL6lwkT297rC-
LgCaTsq2WlomLOOdQ
Pelaksanaan
1. Guru mengajak siswa untuk mengingat pembelajaran pada pertemuan sebelumnya,
ingat-ingat, pada saat sesi menggambar dan diskusi sebelumnya dimana ada yang
menyampaikan pendapat, memberi argumen, memahami pendapat orang lain, selain
itu proses apa saja yang dialami oleh kita? (panduan untuk guru;proses yang telah
dilalui diantaranya observasi,empati, bertanya, evaluasi, Analisa, kreatif, refleksi dan
sebagainya)
2. Guru menjelaskan bahwa proses yang dialami pada kegiatan sebelumnya merupakan
beberapa hal yang diperlukan untuk memiliki keterampilan berpikir kritis
3. Berikutnya guru menjelaskan bahwa keterampilan berpikir kritis merupakan tahap
awal yang perlu siswa pahami dalam pembelajaran ini untuk dapat menghargai
keragaman budaya dan agama
4. Siswa diperkenankan menonton rangkaian video untuk memahami berpikir kritis
5. Setelah menonton siswa diminta untuk membuat ringkasan sederhana tentang berpikir
kritis dan bagaimana Analisa mereka tentang peran keterampilan berpikir kritis dalam
konteks kehidupan sosial khususnya dalam menghargai keragaman budaya dan agama
6. Ringkasan dapat berisi tentang definisi contoh pentingnya berpikir kritis, contoh
penerapan dalam kehidupan sehari-hari, dibuat dalam bentuk bagan,infografis atau
peta pikiran. Siswa dapat menggunakan aplikasi canva,power point, jika ingin
memasukkan ilustri digital atau membuatnya langsung dengan kertas dan alat tulis.
7. Siswa mempresentasikan hasil ringkasan. Guru dan siswa kelompok lain dapat
memberikan umpan balik atau pertanyaan kepada siswa yang sedang berpresentasi
8. Guru menutup sesi dengan mengajak siswa menarik kesimpulan dari pertemuan yaitu
tentang peran keterampilan berpikir kritis dalam menghargai keragaman budaya dan
agama
Persiapan
1. Guru mengatur ruangan agar nyaman dan suasana kelas kondusif
2. Guru menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan
Pelaksanaan
1. Siswa diajak mengidentifikasi identitas diri yang melekat dengan menuliskan identitas
diri dengan menjawab pertanyaan pemantik berikut inipada lembar aktifitas (LAS) 1:
a. Apa identitas gender kamu?
b. Dimana kamu tinggal? (pedesaan, kota, pinggiran)
c. Apa agama atau kepercayaan kamu?
d. Pakaian adat apa yang ada didaerahmu?
e. Apa bahasa daerah kamu?
f. Apa identitas sukuk amu?
g. Tarian apa yang ada didaerahmu?
2. Setelah siswa selesai menulis guru bersama dengan siswa membahas hasil tulisan
siswa dan menanyakan jika ada siswa yang menanyakan jika ada siswa yang
menuliskan hal yang serupa. Kegiatan ini, siswa dapat maju kedepan untuk membaca
tulisannya (2-3 siswa)
3. Guru menggali lebih dalam apakah siswa tahu arti dari tulisan siswa tersebut,
kemudian guru memberi pengantar bahwa tulisan siswa tadi merupakan salah satu
budaya nusantara dan setiap daerah memiliki ciri khas berbeda terkait dengan bhineka
tunggal ika
4. Setelah itu, guru bertanya kepada siswa tentang pengertian Bhineka tunggal ika yang
diketahui. Beberapa pertanyaan yang bisa dipakai pada lembar aktifitas :
a. Apa yang kalian pikirkan jika mendengar bhineka tunggal ika?
b. Menurut kalian, apa itu bhineka tunggal ika ? seperti apa bentuknya?
c. Sebutkan contoh bhineka tunggal ika yang kamu ketahui ?
5. Setelah siswa menuliskan tulisan tentang bhineka tunggal ika? Perwakilan siswa dapat
menyampaikan didepan kelas untuk dipresentasikan (2-3 siswa)
6. Guru memaparkan Bhineka tunggal ika dan menyimpulkan.
Hari ke-2 Mengenal Bhineka Tunggal Ika dan
contoh Budaya Daerah tertentu

Mengenal Budaya dari Dearah Tertentu

Persiapan

1. Guru mengatur ruangan agar nyaman dan suasana kelas kondusif dan menyiapkan
semua peralatan yang dibutuhkan.

2. Guru menyiapkan video yang akan diputar di kelas

Pelaksanaan

1. Guru menyakan kembali tentang Bhineka Tunggal Ika yang telah dipelajari sebelumnya

2. Guru memutar video tentang salah satu budaya nusantara daerah Aceh pada link Youtube
berikut https://www.youtube.com/wacth?v=l_RguWLrkZQ

3. Guru membuat pertanyaan berikut ini untuk setiap kelompok pada lembar aktivitas

a. Apa isi dari video yang telah diputar?

b. Dari daerah mana budaya tersebut?

c. Apa saja kebudayaan dari daerah tersebut?

d. Pakaian adat apa yang dipakai?

e. Tarian apa yang berasal dari daerah tersebut?

f. Bagaimana rumahnya?

4. Pertanyaan pada point 3 di buat siswa dengan MIND MAPPING dengan semenarik
mungkin (dapat di kertas maupun digital)

5. Setelah siswa selesai membuat mind mapping secara berkelompok, guru bersama dengaan
siswa membahas hasil pekerjaan dan siswa dapat maju kedepan untuk membaca hasil
pekerjaan masing – masing kelompok

6. Guru menggali lebih dalam apakah siswa tahu arti dari hasil pekerjaan siswa tersebut.
Kemudian guru memberi pengantar bahwa tulisan siswa tadi merupakan salah satu budaya
daerah.
Refleksi

Siswa dapat menuliskan refleksi apa yang telah mereka pelajari hari ini dengan pertanyaan

1. Apa peristiwa pada hari ini?

2. Bagaimana perasanmu?

3. Apa yang kamu dapat sebagai pelajaran hari ini?

Tulis refleksi pada selembar kertas kemudian kumpulkan pada guru

Hari Ke-2 LEMBAR AKTIVITAS SISWA


(las) 1

Jawablah pertanyaan berikut ini:


a. Apa identitas gender kamu?

b. Dimana kamu tinggal? (pedesaan, kota, pinggiran)

c. Apa agama atau kepercayaan kamu?

d. Pakaian adat apa yag ada di daerahmu?

e. Apa bahasa daerah kamu?

f. Apa identitas suku kamu?

g. Tarian apa yang ada di daerahmu?

Apa yang dapat kalian simpulkan dari pertanyaan diatas?....................................................


Hari ke -2 LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)2

Jawablah pertanyaan berikut ini:

a. Apa yang kalian pikirkan jika mendengar Bhineka Tunggal Ika…...................

b. Menurut kalian, apa itu Bhineka Tunggal Ika? Seperti apa bentuknya?............

c. Sebutkan contoh Bhineka Tunggall Ika yang kamu ketahui?.....................

Apa yang dapat kalian simpulkan dari pertanyaan diatas…………………

Hari Ke-2 LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)3

Buatlah MIND MAPPING setelah melihat video yang diputar oleh fasilitator yang mencakup
pertanyaan:

a. Apa isi dari video yang telah diputar?

b. Dari daerah mana budaya tersebut?

c. Apa saja kebudayaan dari daerah tersebut?

d. Pakaian adat apa yang dipakai?

e. Tarian apa yang berasal dari daerah tersebut?

f. Bagaimana Rumahnya?

g. Pertanyaan pada point a sampai g dibuat siswa dengan MIND MAPPING


semenarik mungkin, (dapat dikertas maupun digital)

Apa yang dapat kalian simpulkan dari pertanyaan diatas?..........................................

Hari ke 3
Mengenal Keberagaman Budaya Nusantara
Waktu 10 JP
GAMELAN ( Game Mengenal Budaya Nusantara)
Peralatan: Gambar, Lem, Kertas, Alat Tulis, Spidol

Peran Guru : Fasilitator dan Narasumber

P3 : gotong royong, Kebhinekaan global

Persiapan

1. Guru mengatur ruangan agar nyaman dan suasana kelas kondusif.


2. Guru menyiapkan semua peralatann yang dibutuhkan.

Pelaksanaan

1. Guru memberikan pertanyaan pemantik:


a. apa yang kita pelajari sebelumnya?
b. bagaimana bhineka tunggal ika dalam konteks sosial?
2. Guru menunjukkan 2 orang siswa untuk menjawab pertanyaan pemantik tersebut
3. Siswa bekerja dalam kelompoknya
4. Guru akan membuat sebuah permainan untuk memasangkan beberapa ciri khas seperti
rumah adat, pakaian adat, tarian daerah, lagu daerah, kebiasaan dan suku daerah.
Kemudian siswa dalam kelompok memasangkan ciri khas sesuai dengan daerahnya
masing – masing.
5. Guru mengarahkan semua siswa untuk gotong royong dalam menyelesaikan tugasnya
6. Siswa mengelompokkan ciri khas daerah dengan bentuk bangun datar (boleh segitiga,
persegi, lingkaran, atau yang lain) pada kertas diupayakan semenarik mungkin.
7. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil yang telah dibuat.
8. Guru dan siswa semua bertepuk tangan atas hasil yang luar biasa yang dilakukan oleh
siswa.

Mengenal Keberagaman Budaya


Hari ke-3
Nusantara
Peralatan : LCD, Laptop, alat tulis Peran Guru: Fasilitator

Persiapan
3. Guru mengatur ruangan agar nyaman dan suasana kelas kondusif.
4. Guru menyiapkan semua peralatann yang dibutuhkan.

Pelaksanaan
1. Guru bersama dengan siswa menuju aula untuk mendatangkan guru tamu dalam
Bhineka Tunggal Ika dan Budaya Nusantara.
2. Siswa mencatat semua apa yang disampaikan oleh narasumber.
3. Setelah selesai, setiap siswa membuat ringkasan dalam bentuk MIND MAPPING agar
mudah untuk dimengerti.
4. Guru meminta salah satu siswa untuk menyampaikan hasil dari apa yang telah
disampaikan narasumber tersebut.

Refleksi

Siswa dapat menuliskan refleksi apa yang telah mereka pelajari hari ini dengan pertanyaan

1. Apa peristiwa hari ini?


2. Bagaimana perasaanmu?
3. Apa yang kamu dapat sebagai pembelajaran hari ini?

Tulis refleksi pada selembar kertas kemudian kumpulkan pada guru.

Hari ke-3
Gamelan (Game Mengenal Budaya Nusantara)
Nama Kelompok :

Kelas :

Fasilitator :

Peralatan yang disediakan fasilitator:

1. Kertas Plano
2. Lem
3. Gambar Budaya Nusantara

Peralatan yang disediakan siswa: alat tulis

Kegiatan
1. Guru menyediakan gambar berbagai kebudayaan yang berasal dari berbagai daerah
2. Siswa secara berkelompok memasangkan kebudayaan sesuai dengan daerahnya
3. Siswa memasangkan di kertas Plano dengan bentuk bangun datar pada setiap daerah
4. Buatlah semenarik mungkin
5. Presentasikan hasil kelompok kalian

Kesimpulan
………………………………………………………………

Lembar Aktivitas Siswa


Nama Kelompok :

Kelas :

Fasilitator :

Peralatan yang disediakan fasilitator: Kertas HVS

Peralatan yang disediakan siswa: Alat tulis

Kegiatan
1. Guru menyediakan kertas HVS
2. Siswa mendengarkan materi dari narasumber yaitu guru tamu
3. Siswa meresume dalam bentuk MIND MAPPING
4. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya

Kesimpulan
…………………………………………………….

Hari Menggali Keanekaragaman Budaya Nusantara


Ke - 4
Melihat Video Keanekaragaman Budaya Nusantara

Peran Guru: Fasilitator dan Narasumber

Profil Pelajar Pancasila:

 Gotong royonng
 Mandiri
 Berkebhinekaan global

Persiapan
1. Guru mengatur ruangan agar nyaman dan suasana kelas kondusif.
2. Guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan (alat tulis, kerts, laptop, LCD, spidol
warna dan papan tulis)

Pelaksanaan
1. Guru menanyakan kembali tentang Bhineka Tunggal Ika yang telah dipelajari
sebelumnya
2. Guru memutar video tentang:
 Tarian Nusantara pada link youtube berikut : https;//youtu.be/4cGr0oyeSDw
 Cerita Rakyat
 https://youtu.be/HMuSU6M00Xo
 https://youtu.be/516VXnVldhY
 https://youtu.be/NiV8WhSSN9Q9
 https://youtu.be/DiygMm_4xuO
 https://youtu.be/gGLiv8SQTrs
 lagu daerah pada link https://youtu.be/XHmRQmtleGY
 Adat istiadat Nusantara pada link https://youtube.com/shorts/dfR-GE5DElE?
feature share dan https://youtu.be/jr0x_mAlull
3. Guru membuat pertanyaan berikut ini untuk setiap kelompok
 Apa isi video yang telah diputar?
 Dari daerah mana saja budaya tersebut?
 Apa saja kebudayaan dari daerah tersebut?
 Dari tayangan video tersebut, kebudayaan manakah yang kalian kenali?
 Dari tayangan video tersebut, apa ciri budaya dari masing – masing daerah?
4. Pertanyaan pada point 3 dibuat siswa dengan MIND MAPPING semenarik mungkin (dapat
dikertas maupun digital)

5. Setelah siswa selesai membua mind mapping secara berkelompok, guru bersama dengan
siswa membahas hasil pekerjaan siswa dan siswa dapat maju kedepan untuk membahas
hasil pekerjaan masing –masing kelompok
6. Guru menggali lebih dalam apakah siswa tahu arti dari hasil pekerjaan siswa tersebut.
Kemudian guru memberi pengantar bahwa tulisan siswa tadi merupakan salah satu
budaya daerah

Hari ke 4 Menggali Keanekaragaman Budaya Nusantara


Menggali ide dan gagasan
Peran Guru: Fasilitator dan Narasumber

Profil Pelajar Pancasila:

 Gotong royonng
 Mandiri
 Berpikir kritis

Persiapan

1. Guru mengatur ruangan agar nyaman dan suasana kelas kondusif.


2. Guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan (alat tulis, kerts, laptop, LCD, spidol
warna dan papan tulis)

Pelaksanaan

1. Guru menanyakan kembali tentang video kebudayaan budaya nusantara pada


kegiatan sebelumnya
2. Siswa belajar dalam kelompok masing – masing
3. Guru mendorong kolaboratif siswa dengan membuat satu kesepakatan untuk
menentukan pilihan keanekaragaman budaya secara bebas memilih kebudayaan
apa (tarian/lagu/cerita rakyat, adat istiadat) dan bebas dari daerah mana
4. Guru menjelaskan apabila kelompok memilih tarian nusantara maka kelompok
akan menampilkan “tarian”, jika cerita rakyat akan menampilkan drama, jika
memilih lagu daerah maka akan menampilkan “menyanyi”, jika memilih adat
istiadat daerah maka akan menampilkan bermain peran.
5. Guru membuat pertanyaan berikut ini untuk setiap kelompok
a. Apa kemampuan kelompok kalian? Dalam bidang apa? Sebutkan juga
kemampuan setiap siswa?
b. Apa kesepakatan yang kelompok ambil terkit budaya nusantara? (pilih
salah satu antara tarian/ lagu/ cerita rakyat/ adat istiadat) dan tentukan juga
dari daerah mana.
c. Tentukan pembagian tugas dan peran masing – masing siswa dalam
kelompok sesuai dengan minat dan kemampuan siswa
6. Guru mendampingi kelompok dan mengarahkan apabila siswa ada kendala
7. Siswa mengisi lembar kerja siswa terkait pertanyaan poin 5
8. Setelah siswa selesai mengerjakan lembar aktivitas siswa, setiap kelompok dapat
menyampaikan hasil kepada fasilitator masing – masing

Refleksi

Siswa dapat menuliskan refleksi apa yang telah mereka pelajari hari ini dengan
pertanyaan:

1. Apa peristiwa pada hari ini?


2. Bagaimana perasaanmu?
3. Apa yang kamu dapat sebagai pembelajaran hari ini?
4. Bagaimana penerapan kedepan setelah pembelajaran hari ini

Tulis refleksi pada selembar kertas kemudian kumpulkan pada guru.

Hari
Lembar Aktivitas Siswa (LAS)1
Ke
4
Melihat Vidio Keanekaragaman Budaya Nusantara

Isilah pertanyaan berikut ini setelah melihat video yang telah diputarkan fasilitator

1. Apa isi video yang telah di putar?


2. Dari daerah mana saja budaya tersebut?
3. Apa saja kebudayaan dari daerah tersebut?
4. Dari tayangan video tersebut, kebudayaan manakah yang kalian kenali?
5. Dari tayangan video tersebut, apa ciri budaya dari masing – masing daerah?

Hari
ke
Lembar Aktivitas Siswa (LAS)2
4 Menggali ide dan gagasan dari kemampuan kelompok

Isilah pertanyaan berikut ini setelah kegiatan pertama, berikut:

1. Apa kemampuan kelompok kalian? Dalam bidang apa?sebutkan juga kemampuan


setiap siswa?
2. Apa kesepakatan yang kelompok ambil terkait budaya nusantara?(pilih salah satu
antara tarian/lagu/cerita rakyat/adatistiadat) dan tentukan juga dari daerah mana?
3. Tentukan pembagian tugas dan peran masing – masing siswa dalam kelompok sesuai
dengan minat dan kemampuan siswa.
Contohnya : Andi berperan sebagai……… dan tugasnya adalah……………

Skenario Gelar Budaya Nusantara


Waktu
10 JP
Menyusun Skenario Gelar Budaya Nusantara
Peralatan: Folio, Alat Tulis
Peran Guru: Fasilitator Dan Narasumber
P3: Gotong Royong dan Berkebhinekaan Global

Persiapan

1. Guru mengatur ruangan agar nyaman dan suasana kelas kondusif.


2. Guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan

Pelaksanaan
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik secara individual
a. Apa projek yang kelompok kalian pilih pada pertemuan sebelumnya?
b. Peran apa yang kalian lakukan?(masing – masing individu)
2. Guru menunjukkan 2 orang siswa untuk menjawab pertanyaan pemantik tersebut.
3. siswwa bekerja dalam kelompoknya
4. Guru akan menjelaskan kegiatan hari ini yaitu menyusun scenario untuk projek
yang sudah dipilih pada hari ke 4
5. Guru mengarahkan semua siswa untuk gotong royog dalam menyelesaikan
tugasnya
6. siswa memberikan lembar aktivitas siswa untuk menyusun scenario dengan
peryanyaan berikut ini
a. menyusun latar belakang
b. tujuan kegiatan
c. pembagian tugas atau peran masing masing siswa dalam kelompok
d. menyusun alur cerita atau rangkaian kegiatan dari awal sampai akhir dengan
peran masing – masing siswa
7. Guru menjadi fasilitator dalam kelompok, mendampingi kelompok apabila ada
kendala.

Refleksi
Siswa dapat menuliskan refleksi apa yang mereka telah pelajari hari ini dengan
pertanyaan:
1. Apa peristiwa hari ini?
2. Bagimana perasaanmu?
3. Apa yang yang kamu dapat sebagai pelajaran hari in?
4. Penerapan apa yang akan kalian kedepan?
Tulis refleksi pada selembar kertas kemudian kumpulkan pada guru

Sesi Berbagi Peran dan Perencanaan


Perencanaan pemetaan drama/tari/menyanyi dll

Hari ke Perencanaan Pementasan


6

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, gotong royong, bernalar kritis


Peralatan: lembar ide, proyektor, leptop, alat tulis
Peran guru: sebagai fasilitator
Waktu : 45 menit x 10 jam pelajaran

Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai merencanakan pementasan.
1. Masing – masing kelompok membuat judul lalu membuat synopsis apa yang
akan dipentaskan
2. Masing – masing siswa dalam kelompok menuliskan tugas/perannya secra
individu dalam pementasan
3. Masing – masing individu berkolaborasi dalam satu kelompok untuk
merancang setting/latar pementasan
4. Membuat refleksi suasana hati pada hari ini pada saat menyiapkan
pementasan.

Sesi Berbagi Peran dan Perencanaan


Perencanaan pemetaan drama/tari/menyanyi dll

Hari ke Perencanaan Pementasan


7

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, gotong royong, bernalar kritis


Peralatan: lembar ide, proyektor, leptop, alat tulis
Peran guru: sebagai fasilitator
Waktu : 45 menit x 10 jam pelajaran

Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai merencanakan pementasan.
1. Stiap siswa pada masing – masing kelompok merancang keperluan atau perangkat
(property, make up, kostum dll) untuk dukung pementasan.
2. Masing – masing dalam kelompok membagi tugas kepada seluruh anggota berkaitan
dengan peangkat/property pendukung pementasan.
3. Masng – masing siswa secara individu menuliskan refleksi dan tugasnya pada hari ini.

Sesi Berbagi Peran dan Perencanaan


Latihan Pementasan/Pertunjukan
Hari ke Latihan Pementasan
8

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, gotong royong, bernalar kritis, berkebhinekaan


global
Peralatan: ruang luas untuk panggung, kamera, property yang diperlukan
Peran guru: sebagai fasilitator
Waktu : 45 menit x 10 jam pelajaran

Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai latihan pementasan.
1. Masing – masing kelompok menyiapkan segala property dan menyiapkan setting
untuk pementasan.
2. Siswa secara bergantian memulai latihan/gladi kotor pementasan
3. Masing –masing siswa melakukan evaluasi tentang latihan yang sudah dilakukan
4. Refleksi tentang kekurangan dan kelebihan dan mendokumentasikan aktifitas hari
ini

Sesi Berbagi Peran dan Perencanaan


Latihan Pementasan/Pertunjukan
Hari ke Latihan Pementasan
9

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, gotong royong, bernalar kritis, berkebhinekaan


global
Peralatan: ruang luas untuk panggung, kamera, property yang diperlukan
Peran guru: sebagai fasilitator
Waktu : 45 menit x 10 jam pelajaran

Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai latihan pementasan.
1. Masing – masing kelompok menyiapkan segala property dan mnyiapkan
setting untuk pementasan.
2. Siswa secara bergantian memulai latihan/gladi kotor pementasan
3. Masing –masing siswa melakukan evaluasi tentang latihan yang sudah dilakukan
4. Refleksi tentang kekurangan dan kelebihan dan mendokumentasikan aktifitas hari
ini

Sesi Berbagi Peran dan Perencanaan


Latihan Pementasan/Pertunjukan
Hari ke Latihan Pementasan
10

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, gotong royong, bernalar kritis, berkebhinekaan


global
Peralatan: ruang luas untuk panggung, kamera, property yang diperlukan
Peran guru: sebagai fasilitator
Waktu : 45 menit x 10 jam pelajaran

Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai latihan pementasan.
1. Masing – masing kelompok menyiapkan segala property dan menyiapkan
setting untuk pementasan.
2. Siswa secara bergantian memulai latihan/gladi kotor pementasan
3. Masing –masing siswa melakukan evaluasi tentang latihan yang sudah dilakukan
4. Melakukan refleksi dan evaluasi latihan serta mendokumentasikan.

Sesi Persiapan Pementasan


Latihan Pementasan/Pertunjukan
Hari ke Gladi Kotor Pementasan
11

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, gotong royong, bernalar kritis, berkebhinekaan


global
Peralatan: ruang luas untuk panggung, kamera, property yang diperlukan
Peran guru: sebagai fasilitator
Waktu : 45 menit x 10 jam pelajaran

Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai latihan pementasan.
1. Masing – masing kelompok menyiapkan segala property dan menyiapkan
setting untuk pementasan.
2. Siswa secara bergantian memulai latihan/gladi kotor pementasan
3. Masing –masing siswa melakukan evaluasi tentang latihan yang sudah dilakukan
4. Melakukan refleksi dan evaluasi latihan serta mendokumentasikan.

Sesi Persiapan Pementasan


Latihan Pementasan/Pertunjukan
Hari ke Gladi Kotor Pementasan
12

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, gotong royong, bernalar kritis, berkebhinekaan


global
Peralatan: ruang luas untuk panggung, kamera, property yang diperlukan
Peran guru: sebagai fasilitator
Waktu : 45 menit x 10 jam pelajaran

Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai latihan pementasan.
1. Masing – masing kelompok menyiapkan segala property dan menyiapkan
setting untuk pementasan.
2. Siswa secara bergantian memulai latihan/gladi kotor pementasan
3. Masing –masing siswa melakukan evaluasi tentang latihan yang sudah dilakukan
4. Melakukan refleksi dan evaluasi latihan serta mendokumentasikan.

Hari ke-13
Gladi Bersih Pementasan
Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah meyusun alur cerita
dan sudah memiliki peran masing-masing akan mulai Latihan pementasan.
a. Masing-masing kelompok menyiapkan segala properti dan menyiapkan setting untuk
pementasan
b. Siswa secara bergantian memulai Latihan/gladi kotor pementasan
c. Masing-masing siswa melakukan evaluasi tentang Latihan yang sudah dilakukan
d. Melakukan refleksi dan evaluasi Latihan serta mendokumentasikan
Hari ke-14
Pementasan Hari Pertama
Pada hari ke 14 dan ke 15 seluruh siswa menampilkan gelar karya pementasan yang sudah
dirancang sesuai tema yaitu Bhineka Tunggal Ika. Pementasan menampilkan keragaman
budaya di nusantara, ada tarian,drama, menyanyi lagu daerah dll.
Pementasan dilakukan dua hari yaitu pada hari ke 15 dan disaksikan seluruh warga sekolah
serta didokumentasikan
Guru melakukan penilaian terhadap gelar karya siswa pada hari tersebut.
Hari ke-15
Pementasan Hari Kedua
Pada hari ke 14 dan 15 seluruh siswa menampilkan gelar karya pementasan yang sudah
dirancang sesuai tema yaitu Bhineka Tunggal Ika. Pementasan menampilkan keragaman
budya di Nusantara, ada tarian, drama, menyanyi lagu darah dll.
Pementasan dilakukan dua hari yaitu pada hari ke 14 dan hari ke 15 dan disaksikan seluruh
warga sekolah serta didokumentasikan.
Guru melakukan penilaian terhadap gelar karya siswa pada hari tersebut.

LEMBAR REFLEKSI

HARI KE 6 – 13
LEMBAR REFLEKSI (HARI KE 6)
Pertanyaan pemantik
Tuliskan semua tentang suasana hati anda pada hari ini. Pada saat pementasan.
IDENTITAS DIRI
Nama :
No. Absen :
Kelas :
URAIAN

LEMBAR REFLEKSI (HARI KE-7)


Pertanyaan pemantik
Pada hari ini para tugas penting apa yang sudah kalian dapatkan dan telah menjadi tanggung
jawab kedepan (gelar karya)
IDENTITAS DIRI
Nama :
No. Absen :
Kelas :
URAIAN

LEMBAR REFLEKSI (HARI KE-8)


Pertanyaan pemantik
Setelah melakukan Latihan untuk pementasan. Adakah kekurangan yang harus diperbaiki dan
uraikan evaluasinya.
IDENTITAS DIRI
Nama :
No. Absen :
Kelas :
URAIAN

LEMBAR REFLEKSI (HARI KE-9)


Pertanyaan pemantik
Setelah melakukan Latihan untuk pementasan. Adakah kekurangan yang harus diperbaiki dan
uraikan evaluasinya.
IDENTITAS DIRI
Nama :
No. Absen :
Kelas :
URAIAN

LEMBAR REFLEKSI (HARI KE-10)


Pertanyaan pemantik
Setelah melakukan Latihan untuk pementasan. Adakah kekurangan yang harus diperbaiki dan
uraikan evaluasinya.
IDENTITAS DIRI
Nama :
No. Absen :
Kelas :
URAIAN

LEMBAR REFLEKSI (HARI KE-11)


Pertanyaan pemantik
Setelah melakukan gladi kotor untuk pementasan. Adakah kekurangan yang harus diperbaiki
dan uraikan evaluasinya.
IDENTITAS DIRI
Nama :
No. Absen :
Kelas :
URAIAN

LEMBAR REFLEKSI (HARI KE-12)


Pertanyaan pemantik
Setelah melakukan gladi kotor untuk pementasan. Adakah kekurangan yang harus diperbaiki
dan uraikan evaluasinya.
IDENTITAS DIRI
Nama :
No. Absen :
Kelas :
URAIAN

LEMBAR REFLEKSI (HARI KE-13)


Pertanyaan pemantik
Setelah melakukan gladi bersih untuk pementasan. Adakah kekurangan yang harus diperbaiki
dan uraikan evaluasinya.
IDENTITAS DIRI
Nama :
No. Absen :
Kelas :
URAIAN

Assesment
Formative Assesment
1. Waktu penggunaan : berkala, berkelanjutan selama projek
2. Pihak yang memberikan assesment : guru fasilitator
3. Bentuk assesment : umpan balik (dari Pendidik dan peserta didik)baik secara lisan
maupun tertulis,observasi, diskusi, presentasi, jurnal, refleksi, esai
4. Manfaat untuk tim fasilitator : mengawasi pembelajaran peserta didik selama
projek.memastikan perkembangan kompetensi peserta didik sesuai dengan sub-
elemen profil pelajaran Pancasila yang disasar, mengecek pemahaman peserta didik
mengenai isu projek
5. Manfaat untuk siswa : membantu peserta didik memperbaiki dan mengembangkan
diri. Membangun peserta didik mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dalam
assessmen sumatif diakhir mengoptimalkan dampak projek
6. Instrumen asesmen : terlampir pada kegiatan setiap harinya.
Summative Assesment
1. Waktu penggunaan : dilakukan pada akhir projek
2. Pihak yang memberikan assesment : guru fasilitator
3. Bentuk assesment : produk seni
4. Manfaat untuk tim fasilitator: mengukur apakah peserta didik sudah mengembangkan
kompetensi dari sub-elemen dari elemen dan dimensi profil pelajar Pancasila sesuai
fase yang disasar
5. Manfaat untuk siswa : memahami performa diakhir projek. Memahami apakah
mereka sudah memenuhi capaian projek dan sejauh mana sudah mencapai fase
perkembangan sub-elemen dari dimensi profil pelajar Pancasila yang disasar.
6. Instrumen asesmen: terlampir

Lampiran summative assesment


Lembar insrumen evaluasi implementasi projek
Judul projek :
Nama siswa :
Kelas/fase :
No. Absen :
TAHAPAN/EVALUASI BB MB BSH SB
1.PERENCANAAN
Perencanaan membuat tujuan, manfaat dan tahapan-tahapan dalam
pengerjaan projek
2.PELAKSANAAN
Mengidentifikasi tahapan untuk menjalankan rencana. Dapat
melaksanakan rencana dengan proses yang berkoordinasi,
bervariasi dan bekerja secara adatif
3.KETETAPAN SASARAN
Merancang solusi atau aksi yang tepat sasaran pada inti
permasalahan,realistis, dan memberikan dampak yang
berkesinambungan

Keterangan :
BB : Belum berkembang
MB : Masih berkembang
BSH : Berkembang sesuai harapan
SB : Sudah berkembang

RUBRIK LEMBAR INSTRUMEN EVALUASI IMPLEMENTASI AKSI PROJEK


(Digunakan oleh pendidik untuk menilai solusi, aksi yang ditawarkan peserta didik didalam
projeknya)
Tahapan (BB) (MB) (BSB) (SB)
evaluasi Belum Mulai Berkembang Sangat berkembang
berkembang berkembang sesuai harapan
Perencanaan Perencanaan Perencanaan Perencanaan Perencanaan projek
projek masih projek memiliki projek memiliki yang jelas dan
berupa curah tujuan yang tujuan yang matang: tahapan-
pendapat dan jelas jelas dan tahapan kegiatan
ide-ide aksi realistis yang terstruktur dan
yang belum tujuan yang jelas
beratur
Pelaksanaan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
melaksanakan mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
kegiatan tidak satu Langkah satu Langkah Langkah yang
rutin untuk untuk mencapai berbeda untuk
menjalankan tujuan yang mencapai tujuan
rencana, mereka sesuai rencana. sesuai rencana.
dapat Mereka dapat Mereka dapat
melaksanakan melaksanakan melaksanakan
proses yang rencana dengan rencana dengan
runtut dan proses proses yang
meminta terkoordinasi terkoordinasi
bantuan kepada bervariasi dan bekerja
pihak yang secara terstruktur
terkait
Ketepatan Masih dalam Solusi yang solusi yang Solusi yang
sasaran tahapan ditawarkan ditawarkan ditawarkan sesuai
identifikasi berupa ide yang berhubungan dengan inti
faktor yang masih dengan faktor permasalahan,realistis
menyebabkan dipermukaan yang terkait dan memberikan
permasalahan permasalahan dengan dampak yang
akibat yang serta kurang permasalahan berkesinambungan
ditimbulkan realistis dan memberikan
dampak positif
untuk sementara
waktu

Lembar instrumen evaluasi penguatan


Profil Pelajar Pancasila
Judul Projek :
Nama siswa :
Kelas/Fase :
No. Absen :
BERKEBHINEKAAN GLOBAL BB MB BSH SB
Elemen mengenal dan menghargai budaya
Mendalami budaya dan identitas budaya
Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok lokal,
regional nasional dan global terhadap pembentukan
identitas termasuk identitas dirinya. Mulai
menginternalisasi identitas diri dan sebagai bagian dari
budaya bangsa
Menumbuhkan rasa menghormati terhadap
keanekaragaman budaya
Mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi
dalam dunia yang saling terhubung serta
menunjukkannya dalam perilaku
Elemen refleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan
Merefleksikan secara kritis dampak dari pengalaman
hidup dilingkungan yang beragam terkait dengan
perilaku kepercayaan serta tindakannya terhadap orang
lain .

Menyelaraskan peredaan budaya


Mengetahui tantangan dan keuntungan hidup dalam
lingkungan dengan budaya yang beragam serta
memahami pentingnya kerukunan antar budaya dalam
kehidupan Bersama yang harmonis
Elemen berkeadilan sosial
Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan
bersama
Berpartisipasi menentukkan pilihan dan keputusan
untuk kepentingan Bersama melalui proses bertukar
pikiran secara cermat dan terbuka secara mandiri.

Memahami peran individu dalam demokrasi


Memahami konsep hak dan kewajiban serta
implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya, mulai
mencari solusi untuk dilema terkait konsep hak dan
kewajibannya.

GOTONG ROYONG BB MB BSH SH


Elemen Kolaborasi
Kerja sama
Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan
Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama
Aktif menyimak untuk memahami dan menganalisis
informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan keprihatinan
yang disampaikan oleh orang lain dan kelompok
menggunakan berbagai symbol dan media secara efektif,
serta menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk
menyelesaikan masalah guna mencapai berbagai tujuan
bersama
Saling ketergantungan positif
Menyelarasakan kapasitas kelompok agar para anggota
kelompok dapat saling membantu satu sama lain
memenuhi kebutuhan mereka baik secara individual
maupun kolektif
Koordinasi Sosial
Menyelaraskan dan menjaga tindakan diri dan anggota
kelompok agar sesuai antara satu dengan yang lainnya
serta menerima konsekuensi tindakan dalam rangka
mencapai tujuan bersama
Elemen Kepedulian
Persepsi Sosial
Melakukan tindakan yang tepat agar orang lain
merespon sesuai dengan yang diharapkan dalam rangka
penyelesaian pekerjaan dan pencapaian tujuan.

MANDIRI BB MB BSH SH
Elemen pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
Mengenal kualitas dan minat diri serta tantangan
yang dihadapi
Mengidentifikasi kekuatan dan tantangan – tantangan yang
akan dihadapi dalam konteks pembelajaran, sosial dan
pekerjaan yang akan dipilih di masa depan
Mengembangkan refleksi diri
Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman,
guru dn orang dewasa lainnya, serta informasi karir yang
akan dipilihnya untuk analisis karakteristik dan
keterampilan yang dibutuhkan dalam menunjang atau
menghambat karirnya di masa depan
Elemen Regulasi Diri
Regulasi Emosi
Mengendalikan dan menyesuaikan emosi yang
dirasakannya secara tepat ketika menghadapi situasi
yang menantang dan menekan pada konteks belajar,
relasi, dan pekerjaan
Penetapan tujuan belajar, prestasi dan
pengembangan diri serta rencana strategis untuk
mencapainya
Mengevaluasi efektivitas strategi pembelajaran
digunakan, serta menetapkan tujuan belajar, prestasi dan
pengembangan diri secara spesifik dan merancang
strategi yang sesuai untuk menghadapi tantangan –
tantangan pada konteks pembelajaran, sosial dan
pekerjaan yang akan dipilihnya pada masa depan.
Percaya diri, tangguh (resilient) dan adaptif
Menyesuaikan dn memulai menjalankan rencana dan
strategi pengembangan dirinya dengan
mempertimbangkan minat dan tuntutan pada konteks
belajar maupun pekerjaan yang akan dijalaninya di masa
depan serta berusaha untuk mengatasi tantangan –
tantangan yang akan ditemui.

Pengayaan dan Remidial


Buatlah Essay/artikel/poster/ tentang budaya yang terdiri dari pakaian, makanan, adat istiadat,
suku, tarian kabupaten Blora.

Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan pemantik awal projek adalah :
1. Apa yang anda pikirkan ketika mendengar Bhineka Tunggal Ika dan Budaya
Nusantara?
2. Perasaan apa yang muncul ketika mendengar kata tersebut?
3. Apa yang dapat dilakukan untuk menggali potensi dan kemampuan tentang budaya
nusantara?
4. Kontribusi apa yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan gelar budaya
nusantara?
REFLEKSI PESERTA DIDIK DI AKHIR PROJEK
Nama Siswa:
Nama Projek:
Tanggal:
1. Apa yang berkesan dalam mengerjakan projek?
2. Hal apa yang paling menantang sepanjang mengerjakan projek?
3. Kendala – kendala apa saja yang dihadapi selama mengerjakan projek?
4. Pengalaman baru apa yang kalian peroleh setelah melaksanakan projek?
5. Perubahan pola pikir, perilaku, kebiasaan yang dialami setelah mengerjakan projek
ini?
6. Perasaan apa yang sering muncul selama pengerjaan proje?

REFLEKSI PESERTA DIDIK DI AKHIR PROJEK


Nama Guru:
Nama Projek:
Tanggal:
1. Apa hal baru yang anda dapat selama projek ini?
2. Apa hal paling menarik dalam projek ini?
3. Bagaimana anda menilai keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran ini?
4. Apa tantangan terbesar dalam membimbing siswa dalam projek ini? Bagaimana
strategi anda?
5. Apa yang sudah berjalan baik? Apa hal tersebut perlu dilakukan kembali pada projek
serupa?
6. Apakah anda memiliki rekomendasi, atau ada hal yang kamu ingin ubah atau perbaik
jika anda melakukan projek ini kembali?
GLOSARIUM
Profil Pelajar Pancasila: pelajar yang memiliki 6 ciri utama yakni: beriman, bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha/Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan Tunggal,
bergotongroyong, mandiri, bernalar kritis, kreatif.
Projek: pembelajaran, rencana pekerjaan dengan sasaran
Demonstrasi kontekstual: berkenan atau ada kaitannya dengan mendemonstrasikan
disesuaikan dengan kehidupan masa kini.
Assesmen Formatif: metode evaluasi proses pemahaman pesert didik, kebutuhan
pembelajaran, dan kemajuan akademik yang dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan selama pembelajaran
Assesmen sumatif: metode evaluasi yang biasanya dilakukan diakhir pembelajaran
yang memungkinkan pendidik mengukur pemahaman peserta didik, biasanya
berdasarkan kriteria standar
Pertanyaan pemantik: pertanyaan yang bersifat memancing anak untuk berfikir sesuai
tema yang dipilih
Refleksi: kegiatan yang dilakukan dalam proses pembuatan projek dalam bentuk
instrument oleh guru untuk siswa, dan oleh untuk mengekspresikan kesan, pesan,
harapan dan kritik terhadap pelaksanaan projek.
BAHAN BACAAN

Terkait Dimensi Bhineka Tunggal


Ika dan Budaya Nusantara
PENGERTIAN BHINEKA TUNGGAL IKA
Negara Kesatuan Republik Republik Indonesia (NKRI) terbentuk dari keberagaman dalam
semua aspek kehidupan, baik kewilayahan, suku bangsa, agama, ras, golongan, dan jenis
kelamin. Keberagaman yang menjadi realita kehidupan di Indonesia menjadi persatuan dan
kesatuan bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Apa yang kamu tahu tentang Bhineka
Tunggal Ika?

Sejak masa kerajaan Majapahit konsep Negara kesatuannya, memiliki motivasi menuju
Negara Kesatuan berkat Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih gajah Mada. Fakta
atau kenyataan di lapangan yang masih dapat diketemukan hingga saat ini adalah: di bagian
selatan terdapat kompleks pemukiman islam yang ditandai dengan adanya kompleks makam
islam tralaya, di bagian tengah terdapat kompleks pemukiman Hindu (Siswa) yang ditandai
dengan reruntuhan Candi Minakjinggo, serta dibagian utara terdapat kompleks pemukiman
Buda yang ditandai dengan adanya Candi Brahudan kompleks Candi Gentong (yang
diperkirakan berkas stupa). Kesemuanya itu terletak didalam lingkup wilayah kota raja
majapahit.

Dengan demikian jelaslah bahwa pada masa kejayaan kerajaan Majapahittelah dipraktekkan
keberagaman yang menjadi satu kesatuan dan membawa pengaruh terhadap kuatnya kerajaan
Majapahit sehingga mampu mencapai kebesaran dan kejayaannya di dalam mempersatukan
seluruh wilayah Nusantara. Apakah pengertian dari Bhineka Tunggal Ika? Untuk memahami
artinya, mari kita perhatikan bagaiman kata Bhineka Tunggal Ika tercipta!

Tahukah kalian bahwa Bhineka Tunggl Ika telah tercipta jauh sebelum Indonesia merdeka.
Bhineka Tunggal Ika adalah sebuah kata (frasa) yang terdapat dalam Kakawin Sutasoma.
Kakawin sendiri berarti syair dengan Bahasa jawa kuno. Kakawin Sutasoma merupakan
kerangka Mpu tantular yang dituliskan menggunakan bahasa Jawa kunodengan aksara Bali.
Diketahui kakawinSutasoma dikarang pada abad ke-14. Kutipan frasa “Bhineka Tunggal Ika”
sendiri terdapat dalam petikan pupuh 139 bait pada kakawin Sutasoma.

Bila diterjemahkan setiap kata, Bhineka punya arti “beraneka ragam” kata tunggal berarti
“satu” dan ika berarti “itu”. Shingga bila mengacu berdasarkan arti secara harafiahnya,
Bhineka Tunggal Ika memiliki arti “beraneka ragam itu satu” atau berbeda – beda tetapi tetap
satu. Telah kita ketahui bersama, semboyan Bhineka Tunggal Ika terletak pada Lambang
Negara Burung Garuda Pancasila. Tahukah kamu siapa tokoh yang telah merancang gambar
burung Garuda?
Lambing negara Garuda Pancasila dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, dan
diresmikan pemakaiannya sebagai lambing negara, pertama kali pada Sidang Kabinet
republic Indonesia serikat tanggal 11 februari 1950. Selanjutnya lambang negara Garuda
Pancasila diperkenalkan tanggal 7 agustus 1950.

Tahukah kalian? Lambang Burung Garuda Pancasila merupakan bagian dari alat – alat
kebangsaan Indonesia yang dijaga oleh peraturan. Lambang negara Garuda Pancasila
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 51. Semboyan Bhineka Tunggal Ika
secara resmi dinyatakan sebagai semboyan negara. Ketentuan tersebut dipertegas dalam
Undang – Undang nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta
Lagu Kebangsaan, yang antara lain berisi hal – hal sebagai berikut:

1. Seekor burung garuda yang berdiri tegak dengan sayap dikembangkan ke kiri dan ke
kanan, melambangkan semangat membangun.
2. Kepala burung yang menghadap ke kanan, melambangkan kemujuran atau
keberuntungan
3. Burung garuda yang mampu terbang tinggi ke angkasa raya tanpa kawan,
melambangkan cita – cita tinggi, keperkasaan, serta kedaulatan bangsa dan negara
4. Lukisan burung garuda yang seluruhnya berwarna kuning mas melambangkan
keagungan
5. Kaki burung yang mencengkram kukuh pita yang bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika”
melambangkan kukuh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang dicapai pada
saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Seloka yang dilambangkan dengan bulu burung dan tubuh dan sayapnya sebagai
candra sangkala proklamasi, angka keramat bangsa Indonesia yaitu 17-8-1945, yang
merupakan tanggal, bulan dan tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Gambaran
terperinci dapat dilihat dari bulu sayap yang berjumlah 17 helai, bulu ekor 8 helai, di
bawah perisai 19 helai, dan di leher 45 helai.
8. Macam Keragaman Budaya Indonesia Beserta Contohnya
Bhineka Tunggal Ika Berbeda – beda tetapi tetap satu. Itulah semboyang yang
dipegang kuat oleh Bangsa Indonesia. Semboyan itu menggambarkan bahwa
meskipun Bangsa Indonesiamemiliki beragam budaya, suku bangsa, ras, bahasa dan
agama, tetapi bangsa ini tetap memegang erat prinsip persatuan dan kesatuan. Lalu,
sebenarnya apasih arti dari keberagaman budaya itu sendiri? Dan apa saja
keberagaman budaya di Indonesia?
Apa arti dari keberagaman Budaya Indonesia?
Keragaman budaya adalah salah satu keunikan yang terdapat di muka bumi ini
dengan beragam suku bangsa yang ada di seluruh dunia, begitu pula dengan
keragaman budaya.

Negara Indonesia sendiri menghasilkan keragaman yang tidak terkira, mulai dari keragaman
ras,suku bangsa hingga bahasa.
Dari berbagai keragaman itulah melahirkan bentuk keragaman budaya Indonesia yan tak ada
tandingannya, seperti rumah adat, upacara adat, pakaian adat tradisional, tarian adat
tradisional, alat musik dan lagu tradisional senjata tradisional bahkan beragam makanan
khas .
Pada hakikatnya, keragaman budaya Indonesia datang dari berbagai kebudayaan-kebudayaan
lokal yang terus tumbuh dan berkembang dimasyarakatnya. Adapun munculnya keragaman
budaya tersebut akibat dari pengaruh yang tampak dan merekah di masyarakat sehingga
menciptakan kebudayaan itu sendiri.
Seiring berjalannya waktu dari zaman ke zaman, perkembangan kebudayaan mempunyai
peran dan fungsi untuk meningkatkan semangat nasionalis. Hal itu karena budaya lokal
memuat nilai-nilai sosial yang perlu diterapkan oleh tiap masyarakat Indonesia itu sendiri.

Macam-macam keragaman budaya Indonesia


1. Upacara adat
Upacara adat adalah salah satu bentuk adat istiadat atau kebiasaan masyarakat
tradisional yang diduga masih mempunyai nilai-nilai relevan bagi kehidupan dan
kebutuhan masyarakat sekitarnya. Hal itu dirasa sebagai bentuk upaya manusia agara
dapat berhubungan dengan arwah atau roh para leluhur dan bentuk kesanggupan
masyarakat sekita untuk menyelaraskan diri akan alam dan lingkungan luas.
Upacara adat dikenal sebagai salah satu warisan nenek moyang dari masing-masing
daerah yang telah dijaga dan dilestarikan secara turun temurun. Meskipun
perkembangan zaman semakin maju dan canggih akan tetapi upacara adat dirasa
mempunyai nilai filosofis Dan kekuatan tersendiri oleh Sebagian masyarakat
setempat.
Di Indonesia sendiri, tradisi upacara adat banyak dilakukan oleh masyarakat berbagai
daerah yang mana ditiap-tiap daerah tentu memiki upacara adatnya masing-masing.
Berikut dijelaskan secara ringkas mengenai upacara adat yang dilakukan oleh
masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.

Upacara di aceh
Upacara adat di aceh, yakni peusijuk dikenal sebagai tradisi turun temurun yang
dilakukan oleh masyarakat aceh sebagai perwujudan syukur atas anugerah yang
diberikan oleh Allah. Umumnya, upacara adat peusijuk diselenggarakan saat acara
kelahiran, naik haji,pernikahan dan sebagainya.
Berbagai ilmu pengetahuan laninnya terkait masyarakat aceh yang secara detail dan
rinci digambarkan pada buku orang aceh yang ada dibawah ini.

Upacara adat di sumatera


Upacara adat di sumatera utara adalah tradisi mangokkal holi. Tradisi ini dikenal
sebagai ritual untuk mengambil tulang berulang leluhur masyarakat dari dalam
pemakaman, kemudian disimpan dalam peti dan diletakkan di salah satu bangunan
tugu yang memang sementara upacara adat disumatera barat adalah perayaan tabuik.
Perayaan ini dilaksanakan oleh masyarakat pariaman (sumatera barat) guna
memberikan peringatan meninggalkan cucunabi muhamad, yakni hasan dan husein.
Selanjutnya upacara adat disumatera selatan adalah sedekah rame. Upacara ini
dilaksanakan oleh suku lahat dan diselenggarakan oleh para petani setempat yang
berkaitan dengan kegiatan pertanian pula.

Upacara adat dikepulauan Riau dan Riau


Upacara adat di kepulauan riau dikenal sebagai tepuk tepung tawar. Adapun maksud
dan tujuan digelarnya upacara ini guna memberikan berkah demi keselamatan dan
kesejahteraan, serta menghapus kesialan orang yang melakukan upacara adat ini.lalu,
upacara adat diriau dinamai sebagai upacara balimau kasai. Upacara adat ini
dilakukan guna menyambut bulan Ramadhan. Balimau sendiri bermakna mandi
dengan air yang dicampur dengan buah limau.

Upacara adat jambi


Upacara adat jambi yakni upacara besale. Upacara besale adalah bentuk pengobatan
tradisional guna mengusir arwah atau roh jahat yang dirasa menjadi asal mula
penyakit dari warga suku anak dalam.

Upacara adat kepulauan bangka Belitung


Upacara adat dari kepulauan bangka Belitung adalah perang ketupat. Perang ketupat
dilaksanakan tiap satu muharam atau tahun baru islam dipantai tempilang tepatnya
kabupaten bangka barat.

Upacara adat bengkulu dilampung


Upacara adat dibengkulu dinamai sebagai bakar gunung api.upcara ini
diselenggarakan dengan menumpuk batok kelapa sampai menyerupai gunung, lalu
membakarnya. Hal itu sebagai perwujudan rasa syukur pada tuhan.
Kemudian, upacara adat dilampung ialah upacara ngebabali yang dilaksanakan oleh
warga apabila ingin membuka ladang baru, mendirikan rumah baru, serta
membersihkan tempat yang dirasa memiliki aura negative atau ghaib.

Upacara adat jawa barat, jawa tengah dan jawa timur


Upacara adat jawa barat, yaitu sisingaan yang dilakukan dengan cara meruwat
(membersihkan atau menyucikan) seseorang dari berbagai nasib buruk dan
memberikan kesejahteraan dalam hidup.sementara upacara adat dijawa timur disebut
kasada. Kasada adalah perayaan adat suku tengger yang diselenggarakan tiap hari ke-
14 pada bulan kasada (sesuai tanggal jawa) metode yang dilakukan, yaitu dengan
melempar berbagai sesajen kea rah kawah gunung bromo.

Upacara adat banten,Yogyakarta dan bali


Upacara adat dibanten dinamai seren raun yang diselenggarakan sebagai perwujudan
rasa syukur kepada tuhan yang maha esa atas berbagai hasil dari bidang pertanian.
Upacara adat diyogyakarta disebut sebagai upacara sekaten, upacara sekaten
diselenggarakan sebagai peringatan lahirnya nabi muhamad yang dilaksanakannya
dialun-alun Yogyakarta dan utara Surakarta. Upacara adat dibali yang terkenal aialh
ngaben, upacara ngaben dilaksanakan dengan mengkremasi atau membakar jenazah
dibali. Tuhuan dan maksud upacara ngaben guna mengantar jenazah ke kehidupan
selanjutnya.

Upacara NTB dan NTT


Upacara adat di nusa tenggara barat adalah U’a Pua. Tradadisi ini berlangsung selama
tujuh hari berturut-turut serta berkaitan dengan peringatan maulid nabi muhamad,
Adapun tradisi ini dilaksanakan dengan berbagai atraksi dari masyarakat bima dan
mbojo.
Upacara adat nusa tenggara timur adalah pesta adat reba yang dilaksanakan guna
menyambut pergantian tahun. Ciri khas dari tradisi ini telah memakan ubi secara
Bersama dengan diiringi musik serta tarian adat setempat.

Upacara adat dikalimantan


Upacara adat dikalimantan barat dinamai naik dango. Upacara adat ini memang
kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh masyarakat Dayak sebagai ucapan
syukur pada sang pencipta atau mereka menyebutnya nek jubata atau panen padi.
Upacara adat dikalimantan tengah ialah uluh materi yang diselenggarakan guna
mengantar jiwa manusia yag sudah meninggal menuju ke daerah-daerah yang berada
dilangit ketujuh.
Berikutnya, upacara adat dikalimantan selatan adalah aruh bahari yang dilaksanakan
setelah masyarakat suku Dayak dusun halong selesai musim panen. Kemudian adat
Kalimantan timur ialah dahau. Dahau dikenal sebgai tradisi pemberian nama anak dari
turunan bangsawan yang berlangsung selama satu bulan disertai dengan ritual adat.
Upacara adat Kalimantan utara adalah nyadar yang memang tradisi masyarakat petani
garam desa pinggir papas. Umumnya dilakukan disekita wilayah makam leluhur.
Minahasa sebagai ucapan permohonan sekaligus,rasa syukur pada Tuhan. Kemudian,
disulawesi tengah dikenal sebagai ritual Mora’akeke sebagai bentuk permohonan agar
Tuhan mengurangi sinar matahari. Disulawesi tenggara dikenal sebagai upacara adat
posuo yang memang dilaksanakan terkait kesucian seorang wanita. Disulawesi selatan
dikenal upacara adat mappalili yang dilaksanakan guna mengawali musim tanam
disawah. Lalu, disulawesi barat dinamai sayyang patuddu yang diselenggarakan
sebagai bentuk syukur anak-anak berhasil khatam membaca alquran sementara
digorontalo terdapat upacara adat momondo yang bermakna terhadap pengesahan
kedua calon pengantin yang hendak nikah.
Upacara adat dimaluku dikenal sebagai pukul sapu yang digelar seminggu setelah idul
fitri atau setiap 7 syawal oleh para lelaki, sementara dimaluku utara dikenal dengan
tradisi abdau yakni penyambutan idul adha.
Upacara adat dipapua, yakni pesta bakar batu yang terdiri dari 3 tahapan diantaranya
persiapan,bakar babi, dan terakhir makan Bersama. Kemudian dipapua barat ada
tanam sasi yaitu rangakian upacara adat kematian dengan menanam sasi atau sejenis
kayu.
Pariwisata pusaka dapat diartikan sebagai kegiatan wisata untuk menikmati berbagai
adat istiadat lokal, benda-benda cagar budaya dan alam beserat isinya ditempat
asalnya yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman akan
keanekaragaman budaya dan alam bagi pengunjungnya.
Dengan semakin berkembangnya kegiatan wisata,pariwisata pusaka menjadi semakin
popular dan banyak diminati, Indonesia sangat kaya akan potensi pariwisata pusaka,
setiap situs pariwisata pusaka akan memiliki keunikannya dan merupakan rekam jejak
perjalanan sejarah dan budaya bangsa Indonesia.

2. Pakaian adat
Pakaian adat adalah salah satu ciri suku tertentu diindonesia. Umunya pakaian adat
dipakai saat berlangsungnya proses upacara adat misalnya pernikahan yang memang
menerapkan adat istiadat dari daerah tersebut.
Ragam budaya Indonesia yang satu ini tetap bertahan dan berbagai perkembangan
busana atau pakaian modern yang terbilang cepat. Bahkan, beberapa diantara generasi
sekarang banyak yang memodifikasi pakaian adat agar terlihat trendi meskipun
dikenakan saat acara informal. Pakaian adat Indonesia memang menjadi symbol ditiap
daerahnya. Tentunya masing-masing provinsi memiliki karakteristik baju tradisional
sebagai bentuk keunikan daerah tersebut.adapun untuk warna dan corak dari masing-
masing pakaian tradisional diindonesia memiliki keberagaman mulai dari kombinasi
warna cerah hingga cenderung gelap. Tak hanya itu pakaian adat dari tiap-tiap daerah
diindonesia juga memiliki nama tersendiri.

Nama-nama pakaian adat pada tiap-tiap provinsi di Indonesia.


1. Provinsi aceh yaitu pakaian adat ulee balang
2. Provinsi sumatera utara yaitu pakaian adat ulos
3. Provinsi sumatera barat yaitu pakaian adat bundo kanduang, limpahpeh rumahnan
gadang
4. Provinsi riau yaitu pakaian adat teluk belanga dan kebaya labuh
5. Kepulauan riau yaitu pakaian adat kebaya labuh dan teluk belanga
6. Provinsi jambi yaitu baju kurung tanggung
7. Provinsi Bengkulu yaitu pakaian adat rejang lebong
8. Provinsi sumatera selatan yaitu pakaian adat aesan gede
9. Provinsi bangka Belitung yaitu pakaian adat paksian
10. Provinsi lampung yaitu pakaian adat tulang bawang
11. Provinsi banten yaitu pakaian adat pangsi
12. Provinsi jawa barat yaitu pakaian adat bedahan
13. Provinsi DKI Jakarta yaitu pakaian adat sadariah
14. Provinsi jawa tengah yaitu kebaya
15. Provinsi DI.Yogyakarta yaitu kebaya kesatrian
16. Provinsi jawa timur yaitu pakaian ada pesaan
17. Provinsi bali yaitu adat payas agung
18. Provinsi nusantara tenggara barat yaitu pakaian adat rimpu
19. Provinsi nusa tenggara timur yaitu baju adat nusa tenggara timur
20. Provinsi Kalimantan timur yaitu pakaian adat king baba atau king tompang
21. Provinsi Kalimantan tengah yaitu pakaian adat sangkarut
22. Provinsi Kalimantan timur,yaitu pakaian adat kustin
23. Provinsi Kalimantan utara yaitu pakaian adat ta’a dan sapaq
24. Provinsi Kalimantan selatan yaitu babaju kun galung pacinan
25. Provinsi Sulawesi barat yaitu pakaian adat pattuqduq towaine
26. Provinsi Sulawesi utara yaitu pakaian adat laku tepu
27. Provinsi Sulawesi tengah yaitu pakaian adat nggembe
28. Provinsi Sulawesi selatan yaitu pakaian adat bodo
29. Provinsi Sulawesi tenggara yaitu pakaian adat babu nggawi
30. Provinsi Gorontalo yaitu pakaian adat biliu dan makuta
31. Provinsi maluku yaitu pakaian adat cele
32. Provinsi maluku utara yaitu pakaian adat manteren lamo dan kimun gia
33. Provinsi papua barat yaitu pakaian adat ewer
34. Provinsi papua yaitu koteka dan rok rumbai
Rumah adat tradisional adalah sebuah bangunan atau konstruksi yang sengaja dibangun dan
dibuat sama persis dari tiap-tiap generasinya tanpa adanya modifikasi. Rumah adat masih
dipertahankan baik segi kegunaan fungsi sosial dan budaya dibalik corak atau desain
bangunan tersebut.
Pada setiap rumah adat yang dimiliki oleh 34 provinsi diIndonesia tentu memiliki ciri
karakteristik masing-masing. Rumah adat sendiri dapat digunakan sebagai tempat tinggal
atau hunian suatu suku bangsa tertentu dan bisa pula menjadi tempat yang bersejarah serta
dipakai sebagai pelaksanaan upacara adat. Selain itu rumah adat ditiap-tiap privinsi
diindonesia memiliki Namanya masing-masing. Berikut ini rumah adat ditiap-tiap provinsi
diindonesia memiliki Namanya masing-masing berikut ini daftar nama-nama rumah adat
beserta provinsi asalnya.
Daftar nama rumah adat beserta provinsinya
No Nama-nama rumah adat Provinsi
1 rumah aceh Aceh
2 Rumah adat bolon Sumatera utara
3 Rumah adat gadang Sumatera barat
4 Rumah adat melayu selaso jatuh Kepulauan riau dan riau
kembar
5 Rumah adat panggung Jambi
6 Rumah adat bubungan lima Bengkulu
7 Rumah adat limas Sumatera selatan
8 Rumah adat nowou sesat Lampung
9 Rumah adat gapura candi bentar Bali
10 Rumah adat kebaya DKI jakarta
11 Rumah adat kesepuhan Jawa barat
12 Rumah adat joglo Jawa timur dan jawa tengah
13 Rumah adat bangsal kencono DI Yogyakarta
14 Rumah adat dalam loka samawa Nusa tenggara barat
15 Rumah adat sao ata mosa lakitana Nusa tenggara timur
16 Rumah adat Panjang Kalimantan barat
17 Rumah adat betang Kalimantan tengah
18 Rumah adat banjar Kalimantan selatan
19 Rumah adat lamin Kalimantan timur
20 Rumah adat boolaang mongondow Sulawesi utara
21 Rumah adat souraja/rumah raja Sulawesi tengah
22 Rumah adat laikas Sulawesi tenggara

23 Rumah adat tongkonan Sulawesi selatan


24 Rumah adat baileo Maluku
25 Rumah adat dulohupa Gorontalo
26 Rumah adat honai Papua

Buku ini akan memperlihatkan sudut pandang berthes dan peirce dalam memahami
sistem tanda, kemudian dijelaskan pula mengenai filsafat ilmu yang menjadi tandasan
dalam pembentukan teori dalam tanda yang menjadi pemikiran pelcre. Dengan begitu
akan memberikan sebuah pemahaman bahwa sistem tanda terkait dengan pemikiran
logis manusia. Tak hanya itu, pada bagian akhir akan diperlihatkan contoh-contoh
Analisa yang terkait dengan teori tersebut.
4.Alat music tradisional
Alat music tradisional Indonesia merupakan alat music yang sudah turun temurun dari
generasi ke generasi dan berkembang didaerah-daerah tertentu. Dengan begitu,hal itu mnejadi
bukti bahwa Indonesia memiliki asset yang beragam.
Dalam masyarakat adat, lazimnya alat music tradisional memiliki tiga fungsi diantaranya:
1. Alat music tradisional digunakan sebagai salah satu media atau sarana upacara adat
yang memang diselenggarakan secara turun temurun.
2. Alat music tradisional dapat berfungsi sebagai pengisi latar musik pada pertunjukan
seni daerah setempat
3. Alat musik tradisional bisa menjadi sarana ekspresi,kreasi bahkan komunikasi
Indonesia mempunyai berbagai alat music tradisional khas dan unik yang mana tidak akan
didapati dinegara lain. Hebatnya, beberapa alat musik tradisional Indonesia telah dikenal
hingga ke ranah tradisional. Apa saja alat musik itu ? berikut akan dijabarkan beberapa alat
musik khas negara Indonesia yang telah menyebar dan terkenal hingga keseluruh dunia.

Alat music tradisional Indonesia yang mendunia


1. Angklung
Angklung merupakan salah satu alat music tradisional dari jawa barat yang telah
dikenal hingga ranah internasional. Angklung adalah alat music yang terbat dari
belahan bambu yang dirangkai dan disusun sehingga apabila digoyangkan akan
menciptakan nada yang khas. Angklung termasuk budaya Indonesia yang telah
menjadi daya pikat wisatawan asing. Seperti yang diketahui bahwa angklung telah
diakui UNESCO sebagai “warisan budaya dunia”.
2. Gamelan
Gamelan adalah perpaduan dari beberapa alat music tradisional Indonesia yang
dimainkan bersamaan, terdiri dari gong,gambang, saron,kenong dan beberapa alat
music lainnya. Sejak tahun 2014, alat music tradisional jawa, sunda, bali dan Lombok
ini telah diakui theunited nations educational, scientific and cultural organization
(unesco). Terlebih, dibeberapa negara, seperti amerika serikat, Australia, kanada juga
inggris telah mengadakan Pendidikan seni gamelan.
3. Tifa
Alat music tradisional tifa berasal dari maluku dan papua, bentuknya mirip tabung
uang dimainkannya dengan dipukul lazimnya tifa dimainkan saat upcara adat,
mengiringi tarian tradisional khas Indonesia serta pertunjukkan music tradisonal,
berdasarkan jenisnya tifa terbagi menjadi tifa jekir, dasar, bas dan potong
4. Sasando
Sejak abab ke-7 sasando telah dipakai dirote, tepatnya nusa tenggara timur. Alat
musik teradisional NTT ini berupa kawat yang dimainkannya dengan dipetik. Sasando
memiliki keunikan yakni pada bagian utama dengan bentuk tabung Panjang dari
belahan bambu. Keunikan tersebut mengantarkan sasando menjadi alat musik
tradisional Indonesia yang mendapatkan penghargaan dari the united nations
educational, scientific and cuturalorganization (unesco)
5. Kolintang
Kulintang adalah alat musik tradisional dari Sulawesi utara yang biasanya difungsikan
untuk mengiringi upacara adat penghormatan arwah leluhur. Tahun 2019,kulintang
dimainkan oleh 1.223 orang hingga akhirnya berhasil memecahkan rekor dunia.
Seiring berkembangnya zaman fungsi kolintong beralih ke ranah industry kreatif,
seperti menjadi pengiring lagu tradisional, pengiring tari tradisional, bahkan orchestra.
5.Tarian adat tradisional
Tarian adat tradisional adalah tarian yang berkembang dan tentunya dilestraikan oleh daerah
tertentu dari generasi kegenerasi berikutnya. Tarian adat tradisional lazimnya memiliki
karakteristik yang memperlihatkan budaya dan kerarifan daerah setempat.
Tarian adat tradisional menjadi salah satu keragaman budaya Indonesia yang terkenal dan
banyak diperlihatkan diacara penting tingkat internasional, berbagai provinsi di Indonesia
mempunyai tarian adat tradisionalnya tersendiri, bahkan satu provinsi dapat memiliki lebih
dari satu ragam tarian.
6. Senjata tradisional
Senjata tradisional adalahhasil budaya yang snagat berkaitan dengan suatau
masyarakat daerah tertentu. Senjata tradisional berfungsi guna berlindung dari
serangan musuh, kemudian aktivitas berburu dan berladang. Seiring berjalannya
waktu, senjata tradisional menjadi jati diri suatu bangsa sebagai bentuk aset
kebudayaan bagsa Indonesia.
Setiap provinsi diindonesia tentu memiliki senjata tradisional yang berbeda antara
satu dan lainnya, serta memiliki nilai aturan selaras dengan norma budaya yang
diberlakukan. Adapun beberapa senjata tradisional Indonesia, diantaranya keris
berasal dari jawa, kawali atau badik dari Sulawesi, Mandau dari provinsi Kalimantan
celurit dari madura (jawa timur) rencang dari aceh, parang salawaku dari maluku dan
sebagainya.
7. Lagu daerah
Lagu daerah adalah semacam lantunan yang dinyanyikan oleh masyarakat suatu
daerah. Bisa dikatakan, lagu daerah menyerupai lagu kebangsaan yang sifatnya
kedaerahan karena Indonesia adalah negara dengan beragam suku bangsa juga
budaya, hal itu menjadikan lagu-lagu daerah di Indonesia sangat banyak dan pastinya
ditiap daerah memiliki lagunya masing-masing. Lazimnya, lagu daerah menggunakan
bahasa daerah setempat.
Lagu-lagu daerah diIndonesia yang cukup populer diantaranya kicir-kicir dan jali-jali
dari DKI Jakarta, ampar-ampar pisang dari Kalimantan selatan, apuse dari papua,
ayam lapeh dari sumatera barat, bubuy bulan dari jawa barat,bungong jeumpa dari
aceh, gundul pacul berasal dari jawa tengah,indung-indung dari Kalimantan timur
serta tentunya masih banyak lagi.
8. Makanan khas
Seperti yang sudah dijelaskan diawal bahwa bahwa keragaman ras dan suku bagsa
Indonesia melahirkan berbagai bentuk keragaman budaya, salah satunya makanan
khas daerah. Sebagai negara kepulauan dengan tanahnya yang subur serta dapat
menumbuhkan berbagai jenis tanaman, menjadikan Indonesia kaya akan rempah-
rempah. Dari situlah Indonesia mampu menciptakan makanan khas dengan cita rasa
rempah-rempah yang melekat disetiap hidangannya. Dengan demikian, Indonesia
mampu menjadi salah satu negara dengan wisata kuliner yang diapresiasi oleh
mancanegara. Beberapa makanan khas daerah di Indonesia yang cukup terkenal
diantaranya.
Makanan khas pulau sumatera
 Rendang (padang sumatera barat)
 Sate padang (sumatera barat)
 Pempek (Palembang, sumatera selatan)
 Tekwan (Palembang sumatera selatan)
 Ayam pop (sumatera barat)
 Bika ambon(medan sumatera utara )
 Kari atau kare (sumatera utara)
 Mie aceh (aceh)
 Nasi gurih (Aceh)
 Mie jalak sabang (aceh)
 Tasak telur (aceh)
 Gulai kambing khas aceh (aceh)
 Ayam tangkap (aceh)
Makanan khas pulau jawa
 Rawon ( jawa timur)
 Lontong balap ( jawa timur)
 Rujak cinggur (jawa timur)
 Soto lamongan (jawa timur)
 Bakso malang ( jawa timur)
 Soto kudus (jawa tengah )
 Garang asem (jawa tengah)
 Lumpia semarang ( jawa tengah )
 Gudeg (Yogyakarta)
 Cenil (Yogyakarya)
 Krecek (Yogyakarta)
 Mangut lele (Yogyakarta)
 Nasi timbel ( jawa barat )
 Mie kocok (jawa barat)
 Kupat tahu ( jawa barat)
 Karedok ( jawa barat )
 Asinan Betawi (Jakarta)
 Lontong sayur (Jakarta )
 Nasi uduk (Jakarta)
 Kerak telor (Jakarta)
Jakarta yang saat ini telah menjadi metropolitan juga memiliki berbagai warisan sejarah dan
budaya Betawi dan salah satunya adalah kuliner seperti yang dapat kita lihat diatas.
Makanan khas bali
 Bebek betutu
 Nasi jingo
 Sate lilit
 Sate pentul
 Bebek bengil
 Ayam betutu
 Rujak buleleng
 Siobak khe lok
 Nasi campur bali
 Ikan asap sambal mantah
 Rujak kuah pindang
Makanan khas pulau Kalimantan
 Soto banjir (Kalimantan selatan)
 Ikan patin baubar (Kalimantan selatan)
 Ketupat kandangan (Kalimantan selatan)
 Iwak pakasam (Kalimantan selatan)
 Tumis kapah (Kalimantan utara)
 Ikan asin richa (Kalimantan utara)
 Sate ikan pari (Kalimantan utara)
 Kepiting soka (Kalimantan utara)
 Bubur pedas (Kalimantan barat)
 Mie sagu (Kalimantan barat)
 Kerupuk basah (Kalimantan barat)
 Asam pedas tempoyak (Kalimantan barat)
 Nasi kuning ikan haruan (Kalimantan timur)
 Sate payau (Kalimantan timur)
 Ikan jelawat (Kalimantan tengah)
 Terong mapul (Kalimantan tengah)
Makanan khas pulau Sulawesi
 Coto makassar (Sulawesi selatan)
 Konro (Sulawesi selatan)
 Pisang ijo (Sulawesi selatan)
 Bolu peca (Sulawesi selatan )
 Nasi jaha (Sulawesi utara)
 Cakalang fufu (Sulawesi utara)
 Sambal roa (Sulawesi utara)
 Bubur manado (Sulawesi utara )
 Mie cakalang ( Sulawesi utara )
 Toppa ikan tuna (Sulawesi barat)
 Kue cucur (Sulawesi barat)
 Sambusa (Sulawesi barat )
 Ikan dole ( Sulawesi tenggara)
 Kabuto (Sulawesi tenggara)
Makanan khas pulau papua
 Papeda
 Kue lontar
 Ikan bakar manokwari
 Sagu lempeng
 Ikan bungkus
 Udang selingkuh
 Kue bagea
 Sambal colo-colo

Anda mungkin juga menyukai