Lembar refleksi
Mengapa perbedaan itu ada ?
Bagaimana pandangan kamu tentang perbedaan,sebelum dan
sesudahmengikuti kegiatan still life drawing?
Sebelum : ...............……
Sesudah : ………………
Bagaimana sikapmu jika kedepannya, kmau berada dalam lingkungan dengan
orang-orang yang memiliki perbedaan pendapat dan latar belakang ?
Dalam sebuah tatanan masyarakat, ada pihak yang seringkali dianggap sebagai
mayoritas dan minoritas misalnya dari segi jumlah individu yang memeluk
agama tertentu atau berasal dari suku tertentu yang minim secara jumlah,
bagaimana pendapatmu tentang hal tersebut ?
Bagaimana perkembangan terkini tentang kehidupan bermasyarakat antara
kelompok mayoritas dan dengan kelompok minoritas di Indonesia?
Bagaimana seharunya pandangan mayoritas dan minoritas di Indonesia?
Bagaimana peran perbedaan dan keragaman bagi kehidupan beragama di
Indonesia ?
Kegiatan: Studi kasus
Pada pertemuan ini, peserta diperkenalkan dengan keterampilan berpikir kritis.
Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan oleh peserta didik mengingat bahwa
dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan
memungkinkan siapa saja bisa memperoleh informasi secara cepat dan mudah
dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia. Hal ini
mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global dalam
kehidupan. Proses pembelajaran peserta didik perlu dikaitkan dengan “real world”
agar dapat bersikap bijaksana Ketika berhadapan dengan keragaman identitas,
budaya dan agama .
Perbedaan lebih sulit untuk dinegosiasikan dan menjadi realita yang tidak
terhindarkan disekolah-sekolah dan dalam masyarakat yang lebih luas. Bagi
banyak peserta didik dikelas-kelas sekolah dasar dan lanjutan pertama, perbedaan
menghasilkan peminggiran/marginalisasi. Terdapat trend untuk lebih
berkelompok dengan peserta didik yang sejalan dan memiliki pola yang sama
dalam belajar. Karena daya Tarik terhadap kemiripan sangat kuat, para guru
sering kali berjuang keras untuk membujuk para peserta didik mengakui dan
menghargai keragaman dan belajar menyuburkan lingkungan-lingkungan yang
heterogeny.
Mengajarkan penghargaan terhadap keberagaman menjadi tujuan utama karena
ruang kelas adalah mikrokosmos atau dunia kecil yang merefleksikan populasi
yang lebih besar, ruang kelas berisi para peserta didik yang saling berbeda
berkenaan dengan golongan sosioekonomi, gaya belajar, latar belakang keluarga,
agama, orientasi seksual bahkan umur. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Garcia dalam darling (2002) tentang acknowledging diversity in the classroom,
ruang kelas adalah lahan persiapan untuk dunia kerja dan dalam dunia kerja,
seringkali tidak dapat memilih rekan-rekan kerja. Para peserta didik harus
terampil dalam menemukan dasar kesamaan untuk bekerja dengan mereka yang
tidak mempunyai pengalaman yang sama atau pandangan yang sama mengenai
dunia. Kita harus belajar Bersama dengan orang-orang tersebut dan bekerja
dengan mereka kea rah tujuan Bersama. Para peserta didik akan berkembang jika
mengetahui dari pengalaman-pengalaman bahwa perbedaan-perbedaan meskipn
valid dan penting, tidak menghambat hubungan dan kerja sama (hamony.vol 2
No.2 keragaman diruang kelas: telah kritis wujud dan tantangan Pendidikan multi
kultural. Diakses dari:
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/harmony/article/download/20064/9465/.
Pada 1 mei 2021), meningkatkan kritical thinking peserta didik diharapkan dapat
memajukan penghargaan akan keragaman budaya, megidentifikasi
ketidaksetaraan dan memberikan kesempatan yang setara dan saling menghargai-
menghormati tanpa memandang latar belakang apapun, sehingga memungkinkan
setiap individu mencapai kemajuan sebagaimana direncanakan.
Persiapan
Guru menyiapkan video untuk pemaparan tentang berpikir kritis dengan refensi berikut (seri
1-12) : https://www.youtube.com /watch?v=gFiEUYeCpso&list+PLmhGL6lwkT297rC-
LgCaTsq2WlomLOOdQ
Pelaksanaan
1. Guru mengajak siswa untuk mengingat pembelajaran pada pertemuan sebelumnya,
ingat-ingat, pada saat sesi menggambar dan diskusi sebelumnya dimana ada yang
menyampaikan pendapat, memberi argumen, memahami pendapat orang lain, selain
itu proses apa saja yang dialami oleh kita? (panduan untuk guru;proses yang telah
dilalui diantaranya observasi,empati, bertanya, evaluasi, Analisa, kreatif, refleksi dan
sebagainya)
2. Guru menjelaskan bahwa proses yang dialami pada kegiatan sebelumnya merupakan
beberapa hal yang diperlukan untuk memiliki keterampilan berpikir kritis
3. Berikutnya guru menjelaskan bahwa keterampilan berpikir kritis merupakan tahap
awal yang perlu siswa pahami dalam pembelajaran ini untuk dapat menghargai
keragaman budaya dan agama
4. Siswa diperkenankan menonton rangkaian video untuk memahami berpikir kritis
5. Setelah menonton siswa diminta untuk membuat ringkasan sederhana tentang berpikir
kritis dan bagaimana Analisa mereka tentang peran keterampilan berpikir kritis dalam
konteks kehidupan sosial khususnya dalam menghargai keragaman budaya dan agama
6. Ringkasan dapat berisi tentang definisi contoh pentingnya berpikir kritis, contoh
penerapan dalam kehidupan sehari-hari, dibuat dalam bentuk bagan,infografis atau
peta pikiran. Siswa dapat menggunakan aplikasi canva,power point, jika ingin
memasukkan ilustri digital atau membuatnya langsung dengan kertas dan alat tulis.
7. Siswa mempresentasikan hasil ringkasan. Guru dan siswa kelompok lain dapat
memberikan umpan balik atau pertanyaan kepada siswa yang sedang berpresentasi
8. Guru menutup sesi dengan mengajak siswa menarik kesimpulan dari pertemuan yaitu
tentang peran keterampilan berpikir kritis dalam menghargai keragaman budaya dan
agama
Persiapan
1. Guru mengatur ruangan agar nyaman dan suasana kelas kondusif
2. Guru menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan
Pelaksanaan
1. Siswa diajak mengidentifikasi identitas diri yang melekat dengan menuliskan identitas
diri dengan menjawab pertanyaan pemantik berikut inipada lembar aktifitas (LAS) 1:
a. Apa identitas gender kamu?
b. Dimana kamu tinggal? (pedesaan, kota, pinggiran)
c. Apa agama atau kepercayaan kamu?
d. Pakaian adat apa yang ada didaerahmu?
e. Apa bahasa daerah kamu?
f. Apa identitas sukuk amu?
g. Tarian apa yang ada didaerahmu?
2. Setelah siswa selesai menulis guru bersama dengan siswa membahas hasil tulisan
siswa dan menanyakan jika ada siswa yang menanyakan jika ada siswa yang
menuliskan hal yang serupa. Kegiatan ini, siswa dapat maju kedepan untuk membaca
tulisannya (2-3 siswa)
3. Guru menggali lebih dalam apakah siswa tahu arti dari tulisan siswa tersebut,
kemudian guru memberi pengantar bahwa tulisan siswa tadi merupakan salah satu
budaya nusantara dan setiap daerah memiliki ciri khas berbeda terkait dengan bhineka
tunggal ika
4. Setelah itu, guru bertanya kepada siswa tentang pengertian Bhineka tunggal ika yang
diketahui. Beberapa pertanyaan yang bisa dipakai pada lembar aktifitas :
a. Apa yang kalian pikirkan jika mendengar bhineka tunggal ika?
b. Menurut kalian, apa itu bhineka tunggal ika ? seperti apa bentuknya?
c. Sebutkan contoh bhineka tunggal ika yang kamu ketahui ?
5. Setelah siswa menuliskan tulisan tentang bhineka tunggal ika? Perwakilan siswa dapat
menyampaikan didepan kelas untuk dipresentasikan (2-3 siswa)
6. Guru memaparkan Bhineka tunggal ika dan menyimpulkan.
Hari ke-2 Mengenal Bhineka Tunggal Ika dan
contoh Budaya Daerah tertentu
Persiapan
1. Guru mengatur ruangan agar nyaman dan suasana kelas kondusif dan menyiapkan
semua peralatan yang dibutuhkan.
Pelaksanaan
1. Guru menyakan kembali tentang Bhineka Tunggal Ika yang telah dipelajari sebelumnya
2. Guru memutar video tentang salah satu budaya nusantara daerah Aceh pada link Youtube
berikut https://www.youtube.com/wacth?v=l_RguWLrkZQ
3. Guru membuat pertanyaan berikut ini untuk setiap kelompok pada lembar aktivitas
f. Bagaimana rumahnya?
4. Pertanyaan pada point 3 di buat siswa dengan MIND MAPPING dengan semenarik
mungkin (dapat di kertas maupun digital)
5. Setelah siswa selesai membuat mind mapping secara berkelompok, guru bersama dengaan
siswa membahas hasil pekerjaan dan siswa dapat maju kedepan untuk membaca hasil
pekerjaan masing – masing kelompok
6. Guru menggali lebih dalam apakah siswa tahu arti dari hasil pekerjaan siswa tersebut.
Kemudian guru memberi pengantar bahwa tulisan siswa tadi merupakan salah satu budaya
daerah.
Refleksi
Siswa dapat menuliskan refleksi apa yang telah mereka pelajari hari ini dengan pertanyaan
2. Bagaimana perasanmu?
b. Menurut kalian, apa itu Bhineka Tunggal Ika? Seperti apa bentuknya?............
Buatlah MIND MAPPING setelah melihat video yang diputar oleh fasilitator yang mencakup
pertanyaan:
f. Bagaimana Rumahnya?
Hari ke 3
Mengenal Keberagaman Budaya Nusantara
Waktu 10 JP
GAMELAN ( Game Mengenal Budaya Nusantara)
Peralatan: Gambar, Lem, Kertas, Alat Tulis, Spidol
Persiapan
Pelaksanaan
Persiapan
3. Guru mengatur ruangan agar nyaman dan suasana kelas kondusif.
4. Guru menyiapkan semua peralatann yang dibutuhkan.
Pelaksanaan
1. Guru bersama dengan siswa menuju aula untuk mendatangkan guru tamu dalam
Bhineka Tunggal Ika dan Budaya Nusantara.
2. Siswa mencatat semua apa yang disampaikan oleh narasumber.
3. Setelah selesai, setiap siswa membuat ringkasan dalam bentuk MIND MAPPING agar
mudah untuk dimengerti.
4. Guru meminta salah satu siswa untuk menyampaikan hasil dari apa yang telah
disampaikan narasumber tersebut.
Refleksi
Siswa dapat menuliskan refleksi apa yang telah mereka pelajari hari ini dengan pertanyaan
Hari ke-3
Gamelan (Game Mengenal Budaya Nusantara)
Nama Kelompok :
Kelas :
Fasilitator :
1. Kertas Plano
2. Lem
3. Gambar Budaya Nusantara
Kegiatan
1. Guru menyediakan gambar berbagai kebudayaan yang berasal dari berbagai daerah
2. Siswa secara berkelompok memasangkan kebudayaan sesuai dengan daerahnya
3. Siswa memasangkan di kertas Plano dengan bentuk bangun datar pada setiap daerah
4. Buatlah semenarik mungkin
5. Presentasikan hasil kelompok kalian
Kesimpulan
………………………………………………………………
Kelas :
Fasilitator :
Kegiatan
1. Guru menyediakan kertas HVS
2. Siswa mendengarkan materi dari narasumber yaitu guru tamu
3. Siswa meresume dalam bentuk MIND MAPPING
4. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
Kesimpulan
…………………………………………………….
Gotong royonng
Mandiri
Berkebhinekaan global
Persiapan
1. Guru mengatur ruangan agar nyaman dan suasana kelas kondusif.
2. Guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan (alat tulis, kerts, laptop, LCD, spidol
warna dan papan tulis)
Pelaksanaan
1. Guru menanyakan kembali tentang Bhineka Tunggal Ika yang telah dipelajari
sebelumnya
2. Guru memutar video tentang:
Tarian Nusantara pada link youtube berikut : https;//youtu.be/4cGr0oyeSDw
Cerita Rakyat
https://youtu.be/HMuSU6M00Xo
https://youtu.be/516VXnVldhY
https://youtu.be/NiV8WhSSN9Q9
https://youtu.be/DiygMm_4xuO
https://youtu.be/gGLiv8SQTrs
lagu daerah pada link https://youtu.be/XHmRQmtleGY
Adat istiadat Nusantara pada link https://youtube.com/shorts/dfR-GE5DElE?
feature share dan https://youtu.be/jr0x_mAlull
3. Guru membuat pertanyaan berikut ini untuk setiap kelompok
Apa isi video yang telah diputar?
Dari daerah mana saja budaya tersebut?
Apa saja kebudayaan dari daerah tersebut?
Dari tayangan video tersebut, kebudayaan manakah yang kalian kenali?
Dari tayangan video tersebut, apa ciri budaya dari masing – masing daerah?
4. Pertanyaan pada point 3 dibuat siswa dengan MIND MAPPING semenarik mungkin (dapat
dikertas maupun digital)
5. Setelah siswa selesai membua mind mapping secara berkelompok, guru bersama dengan
siswa membahas hasil pekerjaan siswa dan siswa dapat maju kedepan untuk membahas
hasil pekerjaan masing –masing kelompok
6. Guru menggali lebih dalam apakah siswa tahu arti dari hasil pekerjaan siswa tersebut.
Kemudian guru memberi pengantar bahwa tulisan siswa tadi merupakan salah satu
budaya daerah
Gotong royonng
Mandiri
Berpikir kritis
Persiapan
Pelaksanaan
Refleksi
Siswa dapat menuliskan refleksi apa yang telah mereka pelajari hari ini dengan
pertanyaan:
Hari
Lembar Aktivitas Siswa (LAS)1
Ke
4
Melihat Vidio Keanekaragaman Budaya Nusantara
Isilah pertanyaan berikut ini setelah melihat video yang telah diputarkan fasilitator
Hari
ke
Lembar Aktivitas Siswa (LAS)2
4 Menggali ide dan gagasan dari kemampuan kelompok
Persiapan
Pelaksanaan
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik secara individual
a. Apa projek yang kelompok kalian pilih pada pertemuan sebelumnya?
b. Peran apa yang kalian lakukan?(masing – masing individu)
2. Guru menunjukkan 2 orang siswa untuk menjawab pertanyaan pemantik tersebut.
3. siswwa bekerja dalam kelompoknya
4. Guru akan menjelaskan kegiatan hari ini yaitu menyusun scenario untuk projek
yang sudah dipilih pada hari ke 4
5. Guru mengarahkan semua siswa untuk gotong royog dalam menyelesaikan
tugasnya
6. siswa memberikan lembar aktivitas siswa untuk menyusun scenario dengan
peryanyaan berikut ini
a. menyusun latar belakang
b. tujuan kegiatan
c. pembagian tugas atau peran masing masing siswa dalam kelompok
d. menyusun alur cerita atau rangkaian kegiatan dari awal sampai akhir dengan
peran masing – masing siswa
7. Guru menjadi fasilitator dalam kelompok, mendampingi kelompok apabila ada
kendala.
Refleksi
Siswa dapat menuliskan refleksi apa yang mereka telah pelajari hari ini dengan
pertanyaan:
1. Apa peristiwa hari ini?
2. Bagimana perasaanmu?
3. Apa yang yang kamu dapat sebagai pelajaran hari in?
4. Penerapan apa yang akan kalian kedepan?
Tulis refleksi pada selembar kertas kemudian kumpulkan pada guru
Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai merencanakan pementasan.
1. Masing – masing kelompok membuat judul lalu membuat synopsis apa yang
akan dipentaskan
2. Masing – masing siswa dalam kelompok menuliskan tugas/perannya secra
individu dalam pementasan
3. Masing – masing individu berkolaborasi dalam satu kelompok untuk
merancang setting/latar pementasan
4. Membuat refleksi suasana hati pada hari ini pada saat menyiapkan
pementasan.
Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai merencanakan pementasan.
1. Stiap siswa pada masing – masing kelompok merancang keperluan atau perangkat
(property, make up, kostum dll) untuk dukung pementasan.
2. Masing – masing dalam kelompok membagi tugas kepada seluruh anggota berkaitan
dengan peangkat/property pendukung pementasan.
3. Masng – masing siswa secara individu menuliskan refleksi dan tugasnya pada hari ini.
Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai latihan pementasan.
1. Masing – masing kelompok menyiapkan segala property dan menyiapkan setting
untuk pementasan.
2. Siswa secara bergantian memulai latihan/gladi kotor pementasan
3. Masing –masing siswa melakukan evaluasi tentang latihan yang sudah dilakukan
4. Refleksi tentang kekurangan dan kelebihan dan mendokumentasikan aktifitas hari
ini
Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai latihan pementasan.
1. Masing – masing kelompok menyiapkan segala property dan mnyiapkan
setting untuk pementasan.
2. Siswa secara bergantian memulai latihan/gladi kotor pementasan
3. Masing –masing siswa melakukan evaluasi tentang latihan yang sudah dilakukan
4. Refleksi tentang kekurangan dan kelebihan dan mendokumentasikan aktifitas hari
ini
Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai latihan pementasan.
1. Masing – masing kelompok menyiapkan segala property dan menyiapkan
setting untuk pementasan.
2. Siswa secara bergantian memulai latihan/gladi kotor pementasan
3. Masing –masing siswa melakukan evaluasi tentang latihan yang sudah dilakukan
4. Melakukan refleksi dan evaluasi latihan serta mendokumentasikan.
Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai latihan pementasan.
1. Masing – masing kelompok menyiapkan segala property dan menyiapkan
setting untuk pementasan.
2. Siswa secara bergantian memulai latihan/gladi kotor pementasan
3. Masing –masing siswa melakukan evaluasi tentang latihan yang sudah dilakukan
4. Melakukan refleksi dan evaluasi latihan serta mendokumentasikan.
Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah menyusun alur
cerita dan sudah memiliki peran masing – masing akan mulai latihan pementasan.
1. Masing – masing kelompok menyiapkan segala property dan menyiapkan
setting untuk pementasan.
2. Siswa secara bergantian memulai latihan/gladi kotor pementasan
3. Masing –masing siswa melakukan evaluasi tentang latihan yang sudah dilakukan
4. Melakukan refleksi dan evaluasi latihan serta mendokumentasikan.
Hari ke-13
Gladi Bersih Pementasan
Pada sesi ini dalam satu kelas yang terdiri dari dua kelompok yang sudah meyusun alur cerita
dan sudah memiliki peran masing-masing akan mulai Latihan pementasan.
a. Masing-masing kelompok menyiapkan segala properti dan menyiapkan setting untuk
pementasan
b. Siswa secara bergantian memulai Latihan/gladi kotor pementasan
c. Masing-masing siswa melakukan evaluasi tentang Latihan yang sudah dilakukan
d. Melakukan refleksi dan evaluasi Latihan serta mendokumentasikan
Hari ke-14
Pementasan Hari Pertama
Pada hari ke 14 dan ke 15 seluruh siswa menampilkan gelar karya pementasan yang sudah
dirancang sesuai tema yaitu Bhineka Tunggal Ika. Pementasan menampilkan keragaman
budaya di nusantara, ada tarian,drama, menyanyi lagu daerah dll.
Pementasan dilakukan dua hari yaitu pada hari ke 15 dan disaksikan seluruh warga sekolah
serta didokumentasikan
Guru melakukan penilaian terhadap gelar karya siswa pada hari tersebut.
Hari ke-15
Pementasan Hari Kedua
Pada hari ke 14 dan 15 seluruh siswa menampilkan gelar karya pementasan yang sudah
dirancang sesuai tema yaitu Bhineka Tunggal Ika. Pementasan menampilkan keragaman
budya di Nusantara, ada tarian, drama, menyanyi lagu darah dll.
Pementasan dilakukan dua hari yaitu pada hari ke 14 dan hari ke 15 dan disaksikan seluruh
warga sekolah serta didokumentasikan.
Guru melakukan penilaian terhadap gelar karya siswa pada hari tersebut.
LEMBAR REFLEKSI
HARI KE 6 – 13
LEMBAR REFLEKSI (HARI KE 6)
Pertanyaan pemantik
Tuliskan semua tentang suasana hati anda pada hari ini. Pada saat pementasan.
IDENTITAS DIRI
Nama :
No. Absen :
Kelas :
URAIAN
Assesment
Formative Assesment
1. Waktu penggunaan : berkala, berkelanjutan selama projek
2. Pihak yang memberikan assesment : guru fasilitator
3. Bentuk assesment : umpan balik (dari Pendidik dan peserta didik)baik secara lisan
maupun tertulis,observasi, diskusi, presentasi, jurnal, refleksi, esai
4. Manfaat untuk tim fasilitator : mengawasi pembelajaran peserta didik selama
projek.memastikan perkembangan kompetensi peserta didik sesuai dengan sub-
elemen profil pelajaran Pancasila yang disasar, mengecek pemahaman peserta didik
mengenai isu projek
5. Manfaat untuk siswa : membantu peserta didik memperbaiki dan mengembangkan
diri. Membangun peserta didik mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dalam
assessmen sumatif diakhir mengoptimalkan dampak projek
6. Instrumen asesmen : terlampir pada kegiatan setiap harinya.
Summative Assesment
1. Waktu penggunaan : dilakukan pada akhir projek
2. Pihak yang memberikan assesment : guru fasilitator
3. Bentuk assesment : produk seni
4. Manfaat untuk tim fasilitator: mengukur apakah peserta didik sudah mengembangkan
kompetensi dari sub-elemen dari elemen dan dimensi profil pelajar Pancasila sesuai
fase yang disasar
5. Manfaat untuk siswa : memahami performa diakhir projek. Memahami apakah
mereka sudah memenuhi capaian projek dan sejauh mana sudah mencapai fase
perkembangan sub-elemen dari dimensi profil pelajar Pancasila yang disasar.
6. Instrumen asesmen: terlampir
Keterangan :
BB : Belum berkembang
MB : Masih berkembang
BSH : Berkembang sesuai harapan
SB : Sudah berkembang
MANDIRI BB MB BSH SH
Elemen pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
Mengenal kualitas dan minat diri serta tantangan
yang dihadapi
Mengidentifikasi kekuatan dan tantangan – tantangan yang
akan dihadapi dalam konteks pembelajaran, sosial dan
pekerjaan yang akan dipilih di masa depan
Mengembangkan refleksi diri
Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman,
guru dn orang dewasa lainnya, serta informasi karir yang
akan dipilihnya untuk analisis karakteristik dan
keterampilan yang dibutuhkan dalam menunjang atau
menghambat karirnya di masa depan
Elemen Regulasi Diri
Regulasi Emosi
Mengendalikan dan menyesuaikan emosi yang
dirasakannya secara tepat ketika menghadapi situasi
yang menantang dan menekan pada konteks belajar,
relasi, dan pekerjaan
Penetapan tujuan belajar, prestasi dan
pengembangan diri serta rencana strategis untuk
mencapainya
Mengevaluasi efektivitas strategi pembelajaran
digunakan, serta menetapkan tujuan belajar, prestasi dan
pengembangan diri secara spesifik dan merancang
strategi yang sesuai untuk menghadapi tantangan –
tantangan pada konteks pembelajaran, sosial dan
pekerjaan yang akan dipilihnya pada masa depan.
Percaya diri, tangguh (resilient) dan adaptif
Menyesuaikan dn memulai menjalankan rencana dan
strategi pengembangan dirinya dengan
mempertimbangkan minat dan tuntutan pada konteks
belajar maupun pekerjaan yang akan dijalaninya di masa
depan serta berusaha untuk mengatasi tantangan –
tantangan yang akan ditemui.
Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan pemantik awal projek adalah :
1. Apa yang anda pikirkan ketika mendengar Bhineka Tunggal Ika dan Budaya
Nusantara?
2. Perasaan apa yang muncul ketika mendengar kata tersebut?
3. Apa yang dapat dilakukan untuk menggali potensi dan kemampuan tentang budaya
nusantara?
4. Kontribusi apa yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan gelar budaya
nusantara?
REFLEKSI PESERTA DIDIK DI AKHIR PROJEK
Nama Siswa:
Nama Projek:
Tanggal:
1. Apa yang berkesan dalam mengerjakan projek?
2. Hal apa yang paling menantang sepanjang mengerjakan projek?
3. Kendala – kendala apa saja yang dihadapi selama mengerjakan projek?
4. Pengalaman baru apa yang kalian peroleh setelah melaksanakan projek?
5. Perubahan pola pikir, perilaku, kebiasaan yang dialami setelah mengerjakan projek
ini?
6. Perasaan apa yang sering muncul selama pengerjaan proje?
Sejak masa kerajaan Majapahit konsep Negara kesatuannya, memiliki motivasi menuju
Negara Kesatuan berkat Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih gajah Mada. Fakta
atau kenyataan di lapangan yang masih dapat diketemukan hingga saat ini adalah: di bagian
selatan terdapat kompleks pemukiman islam yang ditandai dengan adanya kompleks makam
islam tralaya, di bagian tengah terdapat kompleks pemukiman Hindu (Siswa) yang ditandai
dengan reruntuhan Candi Minakjinggo, serta dibagian utara terdapat kompleks pemukiman
Buda yang ditandai dengan adanya Candi Brahudan kompleks Candi Gentong (yang
diperkirakan berkas stupa). Kesemuanya itu terletak didalam lingkup wilayah kota raja
majapahit.
Dengan demikian jelaslah bahwa pada masa kejayaan kerajaan Majapahittelah dipraktekkan
keberagaman yang menjadi satu kesatuan dan membawa pengaruh terhadap kuatnya kerajaan
Majapahit sehingga mampu mencapai kebesaran dan kejayaannya di dalam mempersatukan
seluruh wilayah Nusantara. Apakah pengertian dari Bhineka Tunggal Ika? Untuk memahami
artinya, mari kita perhatikan bagaiman kata Bhineka Tunggal Ika tercipta!
Tahukah kalian bahwa Bhineka Tunggl Ika telah tercipta jauh sebelum Indonesia merdeka.
Bhineka Tunggal Ika adalah sebuah kata (frasa) yang terdapat dalam Kakawin Sutasoma.
Kakawin sendiri berarti syair dengan Bahasa jawa kuno. Kakawin Sutasoma merupakan
kerangka Mpu tantular yang dituliskan menggunakan bahasa Jawa kunodengan aksara Bali.
Diketahui kakawinSutasoma dikarang pada abad ke-14. Kutipan frasa “Bhineka Tunggal Ika”
sendiri terdapat dalam petikan pupuh 139 bait pada kakawin Sutasoma.
Bila diterjemahkan setiap kata, Bhineka punya arti “beraneka ragam” kata tunggal berarti
“satu” dan ika berarti “itu”. Shingga bila mengacu berdasarkan arti secara harafiahnya,
Bhineka Tunggal Ika memiliki arti “beraneka ragam itu satu” atau berbeda – beda tetapi tetap
satu. Telah kita ketahui bersama, semboyan Bhineka Tunggal Ika terletak pada Lambang
Negara Burung Garuda Pancasila. Tahukah kamu siapa tokoh yang telah merancang gambar
burung Garuda?
Lambing negara Garuda Pancasila dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, dan
diresmikan pemakaiannya sebagai lambing negara, pertama kali pada Sidang Kabinet
republic Indonesia serikat tanggal 11 februari 1950. Selanjutnya lambang negara Garuda
Pancasila diperkenalkan tanggal 7 agustus 1950.
Tahukah kalian? Lambang Burung Garuda Pancasila merupakan bagian dari alat – alat
kebangsaan Indonesia yang dijaga oleh peraturan. Lambang negara Garuda Pancasila
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 51. Semboyan Bhineka Tunggal Ika
secara resmi dinyatakan sebagai semboyan negara. Ketentuan tersebut dipertegas dalam
Undang – Undang nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta
Lagu Kebangsaan, yang antara lain berisi hal – hal sebagai berikut:
1. Seekor burung garuda yang berdiri tegak dengan sayap dikembangkan ke kiri dan ke
kanan, melambangkan semangat membangun.
2. Kepala burung yang menghadap ke kanan, melambangkan kemujuran atau
keberuntungan
3. Burung garuda yang mampu terbang tinggi ke angkasa raya tanpa kawan,
melambangkan cita – cita tinggi, keperkasaan, serta kedaulatan bangsa dan negara
4. Lukisan burung garuda yang seluruhnya berwarna kuning mas melambangkan
keagungan
5. Kaki burung yang mencengkram kukuh pita yang bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika”
melambangkan kukuh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang dicapai pada
saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Seloka yang dilambangkan dengan bulu burung dan tubuh dan sayapnya sebagai
candra sangkala proklamasi, angka keramat bangsa Indonesia yaitu 17-8-1945, yang
merupakan tanggal, bulan dan tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Gambaran
terperinci dapat dilihat dari bulu sayap yang berjumlah 17 helai, bulu ekor 8 helai, di
bawah perisai 19 helai, dan di leher 45 helai.
8. Macam Keragaman Budaya Indonesia Beserta Contohnya
Bhineka Tunggal Ika Berbeda – beda tetapi tetap satu. Itulah semboyang yang
dipegang kuat oleh Bangsa Indonesia. Semboyan itu menggambarkan bahwa
meskipun Bangsa Indonesiamemiliki beragam budaya, suku bangsa, ras, bahasa dan
agama, tetapi bangsa ini tetap memegang erat prinsip persatuan dan kesatuan. Lalu,
sebenarnya apasih arti dari keberagaman budaya itu sendiri? Dan apa saja
keberagaman budaya di Indonesia?
Apa arti dari keberagaman Budaya Indonesia?
Keragaman budaya adalah salah satu keunikan yang terdapat di muka bumi ini
dengan beragam suku bangsa yang ada di seluruh dunia, begitu pula dengan
keragaman budaya.
Negara Indonesia sendiri menghasilkan keragaman yang tidak terkira, mulai dari keragaman
ras,suku bangsa hingga bahasa.
Dari berbagai keragaman itulah melahirkan bentuk keragaman budaya Indonesia yan tak ada
tandingannya, seperti rumah adat, upacara adat, pakaian adat tradisional, tarian adat
tradisional, alat musik dan lagu tradisional senjata tradisional bahkan beragam makanan
khas .
Pada hakikatnya, keragaman budaya Indonesia datang dari berbagai kebudayaan-kebudayaan
lokal yang terus tumbuh dan berkembang dimasyarakatnya. Adapun munculnya keragaman
budaya tersebut akibat dari pengaruh yang tampak dan merekah di masyarakat sehingga
menciptakan kebudayaan itu sendiri.
Seiring berjalannya waktu dari zaman ke zaman, perkembangan kebudayaan mempunyai
peran dan fungsi untuk meningkatkan semangat nasionalis. Hal itu karena budaya lokal
memuat nilai-nilai sosial yang perlu diterapkan oleh tiap masyarakat Indonesia itu sendiri.
Upacara di aceh
Upacara adat di aceh, yakni peusijuk dikenal sebagai tradisi turun temurun yang
dilakukan oleh masyarakat aceh sebagai perwujudan syukur atas anugerah yang
diberikan oleh Allah. Umumnya, upacara adat peusijuk diselenggarakan saat acara
kelahiran, naik haji,pernikahan dan sebagainya.
Berbagai ilmu pengetahuan laninnya terkait masyarakat aceh yang secara detail dan
rinci digambarkan pada buku orang aceh yang ada dibawah ini.
2. Pakaian adat
Pakaian adat adalah salah satu ciri suku tertentu diindonesia. Umunya pakaian adat
dipakai saat berlangsungnya proses upacara adat misalnya pernikahan yang memang
menerapkan adat istiadat dari daerah tersebut.
Ragam budaya Indonesia yang satu ini tetap bertahan dan berbagai perkembangan
busana atau pakaian modern yang terbilang cepat. Bahkan, beberapa diantara generasi
sekarang banyak yang memodifikasi pakaian adat agar terlihat trendi meskipun
dikenakan saat acara informal. Pakaian adat Indonesia memang menjadi symbol ditiap
daerahnya. Tentunya masing-masing provinsi memiliki karakteristik baju tradisional
sebagai bentuk keunikan daerah tersebut.adapun untuk warna dan corak dari masing-
masing pakaian tradisional diindonesia memiliki keberagaman mulai dari kombinasi
warna cerah hingga cenderung gelap. Tak hanya itu pakaian adat dari tiap-tiap daerah
diindonesia juga memiliki nama tersendiri.
Buku ini akan memperlihatkan sudut pandang berthes dan peirce dalam memahami
sistem tanda, kemudian dijelaskan pula mengenai filsafat ilmu yang menjadi tandasan
dalam pembentukan teori dalam tanda yang menjadi pemikiran pelcre. Dengan begitu
akan memberikan sebuah pemahaman bahwa sistem tanda terkait dengan pemikiran
logis manusia. Tak hanya itu, pada bagian akhir akan diperlihatkan contoh-contoh
Analisa yang terkait dengan teori tersebut.
4.Alat music tradisional
Alat music tradisional Indonesia merupakan alat music yang sudah turun temurun dari
generasi ke generasi dan berkembang didaerah-daerah tertentu. Dengan begitu,hal itu mnejadi
bukti bahwa Indonesia memiliki asset yang beragam.
Dalam masyarakat adat, lazimnya alat music tradisional memiliki tiga fungsi diantaranya:
1. Alat music tradisional digunakan sebagai salah satu media atau sarana upacara adat
yang memang diselenggarakan secara turun temurun.
2. Alat music tradisional dapat berfungsi sebagai pengisi latar musik pada pertunjukan
seni daerah setempat
3. Alat musik tradisional bisa menjadi sarana ekspresi,kreasi bahkan komunikasi
Indonesia mempunyai berbagai alat music tradisional khas dan unik yang mana tidak akan
didapati dinegara lain. Hebatnya, beberapa alat musik tradisional Indonesia telah dikenal
hingga ke ranah tradisional. Apa saja alat musik itu ? berikut akan dijabarkan beberapa alat
musik khas negara Indonesia yang telah menyebar dan terkenal hingga keseluruh dunia.