Anda di halaman 1dari 3

KINAYA TASYA PRADHYTA JALIP

18416273201171
PS18A
UJIAN AKHIR SEMSTER (UAS)
KONTRUKSI ALAT TES

“Saya berjanji tidak akan melakukan segala bentuk kecurangan selama mengikuti ujian
berlangsung. Jika melanggar saya bersedia menanggung segala bentuk hukuman atas tindakan
kecurangan yang saya lakukan”.
1. Mengapa validitas dan reliabilitas itu perlu dilakukan dalam menyusun sebuah tes?
Jawab : Validitas tes biasanya juga disebut sebagai kesahihan suatu tes adalah mengacu
pada kemampuan suatu tes untuk mengukur karakteristik atau dimensi yang dimaksudkan
untuk diukur. Sedangkan reliabilitas atau biasa juga disebut sebagai kehandalan suatu tes
mengacu pada derajat suatu tes yang mampu mengukur berbagai ateibut secara konsisten.
Kontruksi tes yang baik harus memenuhi kedua syarat tersebut, sehingga tes itu mampu
memberikan gambaran yang sebenarnya terhadap kondisi yang diuji. Karena tes yang
baik tidak selalu perlu berisi sangat banyak aitem namun tetap dapat mewakili populasi
aitem yang ada dalam domain ukurnya, administrasinya efisien namun mampu mencapai
sasaran pengukurannya dengan hasil yang (valid) dan terpercaya (reliabel).

2. Sebutkan dan jelaskan 3 syarat-syarat analisis aitem dan berikan contohnya!


Jawab :
a) Pemilihan kata dalam pembuatan aitem disesuaikan dengan latar belakang subjek.
Sebagai contoh, jika adalah seorang mahasiswa maka kalimat yang digunakan harus
sesuai dengan pemahaman tingkat mahasiswa.
b) Penilaian aitem oleh SME. Sebagai contoh, aitem tentang motivasi belajar diberi
penilaian oleh SME, apakah aitem tersebut esensial, berguna tapi tidak esensial atau
tidak esensial.
c) Uji validitas isi.

3. Sebutkan dan berikan contoh kaidah untuk membuat aitem dalam tes potensi!
Jawab :
a) Aitem-aitem ditulis dengan kalimat baku dan mengikuti semua aturan penulisan
Bahasa Indonesia.
Contoh :
Semua hutan ditanami pohon. Sebagian pohon adalah durian.
a. Sebagian ditanami pohon bukan durian.
b. Semua tidak ditanami pohon durian.
c. Semua ditanami pohon durian.
d. Semua ditanami pohon bukan durian.
e. Sebagian ditanami pohon durian.
f. Sebagian ditanami pohon durian, sebagian tidak ditanami pohon.
b) Simbol-simbol (matematika, geometrika dan statistika) yang digunakan adalah simbol
resmi.

3 3
√ 2
Contoh : ( x 2 y ) :2 ( x y 2 ) =¿ ¿….
2
a.
xy
x
b.
2y
2y
c.
x
2y
d.
2x
e. 2xy
c) Aitem-aitem ditulis dengan kalimat yang sederhana, efisien dalam penggunaan kata
dan mudah dimengerti.
d) materi aitem dalam tes potensi sejauh mungkin tidak dikaitkan dengan kebenaran dan
pengetahuan yang dipelajari di sekolah kecuali hal yang bersifat pengetahuan yang sangat
mendasar. Sehingga peluang subjek untuk dapat menjawab benar tidak tergantung pada
keberhasilan belajar di kelas.
e) semua aitem dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dijawab dengan benar tanpa
penggunaan rumus baku komputasi tertentu. Kebenaran pilihan jawaban harus lebih
banyak dikarenakan faktor penalaran dan strategi yang digunakan subjek dalam
menemukan jawaban yang benar.
f) semua aitem harus bersifat independen satu sama lain. Peluang untuk menjawab benar
suatu aitem tidak boleh tergantung pada kebenaran jawaban pada aitem yang lain. Konten
suatu aitem juga tidak boleh dapat mengarahkan subjek dalam menjawab aitem lain.

4. Jelaskan mengapa tes prestasi tidak boleh menggunakan kata ambigu dalam pembuatan
aitem dan apa fungsinya?
Jawab : Karena aitem harus ditulis dengan penggunaan kalimat dan kata yang efisien,
jelas dan mudah dipahami dan hal itu berfungsi untuk pengisi soal tidak kebingungan
pada saat mengerjakan tes.

5. Jelaskan dan sebutkan langkah menggunakan SPSS untuk melakukan validitas isi
menggunakan Aiken’s V dan CVR!
Jawab :
 Validitas isi menggunakan Aiken’s V
a) Masukkan data.
b) Cari terlebih dahulu butir 1, berapa validator yang memberikan nilai 1 pada butir 1.
Caranya, di kolom ni (jumlah expert yang memilih kriteria i) ketik rumus excel
=countif lalu blok kolom validator 1 setelah di blok lalu ketik ,1 sebagai contoh
=countif (B3:B10,1). Hal ini untuk mencari berapa orang yang memberi nilai 1 pada
butir 1.
c) Selanjutnya, mecari berapa orang yang memberikan nilai 2 pada butir 1. Masih
dengan rumus yang sama seperti di butir 1, ketik rumus =countif lalu blok kolom
validator 2 setelah di blok lalu ketik ,2 sebagai contoh =countif(B3:B10,2).
d) Hal diatas dilakukan sesuai dengan kolom yang tersedia.
e) Lalu hasil dari rumus diatas diblok ke kanan sampai batas kolom (disama ratakan
dengan kolom data).
f) Selanjutnya setelah kita mendapatkan butir-butir, kita menghitung validitas aiken’s
nya yaitu dengan rumus S/[n*(c-1)], dimana S =  Σ ni (r-lo).
g) Dikolom validitas aiken’s, masukan rumus yaitu dengan cara blok hasil mencari butir
1 lalu dikali r (rating), dikurang ro, ditambah rating terendah dibagi jumlah
keseluruhan validator lalu dikali 3.
h) Setelah muncul hasilnya, lalu diseret kolom dalan dijumlah hasil keseluruhannya.
i) Hasilnya disamakan dengan kolom number of rating categories (c).

 Validasi isi menggunakan CVR


Validitas isi dengan CVR merupakan uji kelayakan isi tes melalui analisis rasional yang
dilakukan oleh SME, sehingga dilihata apakah isi dari tes sudah sesuai dengan tujuan dari
peneltian atau belum. Tingkat validitas cvr terdiri dari -1 sampai dengan 1, jika isi suatu
tes mendekati 1, berarti aitem tes tersebut sudah baik. Setelah itu, SME memberikan
penilaian terhadap aitem yang telah dibuat, yaitu, relevan, kurang relevan, atau tidak
relevan.
a) Masukkan data pada kolom.
b) Lalu buat kolom baru untuk penghitungan mencari CVR maka masukkan rumus
2 ne
yang ada yaitu cvr = - 1 sesuaikan dengan data.
n

Anda mungkin juga menyukai