Anda di halaman 1dari 19

Sasaran observasi adalah peserta didik kelas XI di SMA Negeri 4 Kediri yang

dipilih secara acak. Jumlah sampel adalah sebanyak 20 peserta didik yang
terdiri dari 6 laki-laki dan 14 perempuan
Dari hasil observasi agama dari 20 peserta didik SMAN 4 Kediri diketahui bahwa semua peserta
didik menganut agama yang sama yaitu agama Islam. Kultur dari peserta didik yang tidak
berbeda akan membuat interaksi atau pergaulan mereka akan baik. Tetapi kultur dari
lingkungan tempat akan membuat kepribadian peserta didik berbeda walaupun menganut
agama yang sama. Budaya yang ada di masyarakat sangatlah beragam, seperti kesenian,
kepercayaan, norma, kebiasaan, dan adat istiadat.
Dari hasil observasi bangsa dan suku dari 20 peserta didik SMAN 4 Kediri diketahui bahwa
semua peserta didik berasal dari Indonesia dan suku yang sama yaitu suku Jawa.
Hasil observasi dapat diketahui status sosial peserta didik sebagian besar termasuk golongan
status sosial ekonomi menengah ke bawah tetapi juga ada peserta didik orangtuanya
berstatus sosial ekonomi menengah keatas.
Dari keempat aspek minat belajar kimia peserta didik sebagian besar peserta didik berminat
dengan materi kimia dilihat dari beberapa indikator seperti keaktifan, keterlibatan siswa
dalam kegiatan pembelajaran, dan hasil tugas yang baik.
• Indikator pertama digunakan untuk mengetahui hambatan peserta didik ketika belajar.
Dari indikator pertama persentase yang mengalami hambatan ketika belajar kimia
sebanyak 89,47% dan yang tidak 10,53%.
• Indikator kedua digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik. Hasil observasi
menunjukkan sebanyak 57,89% yang mengalami kesulitan dan 42,11% yang tidak
mengalami kesulitan
• Indikator yang pertama digunakan untuk mengetahui kemampun perhitungan dasar
dari peserta didik. Dari indikator pertama didapatkan 100% artinya peserta didik sudah
bisa melakukan perhitungan matematika sederhana
• Indikator kedua, bertujuan untuk mengetahui materi dasar kimia yang telah dimiliki oleh
peserta didik. Dari indikator kedua didapatkan hasil sebesar 100%, artinya peserta didik
sudah tahu materi dasar yang memang harus dikuasai sebelum melakukan
pembelajaran selanjutnya.
• Indikator ketiga digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
merumuskan hipotesis sementara. Dari indikator ketiga didapatkan hasil sebesar
52,63% dan 47,37%, dimana hasil tersebut memiliki perbedaan yang tidak terlalu
banyak artinya peserta didik memang belum mampu menciptakan suatu dugaan
sementara / hipotesis terkait fenoma atau saat melakukan percobaan / praktikum.
• Indikator pertama digunakan untuk mengetahui motivasi peserta didik untuk berangkat
ke sekolah. Hasil analisis indikator pertama sebesar 94,73% menjawab iya dan yang
menjawab tidak sebesar 5,27%.
• Indikator yang kedua digunakan untuk mengetahui motivasi belajar kimia peserta didik.
Hasil analisis indikator kedua didapatkan 73,68% membuat catatan kimia dan 26,32%
yang tidak membuat catatan.
• Indikator ketiga bertujuan untuk mengetahui hal yang dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik. Hasil analisis indikator ketiga didapatkan 100%, pembelajaran yang
melibatkan peserta didik lebih disenangi.
• Indikator keempat bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik agar
memperoleh nilai yang bagus. Hasil analisis indikator keempat diperoleh 84,21% rajin
belajar dan 15,79% tidak rajin belajar.
• Indikator kelima bertujuan untuk mengetahui kejujuran ketika peserta didik
melaksanakan ulangan. Dari hasil analisis indikator kelima didapatkan sebanyak 94,74%
tidak mencontek dan 5,26%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa peserta didik sudah
mempunyai self regulation yang tinggi.
• Indikator pertama untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengontrol
emosi. Hasil analisis indikator pertama diperoleh data semua peserta didik di dalam
kelas, ketika marah tidak menunjukkan perasaan tersebut kepada orang lain nilai
persentase 100%.
• Indikator kedua yaitu untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengontrol
keinginan . Hasil analisis indikator kedua diperoleh data bahwa semua peserta didik di
dalam kelas tidak memaksakan kehendak kepada orang lain dengan nilai persentase
100%.
• Indikator ketiga yaitu untuk mengetahui suasana yang mengganggu kenyamanan
peserta didik. Hasil analisis indikator ketiga diperoleh data sebanyak 90% peserta didik
setuju bahwa suasana yang menegangkan membuat peserta didik tidak nyaman dan
menyebabkan tidak dapat berpikir dengan tenang dan sisanya 20% peserta didik tidak
setuju bahwa suasana yang menegangkan membuat peserta didik tidak nyaman dan
menyebabkan tidak dapat berpikir dengan tenang.
• Indikator keempat yaitu untuk mengetahui sikap yang dilakukan peserta didik ketika
sedang marah. Hasil analisis indikator keempat diperoleh data sebanyak 95% peserta
didik tidak memukul meja atau membanting barang-barang yang ada di sekitar dan
sisanya 5% tidak memukul meja atau membanting barang-barang yang ada di sekitar.
• Indikator yang pertama untuk mengetahui hubungan peserta didik dengan peserta didik
lainnya. Hasil analisis indikator pertama diperoleh data sebanyak 65% peserta didik di
dalam kelas dapat berbaur dengan temannya dan sisanya 35% tidak dapat berbaur
dengan temannya.
• Indikator kedua tentang kemampuan toleransi peserta didik.. Hasil analisis indikator
kedua diperoleh data bahwa semua peserta didik di dalam kelas memiliki kemampuan
toleransi yang tinggi antara satu dengan yang lainnya dibuktikan dengan niali
persentase 100%.
• Indikator ketiga untuk mengetahui keaktifan peserta didik dalam kegiatan diskusi. Hasil
analisis indikator ketiga diperoleh data sebanyak 80% peserta didik aktif dalam kegiatan
diskusi baik di kelas maupun di luar kelas dan sisanya 20% aktif dalam kegiatan diskusi
baik di kelas maupun di luar kelas.
• Indikator keempat untuk mengetahui keaktifan peserta didik dalam kegiatan di sekolah.
Hasil analisis indikator keempat diperoleh data sebanyak 55% peserta didik aktif dalam
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan sisanya 45% tidak aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah.
• Indikator kelima, bertujuan untuk mengetahui kemampuan bersosialisasi dari peserta
didik. Hasil analisis indikator kelima diperoleh data sebanyak 75% peserta didik memiliki
kemampuan bersosialisasi yang baik dan sisanya 25% tidak memiliki kemampuan
bersosialisasi dengan baik.
• Hasil pengukuran yang dilakukan, peserta didik lebih mementingkan orang lain daripada
dirinya sendiri. Peserta didik juga menerapkan konsep seperti kesetiaan, kepercayaan
dan rasa terima kasih haruslah digunakan.
• Hasil pengukuran juga dapat ditunjukkan bahwa peserta didik harus berbuat sesuai
dengan peraturan itu agar terhindar dari kecaman dan ketidak setujuan sosial di
lingkungan sekitar
• Hasil pengukuran dapat diketahui bahwa peserta didik telah menguasai perkembangan
motorik kasar sesuai dengan umurnya, yaitu diperoleh skor rata-rata 71,02%. Akan
tetapi, peserta didik belum menguasai perkembangan motorik halus sesuai dengan
umurnya, yaitu diperoleh skor rata-rata 15,79%.
• Hasil pengukuran yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik
halus pada peserta didik belum menguasai sepenuhnya. Temuan ini dapat dijadikan
dasar oleh guru agar dapat membuat kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan motorik halus peserta didik.
• Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 20 orang peserta didik, sebanyak 12 orang
peserta didik memiliki gaya belajar visual, 7 orang peserta didik memiliki gaya belajar
auditorial, dan 1 orang peserta didik memiliki gaya belajar visual-auditorial. Data hasil
observasi tidak menemukan adanya peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik.
• Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa gaya
belajar yang dominan pada peserta didik kelas XI di SMA Negeri 4 Kediri adalah visual.
Setelah mengetahui profiling peserta didik, data ini digunakan untuk menyusun rencana
strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik yang beragam.

Anda mungkin juga menyukai