Anda di halaman 1dari 2

Nama : Grace Almavere Nehemia Pardede

NIM : 362020055

TTS ESSAY AGAMA

Agama adalah suatu kesatuan sistem kepercayaan dan tingkah laku yang berhubungan
dengan hal-hal yang dianggap suci (sacred) dan yang tidak suci (profane) di dalam kehidupan
setiap hari para penganutnya. Agama disini perlu dipahami sebagai suatu kenyataan sosial
yang melaluinya orang mendapat identitas diri. Identitas agama itu sendiri bukan kodrati,
terutama ketika agama bukan hanya dipahami sebagai suatu fenomena transendental, tapi
juga sejarah dan budaya. Namun, dengan berkembangnya agama di dunia ini, salah satu
upaya yang dilakukan untuk terus melestarikan dan mempelajari agama yaitu adanya
Pendidikan Agama. Pendidikan Agama di pergururan tinggi sangatlah berbeda dan memiliki
ciri khas nya sendiri terutama di Universitas Kristen Satya Wacana. Pendidikan Agama di
UKSW sangatlah luas pembahasannya, agak berbeda dengan yang kita pelajari di sekolah.
UKSW sangat menjunjung tinggi darah kristiani dan tentu saja menjunjung tinggi toleransi
terhadap agama-agama lainnya. Pendidikan Agama Kristen adalah suatu proses pengajaran
dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung pada Roh
Kudus, yang membimbing setiap anak pada semua tingkat pertumbuhan melalui pengajaran
dan pengalaman sesuai dengan kehendak Allah untuk mengupayakan anak bertumbuh dalam
iman.

Pendidikan Agama Kristen di UKSW memiliki keterkaitan dengan Visi dan Misi
UKSW. Visi dan misi UKSW yang tercantum pada Statuta Universitas Kristen Satya Wacana
tahun 2000 merupakan buah pemikiran dari rektor pertama UKSW, O. Notohamidjojo.
UKSW yang mempunyai visi ini, didirikan sebagai perwujudan panggilan Gereja-Gereja di
Indonesia untuk melanjutkan dan memberikan kesaksian tentang pemeliharaan dan
pembaharuan Allah terhadap ciptaanNya melalui kegiatan persekutuan (koinonia), pelayanan
(diakonia), kesaksian/ pemberitaan (kerugma), dan pengajaran (didache). Salah satu
keterkaitan mengenai Visi dan Misi UKSW dengan Pendidikan Agama Kristen dapat dilihat
pada Misi UKSW yang kedua dengan berbunyi, “Melaksanakan Perguruan Tinggi Kristen
Indonesia, yang berarti bahwa hidup dan kegiatan-kegiatannya pada satu pihak mempunyai
motivasi dan merupakan bentuk perwujudan Iman Kristen yang Oikumenis dan pada pihak
lain menjawab secara tepat dan bertanggung jawab terhadap situasi sosio-kultural dan
kebutuhan Bangsa serta Negara Republik Indonesia.”. Selain karena Undang-Undang yang
mewajibkan matakuliah ini, matakuliah agama tentunya selaras dan sejalan dengan visi dan
misi UKSW. Dalam rangka mencari nisbah antara iman (Kristen) dan ilmu pengetahuan,
matakuliah agama memiliki tempat yang signifikan dalam pendidikan tinggi yang
diselenggarkan di UKSW. Rektor O. Notohamidjojo, dalam pidato yang diucapkan pada
perayaan pengakuan persamaan Universitas Kristen Satya Wacana pada tanggal 24 April
1963, dengan sistematis menjelaskan bahwa ada relasi yang tidak bisa dipisahkan antara ilmu
pengetahuan dan kepercayaan. Selain karena Pendidikan Agama memang adalah matakuliah
wajib sebagai rumpun matakuliah pengembangan kepribadian yang ditetapkan oleh
pemerintah, tetapi juga atas dasar pemahaman bahwa ilmu pengetahuan harus diimbangi
dengan iman kepercayaan. Dengan kata lain perlu ada nisbah antara iman dan ilmu.

Pendidikan Kristiani yang berupaya membangun suatu komunitas inklusif seharusnya


berfokus pada pengembangan “sikap terbuka terhadap mereka yang berbeda” dan sikap
toleran terhadap mereka yang melihat hidup dan tujuan hidupnya berbeda. Pendidikan ini
seharusnya mengembangkan suatu kesadaran dalam diri pembelajaran bahwa “yang lain”
adalah kawan seperjalanan dalam mencari misteri kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai