Anda di halaman 1dari 13

PENTINGNYA PENDIDIKAN KRISTEN BAGI MAHASISWA PERGURUAN TINGGI

MAKALAH FALSAFAH PENDIDIKAN KRISTEN DAN ROH NUBUAT


Dr. Milton Thorman Pardosi M.A.R.

Disusun oleh:
Gyzhella Chresty Angel
NIM: 1831008

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA


BANDUNG 2021/2022
Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pengertian Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan
sistematis untuk mencapai taraf hidup atau untuk kemajuan lebih baik. Secara
sederhana, pengertian pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik
untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
karena pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi. Pendidikan
adalah suatu ilmu yang kita pelajari. Dengan adanya pendidikan kita dapat
mempelajari dan mengetahui tentang ilmu-ilmu yang penting. Pendidikan sangat
penting kita dapatkan, karena jika kita tidak mengetahui dan mendapatkan ilmu kita
akan mudah di tipu dan di permainkan oleh orang. Pendidikan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupan kita, berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan
berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan pada umumnya
diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan;
proses, cara, perbuatan mendidik.
Melalui pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat menentukan kualitas
kehidupan pribadi, kualitas kehidupan bermasyarakat, dan kualitas kehidupan
berbangsa dan bernegara. Salah satu pendidikan yang penting adalah pendidikan
agama Kristen bagi mahasiswa perguruan tinggi. Mensosialisasikan Pendidikan
Agama Kristen penting dan telah teruji oleh jaman dan memberikan pencerahan di
sepanjang Abad, baik di Eropa Barat yang menghasilkan Afklarung dan dunia
modern, serta di Amerika Serikat yang menghasilkan etos kerja menjadi negara super
power.
Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, perlu upaya pendidikan
yang diberikan sejak dini. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi
tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD).
Semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama
sembilan tahun, enam tahun di Sekolah Dasar dan tiga tahun di Sekolah Menengah
Pertama. Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Universitas adalah suatu institusi
pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademik dalam berbagai
bidang. Sebuah universitas menyediakan pendidikan sarjana dan pascasarjana.
Universitas adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki
wewenang, tanggung jawab dan kewajiban secara langsung dalam mengarahkan dan
membimbing proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran berjalan secara
efektif dan efisien. Keberadaan Pendidikan Agama Kristen di universitas menjadi
salah satu upaya strategi mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tujuan Pendidikan
Nasional adalah untuk mengembangkan potensi-potensi peserta didik yang menjadi
manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Pendidikan Agama Kristen di universitas adalah bagian
integral tercapainya tujuan pendidikan nasional.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Pendidikan?
2) Apa pengertian Pendidikan Agama Kristen?
3) Bagaimana Sistem Pendidikan Agama Kristen di Perguruan Tinggi?
4) Seberapa Penting Pendidikan Agama Kristen di Perguruan Tinggi?
C. Tujuan
1. Agar pembaca dapat mengerti apa arti pendidikan
2. Agar pembaca dapat mengerti apa arti pendidikan Agama Kristen
3. Agar pembaca dapat mengetahui apa tujuan dari pendidikan Agama Kristen
4. Agar pembaca dapat mengetahui seberapa penting pendidikan Kristen bagi
perguruan tinggi
Bab II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Secara Umum


Universitas merupakan mitra pemerintah dalam ikut menciptakan warga negara
yang berkwalitas di setiap aspek kehidupan mengemban tugas menyiapkan warga negara
untuk siap pakai dalam menghadapi perkembangan dan perubahan zaman. Universitas
diharapkan mampu menjadi tumpuan dan harapan dalam meningkatkan kemampuan dan
kualitas sumber daya manusia melalui proses pembelajaran.
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha secara sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan baik di luar sekolah dan dalam sekolah yang berlangsung
seumur hidup. Pembaharuan pendidikan diharapkan atas dasar falsafah bangsa dan
diarahkan untuk membentuk watak bangsa atau manusia Indonesia yang sehat jasmani
dan rohani (Lemhanas 1988: 102).
Pendidikan pada umumnya diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Undang–Undang Sistem
Pendidikan Nasional, menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sumber daya manusia yang berkualitas dapat menentukan kualitas kehidupan
pribadi, kualitas kehidupan bermasyarakat, dan kualitas kehidupan berbangsa dan
bernegara. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, perlu upaya pendidikan
yang diberikan sejak dini. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang
diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur.
B. Pendidikan Agama Kristen
Pendidikan Agama Kristen adalah pendidikan yang sangat penting, sebab
Pendidikan Agama Kristen adalah pendidikan yang memberikan landasan iman kristen
kepada setiap orang melalui keluarga, gerejadan sekolah. Beberapa tokoh memberikan
pengertian tentang Pendidikan Agama Kristen. Menurut E. G. Homrighausen,
memberikan rumusan Pendidikan Agama Kristen adalah “Usaha sadar gereja dalam
mendidik anak didiknya dalam rangka pewarisan iman kristen dalam rangka
kebenarannya, sebagaimana yang dinyatakan dalam Alkitab dan melatih mereka untuk
hidup harmonis sesuai dengan iman kristen, supaya mereka menjadi anggota gereja yang
dewasa yang menyadari dan meyakini imannya dan menyatakan dalam praktek sehari-
hari.”3 Pengertian di atas menunjukkan betapa pentingnya Pendidikan Agama Kristen itu
adalah usaha sadar yang di lakukan gereja untuk mewariskan iman kepada warganya,
termasuk kepada anak-anak.
Dengan mendapatkan Pendidikan Agama Kristen warga Gereja akan hidup sesuai
dengan firman Tuhan. Jadi Pendidikan Agama Kristen adalah pewarisan nilai-nilai iman
Kristen. Menurut Robert Boelhke memberikan rumusan Pandidikan Agama Kristen
adalah usaha gereja dengan sengaja menolong orang dari segala umur yang dipercayakan
kepada pemeliharaan-Nya untuk menjawab penyertaan Tuhan dalam kristus Yesus,
Alkitab dan kehidupan gereja supaya mereka di bawah pimpinan Roh Kudus yang dapat
diperlengkapi untuk melayani di tengah lembaga gereja, masyarakat dan dunia (alam).
Menurut Werner C. Graendorf memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama
Kristen adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat
pada Kristus dan bergantung pada kuasa Roh Kudus, yang membimbing pada setiap
pribadi, pada semua tingkat pertumbuhan. Melalui pengajaran masa kini ke arah
pengenalan dan pengalaman rencana kehendak Allah melalui krsitus dalam setiap aspek
kehidupan memperlengkapi bagi pelayanan yang efektif yang berpusat pada kristus sang
Guru Agung dan perintah yang mendewasakan murid.

C. Tujuan Pendidikan Agama Kristen di Perguruan Tinggi


Menurut Yusri Panggabean (2000: 1) tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
untuk Membantu terbinanya sarjana beragama, dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berbudi pekerti luhur, berfikir filosofis, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan
luas, ikut seta dalam kerjasama antar umat beragama dalam pengembangan dan
pemanfaatan IPTEKS untuk kepentingan nasional. Sedang tujuan Pendidikan Agama
Kristen secara umum adalah agar mahasiswa sebagai generasi penerus mampu
menghayati dan mengerti sebagai Umat Allah mempunyai tugas hakiki untuk menjadi
berkat bagi dunia, negara dan bangsa Indonesia (Nasarius Rumpak, 1985; 1).
Secara khusus, Pendidikan Agama Kristen bertujuan untuk adalah usaha
membentuk dan membimbing peserta didik agar tumbuh berkembang mencapai
kepribadian utuh yang mencerminkan sebagai gambar Allah yang memiliki sifat kasih
dan ketaatan kepada Tuhan, memiliki kecerdasan, ketrampilan, berbudi pekerti yang
luhur, kesadaran dan memelihara lingkungan hidup, serta ikut bertanggung jawab dalam
pembangunan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mahasiswa diharapkan mengenal atau menghayati kasih Allah dalam Yesus
Kristus dalam bimbingan Roh Kudus sehingga dapat bertumbuh dalam membentuk diri
pribadi seutuhnya sebagai manusia ciptaaan baru yang dewasa dan bertanggung jawab
kepada Allah, sesama manusia dan lingkungan serta bersedia mengabdikan seluruh
hiudup dan pekerjaan demi kepentinggan sesamanya dalam segala aspek lapangan hidup
dimana dia berada untuk hormat dan kemulyaan bagiNya (Yusri Pangabean, 2000: 1)
Jadi pada prinsipnya konsep belajar kristen ditekankan pada keaktifan setiap
pribadi untuk membentuk diri atau menjadi pelaku firman Allah dan mengabdikan
seluruhnya untuk bangsa dan negara termasuk cinta tanah air sebagai perwujudan
kasihnya kepada Tuhan. Oleh karena konsep belajar dengan semangat pembaruan akan
membawa kepada kemajuan yang sangat berarti bagi hakekat kemanusiaan. Sedang
interaksi dalam aktivitas pembelajaran merupakan upaya pencarian diri sendiri agar lebih
dewasa dan manusiawi.

D. Seberapa Penting Pendidikan Agama Kristen di Perguruan Tinggi


Dalam usaha mensosialisasikan nilai-nilai kekristenan peserta didik sering
mengalami kebingungan dalam menentukan pilihan bagaimana harus berpikir,
berkeyakinan dan bertingkah laku sebab apa yang dimengerti belum tentu sama dengan
apa yang terjadi dalam masyarakat yang penuh konflik nilai. Televisi dan koran
memberikan informasi yang berbeda dengan apa yang ada dalam keluarga maupun yang
terjadi di masyarakat, sehingga hal ini sangat membingungkan peserta didik untuk
menentukan pilihan nilai. Peserta didik sulit menentukan pilihan nilai yang terbaik, akibat
dari tekanan dan propaganda teman sebaya. Dalam hal ini jika pendidikan nilai
kekristenan ingin berhasil perlu mengajarkan secara langsung kepada anak didik dengan
memberi keteladanan secara langsung seperti firman Tuhan “Hendaklah engkau menjadi
teladan bagi orang percaya, baik dalam perbuatan , kasih dan segala hidupmu menyerupai
Kristus yang hidup” . (Parjono, 2005: 1).
Pendidikan Agama Kristen di perguruan tinggi adalah salah satu dimensi
pelayanan gereja dalam bidang pendidikan pada semua jenjang dan bentuk lembaga
pendidikan Kristen. Pendidikan Agama Kristen adalah salah satu tugas panggilan gereja
yang hakiki dan mencakup dimensi yang sangat luas, yang di dalamnya tercakup
Pendidikan Agama Kristen di perguruan tinggi. Seluruh kegiatan gereja mengandung
dimensi Pendidikan Agama Kristen sehingga pelayanan Pendidikan Agama Kristen di
perguruan tinggi oleh gereja lewat para pengajar Pendidikan Agama Kristen harus
terpusat pada kebutuhan pelayanan yang memberi isi dan makna bagi kehidupan nyata di
perguruan tinggi, khususnya bagi kehidupan mahasiswa.
Dengan demikian Pendidikan Agama Kristen di perguruan tinggi harus sesuai dan
selalu dapat menjawab tuntutan kebutuhan dan perkembangan perguruan tinggi dalam
semua aspek. Lembaga pendidikan tinggi hendaknya dapat berperan sebagai penunjang
visi dan misi gereja dalam rangka menghadapi arus modernisasi dan globalisasi dalam
berbagai bidang kehidupan yang semakin berdiferensiasi dan semakin kompleks,
terutama dengan adanya kemajuan yang semakin pesat dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat terasa dampaknya terhadap kehidupan spiritual manusia.
Setiap lembaga pendidikan tinggi hendaknya tidak hanya berkepentingan dengan usaha-
usaha memperdalam dan memperkaya pengetahuan, membentuk dan memaksimalkan
berbagai bentuk keterampilan para mahasiswa tetapi juga sekaligus harus mematangkan,
memperdalam dan mempertinggi dimensi spiritual, moral dan etika sesuai kebutuhan
perkembangan mental psikologis setiap mahasiswa.
Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di perguruan tinggi juga hendaknya
merupakan perwujudan dari upaya menyerasikan secara dinamis dan kreatif antara
penghayatan terhadap iman kristiani dengan kehidupan nyata dalam menghadapi
berbagai pergumulan, dan berdasarkan pola pikir dan citra kekristenan setiap mahasiswa
sebagai warga gereja. Dalam prosesnya, setiap sistem pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen di perguruan tinggi hendaknya merupakan usaha-usaha pembimbingan, ajakan,
bantuan dan menghantar mahasiswa agar secara sadar mengenal adanya kuasa kasih dan
penyertaan Allah, adanya harapan-harapan Kristiani terhadap setiap orang percaya serta
mendorong setiap mahasiswa untuk mampu mengambil keputusan hidup yang
bertanggung jawab secara horizontal dan vertikal. Dengan demikian pelaksanaan
kegiatan pembelajarannya hendaknya merupakan suatu proses pendidikan yang tidak
bersifat indioktriantif ataupun dogmatif, tetapi suatu proses "penyadaran" yang bertujuan
ke arah pengambilan keputusan moral dan etis untuk dapat bersikap eksistensial serta
berperan secara konsisten serta bertanggung jawab sesuai bidangnya.
Pendidikan Agama Kristen di perguruan tinggi tidak berdiri sendiri tetapi
hendaknya mempunyai makna yang berperan dominan dalam "menjiwai" ilmu lain.
Mahasiswa diharapkan dapat belajar dapat belajar aktif dan mampu mengembangkan
potensinya secara maksimal dengan memanfaatkan sebanyak mungkin sumber belajar
yang tersedia. Hal ini sangat penting karena diharapkan agar dalam mengembangkan diri
di bidang ilmunya masing-masing, dan di dalam diri setiap mahasiswa terjadi proses
internalisasi nilai-nilai Kristiani. Selain itu, diharapkan agar pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami setiap mahasiswa di bidang ilmunya maupun dalam
kehidupannya senantiasa dijiwai oleh iman Kristen. Nilai-nilai tersebut akan berperan
sebagai penyaring sehingga proses dehumanisasi dan dekadensi moral dapat dicegah
dalam mengembangkan dan mengamalkan ilmu dan keahliannya, dan juga mampu
membedakan apa yang berkenan dengan yang tidak berkenan kepada Allah.

E. Peranan Dosen Dalam Pendidikan Agama Kristen di Perguruan Tinggi


Dosen Sebagai Pendidik, adalah dosen harus memiliki standar kualitas pribadi
yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Dosen sebagai pendidik
bertugas memperlengkapi mahasiswa dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di
dalam Yesus Kristus.
Dosen Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya dosen harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan
dan perkembangan mahasiswa.
Dosen Sebagai Pelatih, adalah mampu menjadi pelatih sebab pendidikan dan
pembelajaran memerlukan latihan dan keterampilan baik intelektual maupun motorik.
Dosen Sebagai Sahabat, adalah dosen harus menjadi teman dan sahabat
mahasiswa sebagai orang tua yang mereka segani dan dosen harus berkomunikasi dan
memiliki komunikasi yang baik dengan siswa.
dosen Sebagai Fasilitator, adalah dosen harus mampu berusaha memahami
kebutuhan atau keperluan mahasiswa dalam proses belajar melalui fasilitator pendidik.
Bab III

PENUTUP

Kesimpulan

Pendidikan Agama Kristen diharapkan menghasilkan peserta didik yang menjadi garam
dan terang ditengah-tengah masyarakat yang ditekankan dalam bentuk pendidikan nilai (budi
pekerti atau value education), memeliki kesadaran berani mengambil sikap positif demi masa
depan bangsa yang bertujuan untuk mewujudkan warga negara yang baik (Good Cetezen)
dengan kriteria bersedia memberikan hidupnya untuk kepentingan bangsa dan negara sesuai
dengan profesinya masing-masing. Pendidikan nilai agama yang diberikan, harus diintegrasikan
dalam seluruh mata pelajaran dan melekat pada setiap pendidik maupun pengajar seperti nilai
kebebasan, persamaan, persaudaraan, kesatuan (liberty, eqality, frienthernity, unity), demokrasi-
demokratisasi, kebangsaan, kebhinekaan, pluralisme.

Yesus sendiri merupakan tokoh pluralisme sejati, Ia sendiri telah meneladani murid-
muridnya untuk mengasihi sesama manusia seperti dirnya sendiri. Melalui perumpamaan Orang
Samaria yang baik hati, Ia telah menjelaskan sikapnya bahwa sebagai warga masyrakat
pengikutnya harus mengasihi sesama dengan totalitas hidupnya, tidak memandang suku, antar
golongan, ras dan agama (lintas SARA). Oleh karena itu pendidikan pluralisme merupakan
tututan yang harus ditindaklanjuti oleh setiap orang Kristen dalam rangka misi sebagai pembawa
kabar damai sejahtera dan damai sejahtera dalam hidupnya.

Pengajar Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat penting. Sebagai wujud
nyata peranan pengajar Pendidikan Agama Kristen tersebut harus melaksanakan tugasnya
dengan baik dan bertanggungjawab dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah
satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan
Yesus Kristus. Sebab peran Pengajar Pendidikan Agama Kristen sangat berpengaruh terhadap
pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan bahwa Yesus memberikan
wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan para penginjil untuk
mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa/mahasiswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16).
Saran

Pengajar Pendidikan Agama Kristen perlu menjaga kekudusan hidupnya sebagai mitra
Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti Dia
juga menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah
yang harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Pengajar Pendidikan Agama Kristen juga harus
mempersiapkan dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar. Terakhir, pengajar Pendidikan
Agama Kristen harus menjadi teladan bagi siswa atau mahasiswa nya.
DAFTAR PUSTAKA

Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta:
BPK Gunung Mulia.

Budiyana, Hardi. 2011. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Kristen. Surakarta: STT Berita Hidup.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Renika
Cipta.

Telaumbanua, Arozatulo. 2018. Peranan Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Membentuk
Karakter Siswa. JURNAL FIDEI Vol.1 No.2 (December 2018):
http://www.stttawangmangu.ac.id/ejournal/index.php/fidei

Kusrahmadi, Sigit Dwi. SUMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM


MEWUJUDKAN WATAK BANGSA.

Ndruru, Sokhiziduhu. 2019. Pentingnya Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga sebagai Sentral
Belajar yang Bermisi. Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Volume 2, No 1, Agustus2019
(32-44) http://stthami.ac.id/ojs/index.php/hami

Anda mungkin juga menyukai