modern Islam pertama itu berganti nama jadi Perguruan Thawalib. Sekolah Thawalib adalah salah satu organisasi massa Islam yang paling awal di Indonesia yang berbasis di Sumatra Barat. Sumatera Thawalib mewakili sekolah Islam modern di Indonesia, sebuah reformasi Islam dengan penekanan berat pada Al-Qur’an, hadis, pendidikan ilmiah modern, dan penghapusannon-ortodoksi. Modernisme Islam dipromosikan oleh Muhammad Abduh. Istilah Sumatera Thawalib secara harfiah berarti “Pelajar-Pelajar Sumatra”, dan didirikan pada tanggal 15 Januari 1919 sebagai hasil dari pertemuan para pelajar Muslim dari Padang Panjang, Parabek (Agam), dan Padang Japang (Lima Puluh Kota). Tujuan awal organisasi ini adalah untuk memperdalam ilmu dan mengembangkan agama Islam. Yayasan ini kemudian mendirikan sekolah-sekolah madrasah yang tidak melulu mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan agama saja. Kurikulum saat itu meliputi berbagai subjek: berhitung, sejarah (terutama sejarah Islam), ilmu bumi, bahasa Melayu, bahasa Arab, dan bahasa Inggris.
Jamiat Khair adalah sebuah bentuk
Perjuangan Pendidikan orang-orang Islam di Batavia Melawan Kolonial. Yayasan ini kemudian mendirikan sekolah-sekolah madrasah yang tidak melulu mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan agama saja. Kurikulum saat itu meliputi berbagai subjek: berhitung, sejarah (terutama sejarah Islam), ilmu bumi, bahasa Melayu, bahasa Arab, dan bahasa Inggris. Dahulu, dari tempat ini orang-orang besar dari kalangan umat Islam berasal sepertiKiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang di antaranya. Pada tahun 1901, orang-orang keturunan Arab di Batavia mendirikan yayasan Jamiat Khair. Para pendirinya berasal dari kalangan keluarga Bin Shahab dan Bin Yahya. Dalam pandangan Husain Haikal pada disertasinya tahun 1986, “Indonesia-Arab dalam Pergerakan Kemerdekaan Indonesia (1900-1942)”, halaman 145, yang merujuk kepada karya Abu Bakar Atjeh, “Kebangkitan Dunia Baru Islam di Indonesia” pada buku Dunia Baru Islam, 1967 (dieditori oleh Stoddard), halaman 319 dan 228, Tionghoa Hwee Koan sedikit banyak menginspirasi dunia peranakan Arab di Indonesia ini. Yayasan ini selain diperuntukkan bagi orang-orang keturunan Arab juga terbuka bagi kalangan pribumi. Al-Irsyad adalah organisasi Islam nasional. Syarat keanggotaannya, seperti tercantum dalam Anggaran Dasar Al-Irsyad adalah: “Warga negara Republik Indonesia yang beragama Islam yang sudah dewasa.” Jadi tidak benar anggapan bahwa Al-Irsyad merupakan organisasi warga keturunan Arab. Perhimpunan Al-Irsyad mempunyai sifat khusus, yaitu Perhimpunan yang berakidah Islamiyyah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, di bidang pendidikan, pengajaran, serta social dan dakwah bertingkat nasional. (AD, ps. 1 ayat 2). Perhimpunan ini adalah perhimpunan mandiri yang sama sekali tidak mempunyai kaitan dengan organisasi politik apapun juga, serta tidak mengurusi masalah-masalah politik praktis (AD, ps. 1 ayat 3).
Setahun kemudian, setelah lembaga
pendidikan berkembang, Abdul Halim mendirikan sebuah organisasi yang bernama Hayatul Qulub yang berarti Kehidupan Hati. Majelis Ilmu menjadi bagian di dalamnya. Hayatul Qulub (Hayat al-Qulub) tidak hanya bergerak di bidang pendidikan, melainkan juga masuk bidang perekonomian. Tujuan Hayatul Qulub berubah menjadi Persyarikatan Islam yaitu karena Hayatul Qulub memusatkan perhatiannya pada bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Sejak 1917 namanya diubah menjadi Persyarikatan Ulama. Perubahan nama ini memiliki dua tujuan, yaitu menyatukan para ulama dan mengajak mereka untuk menerapkan cara-cara modern dalam mengelola pendidikan.
Nahdatul Ulama adalah sebuah
organisasi agama Islam yang terbentuk pada tahun 1926 yang lahir dari pesantren, pendirinya adalah K.H. As’ari. Nahdlatul Ulama adalah organisasi Islam di Indonesia. Perkiraan keanggotaannya berkisar dari 40 juta hingga lebih dari 95 juta, menjadikannya organisasi Islam terbesar di dunia. NU juga merupakan badan amal yang mendanai sekolah dan rumah sakit serta mengorganisir masyarakat masyarakat untuk membantu kemiskinan. Melansir laman Antara, dalam AD/ART NU tercantum bahwa tujuan NU adalah untuk menjaga berlakunya ajaran Islam yang menganut paham ahlussunnah wal jamaah (aswaja). Adapun Ahlussunnah wal Jama’ah adalah kelompok ahli tafsir, ahli hadis, dan ahli fikih. Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunnah Nabi dan sunnah khulafaurrasyidin setelahnya. Mereka adalah kelompok yang selamat.
Muhammadiyah sebagai organisasi
kemasyarakatan (ormas) Islam terus berkiprah dan memberi kontribusi besar dalam upaya mencerdaskan dan memajukan bangsa. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada 18 November 1912. Organisasi ini didirikan dengan tujuan memberikan dukungan pada upaya pemurnian ajaran Islam yang pada saat itu identik dengan hal-hal mistik, mengutip dari Al-Imam Jurnal Manajemen Dakwah UIN Imam Bonjol Padang. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.
Persatuan Islam (disingkat Persis atau
PERSIS) adalah sebuah organisasi Islam di Indonesia. Persis didirikan pada 12 September 1923 di Bandung oleh sekelompok Islam yang berminat dalam pendidikan dan aktivitas keagamaan yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus.