Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

SEMANGAT BERIBADAH DENGAN MAYAKINI HARI AKHIR

A. TADARUS AL-QURAN

   


   
     
   
(Al Baqarah: 38).
Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! kemudian
jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang
mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka,
dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
     
     
   
    
    
(Q.S. Thahah :112).
dan Barang siapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam
Keadaan beriman, Maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak
adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya.
(Q.S. Thahah :113).
dan Demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab,
dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya
sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran
itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.

B. MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI MAKNA IMAN KEPADA HARI AKHIR


Menurut bahasa Hari akhir artinya: Hari Penghabisan (Q.S Al-
Baqarah /2: 177) atau Hari pembalasan (Q.S Al-Fatihaha/1: 4)
       
      
   
     
   
     
     
    
      
 
bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-
nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-
anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan
zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan
orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan
mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
  
4. yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].

[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti:


pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan
mim), artinya: Raja.
[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-
masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun
yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab,
yaumuljazaa' dan sebagainya.

Menurut Istilah: Hari akhir : hari mulai hancurnya alam semesta


berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Allah SWT
Hari kiamat : hari penegakan hukum Allah SWT yang seadil-adilnya.
(Q.S Al-Mumtahanah/60: 3)
       
      
3. karib Kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat
bagimu pada hari kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. dan
Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

1. Hari Akhir Menurut Al-Qur’an


a. Kiamat Sugra (Kecil)
Kiamat Sugra (Kecil): Peristiwa datangnya kematian bagi semua
Makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu,
sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S. Al Ali Imran/3: 185
        
        
        
tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka
sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

Sebelum terjadi hari Kiamat mereka yang telah mati mengalami


proses awal kehidupan akhir yang disebut alam Barzah: alam
yang menjadi batas antara alam dunia dan alam akhirat.
Peristiwa yang harus diimani yang akan terjadi sesudah mati
sbb:
1) Fitnah Kubur: beragam pertanyaan yang diajukan kepada
orang yang meninggal tentang Tuhannya, agamanya,
Nabinya, Imannya dan Kiblatnya
2) Siksa dan Nikmat:
siksa kubur diperuntukkan bagi orang yang zalim, munafik
dan musyrik (Q.S. Al-Anam/6:93)
         
         
         
     
       
      
93. dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat
kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan
kepada saya", Padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya,
dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang
diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di
waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut,
sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata):
"Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa
yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap
Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.

Nikmat Kubur diperuntukan bagi orang-orang yang baik amal


ibadahnya di dunia (Q.S. Al-Baqarah/2:154)
         
    
154. dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang
yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan
(sebenarnya) mereka itu hidup[100], tetapi kamu tidak
menyadarinya.

[100] Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita
ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi
Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana
Keadaan hidup itu.
Ex: Kematian dan Bencana alam
Tanda-tanda kiamat Sugra :
a. Wanita berpakaian tapi telanjang
b. Banyak terjadinya kerusakan alam
c. Semakin meluasnya kebodohan
d. Muncul banyak pembunuhan 
e. Waktu yang terasa makin singkat 
f. Berkurangnya jumlah orang baik dan bertambahnya jumlah
orang jahat
g. Maraknya perbuatan riba
h. Disia-siakannya sebuah amanat

b. Kiamat Qubra (Besar)


Kiamat Qubra (Besar): peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan
makhluk dan hancur leburnya alam semesta secara total dan
serentak, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S. At-
Takwil/81:1-3
      
    
Artinya:
“Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang
berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan”,

2. Hari Akhir Menurut Ilmu Pengetahua


a. Menurut Geologi
 Kiamat menurut ahli geologi : Menurut ilmu geologi, bumi ini
terdiri dari semacam gas panas (nebula). Di dalam perut bumi,
masih tersimpan gas-gas panas yang karakternya berkembang
dan mendesak keluar.Bumi tidak meletus akibat desakan ini
karena diimbangi oleh tekanan atmosfir dari luar. Suatu saat,
tekanan dari dalam itu akan lebih kuat sehingga terjadi gempa
dan letusan gunung. Namun, suatu saat tekanan gas dari dalam
melemah dan habis sama sekali karena gas yang lambat laun
menjadi cair dan beku. Sementara itu, tekanan dari luar makin
kuat sehingga bumi akan hancur dan isinya berhamburan. Pada
kondisi ini bumi kemudian akan terancam oleh tekanan dari luar
yang datang dari atmosfer yang semakin lama semakin hebat dan
pada titik tertentu menghancurkan bumi dan seisinya seperti yang
disebutkan dalam surah Al-Zalzalah.
      
       
       
     
        
     
1. apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang
dikandung)nya,
3. dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?",
4. pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
5. karena Sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang
sedemikian itu) kepadanya.
6. pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan
bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka
(balasan) pekerjaan mereka[1596],
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.

b. Menurut teori Fisika


Kiamat menurut ilmu fisika : Letak matahari diperkirakan 150 x
10'6 kilometer jauhnya dari bumi. Sinar matahari akan sampai ke
bumi dalam waktu 8 menit 20 detik. Para fisikawan telah
menghitung energi matahari yang dipancarkan sama dengan 5,7 x
10'27 kalori per menit dan mampu menyala selama 50 miliar
tahun. dengan demikian, waktu menyala bagi matahari juga
terbatas dan pada suatu saat nanti matahari tidak akan bersinar
lagi
c. 2) Kiamat menurut ahli astronomi :  Ahli astronomi
menjelaskan bahwa planet-planet beredar di angkasa
mengelilingi matahari. Peredaran ini berjalan rapi tanpa terjadi
tabrakan dan benturan karena adanya daya tarik-menarik yang
seimbang dan serasi. Namun, menurut ilmu alam, daya tarik-
menarik tersebut tidak selamanya utuh. Daya itu makin lama
makin habis. Bisa kita bayangkan, seandainya suatu saat nanti
keseimbangan itu tidak ada lagi, bumi akan meluncur dengan
kekuatan yang mahadahsyat menabrak matahari. dengan
demikian, hancurlah bumi ini.
d. 4) Kiamat menurut ahli kimia : Setiap Nuklir yang diuji-
cobakan di bumi, seperti baru-baru ini oleh Korea Utara,
membuat bumi bergetar dan bergetarnya bumi telah membuat
poros edar bumi terhadap matahari berubah. Sekarang manusia
merasakan perubahan iklim menjadi panas yang luar biasa. Para
ilmuwan memperkirakan teori efek rumah kaca (Green House
Effect). Siapapun tidak akan bisa bertahan hidup dengan radiasi
nuklir yang diledakkan, kalaupun bisa, mereka tidak akan
bertahan hidup karena nuklir mengubah poros edar bumi semakin
mendekati matahari dan efek rumah kaca. Bumi yang semakin
panas akan membuat spesies manusia musnah.
e. 5) Kiamat menurut al-qur'an : 
Dengan mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat memahami
bahwa pada tahap pertama kehidupan alam akhirat bukan
dihidupkannya kembali manusia, tetapi terjadi perubahan yang
menyeluruh di dalam sistem dan hukum alam semesta, lalu
terjadilah alam akhirat yang memiliki ciri-ciri khas yang tidak
mungkin dapat kita ketahui secara detail. Dan nyatanya, kita
tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal itu. Ketika
hari itu terjadi, seluruh umat manusia akan dibangkitkan secara
bersamaan, dari manusia pertama yang diciptakan Allah SWT
sampai manusia terakhir, agar mereka semua dapat melihat akibat
dan hasil dari perbuatan mereka di dunia ini, yang kemudian
mereka akan menempati surga atau neraka selama-lamanya.
Q.S. Al-Qoriah.
         
       
         
          
       
1. hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
4. pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-
hamburkan.
6. dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.

3. Bukti Indrawi terjadinya Hari Akhir


menurut Ath-Thabari dan Ibn Katsir
a. Peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani Israil
akan dihidupkan kembali oleh Allah Swt hanya dengan
perantaraan daging sapi yang dipukulkan ke tubuh orang yang
terbunuh (Q.S. al-Baqarah/2:72-73)
         
        
     
72. dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia
lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. dan Allah
hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu
sembunyikan.
73. lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan
sebahagian anggota sapi betina itu !" Demikianlah Allah
menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam
memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar
kamu mengerti[64].

[64] Menurut jumhur mufassirin ayat ini ada hubungannya


dengan Peristiwa yang dilakukan oleh seorang dari Bani
Israil. masing-masing mereka tuduh-menuduh tentang siapa
yang melakukan pembunuhan itu. setelah mereka membawa
persoalan itu kepada Musa a.s., Allah menyuruh mereka
menyembelih seekor sapi betina agar orang yang terbunuh itu
dapat hidup kembali dan menerangkan siapa yang
membunuhnya setelah dipukul dengan sebahagian tubuh sapi
itu.

b. Peristiwa Nabi Ibrahim dan burung-burung yang


dicincangnya kemudian diletakkan di tiap-tiap bagian di atas
bukit lalu Allah Swt berfirman: "Panggillah! niscaya mereka
datang kepadamu dengan segera" (Q.S. al-Baqarah/2:260)
          
           
         
          
260. dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku,
perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan
orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah
kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan
tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah
berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung,
lalu cincanglah[165] semuanya olehmu. (Allah berfirman):
"Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari
bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya
mereka datang kepadamu dengan segera." dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

[165] Pendapat diatas adalah menurut At-Thabari dan Ibnu


Katsir, sedang menurut Abu Muslim Al Ashfahani pengertian
ayat diatas bahwa Allah memberi penjelasan kepada Nabi
Ibrahim a.s. tentang cara Dia menghidupkan orang-orang
yang mati. Disuruh-Nya Nabi Ibrahim a.s. mengambil empat
ekor burung lalu memeliharanya dan menjinakkannya hingga
burung itu dapat datang seketika, bilamana dipanggil.
Kemudian, burung-burung yang sudah pandai itu, diletakkan
di atas tiap-tiap bukit seekor, lalu burung-burung itu dipanggil
dengan satu tepukan/seruan, niscaya burung-burung itu akan
datang dengan segera, walaupun tempatnya terpisah-pisah dan
berjauhan. Maka demikian pula Allah menghidupkan orang-
orang yang mati yang tersebar di mana-mana, dengan satu
kalimat cipta hiduplah kamu semua pastilah mereka itu hidup
kembali. Jadi menurut Abu Muslim sighat amr (bentuk kata
perintah) dalam ayat ini, pengertiannya khabar (bentuk berita)
sebagai cara penjelasan. Pendapat beliau ini dianut pula oleh
Ar Razy dan Rasyid Ridha.

4. Tanda-tanda Kiamat Qubra:


a. Munculnya Imam Mahdi
b. Dajjal
c. Nabi Isa As Memimpin dunia
d. Ya’juj dan Ma’juj
e. Matahari terbit dari arah barat
f. Daabbah (binatang melata)
g. Kabut dan angin berhembus
h. Munculnya api
i. Terjadinya gempa
j. Kehancuran kaabah
C. PERIODE HARI AKHIR
1. Yaumul Ba’ats
Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk manusia,
terjadilah hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah proses
dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. Firman Allah
Swt.: 
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah  semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepada mereka apa saja yang mereka telah
kerjakan, dan Allah mengumpukan semua amal perbuatan mereka
padahal mereka sudah melupakannya dan Allah menyaksikan atas
segala sesuatu.” (Q.S. al-Muj±dalah/58:6).
2. Yaumul Hasyr 
Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah
dibangkitkan dari kuburnya masing-masing.  Kemudian semua
manusia digiring ke tempat yang luas yaitu Padang Mahsyar
(tempat berkumpul). Firman Allah Swt.: 
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan
gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan
Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan
seorang pun dari mereka.” (Q.S. al-Kahfi/18:47).
3. Buku Catatan 
Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab
perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqīb dan ‘Atid.
Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan perkataan manusia
sewaktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.: 
“Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat rang-orang bersalah
ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan mereka
berkata  “Wahai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak
melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia
mencatat semuanya. Mereka memperoleh di hadapan mereka apa-
apa yang telah mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan
menganiaya seseorang pun.” (Q.S. al-Kahfi/18:49). 
4. Yaumul Hisab dan Mizan 
Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt. memperlihatkan
semua amalan di akhirat untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil
dihitung dengan seksama dan teliti. Ketika amalan mereka
dihitung, anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi. Firman Allah
Swt.: 
“Pada hari itu lidah, tangan, dan kaki masing-masing menjadi
saksi atas perbuatan yang telah mereka kerjakan.” (Q.S.
an-Nµr/24:24). 
Tahapan selanjutnya adalah Mizan. Mizan adalah timbangan yang
adil berisi  kebajikan dan kejahatan yang telah diperbuat setiap
manusia. Setiap orang ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya.
Firman Allah Swt.:   
“Dan Kami letakkan timbangan yang tepat (adil) pada hari kiamat
dan tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan jika amalan
itu hanya seberat zarrah pasti kami berikan (pahalanya). Dan
cukuplah kami saja yang memperhitungkannya.” (Q.S. al-
Anbiya’/21:47). 
5. As-Sirat 
As-Sirat  adalah jembatan yang terbentang di atas neraka menuju
surga. Mudah atau sulitnya melewati As-sirat itu tergantung
kepada amal setiap manusia. Rasulullah saw. bersabda: 
“Terbentanglah jembatan (As-sirat) itu di antara dua tepi Neraka
Jahanam.” (H.R. Muslim). 
6. Yaumul Jaza’ 
Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan
menerima balasan Allah Swt. (Jaza’). Balasan yang diterima
seseorang sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia.
Firman Allah: 
“Pada hari itu tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang telah
diusahakannya. Tidak seorang pun dirugikan pada hari tersebut.
Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (Q.S al-
Mukmin/40:17).
7. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga 
Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan, mereka
diberikan balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya. Pada
saat itu terbagilah manusia menjadi dua golongan. Adapun bagi
mukmin yang bertakwa  kepada Allah Swt. pasti akan menerima
balasan yang setara,yaitu berupa surga. Surga disediakan Allah
Swt. sebagai karunia kepada hamba-Nya (Perhatikan! Q.S. al-
Haqqah/69:21-24), (Q.S. al-Waqi’ah/56:8-40).
8. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka
Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak
mengerjakan perbuatan jahat,maksiat tercela,dan kafir terhadap
Allah Swt. kufur kepada ajaran dan nikmat Allah Swt., maka akan
menerima balasan yang jahat pula. 
Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka, digambarkan
melalui firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Gasyiyah/88:4-7: 
“Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minuman
dengan  air dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak
memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri yang tidak
menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”
D. HAKIKAT BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima yang
harus diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang
dilakukan oleh setiap manusia, baik maupun buruk akan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh sebab itu, keimanan
kepada Hari Akhir hendaknya dijadikan landasan utama untuk
menyadarkan diri agar selalu taat kepada ajaran Allah Swt. 
Banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita agar meyakini
datangnya Hari Akhir, di antaranya adalah firman Allah Swt. pada
Q.S. al-Baqarah/2:4 berikut:
       
    
dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan
sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat[18].
[17] Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w.
ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat,
Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran yang
diturunkan kepada Para rasul. Allah menurunkan kitab kepada Rasul
ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril
menyampaikannya kepada rasul.
[18] Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri
keraguan sedikitpun. akhirat lawan dunia. kehidupan akhirat ialah
kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin akan adanya kehidupan
akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah
dunia berakhir.
Kemudian dalam percakapan Rasulullah dengan malaikat Jibril yang
panjang tentang iman, Islam, dan Ihsan, beliau bersabda (ketika
ditanya tentang iman):

Artinya : “Beliau menjawab: Kamu beriman kepada Allah,


malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir,
dan takdir baik dan buruk”. (H.R. Muslim). 
Iman kepada Hari Akhir berarti percaya dengan penuh keyakinan
bahwa kehidupan yang kekal hanyalah di akhirat.
E. HIKMAH BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai hikmah
karena Allah Swt. tidak menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa
tujuan dan hikmah di dalamnya. Di bawah ini beberapa hikmah iman
kepada Hari Akhir : 

1. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan


kebejatan moral yang mengakibatkan murka Allah Swt.  di dunia
dan di akhirat
2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin
dengan segala kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan
di alam dunia ini
3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt.
dengan mengharapkan mau’nah-Nya pada hari itu
4. Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas
5. Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi
melaksanakannya
6. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan  apa yang
ada di dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.

F. MENYAJIKAN KAITAN ANTARA BERIMANA KEPADA HARI


AKHIR DENGAN PERILAKU JUJUR, BERTANGGUNG
JAWAB, DAN ADIL
Makna kemenangan dan sukses dunia dan akhirat adalah kita perlu
menelusuri motif diri kita yang paling dalam. Hal-hal apakah yang
mampu menggerakkan diri kita untuk melakukan hal-hal yang sangat
besar, serta kemenangan apakah yang kita harapkan? Sukses itu ada
yang bersifat jangka panjang dan ada yang bersifat jangka pendek.
Sukses yang jangka panjang adalah kesuksesan negeri akhirat.

Adapun sukses jangka pendek adalah kesuksesan hidup di dunia.


Keyakinan akan adanya Hari Akhir membawa konsekuensi bahwa
hidup di dunia bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan awal dari
kehidupan yang panjang. Siapapun orangnya pada akhirnya akan
meninggal dunia. 

Sungguh setiap yang berjiwa akan merasakan kematian. Sukses yang


bersifat jangka panjang adalah kesuksesan negeri akhirat, kesuksesan
inilah yang harus diraih dengan jalan melakukan kebiasaan efektif
dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam kehidupan di
dunia, khususnya banyak melakukan amal kebaikan sesuai dengan
nilai-nilai al-Qurān.
Keimanan kepada Hari Akhir juga memiliki keterkaitan dengan
perilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil. Mengapa? Karena
dengan memiliki keimanan yang teguh akan adanya Hari Akhir dan
pembalasan di akhirat, akan menumbuhkan kesadaran bahwa semua
perbuatan yang dikerjakan selama di dunia akan dipertanggung
jawabkan di hadapan Allah Swt. 

Untuk itu, segala sikap dan perilaku kita harus selaras dengan
tuntunan agama. Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di
hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya, selalu
berusaha melakukan amal salih, bersikap jujur, dan menghindari
perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma agama.
      
       
        
         
7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk.
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha
kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Tuhannya.

Jika kita cermati ayat ini, jelas nyata bagi kita bahwa Allah Swt.
Memberikan predikat makhluk yang baik dan berkualitas bagi
mereka yang beriman akan hari Akhir. Selain itu, melaksanakan
kegiatannya/bekerja selama hidupnya dengan penuh tanggung jawab,
adil, dan jujur, Dengan demikian, perbuatan baiknya selama di dunia
akan dibalas di akhirat dengan surga Adn.
Dengan beriman kepada Hari Akhir, akan mendorong seseorang
untuk melakukan kebiasaan diri dengan akhlaktul karimah. Seperti
mawas diri, rendah hati, peduli kepada sesama, dan selalu berusaha
mendekatkan diri kepada Allah Swt. 
Hal ini dilakukan dengan ibadah (seperti salat) maupun dengan
ibadah sosial. Ibadah sosial, yaitu semua kegiatan yang bermanfaat
bagi sesama dan akan termotivasi untuk selalu berperilaku jujur,
bertanggung jawab, dan adil. Demikian penjelasan tentang Kaitan
antara Beriman kepada Hari Akhir dengan Perilaku Jujur,
Bertanggung Jawab, dan Adil.

MENERAPKAN PERILAKU MULIA


1. Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt. untuk itu segala sikap
dan perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama;
2. Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran
Allah Swt., sehingga diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur
atau sombong dalam dirinya;
3. Selalu berusaha melakukan amal salih dan menghindari semua
perbuatan yang bertentangan dengan norma agama;
4. Membiasakan diri dengan akhlak karimah, seperti mawas diri, rendah
hati, peduli kepada sesama, dan lain-lain
5. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan
melakukan ibadah ritual (seperti salat) maupun dengan ibadah sosial,
yaitu semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama;
6. Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.

Anda mungkin juga menyukai