Daftar Isi
1. Tujuan
2. Ruang Lingkup
3. Acuan
4. Tanggung Jawab
5. Tahapan Prosedur
6. Indikator Keberhasilan
7. Rekaman
8. Lampiran
DOKUMEN TERKENDALI
Kebijakan : 1. Dokumen ini tidak diperkenankan untuk diubah, diperbanyak, dikutip,
atau disalin secara keseluruhan maupun sebagian tanpa persetujuan
tertulis dari Pengendali Dokumen;
2. Apabila untuk keperluan tertentu dan dengan persetujuan Pengendali
Dokumen, dokumen ini dapat di photocopy untuk diberikan kepada
pihak lain dengan status Dokumen Tidak Terkendali.
1. TUJUAN
Prosedur pelaksanaan ini ditetapkan dan dipelihara untuk memberikan pedoman cara
melakukan pencegahan dan penanggulangan kejadian keadaan darurat (kebakaran, gempa
bumi) di tempat kerja.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur pelaksanaan ini diterapkan oleh semua tingkatan organisasi sehingga mampu
melakukan pencegahan dan penanggulangan gempa bumi, kebakaran kecil dan besar, serta
emahami prosedur evakuasi, penyelamatan dan pemulihan keadaan darurat.
3. ACUAN
3.1 ISO 9001:2015, sub klausul 8.2.1.e penetapan persyaratan spesifik untuk tindakan
darurat, bila relevan
3.2 ISO 14001:2015, sub klausul 8.2 kesiagaan dan tanggap darurat
3.3 ISO 45001:2018, sub klausul 8.2 kesiagaan dan tanggap darurat
3.4 SMK3 PP 50/2012, elemen 6.7 (kesiapan untuk menangani keadaan darurat) dan 6.9
(rencana dan pemulihan keadaan darurat)
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Tim pemadam api (fire suppression) bertanggung jawab dalam melakukan pemadaman
api tahap awal dan mencegah kebakaran besar.
4.2 Tim petunjuk arah evakuasi (floor warden) bertanggung jawab dalam menunjuk arah
dan mengevakuasi personil, barang, dan dokumen berharga ke tempat aman.
4.3 Tim penyelamat (first aider) bertanggung jawab dalam menyelamatkan jiwa dan
memberikan P3K pada korban yang cidera.
4.4 Tim pengaman (security) bertanggung jawab menjaga keamanan selama keadaan
darurat.
4.5 Seluruh personil di semua tingkatan organisasi bertanggung jawab dan berwenang
untuk menerapkan prosedur pelaksanaan ini.
5. TAHAPAN PROSEDUR
5.1 Umum
Prosedur tanggap darurat disesuaikan dengan standar prosedur perusahaan untuk
semua insiden potensial dan situasi operasional yang ada termasuk kebakaran,
ledakan, gempa bumi, kecelakaan/cedera/penyakit yang perlu evakuasi medis.
5.2 Situasi Darurat Berpotensi
Beberapa jenis situasi darurat yang mungkin terjadi ditempat kerja diantaranya :
5.2.1. Kebakaran
5.2.2. Gempa bumi
5.2.3. Tsunami
5.2.4. Darurat Medis
5.2.5. Huru – Hara / Gangguan Demonstrasi
Sebuah laporan tertulis yang akan disampaikan dalam waktu 24 jam, merinci
penyebab, kondisi, kerusakan dan perkiraan biaya, tindakan perbaikan dan
peralatan pemadam kebakaran yang digunakan.
c. Jika anda tidak memungkinkan untuk keluar gedung, segera lindungi kepala
dan badan dari reruntuhan bangunan (bila terpaksa berlindung di bawah
meja kokoh dan lainnya). Hindari berdiri disamping jendela kaca, benda yang
berat seperti di belakang rak lemari, papan, atau benda apapun yang berat
untuk menghindari benda jatuh atau menimpa anda.
d. Jika anda berada di luar ruangan, tetaplah tinggal disana sampai gempa
berhenti dan menjauhlah dari bangunan yang memungkinkan dapat roboh,
lampu jalan, tiang dan kabel listrik, pohon.
e. Jika anda di dalam kendaraan, berhenti dan tinggal di kendaraan. Hindari
berhenti didekat atau dibawah bangunan, pohon, jalan layang, dan kabel
listrik.
f. Jika anda berada di daerah pantai, perhatikan pergerakan gelombang air laut.
Jauhi pantai sejauh – jauhnya menuju permukaan yang tinggi untuk
menghindari kemungkinan terjadinya tsunami.
g. Jika anda terjebak dalam puing, janganlah bergerak, menendang debu atau
menyalakan korek. Tutup mulut anda dengan sapu tangan atau pakaian.
Sentuh pipa atau dinding sehingga penyelamat dapat menemukan anda.
Berteriak hanya sebagai pilihan yang terakhir (berteriak dapat menyebabkan
anda menghirup jumlah debu yang berbahaya).
b. Kecelakaan peralatan
Luka karena barang tajam atau pecahan gelas
1. Bersihkan luka dari debu dan kotoran.
2. Cuci dengan alkohol dan keringkan.
3. Beri larutan yodium tincture.
4. Apabila terjadi luka yang lebih serius maka usahakan pencegahan
pendarahan lebih lanjut dan segera bawa ke rumah sakit terdekat.
c. Kecelakaan akibat bahaya lain
i. Bahaya lain yang dimaksud adalah bahaya yang terjadi selain yang
disebabkan diatas, misalnya terkena bahan-bahan panas pada mata atau
muka.
ii. Apabila bahan panas tersebut berupa asam, tindakannya adalah :
1. Cuci, gunakan air yang mengalir dengan shower.
2. Netralkan dengan larutan natrium bikarbonat 5%.
3. Teteskan minyak mineral.
iii. Apabila bahan panas tersebut berupa basa, tindakannya adalah:
1. Cuci, gunakan air yang mengalir, netralkan dengan asam borat 4%.
2. Teteskan minyak mineral.
c. Safety shower dan eye wash tersedia di laboratorium. Letak safety shower tidak
lebih dari 10 meter dari setiap titik di laboratorium.
d. Ruang P3K dan peralatan pendukung lainnya seperti tandu, tabung oksigen,
kendaraan pengangkut korban.
6. INDIKATOR KEBERHASILAN
6.1 Simulasi keadaan darurat dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
6.2 Tidak ada korban atas kejadian keadaan darurat
7. REKAMAN
Seluruh rekaman terkait prosedur pelaksanaan ini dipelihara oleh personil yang berwenang.
Rekaman yang telah dinyatakan kadaluarsa atau sudah tidak berlaku dapat dimusnahkan
oleh personil yang berwenang
8. LAMPIRAN
Prosedur pelaksanaan ini disimpan dalam bentuk berkas dan/atau file dalam komputer
dengan status legalitas yang sama. Adapun formulir/dokumen terkait yang digunakan
dalam prosedur pelaksanaan ini adalah :
8.1 Riwayat perubahan prosedur pelaksanaan
8.2 Laporan kerusakan
8.3 Laporan keadaan darurat
8.4 Pemeriksaan perangkat keadaan darurat
8.5 Absensi kondisi personil
8.6 Kelengkapan keadaan darurat