Anda di halaman 1dari 42

Khulafaurrasyidin Cermin Akhlak Rasulullah

BAB 3

Uraian Materi :

A. Sejarah Khulafaurrasyidin
Setelah sakit dalam beberapa minggu, Nabi Muhammad Saw wafat pada hari senin tanggal 8
Juni 632 (12 Rabiul Awal, 10 Hijriah), di Madinah. Persiapan pemakamannya dihambat oleh Umar yang
melarang siapapun memandikan atau menyiapkan jasadnya untuk pemakaman. Ia berkeras bahwa
Nabi tidaklah wafat melainkan sedang tidak berada dalam tubuh kasarnya, dan akan kembali sewaktu-
waktu. Abu Bakar yang kebetulan sedang berada di luar Madinah, demi mendengar kabar itu lantas
bergegas kembali. Ia menjumpai Umar sedang menahan muslim yang lain dan lantas mengatakan:
“Saudara-saudara! Barangsiapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah mati. Tetapi
barangsiapa mau menyembah Allah, Allah hidup selalu tak pernah mati. Abu Bakar kemudian
membacakan ayat dari Al-Qur’an :

“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang
rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang
berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan
Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur” ( QS. Ali-Imran : 144)

Umar lantas menyerah dan membiarkan persiapan penguburan dilaksanakan.

Khulafaurrasyidin merupakan gabungan dari dua kata yaitu Khulafa dan Rasyidin. Menurut
bahasa khulafa adalah jamak dari kata Khalifah artinya pengganti. Sedangkan Ar-Rasyidin adalah

1
jamak dari Ar Rasyid yang artinya orang yang mendapat petunjuk. Maka khulafaurrasyidin berarti para
pengganti yang mendapat petunjuk.

Khulafaurrasyidin diberikan kepada para Sahabat yang yang terpilih menjadi pengganti Rasulullah
shalallahu alayhi wasallam. Setelah wafat dan bukan sebagai nabi dan rasul. Masa khulafaurrasyidin
termasuk generasi terbaik setelah zaman rasulullah shalallahu alayhi wasallam seperti yang tertulis
dalam hadisnya tentang sebaik-baiknya zaman.

A. Abu Bakar As-Shiddiq

Abu Bakar adalah gelar yang diberikan setelah masuk Islam. Nama seblum Islam adalah
Abdul Ka’bah. Nama aslinya Abdullah bin Abu Quhafah keturunan bani Taim bin Murrah bin Ka’ab
bin Lu’ay bin Kal Al-Quraisy. Beliau lahir pada tahun ke-2 dari tahun gajah atau dua tahun lebih muda
dari Nabi Muhammad Shallahu alayhi wasallam.

Abu Bakar memiliki budi pekerti yang baik dan terpuji. Di kalangan bangsawan Qurasy,
beliau dikenal dengan sosok yang ulet dan jujur. Beliau merupakan pedagang yang kaya raya. Beliau
berdagang dengan jujur sehingga orang-orang tertarik untuk membeli barangnya. Sikap jujurnya
hingga beliau masuk terbawa Islam.

Sejak Usia muda, Abu Bakar memiliki ikatan persahabatan yang kuat dengan Nabi
Muhammad Saw. Ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul dengan menerima
wahyu pertama, Abu Bakar merupakan orang dewasa pertama masuk Islam.

Beliau mendapat gelar ash-shidiq atau orang jujur terpercaya karena beliau orang pertama
mempercayai peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Yerusalem,
dilanjutkan dengan perjalann dari Baitul Maqdis ke sidrotulmuntaha dalam waktu semalam.
Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Sebagaimana ketika pagi hari setelah
malam isra mi’raj, orang-orang kafir berkata kepadanya “Temanmu itu (muhammad) mengaku telah
pergi kebaitul maqdis dalam semalam”.

Beliau menjawab “jika dia berkata demikian, maka dia benar”

Allah subhanahu wa ta ala pun menyebutnya dengan as-shidiq:

َ‫صدَّقَ ِب ِه ۙ أُو َٰلَئِكَ ُه ُم ْال ُمتَّقُون‬ ِ ِ‫َوالَّذِي َجا َء ب‬


ِ ‫الص ْد‬
َ ‫ق َو‬
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-
orang yang bertakwa”. (QS Az-Zumar: 33)

Tafsir para ulama tentang ayat ini, yang dimaksud “orang yang datang membawa kebenaran

ِ ‫لص ْد‬
‫ق‬ ِ ‫ جاء با‬adalah Nabi Muhammad Shalallahu alayhi wasallam dan yang dimaksud “orang yang
membenarkannya ‫ص َّدقَ ِب ِه‬
َ adalah Abu Bakar radhiallahu anhu.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diperjalankan ke
Masjidil Aqsha, maka orang-orang pun mulai memperbincangkannya. Sebagian orang yang
sebelumnya beriman dan membenarkannya menjadi murtad, mereka pun datang menemui Abu bakar
seraya berkata :

2
“Apakah engkau mengetahui kalau temanmu mengaku melakukan perjalanan pada malam hari ke
Baitul Maqdis?”

Abu bakar radhiallau anhu betanya :

“Apakah ia mengatakan seperti itu?” “Iya”, jawabnya.

Abu bakar berkata:

“Andai ia memang mengatakan seperti itu sungguh ia benar.”

mereka berkata :

“Apakah engkau mempercayainya bahwa ia pergi semalaman ke Baitul Maqdis dan sudah kembali
pada pagi harinya?”

abu bakar menjawab:

“Ya, bahkan aku membenarkannya yang lebih jauh dari itu. Aku percaya tentang wahyu langit yang
turun pagi dan petang.”

aisyah mengatakan:

“Itulah mengapa beliau dinamakan Abu Bakar Ash-Shiddiq, orang yang membenarkannya.” (HR. Al-
Hakim dalam Al-Mustadrak, 3:65. Al-Hafizh Adz-Dzahabi dalam At-Talkhish mengatakan bahwa
hadits ini sahih).

Selama di Mekkah, Perannan beliau sangat besar untuk membantu Nabi Muhammad
menyebarkan Islam. Lewat dakwah beliau, ada beberapa dari kalangan bangsawan Quraisy yang
masuk Islam seperti Utsman bin Affan, Zubair bin awwam, abdurrahman bin auf, sa’ad bin abi
waqqash, thalhah bin ubaidillah, abu ubaidah bin jarah, al-arqam bin abi arqam.

Abu Bakar menguarkan harta bendanya dengan tulus untuk membantu perjuangan dan
kejayaan Islam. Beliau rela mengorbankan harta dan jiwanya untuk kepentingan penyebaran Islam
dan membela Umat Islam.

Dalam salah satu riwayat Abu Bakar memiliki kekayaan sebesar 40.000 dirham. Tapi setelah
masuk Islam kekayaan belaiu berkurang menjadi 5.000 dirham. Kaena sebagian besar hartanya beliau
berikan kepada fakir miskin dan menolong perjuangan Islam.

Abu Bakar mendampingi Nabi Muhammad Shalallahu alayhi wasallam baik suka dan duka
Beliau melindungi Nabi Muhammad Shalallahu alayhi wasallam dari ejekan dan rencana pembunuhan
kaum quraisy. Beliau selalu setia mendampingi nabi muhammad shalallahu alayhi wasallam.

Pada saat Nabi Muhammad sakit dan menjelang wafatnya Nabi Muhammad, Abu Bakar sering
menggantikan Nabi Muhammad Shalallahu alayhi wasallam. menjadi Imam Shalat. Ketika Nabi
Muhammad wafat, Kaum Anshar mengadakan musyawarah di Saqifah Bani Sa’ad. Mereka
membicarakan sosok pemimpin yang akan menggantikan Nabi Muhammad Shalallahu alayhi
wasallam . Mereka sepakat memilih Abu Bakar sebagai Khalifah atau pengganti Nabi Muhammad. Para
Sahabat membaiat Abu Bakar Ash-Shidiq. Ali bin Abi Thalib terlambat membait abu bakar karena
beliau sibuk mengurus jenazah nabi muhmmad shalallahu alayhi wasallam. Abu bakar memimpin
umat Islam selama 2 tahun.

3
B. Umar Bin Khattab

Umar Bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Naufal bin abdi uzza bin
riba'ah bin abdullah bin qarh bin razaah bin adhy bin kaab.Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al-
Shimh Al-Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Beliau lahir pada tahun 581 M di kota Mekkah
dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu.

Umar lahir dari keluarga bangsawan , ia bisa membaca dan menulis, yang pada itu
merupakan sesuatu yang langka. Beliau memiliki fisik yang tinggi besar dan memiliki karakter keras
dan tegas. Sehingga disegani dan dihormati oleh penduduk mekkah. Beliau seorang pemberani dan
sering menyelesaikan peperangan yang terjadi dizaman jahiliyyah.

Sebelum masuk Islam, Umar melakukan adat istiadat Jahiliyah, antara lain perrnah mengubur
putrinya hidup-hidup dan seorang peminum berat . Beliau sangat memusuhi dan membeci Islam.

Peristiwa Islamnya Umar bin Khattab sangat istimewa. Suatu hari Umar mencari Nabi
Muhammad Saw untuk membunuhnya. Tengah perjalanan beliau mendapat berita bahwa adiknya
yang bernama Fatimah telah masuk Islam. Umar marah dan pergi ke rumah adiknya untuk
membuktikan kabar tersebut. Ketika dia tiba di rumah adiknya, ia mendengar adiknya sedang
melantunkan beberapa ayat suci al-Qur`an. Mendengar bacaan tersebut, Umar minta adiknya untuk
memberikan lembaran tersebut; namun adiknya tidak memberikan bacaan tersebut sebelum Umar
mandi. Selesai mandi Umar menerima lembaran yang dibaca oleh adiknya, maka bergetarlah hatinya
ketika membaca ayat-ayat awal pada surat Thaha.

Kemudian Umar bin Khattab pergi ke rumah Nabi Muhammad Shalallahu alayhi wasalllam
dan menyatakan keIslamnnya. maka bergemalah takbir keluar dari mulut para sahabat yang hadir
pada saat itu. Menurut riwayat Umar masuk Islam setelah masuk Islamnya 40 laki-laki dan 11
perempuan atau orang ke-52 yang masuk Islam namun ada juga yang berpendapat Umar adalah
orang yang ke-40 masuk Islam.

Setelah masuk Islam, Sikap keras dan kebencian terhadap Nabi Muhammad Saw dan umat
Islam mulai berubah menjadi lemah lembut dan tumbuh kecintaan kepada Nabi Saw. Sebaliknya,
Sikap tegas dan keras tetap ditunjukan jika berhadapan dengan kafir quraisy. Dengan watak yang
tegas dan keras, umar bin khatab menjadi pembela utama nabi muhammad shalallahu alayhi
wasallam dan umat islam dari gangguan kafir quaraisy. Hal ini menjadikan umat islam semakin kuat
dan disegani.

Nabi muhammad memberi gelar dengan sebutan al-faruq yang berarti sang pembeda. Seperti dalam
hadits rasulullah shalallahu alayhi wasallam yang diriwayatkan oleh HR. Ahmad, Abu dawud, Ibnu
majah, al-hikam diatakan nabi muhammad shalallahu alayhi wasallam bersabda:

‫ق والباطل‬ ُ َ‫ع َم َر وقَ ْل ِب ِه وهو الف‬


ِ ‫ار ْو ُق فَ َّرقَ االلهُ ِب ِه َبينَ ال َح‬ ُ ‫ان‬
ِ ‫س‬َ ‫ِإ َّن اللهَ َج َع َل ال َح َّق على ل‬
“allah telah menepatkan kebenaran pada lisan dan hati umar. Allah dengannya membedakan yang
hal dan yang batil”

Umar bin Khattab memiliki pemikiran kritis. Dia sering memprotes kebijakan Nabi
Muhammad Saw. yang dianggap tidak rasional. Misalnya tentang perjanjian Hudaibiyah yang

4
menurut dia merugikan umat Islam. Juga ketika abdullah bin ubay, tokoh munafik madinah yang
meninggal. Umar bin khattab menyarankan untuk tidak dishalatkan. Menurut pendapatnya, dia
dukubur langsung karena dia tokoh munafik yang selalu mengganggu dan merugikan umat islam.
Tapi nabi muhammad shalallahu alayhi wasllam tidak melakukan hal itu sampai turun waktu QS. At-
taubah:84

ُ ‫علَ ٰى قَب ِّْر ِّه ۖ إِّنَّ ُه ْم َكفَ ُروا بِّاللَّ ِّه َو َر‬
‫سو ِّل ِّه َو َماتُوا َو ُه ْم‬ َ ‫ات أَبَدًا َو ََل تَقُ ْم‬
َ ‫علَ ٰى أَ َح ٍد ِّم ْن ُه ْم َم‬ َ ُ ‫َو ََل ت‬
َ ‫ص ِّل‬
َ‫فَا ِّسقُون‬

“Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka,
dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah
dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.”

Di samping memiliki daya kritis, tegas, dan keras, Umar bin Khattab memiliki sikap yang sangat
mulia yaitu seseorang yang amat mudah menangis bila mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-
Qur’an. Dia akan luluh hatinya jika dibacakan ayat al-Quran. Seperti saat meninggalnya Nabi
Muhammad Shalallahu alayhi wasallam, beliau merasa tergoncang dan melarang siapapun yang mau
memandikan jasad Nabi Muhammad Shalallahu alayhi wasallam. Beliau menganggap bahwa Nabi
Muhammad Shalallahu alayhi wasallam. tidak meninggal, melainkan hanya terpisah saja dengan
ruhnya dan suatu saat akan kembali lagi. Kemudian Abu Bakar datang dan menyatakan bahwa
Barangsiapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah mati. Tetapi barangsiapa mau
menyembah Allah, Allah selalu hidup dan tak pernah mati. Lalu Abu Bakar membaca QS Ali-Imra: 144

‫ع َل ٰى أ َ ْعقَا ِّب ُُك ْم ۚ َو َم ْن‬


َ ‫ات أ َ ْو قُتِّ َل ا ْنقَلَ ْبت ُ ْم‬َ ‫س ُل ۚ أَفَإ ِّ ْن َم‬ ُّ ‫ت ِّم ْن قَ ْب ِّل ِّه‬
ُ ‫الر‬ ْ َ‫سو ٌل قَ ْد َخل‬ ُ ‫َو َما ُم َح َّمد ٌ ِّإ ََّل َر‬
َ‫شا ِّك ِّرين‬َّ ‫سيَ ْج ِّزي اللَّهُ ال‬ َ ‫ش ْيئًا ۗ َو‬ َ َ‫ض َّر اللَّه‬ُ ‫ع ِّق َب ْي ِّه فَلَ ْن َي‬
َ ‫علَ ٰى‬
َ ْ‫يَ ْنقَلِّب‬
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang
rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang
berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah
akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

Umar bin khattab meningggal setelah dibunuh oleh abu lu’luah pada hari rabu, 4 dzul hijjah
23 H. Beliau ditusuk dengan sebilah pisau ketika beliau sedang melaksanakan shalat. Beliau wafat pada
hari rabu 25 dzul hijjah 23 H/644 M. Setelah wafat jabatan khalifah dipegang oleh utsman bin affan.

C. Usman Bin Affan

Usman bin Affan memiliki nama lengkap Utsman bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Quraisy
al-Quraisy, Al-Umawiy. Nama ibu beliau adalah arwa binti kuriz rabiah. Dilahirkan pada tahun 573 M
tahun kelima setelah kelahiran nabi muhammad shalallahu akayhi wasallam, berasal dari keluarga
yang kaya raya. Sebelum masuk islam dia dipanggi abu amr. Beliau memiliki sifat jujur dan rendah hati
di kalangan umat Islam. Bahkan sebelum masuk Islam, beliau terkenal dengan kejujuran dan
kerendahan hati.

5
Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar, yaitu sesudah Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid
bin Haristah. Beliau adalah salah satu sahabat besar dan utama Nabi Muhammad Saw, serta termasuk
pula golongan as-Sabiqun al-Awwalun, yaitu orang-orang yang terdahulu Islam dan beriman.

Usman bin Affan memiliki kedudukan khusus di mata Nabi Muhammad Saw. Dalam salah satu
riwayat ketika Aisyah bertanva tentang sikap Nabi Muhammad Saw kepada ketiga Sahabatnya.
Dimana Nabi Saw bersikap biasa kepada Abu Bakar dan Umar. Tapi ketika Utsman bin Affan datang
dan masuk ke rumah, Nabi muhammad shalallahu alayhi wasallam bersikap lebih baik. Nabi
Muhammad Saw menjawab:

Bagaimana mungkin aku tidak merasa malu kepada seseorang yang para malaikat saja merasa malu
kepadanya?

Dia terkenal seorang kaya raya yang dermawan. Melalui kekayaannya dia dermakan untuk
mengembangkan Islam. Sikap dermawan terbuktikan waktu di Madinah. Dia mendermakan 20.000
dirham untuk menggali mata air demi kepentingan umat Islam. Dalam perang Tabuk, Utsman
menyumbangkan sekitar 10.000 dinar dan 1.000. unta untuk kepentingan pasukan Tabuk.

Utsman bin Affan merupakan tokoh sentral dalam beberapa peristiwa penting. Pada peristiwa
Hijrah pertama ke Habasyah (Ethopia), Utsman bin Affan dan istrinya Ruqayah, putri Nabi Muhammad
Saw, merupakan suami istri pertama dalam sejarah Islam yang hijrah. Beliau pergi ke Habsyi atas
perintah Nabi muhammad shalallahu alayhi wasallam untuk menghidari ancaman dan penyiksaan
kafir quraisy. sempat kembali ke Makkah ketika mendapat kabar bahwa kondisi Makkah sudah aman
bagi umat Islam. Ketika melihat umat islam masih dalam tekanan dan penyiksaan kafir quraisy, utsman
bin affan bersama istrinya berhijrah kembeli ke habasyah.

Utsman tidak ikut berperang di Badar, karena sedang menunggu Ruqayah yang sakit. Setelah
Ruqayah meninggal, Usman menikah dengan ummu kulsum, sehingga dia mendapatkan gelar dzul
nurain( pemilik dua cahaya). Gelar dzul nur’ain karena utsman bin afffan menikahi dua putri nabi
muhammad shalallahy alayhi wasallam. Yaitu ruqayah dan ummu kulsum.

Pada peristiwa perjanjian Hudaibiyah, Usman menjadi utusan Nabi Muhammad Shalallahu
alayhi wasallam kepada kafir quraisy. Beliau menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan nabi
muhammad shalallahy alayhi wasallam dan pengikutnya ke mekkah bukan untuk berperang. Umat
islam datang dalam rangka menjalankan ibadah haji.

Ketika Utsman bin Affan di Makkah, tersebar berita bahwa Utsman bin Affan dibunuh. Akibat
berita itu, Nabi Muhammad memerintahkan umat Islam untuk berbaiat atau sumpah setia untuk
membela Islam sampai titik darah penghabisan. Peristiwa tersebut dikenal dengan Baiaturridwan.

Pada saat Rasulullah Saw meninggal dunia Utsman baru berusia 58 tahun. Beliau dipercaya
menangani urusan kenegaraan pada masa Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar bin Khattab. Setelah
Umar meninggal, beliau diangkat menjadi Khalifah pada tahun 24 H dan berusia 70 tahun.

Beliau meninggaal dibunuh pada hari jumat tanggal 18 dzul hijjah 35 H ketika sedang
membaca al-quran. Beliau meninggal pada usia 82 tahun.

D. Ali Bin abi Thalib

Ali bernama lengkap Ali bin Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf.
Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Mekkah pada

6
hari Jum’at 13 Rajab tahun 570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad Saw. Beliau tinggal
bersama Nabi Muhammad Saw sejak kecil. Beliau diasuh sebagaimana anak sendiri karena kondisi
ayahnya yang miskin. Beliau mendapat didikan langsung dari Nab Muhammad saw sehingga menjadi
seorang yang berbudi tinggi dan berjiwa luhur.

Ali bin Abi Thalib masuk Islam saat berusia tujuh tahun. beliau adalah anak kecil yang pertama
masuk Islam, sebagaimana Khadijah adalah wanita yang pertama masuk Islam, Zaid bin Haritsah
adalah budak yang pertama masuk Islam, Abu Bakar ra adalah lelaki merdeka yang pertama masuk
Islam.

Ali bin Abi Thalib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapaknya tanah) dari Nabi Saw. Abu
Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali karena nama itu adalah kenang-kenangan
berharga dari Nabi Shalallahu alayhi wasallam.

Ali adalah salah seorang dari sepuluh Sahabat yang dijamin masuk surga. Ali adalah orang laki-
laki pertama yang masuk Islam dan pertama dari golongan anak-anak kecil. Beliau dinikahkan dengan
purti nabi fathimah azzahra , lahir dari fahimah dua anak yaitu hasan dan husein.

Peranan Ali bin Abi Thalib sangat besar. Beliau menggantikan Nabi Muhammad Shalallahu
alayhi wasallam di tempat tidurnya ketika Nabi Shalallahu alayhi wasallam mau hijrah. Beliau
mempertaruhkan nyawanya karena saat itu rumah Nabi Muhammad sudah dikepung oleh al gojo kafir
quraisy. Setelah itu, dia mendapat siksaan dari kafir quraisy.

Selain itu, Ali bin Abi Thalib mendapat tugas untuk menyelesaikan urusanurusan yang terkait
dengan amanat Nabi Muhammad Saw. Sehingga beliau sempat beberapa hari tinggal dulu di Mekkah.
Setelah urusan selesai, beliau menyusul Nabi Muhammad Saw. ke Madinah. Beliau berjalan kaki
menuju Madinah. Kemudia beliau ketemu dengan Nabi Saw. di Quba

Sikap pemberani dan petarung sejati dibuktikan di beberapa peperangan yang diikutinya.
Pada perang Badar beliau melakukan duel satu lawan satu dengan . begitu ketika perang Uhud, beliau
merupakan salah satu petarung yang berhadapan dengan perwakilan kafir quraisy.

Perang saudara pertama dalam islam, perang shiffin pecah diikuti dengan merebaknya fitnah
seputar kematian utsman bin affan membuat posisi ali sebagai khalifah menjadi sulit. Beliau meninggal
di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari
golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimami shalat subuh di masjid Kuffah, pada tanggal 19
Ramadhan, dan Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah.
Ketika berusia 64 tahun. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan ada beberapa riwayat yang
menyatakan bahwa ia dikubur di tempat lain.

7
B. MODEL KEPEMIMPINAN KHULAFAURRASIDIN

A. Proses Pengangkatan Khuafaurrasyidin

Nabi Muhammad Saw. tidak mengajarkan langsung bagaiman memilih pemimpin setelah
beliau meninggal. Secara tidak langsung, Islam memberikan kebebasan untuk membuat model
pemilihan pemimpin. Sejarah pengangkatan .Khulafaurrasyidin memberikan pelajaran berharga
bagaimana cara memilih pemimpin umat.

1. Khalifah Abu Bakar As-shiddiq (11-13 H/632-634 M)

Semasa hidupnya, Nabi Muhammad Shalallahu alayhi wasallam. tidak pernah menitipkan pesan dan
menunjuk siapa kelak yang akan menjadi pengganti dan penerus atas kepemimpnan sehingga
sepeninggal beliau terjadilah beberapa perselisihan ketika proses pengangkatan Khalifah khusus nya
antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.

Kaum Anshar menawarkan Saad bin Ubadah sebagai Khalifah dari golongan mereka, dan Abu Bakar
menawarkan Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah. Abu bakar menegaskan bahwa kaum Muhajirin
telah di istimewakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala karena pada permulaan Islam mereka telah

8
mengakui Muhammad sebagai Nabi dan tetap bersamanya dalam situasi apapun, sehingga pantaslah
Khalifah muncul dari kaum Muhajirin.

Umar bin Khattab menolak usulan dari Abu Bakar. Umar mengatakan bahwa Abu Bakar yang pantas
menjadi Khalifah dari kaum Muhajirin. Setelah melalui musyawarah, disepakati bahwa Abu Bakar yang
pantas menjadi Khalifah. Adapun kesepakatan tersebut karena Abu Bakar adalah:

1. Orang pertama orang yang mengakui peristiwa Isra’ Mikra.


2. Orang yang menemani Nabi Muhammad Saw berhijrah ke Madinah.
3. Orang yang sangat gigih dalam melindungi orang yang memeluk agama Islam dan Imam shalat
sebagai penggati Nabi Muhammad ketika sedang sakit.

Setelah sepakat, Umar bin Khaattab menjabat tangan Abu Bakar dan menyatkakan baiatnya
kepada Abu Bakar. Lalu diiukti oleh Sa’ad bin Ubadah. Dan Umat Islam seluruhnya.

Abu Bakar menamai dirinya sebagai Khalifaturrasul atau sebagai pengganti Rasul.

2. Utsman Bin Affan(13-23 H/634-644 M)

Sebelum meninggal, Khalifah Abu bakar bertanya kepada para Sahabatnya tentang penunjukan Umar
bin Khattab sebagai penggantinya. Beliau menanyakan hal itu kepada Abdurrahman bin Auf, Usman
bin Affan, Asid bin Hudhair Al-Anshary, Said bin Zaid serta sahabat-sahabatnya dari kaum Muhajirin
dan Anshar. Pada umumnya mereka setuju dengan Abu Bakar dan kemudian disetujui oleh kaum
muslim dengan serempak.

Ketika Abu Bakar sakit, beliau memanggil Usman bin Affan untuk menulis wasiat yang berisi
tentang penunjukan Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Tujuanya agar ketika sepeninggal beliau
tidak ada kemungkinan perselisihan di kalangan umat Islam untuk masalah Khalifah.

Keputusan Abu Bakar tersebut diterima oleh Umat Islam. sehingga mereka secara beramai-
rama membaiat Umar sebagai Khalifah. Dengan demikian keputusan tersebut bukan keputusan Abu
Bakar sendiri namun persetujuan umat Muslim semua.

Umar mengumumkan dirinya buka sebagaI. Khulafaurrasyidin atau pengganti Rasul tapi
sebagai amirul mukminin atau pengurus urusan orang-orang mukmin. Umar menjabat sebagai
Khalifah selama 12 tahun.

3. Khalifah Usman bin Affan (23-35 H / 644-656 M)

Ketika Umar sakit keras karena tertikam oleh budak persia, Beliau membentuk tim formatur
yang terdiri dari Usman bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam,
Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqas. Tugas tim formatur memilih salah seorang diantara
mereka sebagai penggantinya. Abdurrahman bin Auf dipercaya menjadi ketua tim formatur.

Setelah Umar bin Khattab wafat, tim formatur mengadakan rapat. Empat orang anggota
mengundurkan diri menjadi calon Khalifah sehingga tinggal dua orang yaitu Usman bin Affan dan Ali
bin Abi Thalib. Proses pemilihan menghadapi kesulitan, karena berdasarkan pendapat umum bahwa
masyarakat menginginkan Usman bin Affan menjadi Khalifah. Sedangkan diantara calon penggati
Umar bin Khattab terjadi perbedaan pendapat. Dimana Abdurrahman bin Auf cenderung mendukung
Usman bin Affan. Sa’ad bin Abi Waqqas ke Ali Bin Abi Thalib.

9
Hasil kesepakatan dan persetujuan umat Islam, maka diangkatlah Usman bin Affan sebagai
penggati Umar bin Khattab. Beliau diangkat diusia ke 70 tahun. Beliau menjadi Khalifah selama 12
tahun.

4. Khalifah Ali bin Abi Thalib (35-41 H / 656-661 M )

setelah khalifah Usman bin Affan meninggal, umat Islam yang tinggal di Madinah bingung
siapa yang akan menggantikan Usman bin Affan. Kemudian ada usulan untuk mnengangkat Ali bin Abi
Thalib menjadi pengganti Usman bin Affan. Usulan tersebut disetujui oleh mayoritas Umat Islam,
kecuali mereka yang pro Muawiyah bin Abi Sufyan.

Pada awalnya, Ali bin abi Thalib menolak tawaran usulan tersebut dan tidak mau menerima
jabatan Khalifah. Dia melihat situasinya kurang tepat karena banyak terjadi kerusuhan dimana-mana.
Menurut beliau situasi ini harus diatasi dan dibereskan terlebih dahulu sebelum membicarakan
masalah kepemimpinan. Namun desakan sangat kuat, akhirnya Ali bin Abi Thalib menerima tawaran
jabatan Khalifah tepat pada tanggal 23 Juni 656 M.

Ali bin Abi Thalib menghadapi beberapa kelompok yang menuntut pengusutan terhadap
pembunuhan Usman bin Affan dan menghukum pelakunya.

B. Kepemimpinan Khulafaurrasyidin

Kepemimpinan keempat .Khulafaurrasyidin berbeda-beda sesuai dengan karakter pribadinya


dan situasi masyarakatnya. Pada masa Abu Bakar, Beliau dikenal dengan Khalifaturrasul yaitu
pengganti Rasul sebagai pemimpin agama dan pemerintahan.

Semasa kepemimpinanya yang singkat, beliau memprioritaskan penyelesaian problem dalam


negeri. Beberapa kelompok berusaha melepaskan diri dari jamaah Islam. mereka menggangkap
setelah Nabi Muhammad Saw. meninggal maka berakhir pula kekuasaan Islam terhadap mereka.
Selain itu beberapa orang mengaku sebagai nabi pengganti rasul . juga ada yang menolak membayrar
zakat terhadap ketiga pembelot tersebut, Abu Bakar memutuskan untuk memerangi mereka.

Pusat kekuasaan bersifata sentral. Segala kekuputusan ada di tangan Khalifah Abu Bakar.
Walaupun begitu, Beliau selalu mengadakan musyawarah dengan para Sahabatnya sebelum
memutuskan sesuatu. Seperti keputusan untuk memerangi orang yang tidak membayar zakat. Terjadi
musyawarah dengan umar bin Khattab. Dan alasan Abu Bakar bahwa tidak ada yang memisahkan
antara shalat al-Qur’an. Disisi lain Beliau menerima alasan para sahabat pada masalah penulisan al-
qur’an. Beliau beralasan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu alayhi wasallam tidak pernah
mencontohkannya. Tapi setelah mendengar pendapat para Sahabat bahwa penulisan itu untuk
kemaslahatan umat, beliau menerimanya.

Abu Bakar menunjuk langsung Umar bin Khattab sebagai penggantinya dengan
mempertimbangkan situasi politik yang ada. Beliau khawatir kalau pengangkatan melalui proses
pemilihan seperti pada masanya akan memperkeruh situasi politik. Selain itu agar pelaksanaan
pembangunan dan pengembangan Islam akan terhambat.

Pada Masa Khalifah Umar bin Khattab, beliau memproklamirkan Amirullmukminin. Beliau
memprioritaskan perluasan Islam. perluasan Islam mencapai sepertiga dunia. Islam bisa tersebar

10
sampai ke daratan Eropa. Ketegasan dan kebijkasanaan membawa Islam menjadi kekuatan yang
diperhitungankan. Posisi Islam menyamai kekuatan besar yaitu Romawi dan Persia.

Umar bin Khattab menerapkan sistem administrasi pemerintahan yang diadopsi dari Persia.
Administrasi pemerintahan mengatur delapan wilayah provinsi yaitu mekkah, madinah, syiria, jazirah,
basrah, kuffah, palestina dan mesir.

Beberapa Departemen didirikan untuk mengatur gaji dan pajak tanah sehingga berdiri Bait al Mal.

Dalam merapikan sistem admnistrasi, Beliau menerapkan kalender Hijriah. Penanggal


berdasarkan hijrah Nabi Muhammad Shalallahu alayhi wasallam ke Madinah dan bulan Muharram
sebagai awal bulan kalender Hijriyah.

Dalam proses peralihan kepemimpian, Umar bin Khattab tidak menggunakan cara yang
dilakukan oleh Abu Bakar. Beliau lebih memilih tim formatur yang terdiri dari enam orang Sahabat
Nabi. Tugasnya untuk memilih diantara mereka sebagai penggantinya. Melalui proses persidangan tim
formatur terpilih Usman bin Affan sebagai Khalifah..

Model kepemimpinan Umar bin Khattab dilanjutkan oleh Usman bin Affan. Beliau
mengembang Islam ke beberapa daerah yang belum tercapai pada masa Umar bin Khattab. Perbedaan
karakter Usman dengan Umar bin Khattab menimbulkan model kepemimpinan yang berbeda.
Karakter Usman yang lembut berbeda dengan karakter Umar yang tegas dan keras. Hal ini
menimbulkan keecewaan umat Islam. Disamping itu Usman bin Affan diangkat usia 70 tahun. Sehingga
beliau memimpin umat Islam sedikit lemah.

Kebijakan yang paling disorot adalah Kebijakannya pada pengangkatan kerabat keluarganya
menduduki jabatan penting. Seperti gubernur-gubernur di daerah kekuasaan Islam berasal dari
kerabat dekat.

Selain perluasan Islam, Usman memperhatikan pembangunan dalam kota seperti membangun
bendungan pencegah banjir, jalan-jalan, jembatan, masjid, dan perluasan masjid Nabawi. Beliau
memperluas daya tampung masjid Nabawi. Beliau memperluas daya tampung masjid nabawi yang
dibangun pada zaman nabi muhammad shalallahu alayhi wasallam.

Pada masalah suksesi kepemimpinan, Usman bin Affan tindak meningggalkan pesan. Beliau meninggal
terbunuh dalam peristiwa berdasah ketika beliau sedang membaca al Qur;an. Hal itulah yang
memperburuk situasi politik setelah meninggalnya Khalifah Usman bin Affan di usia 83 tahun.

Ali bin Abi Thalib melajutkan kepemimpinan Usman bin Affan dalam kondisi tidak stabil.
Pengangkatan Ali bin Abi Thalib disetuju mayoritas umat Islam. Tapi sebagi pro Muawiyah menolak
kepemimpinan Ali bin Abi Thalib. Beliau menghadap situasi yang berbeda dengan zaman abu bakar
dan umar. Dimana umat islam pada masa Abu Bakar dan Umar masih bersatu, mereka memiliki banyak
tugas yang harus dituntaskan seperti perluasan wilayah Islam. selain itu kehidupan sosialnya masih
sangat sederhana dan belum banyak terpengaruh oleh kekayaan dan kedudukan. Sedangkan zaman
ali bin abi thalib wilayah umat islam sudah luas dan besar. serta perjuangannya sudah terpengaruh
oleh motivasi duniawi.

Ali menghadapi kelompok penentang sangat kuat ketika memberlakukan kebijakannya pada
pemecatan pejabat-pejabat. Hal ini yang dianggap penyebab munculnya pemberontakan. Beliau
menghadapi juga pemberontakan dari Zubair dan Aisyah karena dianggap tidak menghukum pelaku
pembunuhan Usman bin Affan. Pertentang keduanya mengakibatkan perang Jamal atau perang unta

11
karena Aisyah menunggang unta dalam peperangan. Pertentangan Ali dengan Muawiyah
mengakibatkan perang shiffin.

Perang tersebut diakhiri dengan tahkim/arbitras di Daumatul Jandal pada tahun 34 H. Akibat
peristiwa itu, muncul tiga golongan di kalangan umat Islam, yaitu Khawarij, Murjiah, dan Syiah.
Ketiganya golongan yang sangat kuat dan mewarnai perkembangan pemikiran dalam Islam.

Perselisihan itulah yang menjadi awal berakhirnya pemerintahan Islam dibawah


Khulafaurrasyidin. Meskipun memiliki kelemahan-kelemahan, para ahli sejarah menyatakan bahwa
pemerintahan Islam masa Khulafaurrasyidin merupakan masa pemerintahan Islam yang paling
mendekati masa pemerintahan Rasulullah Shalallahu alayhi wasallam.

C. PRESTASI KHULAFAURROSIDIN

A. Prestasi Khalifah Abu Bakar

Khalifah Abu Bakar ash Shidiq memimpin umat Islam selama 2 tahun. Walaupun waktu yang singkat
sebagai pengganti Nabi dalam kepemimpinan Agama dan pemerintahan., Khalifah Abu Bakar
melakukan beberapa kebijakan dalam rangka mengembangkan Islam. Beberapa tindakan Khalifah
Abu Bakar yang memberikan kontribusi terhadap umat Islam, antara lain:

1. Memerangi Kelompok Pembangkang

Abu Bakar terpilih menjadi Khalifah secara demokratis, hal ini tidak menjamin situasi umat
Islam akan stabil. Setelah Nabi wafat, krisis kepemimpinan menimbulkan gejolak perpecahan umat.
Sebagian umat Islam mulai menentang kebijakan Nabi Muhammad Saw. Mereka menciptakan
ketidakstabilan umat Islam. Khalifah Abu Bakar menetapkan kebijakan yang tegas terhadap para
pembangkan.

Ada sekelompok orang di Madinah menyatakan keluar dari Islam mereka kembali memeluk
agama dan tradisi lama, yakni menyembah berhala. Suku-suku tersebut menyatakan bahwa hanya
memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad Shalallahu alayhi wasallam. beberapa pemberontakan
antara lain:

1. Al -Aswad al-Ansi

12
Al-Anwad al Ansi memimpin pasukan suku Badui di Yaman. Mereka berhasil merebut Najran
dan San’a. akan tetapi Al -Aswad al-Ansi terbunuh oleh saudara gubernur Yaman.Ketika Zubair
bin Awwam datang di Yaman Al Ansi telah terbunuh. Pasukan Islam berhasil menguasi Yaman.
2. Musailamah al-kazzab
Musailamah al kazzab mengaku dirinya sebagai nabi. Ia didukung olehBani Hanifah di
Yamamah. Ia mengawini Sajah yang mengaku sebagai Nabi di kalangan Kristen. Mereka
berhasil menyusun Pasukan dengan kekuatan 40.000 orang. Khalifah Abu Bakar as Siddiq
mengirimkan Ikrimah bin Abu Jahal dan Syurahbil bin Hasanah. Pada mulanya pasukan Islam
terdesak. Akan tetapi, pasukan bantuan mereka datang dipimpin Khalid bin Walid. Pasukan
Musailamah berhasil dikalahkan 10.000 orang kaum murtad mati terbunuh, ribuan kaum
muslimin gugur dalam perang ini, termasuk penghafal Al-Qur’an. Perang ini dinamakan Perang
Yamamah dan merupakan yang paling besar diantara perang melawan kaum murtad lainya.
3. Thulaihah bin Khuwalid al-Asadi
Thulaihah bin Thuwailid al-Asadi mengangap dirinya sebagai Nabi. Pengikutnya berasal dari
Bani Asad, Gatafan dan Bani Amir. Abu Bakar ash-Shiddiq mengirimkan pasukan yang dipimpin
oleh Khalid bin Walid . pertempuran terjadi didekat sumur buzakhah. Pasukan muslim berhasil
mengalahkakn mereka.

Ada beberapa sebab mereka murtad, antara lain:

1. Iri dan dengki terhadap perkembangan kota Madinah.


2. Fanatisme rasa kesukuan dan sifat patenalistik, yaitu tunduk secara membabi buta kepada
pemimpinnya.
3. Takut kedudukan hilang karena Islam membawa perubahan di bidang politik, sosial, budaya,
dan agama.
4. Banyak suku arab masuk Islam karena pertimbangan politik.
5. Mereka baru memeluk Islam dan belum menghayati ajaran Islam.

2. Kondifikasi al-quran

Ketika umat Islam kehilangan lebih dari 70 orang yang gugur di perang melawan para
pembangkang. Umar bin Khattab merasa khawatis kehilangan alQur’an. Beliau mengusulkan kepada
Abu Bakar untuk membukukan al-Qur’an. Pada awalnya Khalifah Abu Bakar menolaknya karena Nabi
Muhammad tidak pernah menyuruhnya. Tapi setelah mendapat penjelasan dari Umar. Abu Bakar
menerimnya. Abu Bakar as Siddiq dengan menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai pemimpin pengumpulan.

Setelah pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an selesai, mushaf disimpan Khalifah Abu Bakar ash-
Shiddiq. Setelah Abu Bakar ash-Shiddiq meninggal dunia, mushaf tersebut disimpan oleh Hafsah binti
Umar, putri Umar bin Khattab dan salah seorang istri Rasulullah.

3. Perluasan Wilayah Islam

Khalifah Abu Bakar melanjutkan penyebaran Islam ke Syiria yang dipimpin oleh Usamah bin
Zaid bin Haritsah. Panglima ini telah dipersiapkan sebelumnya pada masa Nabi Muhammad Saw.
sempat tertunda karena Nabi wafat. Pada masa Abu Bakar, pasukan ini bergerak dari negeri Qudha’ah,
lalu memasuki kota Abil.

13
Khalifah Abu Bakar merencakan penyebarannya ke wilayah yang dikuasai oleh kekaisaran
byzentium. Beliau mengirimkan yaitu dua panglima khalid bin Walid dan Musanna bin Harits. mereka
mampu menguasai Hirah dan beberapa kota lainya yaitu Anbar,Daumatul Jandal dan Fars.

Peperangan dihentikan setelah Abu Bakar ash-Shiddiq memeerintahkan Khalid bin Walid
berangkat menuju Suriah. Ia diperintahkan untuk membantu pasukan besar. Komando pasukan
dikemudian dipegang oleh Musanna bin Haritsah. Kekaisaran byzantium dijadikkan kota damaskus,
syria sebagai pusat pemerintahan di wilayah Arab dan sekitarnya. untuk menghadapi mereka. Khalifah
Abu Bakar ash-Shiddiq mengirimkan beberapa pasukan yaitu:

1. Pasukan yazid bin abi sufyan ke damaskus


2. Pasukan Amru bin As ke Palestina
3. Pasukan Syurahbil bin Hasanah ke Yordania
4. Pasukan Abu Ubaidah bin Jarrah ke Hims.

Ketika itu pasukan Islam berjumlah 18.000. Pasukan Romawi berjumlah 240.000 orang. Pasukan
Islam mengalami kesulitan. Khalifah Abu Bakar segera memerintahkan Khalid bin Walid berangkat
menuju Syam. Perjalanan mereka selama 18 hari melewati 2 lembah padang pasir yang belum pernah
dilewatinya.

Pertempuran akhirnya pecah di pingggir sungai Yarmuk, sehingga dinamakan perang Yarmuk.
Ketika perang sedang terjadi ada kabar bahwa Abu Bakar meninggal . Beliau digantikan Umar bin
Khattab. Khalid bin Walid kemudian digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Peperangan ini
dimenangkan oleh Pasukan islam dan menjadi kunci utama runtuhnya kekaisaran byzantium di tanah
arab.

B. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab

Umar memangku jabatan Khalifah dengan wasiat dari Abu bakar. Dia mulai memangku
Khalifah pada bulan Jumadil Akhir tahun 13 H. Selama menjalankan tanggung jawab sebagai Khalifah
beberapa prestasi yang telah dicapai oleh Umar bin Khattab diantaranya sebagai berikut:

1. Perluasan daerah Islam

Usaha perluasan daerah dan pengembangan Islam di Persia dan Syiria yang telah dilakukan
pada zaman khalifah abu bakar kemudian dilanjutkan kembali oleh Khalifah Umar bin Khattab hingga
selesai dan juga perluasan daerah dan pengembangan islam dimesir. Pada zaman khalifah umar bin
khatab gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi di ibu kota Syiria,
Damaskus. Kota ini jatuh pada pada tahun 635 M. dan setahun kemudian, setelah tentara byzantium
kalah di pertempuran yarmuk , seluruh daerah syiria jatuh dibawah kekuasaan islam.

Dengan memakai Syiria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir dibaawah pimpinan Amr
bin Ash ra. dan ke Irak dipimpin oleh Saad bin Abi Waqqash ra. Iskandariyah/Alexandria, ibu kota
Mesir saat itu ditaklukan tahun 641 M. Dengan demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al-
Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di Iraq, jatuh pada tahun 637 M. dari sana serangan dilanjutkan
ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada saat itu juga.

Pada tahun 641 M. Moshul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan
umar wilayah kekuasan islam sudah meliputi jazirah arab,Palestina, Syiria, sebagaian besar wilayah
Persia dan Mesir.

14
2. Mengatur Administrasi dan Keuangan Pemerintahan

Karena perluasaan daerah terjadi sangat cepat, Umar ra. segera mengatur administrasi Negara
dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang, terutama di Persia. Administrasi
pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah provinsi : makkah, madinah, syria, jazirah bashrah
,kuffah, palestina dan mesir.

Pada masa pemerintahanya Umar bin Khattab membentuk Baitul Mal dan Dewan Perang.
Baitul Mal bertugas mengurusi keuangan negara. Dewan perang bertugas mencatat administrasi
ketentaraan

Umar bin Khattab adalah Khalifah pertama kali yang memperkenalkan sistem penggajian
bagi pegawai pemerintah.Ia juga memberikan santunan dari Baitul Mal kepada seluruh rakyatnya.
Besarnya santunan di sesuaikan lamanya memeluk Islam. pada masa Khalifah Umar bin Khattab,
kemakmuran dapat dinikmati rakyat dari seluruh pelosok negeri.

3. Menetapkan Kalender Hijriah

Sebelum kalender Hijriah ditetapkan orang-orang pada saat itu menggunakan sistem
kalender Masehi. Agar berbeda dengan kaum Nasrani Umar ibn Khattab mencetuskan kalender
Hijriah, yang ditetapkan mulai pada saat Nabi Muhammad Saw. Hijrah dari Makkah ke Madinah. Hal
itu disebabkan hijrah merupakan titik balik kemenangan Islam. Hijrah juga menandai dua priode
dakwah Islam, yakni periode Makkah dan Madinah.

C. Prestasi Usman bin Affan

Utsman bin Affan terpilih sebagai Khalifah pengganti Umar bin Khattab. Khalifah Usman bin
Affan dipilih di usia 70 tahun. Beliau menjadi Khalifah selama 12 tahun. Selama itu prestasi yang
dicapai Utsman bin Affan :

1. modifikasi mushaf al-quran

Pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, wilayah Islam sudah sangat luas. Hal ini
menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perbedaan pembelajaran al-Qur’an di beberapa pelosok
wilayah . Perbedaan itu meliputi susunan surahnya atau lafal (dialeknya).

Salah seorang sahabt bernama huzaifah ibn yaman melihat perselisihan antara tentara islam ketika
menaklukan armenia dan azerbaijan. Masing-masing pihak menganggap cara membaca al-quran yang
dilakukan adalah baik.

Perselisihan tersebut kemudian dilaporkan ke huzaifah bin yaman kepada khalifah utsman
bin affan selanjutnya khalifah utsman bin affan membentuk sebuah panitia penyusunan al-quran.
Panitia ini diketuai zaid bin tsabit anggotanya abdullah bin zubair dan abdurahman bin harits. Tugas
yang dilaksanakan adalah menyalin ulang ayat-ayat al-quran dalam sebuah buku yang disebut musahf.

Salinan kumpulan Al-Qur’an itu disebut mushaf oleh panitia Mushaf diperbanyak sejumlah
empat buah. Salah. Salah satunya tetap berada di Madinah , sedangkan empat lainya dikirim ke
Madinah, Suriah, Basrah, dan Kuffah . Semua naskah Al-Qur’an yang dikirim ke daerah-daerah itu
dijadikan pedoman dalam penyalinan berikutnya di daerah masing-masing. Naskah yang ditinggal di
Madinah disebut Mushaf Al-Imam atau Mushaf Usmani.

3. Renovasi Masjid nabawi

15
Masjid Nabawi adalah masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad Saw. pada
saat pertama kali tiba di Madinah dari perjalanan hijrahnya. Masjid ini pada mulanya hanya kecil dan
masih sangat sederhana . Dengan semakin banyaknya jumlah umat Islam, maka Khalifah Umar bin
Khattab mulai memperluas masjid ini. Masjid Nabawi telah mulai dibangun sejak masa Khalifah Umar
bin Khattab yang kemudian dilanjutkan merenovasinya dan diperluas oleh Khalifah Utsman bin Affan.
Selain diperluas, masjid Nabawi juga dibangun dengan bentuk dan coraknya yang lebih indah.

3. Pembentukan Angkatan Laut

Pada masa Khalifah Usman bin Affan, wilayah Islam sudah mencapaiAfrika, Siprus, hingga
konstantinopel. Muawiyah saat itu menjabat gubernur Suriah mengusulkan dibentuknya angkatan
laut. Usul itu disambut dengan baik oleh Khalifah Usman bin Affan.

4. Perluasan Wilayah Islam

Serangkain penaklukan bangsa Arab dimotivasi oleh semangat keagamaan untuk menjadikan
dunia memeluk dan mengakui Islam. Pada masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan wilayah Islam
semakin meluas.Wilayah perluasan di masa Khalifah Utsman bin Affan

1. Perluasan kekuasan di bawah pimpinan sa’ad bin ash dan huzaifah bin yaman.
2. Perluasan ke Armenia yang dipimpin Salam Rabiah Al Bahly.
3. Afrika Utara (Tunisia) Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sa’ad bin Abi Sarah.
4. Penaklukan ray dan azerbaijan yang dipimpin oleh walid bin uqbah.

D. Prestasi Ali bin Abi Thalib

sepeninggal Khalifah Usman bin Affan dalam kondisi yang masih kacau , kaum muslimin
meminta Ali bin Abi Thalib untuk menjadi Khalifah Akan tetapi ada bebarapa tokoh yang menolak
usulan tersebut. Khalifah Ali bin Abi Thalib melaksanakan langkah-langkah yang dapat dianggap
sebagai prestasi yang telah dicapai

1. Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap.

Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh
karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja. Akan
tetapi, pejabat-pejabat tersebut ternyata banyak yang berasal dari keluarga Khalifah Usman bin Affan
( Bani Umayyah ). Akibatnya, makin banyak kalangan Bani Umayyah yang tidak menyukai Khalifah Ali
bin Abi Thalib.

Adapun gubernur baru yang diangkat Khalifah Ali bin Abi Thalib antara lain:

1. Sahl bin Hanif sebagai gubernur Syiria.


2. Utsman bin Hanif sebagai gubernur Basrah
3. Qays bin Sa’ad sebagai gubernur Mesir.
4. Umrah bin Syihab sebagai gubernur Kuffah
5. Ubaidaillah bin Abbas sebagai gubernur Yaman.

2. Membenahi Keuangan Negara ( Baitul Mal ).

Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi fasilitas negara. Khalifah
Ali bin Abi Thalib memiliki tanggung jawab untuk membereskan permasalahan tersebut. Beliau

16
menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak benar. Harta tersebut kemudian
disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat.

Kebijakan tersebut mendapat tantangan dan perlawanan dari matan penguasan dan kerabat
Utsman bin Affan. Mereka menghasut para Sahabat yang lain untuk menentang kebijakan Ali bin Abi
Thalib. Dan melakukan perlawanan terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib. Akibatnya terjadi peperangan
seperti perang Jamal dan perang shiffin.

3. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa.

Pada saat Khalifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan, wilayah Islam sudah mencapai
India. Pada saat itu, penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah,
fathah, dhammah dan syiddah. hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Qur’an dan
hadis di daerah yang jauh dari jazirah arab.

Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur’an dan Hadis. Khalifah Ali bin Abi
Thalib memerintahkan Abu Aswad ad-Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu Nahwu, yaitu
ilmu yang mempelajarai tata bahasa Arab. Keberadaan ilmu Nahwu diharapkan dapat membantu
orang-orang non Arab dalam mempelajari sumber utama ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan Hadis.

4. Bidang Pembangunan

Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun kota Kuffah secara khusus. Pada awalnya kota Kuffah
disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi Kota Kuffah kemudian
berkembang menjadi pusat ilmu Tafsir, ilmu Hadis, ilmu Nahwu dan ilmu pengetahuan lainya.

Setelah mengamati prestasi keempat Khalifah, terdapat persamaan prestasi pada penyebaran
daerah Islam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1. Islam mengajarkan semua sendi kehidupan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
2. Kewajiban dakwah bagi pemeluknya merupakan pendorong utama bagi para Sahabat untuk
menyebarkan Islam.
3. Byzantium dan persia mulai melemah membuat islam bisa berkembang dengan cepat.
4. Kebebasan beragama bagi masyarakat di byzantium membuka peluang untuk mengajarkan
ajaran islam.
5. Penyebaran Islam dilakukan secara simpatik dengan penuh kedamaian. Kekerasan diperlukan
dalam kondisi yang tidak ada pilihan
6. Bangsa arab lebih dekat dengan bangsa-bangsa jazirah.
7. Mesir, Syiria, dan Irak merupakan daerah kaya yang ingin membebaskan diri dari penjajahan
Romawi dan Persia. Sekaligus menjadi penyokong dana dalam menyebarkan Islam.

17
Dinasti umayyah Pelopor kemajuan peradaban islam
BAB 4

A. Sejarah Dinasti Umayyah

Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah bin ‘Abdul Syams bin Abdul Manaf,
yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy pada zaman jahiliyah. Bani umayyah baru masuk
agama islam pada fathul makkah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M, Pertikaian politik terjadi dikalangan
umat Islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Setelah Khalifah
terbunuh, umat Islam di wilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua Ali sebagai Khalifah yang sah.
Sementara itu Mu’awiyah bin Abi Sufyan sebagi gubernur propinsi Suriah (Damaskus) juga
menobatkan dirinya sebagai Khalifah.

Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu’awiyah bin Abi Sufyan bertambah kuat, maka
Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya kepada Mu’awiyyah bin Abi Sufyan. Mu’awiyah
merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah. Karier politik Mu’awiyah mulai meningkat pada masa
pemerintahan umar bin khatab . setelah kematian yazid bin abu sufyan pada peperangan yarmuk,
muawiyah diangkat menjadi kepada disebuah kota syiria. Karena sukses memimpinya, menjadi
gubernur Syria oleh Khalifah Umar. Mu’awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat
melancarkan perluasan wilayah kekuasaan islam sampai perbatasan wilayah kekuasaan bizantine,
pada masa pemerintahan khalifah ali bin abi thalib, muawiyah terlibat konflikl dengan ali bin abi thalib
untuk mempertahankan kedudukannya sebagai gubernur Syria. Sejak saat itu Mu’awiyah mulai
berambisi untuk menjadi Khalifah dengan mendirikan dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan
Ibn Ali, Mu’awiyah menjadi penguasa seluruh imperium Islam,dan menaklukan Afrika Utara
merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya.

B. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah

Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi Khalifah pertama dinasti Bani Umayyah setelah Hasan bin Ali bin
Abu Thalib menyerahkan keKhalifahannya kepada Muawiyah. Sebelumnya, Muawiyah menjabat
sebagai gubernur Syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah mengandalkan orang-orang Syiria dalam
mempeluas batas wilayah Islam. Ia mampu membentuk pasukan Syria menjadi satu kekuatan militer
Islam yang terorganisir dan berdisiplin tinggi. ia membangun sebuah Negara yang stabil dan
terorganisir.

Dalam pengelolaan pemerintahan, Muawiyah mendirikan beberapa departemen yaitu pertama,


diwanulkhatam yang fungsinya adalah mencatat semua peraturan yang dikeluarkan oleh Khalifah.
Kedua, diwanulbarid yang fungsinya adalah memberi tahu pemerintah pusat tentang perkembangan
yang terjadi di semua provinsi.

Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat Monarchiheridetis
(kepemimpinan secara turun-temurun) mulai diperkenalkan, dimana ketika dia mewajibkan seluruh
rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu yazid bin muawiyah. Pada 679 M,
muawiyah menunjuk putranya yazid bin muawiyah untuk jadi penerusnya. Muawiayh bin abi sufyan
menerapkan sistem monarki dipengaruhi oleh sistem monarki yang ada di persia dan byzantium.
Dalam perkembangan selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah seorang anak atau kerabat
sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang diterapkan muawiyah
mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan menjadi Monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun-
temurun) yang diperoleh tidak dengan pemilihan atau suarat terbanyak.

18
C. Khalifah Bani Umayyah

Dinasti Bani Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132 H atau 661-750 M. Selama dinasti
Bani Umayyah terdapat empat belas khalifah antara lain:

1. Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)

Nama lengkapnya Mu’awiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abd Syams bin Abdul Manaf,
biasa dipanggil Abu Abdurrahman. Ia masyhur dengan Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia lahir di Mekkah
tahun 20 sebelum hijrah. Ayahnya adalah Abu Sufyan, dan ibunya adalah Hindun binti Utbah. Ia adalah
sosok yang terkenal fasih, penyabar, berwibawa, cerdas, cerdik, badannya tinggi besar, dan kulitnya
putih. Ia masuk islam bersama ayah, ibu dan saudaranya yazid pada saat pembukaan kota makkah
tahun 8 H. Ia pernah ikut perang hunai dan ia adalah seorang jurus tulis al-quran.

Karir politiknya diawali ketika Umar bin Khattab pernah menugaskan sebagai gubernur Yordania dan
pada masa Utsman bin Affan, dia ditugaskan menjadi gubernur Syiria.

Muawiyah menjadi Khalifah pada tahun 41 H setelah Hasan bin Ali menyerahkan Khalifah kepadanya.
Muawiyah bin Abi Sufyan mendirikan dinasti Bani Umayyah dan sebagai Khalifah pertama. Ia
memindahkan ibukota dari Madinah al-Munawarah ke kota Damaskus dalam wilayah Syiria. Pada
masa pemerintahannya, ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti pada masa
Khalifah Usman dan Ali. Disamping itu ia juga mengatur tentara dengan cara baru dengan meniru
aturan yang ditetapkan oleh tentara byzantium membangun administrasi pemerintahan dan juga
menetapkan aturan kiriman pos.

Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem monarchiheridetis ia menunjuk anaknya yazib bin
muawiyah sebagai penerusnya. Ia mengadopsi dari sistem monarki yang ada dipersia dan byzantium

Muawiyah bin Abu Sufyan berkuasa selama 20 tahun. Ia meninggal Dunia dalam usia 80 tahun dan
dimakamkan di Damaskus di pemakaman Bab Al-Shagier.

2. Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-683 M)

Nama lengkapnya yazib bin muawiyah bin abi sufyan. Ia dilahirkan pada tanggal 23 juli 645 M. Pada
masa keKhalifahan ayahnya, beliau menjadi seorang pangglima yang cukup penting. Pada tahun 668
M, Khalifah Muawiyah mengirim pasukan dibawah pimpinan yazid bin muawiyah untuk melawan
kekaisaran byzantium. Yazid mencapai chalecedon dan mengambil alih kota penting byzantium,
amorion. Meskipun kota tersebut direbut kembali, pasukan arab kemudian menyerang Chartago dan
Sisilia pada tabun 669 M. Pada tahun 670 M, pasukan Arab mencapai Siprus dan mendirikan
pertahanan disana untuk menyerang jantung byzantium. Armada yazid menalkukan smyrna dan
pesisir lainnya pada tahun 672 M.

Khalifah muawiyah wafat pada tanggal 6 mei 680 M. Yazid bin muawiyah menjadi khalifah selanjutnya.
Yazid menjawab sebagai khalifah dalam usia 34 tahun. Pengangkatannya berdasarkan kebijakan
muawiyah bin abi sufyan menerapkan sistem monarki.. Ketika Yazid naik tahta , sejumlah tokoh di
Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya . Ia kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madi
nah , memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya . Selama berkuasa
, Yazid bin Muawiyah mencoba melanjutkan kebijakan ayahnya dan menggaji banyak orang yang
membantunya . Ia memperkuat struktur administrasi Negara dan memperbaiki pertahanan militer
Syiria , basis kekuatan Bani Umayyah . Sistem keuangan diperbaiki . Ia mengurangi pajak beberapa ke
lompok Kristen dan menghapuskan konsesi pajak yang ditanggung orang - orang Samara sebagai
hadiah untuk pertolongan yang telah disumbangkan di hari - hari awal penaklukan Arab . Ia juga

19
membayar perhatian berarti pada pertanian dan memperbaiki sistem irigasi di oasis Damaskus . Ia
meninggal pada tahun 64 H / 683 M dalam usia 38 tahun dan masa pemerin tahannya ialah tiga tahun
dan enam bulan . Kemudian kekhalifahan turun kepada anaknya , Muawiyah Bin Yazid .

3. Muawiyah bin Yazid ( 64-64 H / 683-683 M )

Nama lengkapnya Muawiyah bin Yazid bin Muawiyah bin Abu Sufyan , la adalah seorang pemuda yang
tampan . Dia disebut juga Abu Abdurrahman , ada juga yang menyebutnya Abu Yazid dan Abu Laila .
Beliau anak Yazid yang lemah dan sakit - sakitan , disamping itu dia adalah seorang ahli Kimia pada
masa pemer intahan Kakeknya Muawiyah bin Abu Sufyan . Muawiyah bin Yazid menjadi Khalifah atas
dasar wasiat ayahnya pada bulan Rabiul Awal tahun 64 Hijriah atau berkenaan tahun 683 M.
Muawiyah bin Ya zid diangkat menjadi Khalifah pada usia 23 tahun . Dia adalah seorang pemuda yang
shalih . Ketika dia diangkat menjadi Khalifah dia sedang menderita sakit . Sakitnya semakin keras ,
akhirnya dia meninggal dunia . Dia bahkan tidak pernah keluar pintu sejak dia diangkat menjadi
Khalifah . Dia belum sempat melakukan apa - apa , dan belum pernah menjadi imam shalat untuk
rakyatnya . Ada yang men gatakan bahwa masa ke Khalifahannya sekitar 40 hari ada pula yang
mengatakan dia menjadi Khalifah selama 2 bulan , ada yang mengatakan juga 3 bulan dan ada juga 6
bulan.

4. Marwan bin Hakam ( 64-65 H / 684-685 M )

Nama lengkapnya Marwan bin Hakam bin Abul ' Ash . Ia merupakan Khali fah keempat dari Dinasti
Bani Umaiyyah setelah Muawiyyah bin Yazid wafat . menurut silsilah , dia merupakan cucu dari Abul '
Ash yang juga merupakan kakek dari Usman bin Affan . Setelah terputusnya keturunan Muawiyyah di
kekuasaan Muawiyyah bin Yazid maka kursi kekuasaan beralih ke Bani Marwan setelah kelu arga besar
Umayyah mengangkatnya sebagai Khalifah . Karena mereka mengang gap Marwan bin Hakam adalah
orang yang tepat untuk mengendalikan kekuasaan karena pengalamanya . ketika itu kondisi tidak
stabil dan banyak terjadi perecahan ditubuh bangsa Arab .

Pada Masa Khalifah Muawiyyah bin Abu Sufyan , Marwan bin Hakam diang kat menjadi gubernur di
Madinah . Pada masa inilah , Marwan diserahi jabatan gubernur untuk wilayah Hijaz yang
berkedudukan di Madinah . Ketika penduduk Madinah menyatakan dukungan kepada Abdullah bin
Zubair , Marwan melarikan diri ke Damaskus .

Pertentangan antara pihak Abdullah bin Zubair dan Marwan bin Hakam mencapai puncaknya pada
Perang Marju Rahith yang terjadi pada 65 H. Pada peperangan ini pasukann Abdullah bin Zubair
mengalami kekalahan cukup telak . Penduduk wilayah Mesir dan Libya yang semula berpihak padanya
, mengang kat baiat atas Marwan . Namun wilayah Hijaz , Irak dan Iran tetap tunduk kepada Abdullah
bin Zubair .

Dengan demikian , pada masa itu wilayah Islam terpecah menjadi dua ba gian . Daerah Hijaz dan
sekitarnya termasuk Makkah dan Madinah tunduk kepada Abdullah bin Zubair . Sedangkan wilayah
Syria berada dalam kekuasaan Marwan bin Hakam .

Untuk mengukuhkan jabatan ke Khalifahannya itu , Marwan bin Hakam yang sudah berusia 63 tahun
itu mengawini Ummu Khalid , janda Yazid bin Muawiyah . Perkawinan yang tidak seimbang itu sangat
kental aroma politik . Dengan men gawini janda Yazid , Marwan bermaksud menyingkirkan Khalid ,
putra termuda Yazid dari tuntutan Khalifah .

Marwan bin Hakam meninggal pada usia 63 tahun . Ia hanya menjabat sebagai Khalifah selama 9 bulan
18 hari .

20
5. Abdul Malik bin Marwan ( 65-86 H / 685-705 M )

Nama lengkapnya Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul ' Ash . Ia dilantik sebagai Khalifah
setelah kematian ayahnya , pada tahun 685 M. Di bawah kekuasaan Abdul Malik , kerajaan Umayyah
mencapai kekuasaan dan kemulian . Ia terpandang sebagai Khalifah yang perkasa dan negarawan yang
cakap dan ber hasil memulihkan kembali kesatuan Dunia Islam dari para pemberontak .

Dalam ekspansi ke Timur ini , Khalifah Abdul Malik bin Marwan melanjutkan peninggalan ayahnya . Ia
mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan berha sil menundukkan Balkanabad , Bukhara ,
Khwarezmia , Ferghana dan Samarkand . Tentaranya bahkan sampai ke India dan menguasai
Balukhistan , Sind dan daerah Punjab sampai ke Multan .

Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Byzantium dan Persia yang dipakai di daerah - daerah
yang dikuasai Islam . Untuk itu , dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659 M dengan memakai
kata - kata dan tulisan Arab . Khali fah Abdul Malik bin Marwan juga berhasil melakukan pembenahan
- pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa res mi
administrasi pemerintahan Islam .

Pada masa Abdul Malik bin Marwan , Dinasti bani Umayyah dapat mencapai puncak kejayaannya . Ia
meninggal pada tahun 705 M dalam usia yang ke - 60 ta hun . Ia meninggalkan karya - karya terbesar
di dalam sejarah Islam . Masa pemer intahannya berlangsung selama 21 tahun , 8 bulan .

6. Walid bin Abdul Malik ( 86-96 H / 705-715 M )

Nama lengkapnya Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul * Ash . Masa pemerintahan
Walid bin Malik adalah masa ketentraman , kemakmu ran dan ketertiban . Umat Islam merasa hidup
bahagia . Pada masa pemerintahan nya tercatat suatu peristiwa besar , yaitu perluasan wilayah
kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya , benua Eropa pada tahun 711 M. Perluasan
ke arah Barat dipimpin oleh panglima Islam , Thariq bin Ziyad . Setelah Aljazair dan Maroko dapat
ditundukan , Tariq bin Ziyad dengan pasukannya menyeberangi se lat yang memisahkan antara
Maroko ( magrib ) dengan benua Eropa , dan mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan
nama Gibraltar ( Jabal Thariq ) . Tentara Spanyol dapat dikalahkan . Dengan demikian , Spanyol menjadi
sasaran ekspansi selanjutnya . Ibu kota Spanyol , Cordoba , dengan cepatnya dapat dikua sai .
Menyusul setelah itu kota - kota lain seperti Seville , Elvira dan Toledo yang di jadikan ibu kota Spanyol
yang baru setelah jatuhnya Cordoba . Kemudian pasukan Islam di bawah pimpinan Musa bin Nushair
juga berhasil menaklukkan Sidonia,

Karmona , Seville , dan Merida serta mengalahkan penguasa kerajaan Goth , The odomir di Orihuela ,
ia bergabung dengan Thariq di Toledo . Selanjutnya , keduanya berhasil menguasai seluruh kota
penting di Spanyol , termasuk bagian utaranya , mulai dari Zaragoza sampai Navarre . Pasukan Islam
memperoleh kemenangan dengan mudah karena mendapat dukungan dari rakyat setempat yang
sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa .

Selain melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam , Walid juga melakukan pembangunan besar -
besaran selama masa pemerintahannya untuk kemakmuran rakyatnya . Khalifah Walid bin Abdul
Malik meninggalkan nama yang sangat harum dalam sejarah Dinasti Bani Umayyah dan merupakan
puncak kebesaran Daulah tersebut .

7. Sulaiman bin Abdul Malik ( 96-99 H / 715-717 M )

Nama lengkapnya Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Ash , panggilanya Abu Ayub .
Lahir di Madinah pada tahun 54 H. Ia merupakan saudara dari Walid bin Abdul Malik , khalifah

21
sebelumnya . Dia diangkat sebagai Khalifah pada tahun 96 H pada usia 42 tahun . Menjelang saat
terakhir pemerintahannya , ia memanggil Gubernur wilayah Hijaz , yaitu Umar bin Abdul Aziz , yang
kemudian diangkat menjadi penasehatnya dengan memegang jabatan wazir besar . Ia menunjuk umar
bin Abdul Azis sebagai penerusnya . Dan menjadikan Yazid bin Abdul Malik sebagai Khalifah setelah
Umar bin Abdul Azis . Masa pemerin tahannya berlangsung selama 2 tahun , 8 bulan .

8. Umar bin Abdul - Aziz ( 99-101 H / 717-720 M )

Nama lengkapnya Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin Abul * Ash . Ia merupakan sepupuh
khalifah sebelumnya , Sulaeman bin Abdul Malik . Ia menjabat sebagai khalifah pada usia 37 tahun . Ia
terkenal adil dan sederhana . Ia ingin mengembalikan corak pemerintahan seperti pada zaman
khulafaur rasyidin . Pemerintahan Umar meninggalkan semua kemegahan dunia yang selalu ditunjuk
kan oleh orang Bani Umayyah .

Meskipun masa pemerintahannya sangat singkat , ia berhasil menjalin hubun gan baik dengan Syi'ah
. Ia juga memberi kebebasan kepada penganut agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinan
dan kepercayaannya . Kedudukan mawali ( orang Islam yang bukan dari Arab ) disejajarkan dengan
Muslim Arab . Pemerintahannya membuka suatu pertanda yang membahagiakan bagi rakyat .
Ketakwaan dan kesalehannya patut menjadi teladan . Ia selalu berusaha mening katkan kesejahteraan
rakyatnya . Ia meninggal pada tahun 720 M dalam usia 39 tahun , dimakamkan di Deir Simon .

9. Yazid bin Abdul - Malik ( 101-105 H / 720-724 M )

Nama lengkapnya Yazid bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul * Ash . Ia merupakan sepupu
Khalifah sebelumnya , Umar bin Abdul Azis . Ia men jabat Khalifah kesembilan Daulah Umayyah pada
usia 36 tahun . Khalifah yang sering dipanggil dengan sebutan Abu Khalid ini lahir pada 71 H. Ia
menjabat khalifah atas wasiat saudaranya , Sulaiman bin Abdul Malik . Ia dilantik pada bu lan Rajab
101 H.

Ia mewarisi Dinasti Bani Umayyah dalam keadaan aman dan tenteram . Pada masa awal
pemerintahannya , Yazid bertindak menuruti kebijakan khalifah Umar bin Abdul Azis sebelumnya .
Namun hal itu tidak berlangsung lama . Setelah itu terjadi perubahan . Karena banyak penasihat yang
tidak setuju dengan kebijakan positif yang diterapkan Umar bin Abdul Azis .

Sebelum Yazid meninggal , sempat terjadi konflik antara dirinya dan sauda ranya , Hisyam bin Abdul
Malik . Namun hubungan keduanya baik kembali setelah Hisyam lebih banyak mendampingi sang
khalifah hingga wafat . Ia meninggal du nia pada usia 40 tahun . Masa pemerintahannya hanya berkisar
4 tahun 1 bulan .

10. Hisyam bin Abdul Malik ( 105-125 H / 724-743 M )

Nama lengkapnya Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul * Ash . Ia merupakan
saudara kandung Khalifah sebelumnya , Yazid bin Abdul Ma lik . Ia menjabat sebagai Khalifah pada
usia yang ke 35 tahun . Ia terkenal nega rawan yang cakap dan ahli strategi militer . Pada masa
pemerintahannya mun cul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani
Umayyah . Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan mawali dan
merupakan ancaman yang sangat serius . Dalam perkem bangan selanjutnya , kekuatan baru ini
mampu menggulingkan Dinasti Umayyah dan menggantikannya dengan Dinasti baru , Bani Abbas .

Pemerintahan Hisyam yang lunak dan jujur menyumbangkan jasa yang ban yak untuk pemulihan
keamanan dan kemakmuran , tetapi semua kebajikannya tidak bisa membayar kesalahan - kesalahan

22
para pendahulunya , karena gerakan oposisi terlalu kuat , sehingga Khalifah tidak mampu
mematahkannya .

Meskipun demikian , pada masa pemerintahan Khalifah Hisyam kebudayaan dan kesusastraan Arab
serta lalu lintas dagang mengalami kemajuan . Dua tahun sesudah penaklukan pulau Sisily pada tahun
743 M , ia wafat dalam usia 55 tahun Masa pemerintahannya berlangsung selama 19 tahun , 9 bulan
. Sepeninggal Hisyam , khalifah - Khalifah yang tampil bukan hanya lemah tetapi juga bermoral buruk
. Hal ini makin mempercepat runtuhnya Daulah Bani Ummayyah .

11. Walid bin Yazid bin Abdul Malik ( 125-126 H / 743-744 M )

Nama lengkap Walid bin Yazid bin Abdul Malik . Ia adalah keponakan Khali fah Hisyam bin Abdul Malik
, Khalifah sebelumnya . Ia adalah anak dari Yazid bin Abdul Malik , Khalifah kesembilan dinasti Bani
Umayyah . Pada masa pemerin tahnya , Dinasti Umayyah mengalami kemunduran . Ia memiliki prilaku
buruk dan suka melanggar norma agama . Kalangan keluarga sendiri benci padanya . Dan ia mati
terbunuh .

Adapun kebijakan yang paling utama yang dilakukan oleh Walid bin Yazid ialah melipatkan jumlah
bantuan sosial bagi pemeliharaan orang - orang buta dan orang - orang lanjut usia yang tidak
mempunyai famili untuk merawatnya . Ia menetapkan anggaran khusus untuk pembiayaan tersebut
dan menyediakan per awat untuk masing - masing orang.

Masa pemerintahannya berlangsung selama 1 tahun , 2 bulan . Dia wafat dalam usia 40 tahun .

12. Yazid bin Walid bin Abdul Malik ( 126-127 H / 744 M )

Nama lengkap Yazid bin Walik bin Abdul Malik , sepupu dari Khalifah sebe lumnya , Walid bin Yazid
bin Abdul Malik . Ia adalah anak dari Walid bin Abdul Malik , Khalifah keenam dinasti Bani Umayyah .
Pemerintahan Yazid bin Walid tidak mendapat dukungan dari rakyat , karena kebijakannya suka
mengurangi ang garan belanja negara . Masa pemerintahannya tidak stabil dan banyak pemberon
takan . Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan . Dia wafat dalam usia 46 tahun .

13. Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik ( 127 H / 744 M )

Nama Lengkap Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik , saudara kandung Yazid bin Walid bin Abdul Malik,
Khalifah sebelumnya. Dia diangkat menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat di dalam
lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya . Kerana itu , keadaan negara semakin kacau dengan
munculnya bebera pa pemberontak . Ia menggerakkan pasukan besar berkekuatan 80.000 orang dari
Arnenia menuju Syiria . Ia dengan suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan Khalifah dan
mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad . Dia memerin tah selama 3 bulan dan wafat
pada tahun 132 H.

14. Marwan bin Muhammad ( 127-133 H / 744-750 M )

Nama lengkap Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam . Ia adalah cucu dari Khalifah keempat
bani Umayyah , Marwan bin Hakam dan keponakan Khalifah kelima , Abdul Malik bin Marwan . Beliau
seorang ahli negara yang bi jaksana dan seorang pahlawan . Beberapa pemberontak dapat ditumpas ,
tetapi dia tidak mampu mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah dengan pendukung yang kuat .

23
Marwan bin Muhammad melarikan diri ke Hurah , terus ke Damaskus . Namun Abdullah bin Ali yang
ditugaskan membunuh Marwan oleh Abbas As Syaffah selalu mengejarnya . akhirnya sampailah
Marwan di Mesir . Di Bushair , daerah al Fayyun Mesir , dia mati terbunuh oleh Shalih bin Ali , orang
yang menerima pe nyerahan tugas dari Abdullah . Marwan terbunuh pada tanggal 27 Dzulhijjah 132
H \ 5 Agustus 750 M. Dengan demikian berakhirlah dinasti Bani Umayyah , dan kekuasaan selanjutnya
dipegang oleh Bani Abbasiyah .

D. Faktor - Faktor Penyebab Kemunduran Dinasti Umayyah

Kebesaran yang dibangun oleh Daulah Bani Umayyah ternyata tidak dapat menahan kemunduran
dinasti yang berkuasa hampir satu abad ini , hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yang
kemudian mengantarkan pada titik kehan curan . Diantara fakto - faktor tersebut adalah :

1. Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara ( Irak ) yang disebut Mudariyah
dan suku Arab Selatan ( Suriah ) Himyariyah , pertentangan antara kedua kelompok tersebut
mencapai puncaknya pada masa Dinasti Umayyah karena para Khalifah cenderung berpihak pada
satu etnis kelompok .
2. Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non Arab . Mereka yang merupakan pendatang baru dari
kalangan bangsa - bangsa yang dikalahkan mendapat sebutan “ Mawali ” , suatu status yang
menggambarakan inferioritas di tengah - tengah keangkuhan orang - orang Arab yang mendapat
fasilitas dari penguasa Umayyah . Mereka bersama - sama orang Arab mengalami beratnya
peperangan dan bahkan di atas rata - rata orang Arab , tetapi harapan mereka untuk
mendapatkan tunjangan dan hak - hak bernegara tidak dikabulkan . Seperti tunjangan tahunan
yang diberikan kepada Mawali ini jumlahnya jauh lebih kecil dibanding tunjangan yang dibayarkan
kepada orang Arab .
3. Konfllik - konflik politik yang melatarbelakangi terbentuknya Daulah Umayyah . Kaum Syi'ah dan
Khawarij terus berkembang menjadi gerakan oposisi yang kuat dan sewaktu - waktu dapat
mengancam keutuhan kekuasaan Umayyah . Disamping menguatnya kaum Abbasiyah pada masa
akhir - akhir kekuasaan Bani Umayyah yang semula tidak berambisi untuk merebut kekuasaan ,
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 149 bahkan dapat menggeser kedudukan Bani
Umayyah dalam memimpin umat. bahkan dapat menggeser kedudukan Bani Umayyah dalam
memimpin umat .
4. Lemahnya pemerintahan Dinasti Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di
lingkungan istana sehingga anak - anak Khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan
tatkala mereka mewarisi kekuasaan . Di samping itu , para Ulama banyak yang kecewa karena
perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang .
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan
baru yang dipelopori oleh keturunan Abbas bin Abdul Muthalib . Gerakan ini mendapat dukungan
penuh dari Bani Hasyim dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan Bani
Umayyah .

B. PROFIL DAN KEPEMIMPINAN UMAR BIN ABDUL AZIZ

A. Profil Khalifah Umar bin Abdul Azis

Nama lengkapnya Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Al - Hakam bin Abu Al - Ash bin Umayyah bin
Abd Syams bin Manaf . Ayahnya adalah Abdul Aziz bin Marwan , salah seorang gubernur . Ia seorang

24
yang pemberani dan dermawan . Ia menikah dengan seorang wanita salehah dari kaum Quraisy
keturunan Umar bin Khattab , bernama Ummua Ashim binti Ashim bin Umar bin Khattab , Abdul Aziz
merupakan seorang ulama yang shaleh . Beliau adalah murid Abu Hurairah ra . Sahabat Nabi
Muhammad . Ibunya Ummu Ashim , Laila binti Ashim bin Umar bin Khattab . Bapaknya Laila
merupakan anak Umar bin Khattab , ia sering menyam paikan hadis Nabi dari Umar .

Umar bin Abdul Aziz lahir di tahun 61 H di Madinah Munawaroh , pada masa pemerintahan Yazid bin
Muawiyah , Khalifah kedua Dinasti Bani Umayyah . Ia me miliki empat saudara kandung yaitu Umar ,
Abu Bakar , Muhammad , dan Ashim . Ibu mereka adalah Laila binti Ashim bin Umar bin Khattab dan
enam saudara lain ibu yaitu Al - Ashbagh , Sahal , Suhail , Ummu Hakam , Zabban dan Ummul Banin .

Istrinya adalah wanita yang salehah dari kalangan kerajaan Bani Umayyah , ia merupakan putri dari
Khalifah Abdul Malik bin Marwan ( Khalifah kelima Dinasti Bani Umayyah ) yaitu Fatimah binti Abdul
Malik . Fatimah binti Abdul Malik me miliki nasab yang baik ; putri Khalifah , kakeknya juga Khalifah ,
saudara perempuan dari para Khalifah , dan istri dari Khalifah yang mulia Umar bin Abdul Aziz , namun
hidupnya sederhana .

Umar bin Abdul Aziz mempunyai empat belas anak laki - laki , di antara mereka adalah Abdul Malik ,
Abdul Aziz , Abdullah , Ibrahim , Ishaq , Ya'qub , Bakar , Al Walid , Musa , Ashim , Yazid , Zaban , Abdullah
, serta tiga anak perempuan , Ami nah , Ummu Ammar dan Ummu Abdillah .

Umar bin Abdul Aziz tidak memiliki usia yang panjang , ia wafat hari jum'at di sepuluh hari terakhir
bulan Rajab tahun 101 H pada usia 40 tahun , usia yang masih relatif muda dan masih dikategorikan
usia produktif . Namun , di balik usia yang singkat tersebut , ia telah berbuat banyak untuk peradaban
manusia dan Is lam secara khusus .

Ia meninggalkan harta warisan yang sedikit buat anak - anaknya . Setiap anak laki - laki hanya
mendapatkan jatah 19 dirham saja , sementara satu anak dari Hisy am bin Abdul Malik ( Khalifah
kesepuluh Bani Umayyah ) mendapatkan warisan dari bapaknya sebesar satu juta dirham . Namun
beberapa tahun setelah itu salah seorang anak Umar bin Abdul Aziz mampu menyiapkan seratus ekor
kuda leng kap dengan perlengkapannya dalam rangka jihad di jalan Allah , pada saat yang sama salah
seorang anak Hisyam menerima sedekah dari masyarakat .

Beliau memerintah hanya selama 2 tahun 5 bulan 4 hari . Setelah beliau wafat , kekhalifahan
digantikan oleh iparnya , Yazid bin Abdul Malik .

B. Pola Kepemimpinan Umar bin Abdul Azis

Pengangkatan Umar bin Abdul Aziz sebagai Khalifah berdasarkan wasiatKhalifah Sulaiman bin Abdul
Malik ( Khalifah ketujuh dinasti Bani Umayyah ) . Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi Khalifah pada
usianya 37 tahun setelah wafat Sulaiman bin Abdul Malik . Beliau tidak suka dilantik sebagai Khalifah
dengan sistem turun temurun . Kemudian beliau memerintahkan agar orang - orang berkumpul untuk
mendirikan shalat . Selepas shalat , beliau berdiri menyampai kan pidatonya . Di awal pidato , beliau
mengucapkan puji - pujian kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi Shalallahu alayhi wasallam .
kemudian berkata : " Wahai sekalian umat manusia ! Aku telah diuji untuk memegang tugas ini tanpa
meminta pandangan dariku terlebih dahulu dan bukan juga permintaan aku serta tidak dibicarakan
dengan umat Islam . Sekarang aku membatalkan baiah yang kalian berikan kepada aku dan pilihlah
seorang Khalifah yang kamu ridhoi " . Tiba - tiba orang ramai serentak berkata : “ Kami telah memilih
kamu waha Amirul Mukminin dan kami juga ridho . Oleh karena itu , perintahlah kami den gan
kebaikan dan keberkahan " .

25
Umar bin Abdul Azis berpesan kepada orang - orang supaya bertakwa , zuhud kepada kekayaan dunia
dan mendorong mereka supaya mencintai akhirat . Kemu dian beliau berkata : “ Wahai umat manusia
! Siapapun yang taat kepada Allah , die wajib ditaati dan siapapnu yang tidak taat kepada Allah , dia
tidak wajib ditaat oleh siapapun . Wahai umat manusia ! Taatlah kamu kepada aku selagi aku taa
kepada Allah di dalam memimpin kamu dan jika aku tidak taat kepada Allah , jan ganlah siapapun
mentaati aku " . Setelah itu beliau turun dari mimbar .

Umar bin Abdul Azis mengumpulkan para ulama kemudian beliau berkata kepada mereka : " Aku
mengumpulkan kalian semua untuk bertanya pendapa tentang perkara yang berkaitan dengan harta
yang diambil secara dholim yang masih berada bersama - sama dengan keluarga aku ? " Lalu mereka
menjawab " Wahai Amirul Mukminin ! perkara tersebut berlaku bukan pada masa pemerin tahan
kamu dan dosa kedholiman tersebut ditanggung oleh orang yang mencerobohinya . "

Umar merasa tidak puas jawaban tersebut , sebaliknya beliau menerima pendapat dari kelompok yang
lain termasuk anak beliau sendiri Abdul Malik yang berkata kepada beliau : “ Aku berpendapat bahwa
harta itu hendaklah dikem balikan kepada pemilik asalnya selama kamu mengetahuinya . Jika kamu
tidak mengembalikannya , kamu akan menanggung dosa bersama - sama dengan orang yang
mengambilnya secara dhalim . " Umar berpuas hati mendengar pendapat tersebut lalu beliau
mengembalikan semula barangan yang diambil secara dhalim kepada pemilik asalnya .

Selama menjadi Khalifah , Umar bin Abdul Azis melakukan beberapa kebijakan antara lain:

1. Bidang Agama

Dalam bidang Agama , Khalifah Umar bin Abdul Azis menerapkan beberapa kebijakan , antara lain :

1. Menghidupkan kembali ajaran al - Qur'an dan sunah Nabi . Khalifah menitikberatkan penghayatan
agama di kalangan rakyatnya yang telah lalai dengan kemewahan dunia . Khalifah umar telah
memerintahkan umatnya mendirikan shalat secara berjama'ah dan menjadikan masjid - masjid
sebagai tempat untuk mempelajari hukum Allah sebagaimana yang berlaku di zaman Rasulullah
Saw dan para Khulafaurrasyidin .
2. Mengadakan kerja sama dengan ulama - ulama besar . Khalifah sering mengumpulkan para Ulama
untuk membicarakan masalah masalah agama . Khalifah Umar Abdul Aziz mengumpulkan para
ahli Fiqih setiap malam . Mereka saling ingat memperingati di antara satu sama lain tentang mati
dan hari kiamat , kemudian mereka sama - sama menangis kerana takut kepada azab Allah seolah
- olah ada jenazah di antara mereka . "
3. Menerapkan hukum syariah Islam secara serius ; Khalifah menerapkan hukum Islam terhadap
penduduk Himsh yang meminta keadilan terhadap tanah yang telah dirampas oleh Abbas bin
Walid bin Abdul Malik . Umar bin Khalifah meminta penjelasan dulu dari Abbas bin Walid bin
Malik . Kemudian dia memutuskan untuk mengembalikan tanah yang dirampas ke Penduduk
Himsh .
4. Pembukuan Hadis Memerintahkan Imam Muhammad bin Muslim bin Syihab az - Zuhri
mengumpulkan hadis - hadis untuk diseleksi apakah palsu atau tidak . Memerintahkan
Muhammad bin Abu Bakar Al - Hazni di Mekkah untuk mengumpul dan menyusun hadis - hadis
Rasulullah Saw . Beliau juga meriwayatkan hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama
hadis yang meriwayatkan hadis daripada beliau .

26
2. Bidang Pengetahuan

Dalam bidang Pengetahuan , Khalifah Umar bin Abdul Azis menerapkan ke bijakan antara lain :

A. Gerakan Tarjamah Khalifah mengarahkan cendikawan Islam supaya menerjemahkan buku -


buku kedokteran dan berbagai bidang ilmu dari bahasa Yunani , Latin dan Siryani ke dalam
bahasa Arab supaya mudah dipelajari oleh umat Islam
B. Pemindahan Sekolah Kedokteran .
Khalifah memindahkan sekolah kedokteran yang ada di Iskandariah ( Mesir ) ke Antiokia dan
Harran ( Turki ) . Program tersebut didukung dengan gerakan terjemah buku - buku
kedokteran dari bahasa - bahasa asing .

3. Bidang Sosial Politik

Dalam bidang sosial politik , Khalifah Umar bin Abdul Azis menerapkan ke bijakan antara lain :

1. Menerapkan politik yang adil


Khalifah menerapkan politik yang menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan di atas
segalanya . Beliau tidak membedakan antara muslim arab dan non Arab . Semua sama
derajatnya . Tidak membedakan hak dan kewajiban antara muslim Arab dan muslim Mawali .
2. Membentuk tim monitor
Khalifah membentuk tim monitor dan dikirim ke berbagai negeri untuk melihat langsung cara
kerja para gubernur dalam rangka menegakkan kebenaran dan keadilan ;
3. Memecat pejabat yang tidak kompeten
Khalifah memecat para pegawai yang tidak layak dan tidak kompeten . Juga memecat para
pejabat yang menyelewengkan kekuasaannya . Serta memecat gubernur yang tidak taat
menjalankan agama dan bertindak zalim terhadap rakyat
4. Meniadakan pengawal pribadi Khalifah menghapuskan pengawal pribadi Khalifah dan Beliau
bebas bergaul dengan rakyat tanpa pembatas .
tidak seperti Khalifah dahulu yang mempunyai pengawal peribadi dan askar - askar yang
mengawal istana yang menyebabkan rakyat sukar berjumpa .
5. Menghapus kelas - kelas sosial antara muslim arab dan Muslim non Arab .
Pada zaman Khalifah sebelumnya , terjadi perbedaan kelas antara muslim Arab dan non Arab
. Penghargaan dan pemberian jabatan lebih diutamakan kepada muslim Arab daripada muslim
non Arab . Hal ini menimbulkan konflik sosial dan politik dikalangan umat Islam .
6. Menghidupkan kerukunan dan toleransi beragama .
Pada masa khlaifah sebelumnya , kerukunan dan toleransi berjalan dengan baik , tapi masih
sedikit kebijakan yang berpihak kepada non muslim . Khalifah Umar bin Abdul Azis
mengembalikan gereja yang telah diubah menjadi masjid di zaman Walid bin Abdul Malik dan
mengizinkan pembangunan gereja .

4. Bidang Ekonomi

Dalam bidang sosial politik , Khalifah Umar bin Abdul Azis menerapkan ke bijakan antara lain :

a . Mengurangi beban pajak

b . Membuat aturan mengenai timbangan dan takaran

c . Menghapus sistem kerja paksa ;

d. Memperbaiki tanah pertanian , irigasi , pengairan sumur - sumur , dan membangunan jalan raya

27
e . Menyantuni fakir miskin dan anak yatim .

f.Mengambil kembali harta - harta yang disalahgunakan oleh keluarga Khalifah dan
mengembalikannya ke Baitulmal

g . Menitikberatkan pada pelayanan terhadap rakyat miskin dan

h . Menaikan gaji buruh sehingga ada yang setara dengan gaji pegawai kerajaan

5. Bidang Militer

Dalam bidang milter , Khalifah Umar bin Abdul Aziz kurang menaruh perha tian untuk membangun
angkatan perang yang tangguh . la lebih mengutamakan urusan dalam negeri , yaitu meningkatkan
taraf hidup rakyat .

6. Bidang Dakwah dan Perluasan Wilayah

Menurut Khalifah Umar bin Abdul Aziz , perluasan wilayah tidak harus di lakukan dengan kekuatan
militer , tetapi dapat dilakukan dengan cara berdakwah amar makruf nahi mungkar . Maka Khalifah
Umar bin Abdul Azis menerapkan kebijakan antara lain :

a . Menghapus kebiasaan mencela Ali bin Abi Talib dan keluarganya dalam khotbah setiap salat Jum'at
. Kebiasaan yang tidak baik itu ia ganti dengan pembacaan firman Allah Swt . dalam Surah an - Nahl
Ayat 90 yang artinya sebagai berikut . " Sesungguhnya Allah menyuruh ( kamu ) berlaku adil dan
berbuat kebajikan , memberi bantuan kepada kerabat , dan Dia melarang ( melakukan ) perbuatan
keji, kemungkaran , dan permusuhan . Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran . "

b . Ia mengirim 10 orang pakar hukum Islam ke Afrika Utara serta mengirim para pendakwah kepada
raja - raja India , Turki dan Barbar di Afrika Utara untuk mengajak mereka kepada Islam

c . Menghapuskan bayaran Jizyah yang dikenakan ke atas orang yang bukan Islam dengan harapan
ramai yang akan memeluk Islam.

Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Azis , Dinasti Bani Umayyah semakin kuat,
tidak ada pemberontakan , berkurang tindakan peny elewengan , rakyat hidup sejahtera sehingga
Baitul maal penuh dengan harta zakat karena tidak ada yang mau menerima zakat . Pada zaman
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz ra , pasukan kaum muslimin sudah mencapai pintu kota Paris di
sebe lah barat dan negeri Cina di sebelah timur . Pada waktu itu , Portugal dan Spanyol berada di
bawah kekuasaannya.

C. Kepribadian Umar bin Abdul Azis .

Umar bin Abdul Azis merupakan sosok pribadi yang baik . Dia memiliki kara kter yang hampir sama
dengan karakter yang dimiliki para Khulafaurrasyidin . Sehingga ada para ulama memasukan beliau
sebagai Khulafaurrasyidin yang ke lima . Adapu karakter yang dimilikinyanya adalah :

1. Rasa takut kepada Allah

28
Umar bin Abdul Aziz sangat dikagumi bukan karena banyak shalat dan puasa , tetapi karena rasa takut
kepada Allah dan kerinduan akan surga - Nya . Itulah yang mendorong beliau menjadi pribadi yang
berprestasi dalam segala aspek ; ilmu dan amal .

Pernah seorang laki - laki mengunjungi Umar bin Abdul Aziz yang sedang me megang lentera . “ Berilah
aku petuah ! " , Umar membuka perbincangan . Laki - laki itu pun berujar : " Wahai Amirul Mukminin
!! Jika engkau masuk neraka , orang yang masuk surga tidaklah mungkin bisa memberimu manfaat .
Sebaliknya jika engkau masuk surga , orang yang masuk neraka juga tidaklah mungkin bisa mem
bahayakanmu ” . Serta merta Umar bin Abdul Aziz pun menangis tersedu sehingga lentera yang ada
di genggamannya padam karena derasnya air mata yang mem basahi .

2. Wara

Sikap Wara ' Umar bin Abdul Aziz adalah keengganan beliau menggunakan fasilitas negara untuk
keperluan pribadi , meskipun hanya sekedar mencium bau aroma minyak wangi . Hal itu pernah
ditanyakan oleh pembantunya , " Wahai Khal ifah ! Bukankah itu hanya sekedar bau aroma saja , tidak
lebih ? ” . Beliau pun men jawab : " Bukankah minyak wangi itu diambil manfaatnya karena bau
aromanya " .

Kisah yang lain , pada suatu hari Umar bin Abdul Aziz pernah mengidam idamkan buah apel . Tiba -
tiba salah seorang kerabatnya datang berkunjung seraya menghadiahi sekantong buah apel kepada
beliau . Lalu ada seseorang yang beru jar : " Wahai Amirul Mukminin Bukankah Nabi Saw dulu pernah
menerima hadiah dan tidak menerima sedekah ? " . Serta merta beliau pun menimpali , “ Hadiah di za
man Nabi Saw benar - benar murni hadiah , tapi di zaman kita sekarang ini hadiah berarti suap " .

3. Zuhud .

Umar bin Abdul Aziz adalah orang yang sangat zuhud . Kezuhudan tertinggi ketika ' puncak dunia '
berada di genggamannya .

Sesungguhnya akherat adalah negeri yang kekal dan abadi , oleh karena itu Umar bin Abdul Aziz
mencapai derajat zuhud yang paling tinggi yaitu zuhud dalam kelebihan rizki karena setiap raja
memiliki kekayaan yang berlimpah .

Imam Malik bin Dinar Rohimahulloh berkata : " Orang - orang berkomentar mengenaiku , " Malik bin
Dinar adalah orang zuhud . ” Padahal yang pantas di katakan orang zuhud hanyalah Umar bin Abdul
Aziz , dunia mendatanginya na mun ditinggalkannya " .

4. Tawadhu '

Berkata Imam az - Zuhaili : " Sifat tawadhu ' adalah sifat terpuji salah satu dari sifat politiknya yang
membedakan beliau dengan Khalifah lainnya , dan telah mencapai zuhudnya Umar bin Abdul Aziz pada
sifat tawadhu'nya , karena syarat zuhud yang benar adalah tawadhu ' kepada Allah Swt . "

kisah yang mencerminkan sikap Tawadhu ' yang dimilikinya ; Kisah Umar bin Abdul Aziz dengan
seorang pembantunya .

Pernah suatu saat Umar bin Abdul Aziz meminta seorang pembantunya untuk mengipasinya . Maka
dengan penuh cekatan sang pembantu segera mengambil kipas , lalu menggerak - gerakkannya .
Semenit , dua menit waktu berlalu , hingga akhirnya Umar bin Abdul Aziz pun tertidur . Namun , tanpa
disadari ternyata si pembantu juga ikut ketiduran . Waktu terus berlalu , tiba - tiba Umar bin Abdul
Aziz terbangun . Ia mendapati pembantunya tengah tertidur pulas dengan wajah memerah dan peluh
keringat membasahi badan disebabkan panasnya cuaca . Serta merta Umar bin Abdul Aziz pun

29
mengambil kipas , lalu membolak - balikkannya mengipasi si pembantu . Dan sang pembantu itu pun
akhirnya terbangun juga , be gitu membuka mata ia mendapati sang majikan tengah mengipasinya
tanpa rasa sungkan dan canggung . Maka dengan gerak reflek yang dimilikinya ia menaruh tangan di
kepala seraya berseru karena malu . Lalu Umar bin Abdul Aziz pun ber kata menenangkannya : "
Engkau ini manusia sepertiku ! Engkau merasakan panas sebagaimana aku juga merasakannya . Aku
hanya ingin membuatmu nyaman den gan kipas ini- sebagaimana engkau membuatku nyaman .

5. Adil .

Sikap yang paling menonjol di diri Umar bin Abdul Aziz adalah sikap adil . Sikap itulah yang menjadikan
sosok beliau begitu dikagumi . Nama besarnya telah mendapat tempat di generasi selanjutnya .
Namanya disamakan dengan Khula faurrasyidin .

Penduduk Himsh pernah mendatangi Umar bin Abdul Aziz seraya mengadu : " Hai Amirul Mukminin !
Aku ingin diberi keputusan dengan hukum Allah ” . “ Apa yang engkau maksud ? ” , tanya Umar bin
Abdul Aziz . “ Abbas bin Walid bin Ab dul Malik telah merampas tanahku ” , lanjutnya . Saat itu Abbas
sedang duduk di samping Umar bin Abdul Aziz . Maka Umar bin Abdul Aziz pun menanyakan hal itu
kepada Abbas , " Apa komentarmu ? " . " Aku terpaksa melakukan itu karena mendapat perintah
langsung dari ayahku ; Walid bin Abdul Malik ” , sahut Abbas membela diri . Lalu Umar pun balik
bertanya kepada si Dzimmi , “ Apa komentarmu? Wahai Amirul Mukminin ! Aku ingin diberi keputusan
dengan hukum Allah ” , ulang si Dzimmi . Serta merta Umar bin Abdul Aziz pun berkata : " Hukum Allah
lebih berhak untuk ditegakkan dari pada hukum Walid bin Abdul Malik ” , seraya memerintahkan
Abbas untuk mengembalikan tanah yang telah dirampas nya .

6. Sabar

Beliau berkhutbah : " Tidaklah seseorang yang ditimpah suatu musibah kemu dian dia berkata : " Inna
lillahi Wainna ilaihi Roji'un " kecuali dia akan diberi kan pahala yang lebih baik oleh Alloh dari pada
yang telah diambil - Nya , beliau berkata : " Orang yang ridho itu sedikit dan sabar itu pijakan orang
yang beri man " beliau berkata : " Barangsiapa yang beramal tanpa ilmu kerusakan yang ditimbulkan
lebih besar daripada kebaikanya . Barangsiap yang tidak memperhi tungkan ucapan dan amal
perbuatannya maka akan banyak kesalahannya , orang ridho itu sedikit , pertempuran orang mu'min
adalah sabar .

Kesabaran yang paling besar yang diujikan pada Umar bin abdil Aziz pada masa hidupnya adalah
kesabaran yang terjadi dalam urusan pemerintahan , be liau berkata : " Demi Allah , tidaklah aku duduk
di tempatku ini kecuali aku ta kut bahwa kedudukanku bukan pada tempatnya , walaupun aku ta'at
pada semua yang aku kerjakan untuk menyelamatkannya dan memberikan pada haknya yaitu Khalifah
. Akan tetapi aku bersabar sampai Alloh memutuskan perkaranya pada Khalifah , atau mendatangkan
kemenangannya padanya .

30
Perkembangan kebudayaan islam dinasti bani umayyah

BAB 5

Pada masa Dinasti Bani Umayyah , banyak perkembangan dan kemajuan yang terjadi
di semua bidang kehidupan . Perkembangan tersebut mempengaruhi terha dap
perkembangan peradaban dan kebudayaan Islam . Peranan para Khalifah me miliki kontribusi
besar dalam kemajuan Islam . Beberapa langkah pengembangan Kebudayaan yang dilakukan
oleh Para Khalifah Bani Umayyah antara lain :
1. Administrasi Pemerintahan
Dalam bidang Administrasi pemerintahan . Bani Umayyah menerapkan be berapa kebijakan ,
antara lain : a . Perubahan Sistem Pemerintahan Bentuk pemerintahan Muawiyah berubah
dari Demokrasi menjadi monarchi ( kerajaan dinasti ) sejak ia mengangkat anaknya Yazid
sebagai Putera Mahkota . Kebijakan ini dipengaruhi oleh tradisi yang terdapat di bekas
wilayah kerajaan Byzantium . Selain itu , terjadi dikotomi antara kekuasaan agama dan
kekuasaan politik
b . Sentralistik Daulah Bani Umayyah menerapkan konfederasi provinsi . Dalam menangani
propinsi yang ada . Muawiyah menggabung beberapa wilayah menjadi satu propinsi . Setiap
gubernur memilih Amir . Amir bertanggung jawab lansung kepada Khalifah Wilayah
kekuasaan terbagi menjadi beberapa provinsi , yaitu Syiria dan Palestina , Kuffah dan Irak ,
Basrah dan Persia , Sijistan , Khurasan , Bahrain , Oman , Najd dan Yamamah , Arenia , Hijaz ,

31
Karman dan India , Egypt ( Mesir ) , Ifriqiyah ( Afrika Utara ) , Yaman dan Arab Selatan , serta
Andalusia .
c . Administrasi pemerintahan
Setidaknya ada empat diwan ( departemen ) yang berdiri pada Daulah Bani Umayyah , yaitu:
1. Diwan Rasail
Departemen ini mengurus surat - surat negara kepada gubernur dan pegawai di
berbagai wilayah.
2. Diwan Kharraj
Departemen ini mengurus tentang perpajakan . Dikepalai oleh Shahibul Kharraj yang
bertanggung jawab langsung kepada Khalifah.
3. Diwan Jund
Departemen ini mengurus tentang ketentaraan negara . Ada juga yang menyebut
dengan Departemen perperangan .
4. Diwan Khatam
Departemen ini disebut juga departemen pencatat . Setiap peraturan yang
dikeluarkan disalin pada sebuah register kemudian disegel dan dikirim ke berbagai
wilayah
5. Lambang Negara
Muawiyah menetapkan bendera merah sebagai lambang negara di mana
sebelumnya pada masa Khulafaurrasyidin belum ada . Bendera merah ini menjadi ciri
khas Daulah Bani Umayyah .
6. Bahasa Resmi
Administrasi Pemerintahan Pada pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan ,
bahasa Arab dijadikan bahasa resmi administrasi pemerintahan .

2. Bidang Sosial Kemasyarakatan


Dinasti Bani Umayyah mengembangkan bidang sosial kemasyarakatan dengan
berbagai kebijakan , antara lain :
A. Panti Sosial Penyandang Cacat
Ketika Walid bin Abdul Malik menjadi Khalifah , ia menyediakan pelayanan khusus .
Orang cacat diberi gaji . Orang buta diberikan penuntun Orang lumpuh disediakan
perawat . Ia juga mendirikan bangunan khusus untuk pengidap penyakit kusta agar
mereka dirawat sesuai dengan persyaratan standar kesehatan.
B. Arab dan Mawali
Masyarakat dunia Islam begitu luas sedangkan orang - orang Arab merupakan unsur
minoritas . Meskipun demikian , mereka memegang peranan penting secara sosial .
Muslim Arab menganggap bahwa mereka lebih baik dan lebih pantas memegang
kekuasaan dari muslim non - Arab . Muslim non - Arab kala itu disebut Mawali .
Mulanya mawali adalah budak tawanan perang yang dimerdekakan Belakangan
istilah mawali diperuntukan bagi semua muslim non Arab

32
C. Perundang – undangan
Khalifah mengeluarkan perundang - undnagan yang mengatur kehidupan
masyarakat . Juga mendirikan lembaga penegak hukum sehingga hak - hak
masyarakat dilindungi hukum .

D. Pembangunan Infrastruktur
Dibangunnya rumah sakit , jalan raya , sarana dan olahraga ( seperti gelanggang
pacuan kuda ) , tempat - tempat minum ditempat yang strategis , kantor pos , pasar /
pertahanan sebagai sarana prasarana umat .

3. Bidang Seni Budaya Pada bidang budaya


Dinasti Bani Umayyah memberikan kontribusi berupa :
A. Bahasa Arab
Bahasa arab berkembang luas keberbagai penjuru dunia dan menjadi salah satu
bahasa resmi Internasional di samping bahasa Inggris .
B. Mata Uang
Mencetak mata uang dengan menggunakan bahasa arab yang bertuliskan " la ilaha
illallah " dan di sebelasnya ditulis kalimat Abdul Malik " .
C. Gedung dan pabrik
Industri Mendirikan pabrik kain sutera , Industri kapal dan senjata , gedung - gedung
pemerintahan
D. Irigasi Pertanian
Membangun irigasi - irigasi sebagai sarana pertanian
E. Pusat Ilmu dan Adab
Membangun kata Basrah dan Kuffah sebagai pusat perkembangan ilmu dan adab
F. Pembukuan Negara
Membuat administrasi pemerintahan dan pembukuan keuangan Negara pada bidang
Kesenian , Bani Umayyah memberikan kontribusi , antara lain :
a . Majelis Sastra
Majelis sastra adalah tempat atau balai pertemuan untuk membahas kesusasteraan
dan juga tempat berdiskusi mengenai urusan politik yang disiapkan dan dihiasi
dengan hiasan yang indah . Majelis ini hanya diperuntukkan bagi sastrawan dan
ulama terkemuka .
b . Arsitektur
Dalam bidang seni arsitektur , para Khalifah mendukung perkembangannya , seperti
pembuatan menara pada periode Muawiyah , kubah ash - Shakhra pada periode
Abdul Malik bin Marwan . Kubah ini tercatat sebagai contoh hasil karya arsitektur
muslim yang termegah kala itu . Bangunan tersebut merupakan masjid yang pertama
sekali ditutup dengan kubah . Merenovasi Masjid 174 Buku Siswa Kelas VII MTs
Nabawi . Membangun Istana Qusyr Amrah dan Istana al Musatta yang digunakan
sebagai tempat peristirahatan di padang pasir.

33
4. Bidang Ekonomi
Di Bidang Ekonomi dan Perdagangan , Dinasti Bani Umayyah menerapkan kebijakan -
kebijakan antara lain :
A. Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah
Sumber uang masuk pada zaman Daulah Bani Umayyah sebagiannya diambil dari
Dharaib yaitu kewajiban yang harus dibayar oleh warga negara . Di samping itu , bagi
daerah - daerah yang baru ditaklukkan , terutama yang belum masuk Islam ,
ditetapkan pajak istimewa .
Namun , pada masa Umar bin Abdul Aziz , pajak untuk non muslim dikurangi ,
sedangkan Jizyah bagi Muslim dihentikan . Kebijakan ini mendorong non muslim
memeluk agama Islam . Adapun pengeluaran pemerintah dari uang masuk tersebut
adalah sebagai berikut :
1 ) Gaji pegawai , tentara dan biaya tata usaha negara
2 ) Pembangunan pertanian termasuk irigasi dan penggalian terusan
3 ) Ongkos bagi terpidana dan tawanan perang
4 ) Perlengkapan perang
5 ) Hadiah bagi sastrawan dan ulama
B. Mata Uang
Pada masa Abdul Malik , mata uang kaum muslimin dicetak secara teratur
Pembayaran diatur dengan menggunakan mata uang ini . Meskipun pada Masa
Umar bin Khattab sudah ada mata uang , namun belum begitu teratur .
C. Organisasi keuangan .
Keuangan terpusat pada baitul maal yang asetnya diperoleh dari pajak tanah ,
perorangan bagi non muslim . Percetakan uang dilakukan pada Khalifah Abdul Malik
bin Marwan .

5. Pendidikan
Daulah Bani Umayyah tidak terlalu memperhatikan bidang pendidikan , karena
mereka fokus dalam bidang politik . Meskipun demikian . Daulah Bani Umayyah memberikan
andil bagi pengembangan ilmu - ilmu agama Islam , sastra dan filsa fal . Daulah menyediakan
tempat - tempat pendidikan antara lain :
A. Kuttab
Kuttab merupakan tempat anak - anak belajar menulis dan membaca , menghafal
Alquran serta belajar pokok - pokok ajaran Islam
B. .Masjid
Pendidikan di masjid merupakan lanjutan dari kuttab . Pendidikan di masjid terdiri dari
dua tingkat Pertama , tingkat menengah diajar oleh guru yang biasa saja . Kedua ,
tingkat tinggi yang diajar oleh ulama yang dalam ilmunya dan masyhur Kealimannya
C. Arabisasi Gerakan penerjemahan ke dalam bahasa Arab ( Arabisasi buku ) pada masa
Marwan gencar dilakukan . Ia erinta menerjemahkan buku buku yang berbahasa
Yunani , Syiria , Sansekerta dan bahasa lainnya ke dalam bahasa Arab

34
D. Baitul Hikmah
Baitul hikmah merupakan gedung pusat kajian dan perpustakaan . Perhatian serta
pelestarian berbagai sarana dan aktivitas di gedung ini terus menjadi perhatian
dalam perjalanan Daulah Bani Umayyah hingga masa Marwan .
6. Bidang Politik dan Militer
Kondisi perpolitikan pada masa awal Dinasti Bani Umayyah cenderung sta bil .
Muawiyah dengan kemampuan politiknya mampu meredam gejolak - gejolak yang terjadi .
Hingga ia mengangkat anaknya Yazid menjadi penggantinya , baru lah terjadi pergolakan
politik.
Di antara kebijakan politik yang terjadi pada masa Daulah Bani Umayyah adalah
terjadinya pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama ( spritual power ) dengan
kekuasaan politik . Amirul Mu'minin hanya bertugas sebagai Khalifah dalam bidang politik .
Sedangkan urusan agama diurus oleh para ulama .
Perkembangan / prestasi pada bidang politik militer yaitu dengan terbentuknya lima
lembaga pemerintahan , antara lain :
A. Lembaga Politik ( An - Nizam Ax Sivasy )
Dinasti Bani Umayyah menerapkan organisasi politik yang terdiri dari jabatan Khalifah
( kepala negara ) . wizarah ( kementerian ) , kitabah ( kesekretariatan ) . hijahah (
pengawal pribadi Khalifah ) .
B. Lembaga Keuangan ( An - Nizam Al - Maly )
Dinasti Bani Umayyah mempertahankan pengelolaan baitul maal baik pemasukan
maupun pengeluaran . Sumber pemasukan baital maal diperoleh dari hasil pajak
pengahasilan tanah pertanian disebut kharraj dan Pajak individu bagi masyarakat non
- Muslim disebut jisyah . Atau hasil pajak perdagangan imfor yang disebut usyur
C. Lembaga Tata Usaha ( An - Nisam Al - Idary )
Dinasti Bani Umayyah membagi wilayah kekuasaan antara pemerintah pusat dan
daerah , Pemerintah pusat dipimpin oleh Khalifah , sedangkan daerah dipimpin oleh
gubernur yang disebut wali . Untuk pelaksanaan tata negara yang teratur . Bani
Umayyah mendirikan beberapa departemen antara lain Diwan al Kharraj departemen
pajak ) , diwan al rasail ( departemen pos dan persuratan ) , diwan al musytaghillat (
departemen kepentingan umum ) , dan diwan al khatim ( departemen pengarsipan ) .
D. Lembaga Kehakiman ( An - Nizam Al - Qody )
Dinasti Bani Umayyah memisahkah kekuasaan eksekutif ( pemerintah ) dan Yudikatif
( pengadilan ) . Dimana pelaksanaan kekuasaan yudikatif terbagi menjadi 3. yaitu , al -
Qadha ( Hakim masalah negara ) , al - Hishah ( hakim perkara pidana ) , dan al - Nadhar
fil Madlalim ( mahkaman tinggi atau banding )
E. Lembaga Ketentaraan ( An - Nizam Al - Harby )
Lembaga ketontaraan sudah ada sejak Khilafuurrasyidin . Perbedaanya pada
rekrutmen personilnya . Dimana masa Khulafaurrasyidin , setiap orang boleh menjadi
tentara , sedangkan pada masa Dinasti Bani Umayyah hanya diberikan kepada orang -
orang Arab.

35
Pada formasi tentara , Dinasti Bani Umayyah mempergunakan istilah di kera jaan
Persia . Formasi itu terdiri dari Qolbul Jaisy ( pasukan inti ) yang berisi al Maimanah ( pasukan
sayap kanan ) , al - maisarah ( pasukan sayap kiri ) , al - Muqad dimah ( pasukan terdepan ) ,
dan saqah al - jaisyi ( posisi belakang ) .
Di samping itu juga di bentuk dewan sekretaris Negara ( diwanul kitabah ) yang
bertugas mengurusi berbagai macam urusan pemerintahan dewan ini terdiri dari lima orang
sekretaris , yaitu :
1. Sekretaris persuratan ( katib Ar - Rasail )
2. Sekretaris keuangan ( katib Al - Kharraj )
3. Sekretaris tentara ( katib Al - Jund )
4. Sekretaris kepolisian ( katib Al - Jund )
5. Sekretaris kehakiman ( katib Al - Qadi )
Langkah - Langkah politik militer bani Umayyah :
1. Memindahkan ibu kota pemerintahan Bani Umayyah dari Kuffah ke Damaskus .
2. Menumpas segala bentuk pemberontakan yang ada demi terciptanya stabilitas
keamanan dalam negerinya .
3. Menyusun organisasi pemerintahan agar roda pemerintahannya dapat berjalan lancar
.
4. Mengubah sistem pemerintahan demokrasi menjadi sistem monarki
5. Menetapkan bahasa arab sebagai bahasa nasional bani Umayyah yang dapat berfungsi
sebagai alat pemersatu bangsa .
6. Demi keselamatan Khalifah dibentuk Al - Hijabah ( ajudan ) dengan tujuan agar tidak
terjadi pembunuhan pada Khalifah.
Dalam kebijakan Militer , Dinasti Bani Umayyah menerapkan beberapa hal , yaitu:
1. Undang - undang Wajib Militer
Daulah Bani Umayyah memaksa orang untuk masuk tentara dengan membuat undang
- undang wajib militer ( Nizham Tajnid ljbary ) . Mayoritas adalah berasal dari orang
Arab
2. Futuhat / Ekspansi ( Perluasan Daerah )
perluasan ke Asia kecil dilakukan Muawiyah dengan ekspansi ke imperium Byzantium
dengan menaklukkan pulau Rhodes dan Kreta pada tahun 54 H. Setelah 7 tahun , Yazid
berhasil menaklukkan kota Konstantinopel .
Perluasan ke Asia Timur , Muawiyah menaklukkan daerah Khurasan - Oxus dan
Afganistan - Kabul pada tahun 674 M. Pada zaman Abd Malik , daerah Balkh , Bukhara ,
Khawarizan , Ferghana , Samarkand dan sebagian india ( Balukhistan , Sind , Punjab dan
Multan ) . Perluasan ke Afrika Utara , dikuasainya daerah Tripoli , Fazzan , Sudan , Mesir ( 670
M).
Perluasan ke barat pada zaman Walid mampu menaklukkan Jazair dan Maroko( 89
H).Tahun 92 H Thariq bin Ziyad sampai di Giblaltar ( Jabal Thariq ) . Tahun 95 H Spanyol
dikuasai. Cordova terpilih menjadi ibu kota propinsi wilayah Islam di Spanyol.

36
B. para tokoh dan perannya diddinasti umayyah
A. Bidang Ilmu Hadis
Pada masa Rasulullah Shalallahu alayhi wasallam , ada larangan menulis hadis selain
al - Qur'an Namun sebagian Sahabat ada yang menulisnya untuk keperluan sendiri , seperti
abdullah bin Abbas , Abu Hurairah , Ali bin Abi Thalib . Adapun jumlah hadis yang mereka tulis
adalah Abu Hurairah ( 5374 hadis ) , ' Aisyah ( 2210 hadis ) , Abdullah bin Umar ( +2210 hadis
), Abdullah bin Abbas ( + 1500 hadis ) , Jabir bin Abdul lah ( 41500 hadis ) . Anas bin Malik (
42210 hadis ) . Penulisan hadis dikembangkan oleh muridnya Abu Hurairah yaitu Basyir bin
Nahik dan Hammam bin Munabbib .
Pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan ( 65-86 ) , Para tabi'in mulai menulis hadis
dan berkembang dengan gerakah rihlah ilmiah , yaitu pengembara an ilmiah yang dilakukan
para muhaddisin dari kota ke kota untuk mendapatkan suatu hadis dari Sahabat yang masih
hidup dan tersebar di berbagai kota .
Dalam perkembangan selanjutnya , Khalifah Umar bin Abdul Azis meren cakan
pembukuan hadis . hal pokok alasan yang mendorong Umar bin Abdul Aziz untuk pembukuan
hadis , yaitu Pertama , Beliau khawatir hilangnya hadis - hadis dengan meningggalnya para
ulama di medan perang . Kedua , Beliau Khawatir akan tercampurnya antara hadis - hadis
yang sahih dengan hadis - hadis palsu . Ke tiga , dengan semakin meluasnya daerah kekusaan
Islam , sementara kemampuan thabi'in antara satu dengan yang lainnya tidak sama , sangat
memerlukan adanya usaha kodifikasi ini.
Beliau memerintahkan para gubernur dan para ulama untuk mengumpulkan hadis .
Salah satunya , Gubernur Madinah Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm ( wafat tahun
117 H ) . Dia diperintah oleh Khalifah untuk mengumpulkan hadis - hadis yang ada pada Amrah
binti Abdurrahman dan Qasim bin Muhammad bi Abu Abu Bakar . Amrah adalah anak angkat
Siti Aisyah dan orang yang terper caya untuk menerima Hadis dari Siti Aisyah .
Selain kepada Gubernur , Khalifah Umar bin Abdul Azis memerintahkan salah seorang ulama
besar di Hijaz dan Syiria , Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Syihab Az -
zuhri , dikenal dengan Ibnu Syihab al Zuhri . Ia bekerja sama dengan para perawi yang
dianggap ahli untuk dimintai informasi tentang hadis - hadis Nabi yang berceceran ditengah
masyarakat Islam untuk dikumpul kan , ditulis dan dibukukan . Usahanya cukup baik ,
walaupun Khalifah Umar bin Abdul Azis tidak melihat secara langsung karena lebih dulu
meninggal.
Az Zuhri dianggap pengumpul hadis yang pertama pada masa pemerintahan Umar bin
Abdul Aziz ini Setelah generasi az - Zuhri , pembukuan hadis dilanjutkan oleh Ibnu Juraij ( w .
150 H ), ar - Rabi ' bin Shabih ( w . 160 H ) . masih banyak lagi ulama lainnya , pembukuan
hadis dimulai sejak akhir masa pemerintahan Bani 184 Buku Siswa Kelas VII MTS Umayyah ,
tetapi belum begitu sempurna . Pembukuan Hadis mencapai sempurna pada Masa Dinasti
Bani Abbasiyah . Pada tahap selanjutnya , program pengumpu lan hadis mendapat sambutan
serius dari tokoh - tokoh Islam , seperti :
1. Imam Bukhari dengan kitab Shahih Bukhari

37
2. Imam Muslim , dengan kitab Shahih Muslim
3. Abu Daud dengan kitab Sunan Abu Daud
4. An - Nasa'i , dengan kitab Sunan An - Nasa'i
5. At - Tirmidzi dengan kitab Sunan Al - Tirmidzi
6. Thnu Majah dengan kitab Sunan Ibnu Majah
Kumpulan para ahli Hadis tersebut di atas , terkenal dengan nama Kutubus Shittah

B. Ilmu Tafsir
Untuk memahami al - Qur'an para Ahli telah melahirkan sebuah disiplin ilmu baru
yaitu ilmu Tafsir , ilmu ini dikhususkan untuk mengetahui kandungan ayat ayat Al - Qur'an .
Ketika Nabi masih hidup , penafsiran ayat - ayat tertentu telah di persiapkan maknanya oleh
Malaikat Jibril . Setelah Rasulullah wafat para sahabat Nabi seperti Ali bin Abu Thalib ,
Abdullah bin Abbas , Abdullah bin Mas'ud . Ubay bin Ka'ab mulai menafsirkan ayat - ayat al -
Qur'an bersandar dari Rasulullah lewat pendengaran mereka ketika Rasulullah masih hidup .
Mereka dianggap sebagai pendiri mazhab tafsir dalam Islam Dalam periode ini muncul
beberapa madrasah untuk kajian ilmu Tafsir diantaranya :
1. Madrasah Mekkah atau Madrasah Ibnu Abbas yang melahirkan mufassir terkenal
seperti Mujahid bin Jubair , Said bin Jubair , Ikrimah Maula ibnu Abbas , Towus Al -
Yamany dan Athol bin Abi Robah .
2. Madrasah Madinah atau Madrasah Ubay bin Ka'ab yang menghasilkan pakar tafsir
seperti Zaid bin Aslam , Abul ' Aliyah dan Muhammad bin Ka'ab Al Qurodli
3. Madrasah Iraq atau Madrasah Ibnu Mas'ud , di antara murid - muridnya yang terkenal
adalah al - Qomah bin Qois , Hasan al - Basry dan Qotadah bin Diamah As – Sadusy.
Sebagian Sahabat , seperti Umar bin Khattab , beliau tidak menafsirkan ayat ayat
mutasyabihat . Sikap seperti ini karena al - Qur'an dianggap sebagai kitab suci yang tidak boleh
ditafsirkan . Mereka berpendapat bahwa tafsir al - Qur'an meru pakan sesuatu yang diluar
perintah agama .
Masalah tafsir menimbulkan berbagai sikap yang berparcasi antara lain Syafiq bin
Slamah al Asadi apabila ditanya tentang suatu ayat , ia hanya menjawab " Al lah Maha Benar
dengan yang dimaksud " . Maksudnya adalah ia tidak berkeingi nan untuk membahas makna
yang ditanyakan.
Pada masa pemerintahan Dinasti Bani Umayyah terdapat seorang ahli Tafsir bernama
Sa'id bin Zubair ( w . 95 H ) . Ia diminta menafsirkan beberapa ayat al Quran , tapi dia
menolaknya . Bahkan ia lebih memilih kehilangan salah satu ang gota tubulinya daripada
harus menafsirkan ayat - ayat al - Qur'an yang diminti .
C. Ilmu Fikih
Al - Qur'an sebagai kitab suci yang sempurna , merupakan sumber utama bagi umat Islam ,
terkhusus dalam menentukan masalah - masalah hukum . Pada masa Khulafaurrasyidin ,
penetapan hukum disamping bersumber dari Rasulullah di Jakukan sebuah melode

38
penetapan hukum , yaītu ijtihad . lſtihad pada awalnya hanya pengertian yang sederhana ,
yaitu pertimbangan yang berdasarkan kebijak sanaan yang dilakukan dengan adil dalam
memutuskan sesuatu masalah.
Pada tahap perkembangan pemikiran Islam , lahir sebuah ilmu hukum yang disebut Fiqih ,
yang berarti pedoman hukum dalam memahami masalah berdasar kan suatu perintah untuk
melakukan suatu perbuatan , perintah tidak melakukan suatu perbuatan dan memilih antara
melakukan atau tidak melakukannya . Dasar dan pedoman pokok yang telah dibukukan
kemudian disebut Ushul Fiqih .
Tradisi ijtihad stidah berlangsung sejak Zaman Nabi Muhammad Saw . Pelak sanaan ijtihad
dinyatkan oleh Muaz bin Jabal ketika mendapat perintah berdak wah di Yaman . Ia akan
menggunakan nalurnya dalam memutuskan perkara jika tidak terdapat rujukan dalam Al -
Qur'an dan hadis . Setelah itu , bermunculan para ahli Fiqih ternama antara lain : Ibnu Mas'ud
, Zaid bin Tsabit , Ibnu Umar , dan ibnu Abbas.
Pada perkembangannya , perbedaan pendapat para Fiqih semakin tajam Ahli Fiqih Hijaz dan
ahli fiqih Irak berbeda pendapat dalam pengambilan Ra'yu sebagai argumen Ahli Fiqih Hijaz
berpegang pada Atsar ketetapan hukum yang pernah dilakukan para Sahabat ) sebagai
argumentasi hukum . Mereka tidak menekankan pada Rayu . Sedangkan ahli Fiqih Irak
cenderung kepada Rayu . Akhirnya Ahli fiqih Hijaz menganggap Ahli Fiqih Irak mengabaikan
sunah . Se baliknya Ahli fiqih Irak menganggap Ahli Fiqih Hijaz menganut pemikiran jumud
yaitu pemikiran kolot dan tradisional .
Ulama - ulama tabi'in Fiqih pada masa bani Umayyah diantaranya adalah , Sy uriah bin al -
Harits , al - Qamah bin Qais , Masuruq al - Ajda " , al - Aswad bin Yazid kemudian diikuti oleh
murid - murid mereka , yaitu : Ibrahim an - Nakh " ( w.95 H ) dun Amir bin Syurabbil as Sya'by
( w . 104 H ) . sesudah itu digantikan oleh Ham mad bin Abu Sulaiman ( w 120 H ) , guru dari
Abu Hanafiah.
Pada zaman dinasti Umayyah ini telah berhasil meletakkan dasar - dasar hu kum Islam
menurut pertimbangan kebijaksanaan dalam menetapkan keputusan yang berdasar al -
Qur'an dan pemahaman pala akal .
D. Ilmu Tasawuf
Tasawuf merupakan sebuah ilmu tentang cara mendekatkan diri kepada Alllah.
tujuannya agar hidup semakin mendapatkan makna yang mendalam , serta mendapatkan
ketentraman jiwa . Ilmu tasawuf berusaha agar hidup manusia memilki akhlak mulia ,
sempurna dan kamil . Munculnya tasawuf , karena setelah umit semakin jauh dari Nabi ,
terkadang hidupnya tak terkendali , utamanya dalam kecintaan terhadap materi
Tokoh sufi antara lain
1. Sa'id bin Musayyab
Sa'id bin Musayyab wafat tahun 91 H710 M adalah murid dan menantu Abu Hurairah
( seorang Ahli Suffah ) la mencontohkan hidup zuhud pada pengikutnya . Dalam satu

39
riwayat , in ditawari sejumlah 35.000 dirham uang perak oleh Khalifah Abdul Malik bin
Marwan , tetapi dia Tolak
2. Hasan Al – Basri
Hasan al - Basri lahir di Madinah tahun 21 H / 642 M dan meninggal di Basra pada
tahun 110 H729 M. Ibunya adalah seorang hamba sahaya Ummu Salamah , Istri
Rasulullah Saw . Hasan Basri berkembang di lingkungan yang saleh la banyak belajar
dai Ali bin Abi Thalib dan Huzaifah bin Yaman , dua Sahabat Nabi Muhammad Saw . Ia
mengenalkan kepada umat tentang pentingnya tasawuf , karena tasawuf dapat
melatih jiwa hati memiliki sifat zuhud ( hatinya tidak terpengaruh dengan harta benda
, walau lahiriyah kaya ) , sifat roja ' harta benda , anak - anak , jabatan tidak bisa
menolong hidupnya tanpa adanya harapan ridho dari Allah Swt ) dan sifat khaul ( sifat
takut kepa Allah Swt yang dalam dan melekat dalam jiwanya ) ,
3. Sufyan Ats Tsauri
Sufyan As Tuauri lahir di Kullah tahun 97-161 H 716-778 M. Ia mempunyai nama
lengkap : Abu Abdullah Sufyan bin Sa'id Ats - Tsauri . Ia menjalani kehidupan penuh
kesederhanaan , dan menganjurkan zuhud Pemikiran bidang taswul merangkum
sebagai berikut :
a . Manusia dapat memiliki sifat zuhud , bila saat ajalnya menghampirinya
b . Manusia dalam menjalani hidup di dunia harus bekerja keras agar hidupnya
tercukupi , dengan kerja manusia dapat terhindar dari kegelapan dan kehinaan .
E. Ilmu Bahasa dan Sastra
Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan , Bahasa Arab digunak an sebagai
bahasa administrasi negara . Penggunaan bahasa arab yang makin luas membutuhkan suatu
panduan kebahasaan yang dapat dipergunakan oleh semua golongan . Hal itu mendorong
lahirnya seorang ahli bahasa yang bernama Sibawaihi . Ia mengarang sebuah buku yang berisi
pokok - pokok kaidah bahasa Arab yang berjudul al - Kitab . Buku tersebut bahkan termashur
hingga saat ini .
Bidang kesasastraan juga mengalami kemajuan . Hal itu ditandai dengan mun culnya
sastrawan - sastrawan berikut ini :
1. Nu'man bin Basyir al Anshari ( w , 65 H680 M )
2. Qays bin Mulawwah , termasyhur dengan sebutan Laila Majnun ( w . 84 H 699 M )
3. Al - Akhthal ( w . 95/710 M )
4. Abul Aswad al - Duwali ( 69 H )
5. Al - Farazdaq ( w . 114 H / 732 M ) 6. Jarir ( w . 111 H / 792 M ) .
F. Ilmu Sejarah dan Geografi
Ilmu sejarah dan geografi , yaitu segala ilmu yang membahas tentang per jalanan
hidup , kisah , dan riwayat . Pada Masa Dinasti Bani Umayyah , Khalifah Muawiyah bin Abu
Sufyan memerintah Ubaid bin Syariyah Al Jurhumi untuk menulis buku sejarah masa lalu dan
masa bani Umayyah . Di antara karyanya adalah kitab al - Muluk wal Akhbar al - Madhi ( buku
catatan sejarah Raja - raja masa lalu ) . Sejarawan lainnya adalah Shuhara Abdi yang menulis
buku Kitabul Amsal .

40
G. Ilmu Kedokteran
Ilmu kedokteran belum berkembang dengan baik pada masa Dinasti Bani Umayyah .
Tetapi pada masa Khalifah Walid bin Abdul Malik telah terjadi perkem bangan cukup baik di
bidang kedokteran . Ia mendirikan sekolah tinggi kedok teran pada tahun 88 H / 706 M.
Khalifah Walid memerintahkan para dokter untuk melakukan riset dengan anggaran yang
cukup . Para dokter bertugas di lembaga tersebut dengan gaji negara.
Dalam rangka mengembangkan ilmu kedokteran , Khalifah meminta bantuan para
dokter dari Persia . Di lembaga inilah , Harits bin Kildah dan Nazhar meraih ilmu kedokteran .
Selain itu , gerakan terjemah buku - buku kedokteran mendukung perkembangan ilmu
kedokteran di masa Bani Umayyah . Khalid bin Zayid bin Mu'awiyah adalah orang pertama
yang menerjemahkan buku tentang astronomi , kedokteran dan kimia . Di samping itu , Khalid
bin Yazid merupakan seorang pe nyair dan orator yang terkenal .

41
42

Anda mungkin juga menyukai