Anda di halaman 1dari 1

SAAT JIWA GUNDAH GULANA

...sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju ...melangkah ke rumah Allah
dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan
perayaan. (Mazmur 42:5)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti gundah gulana adalah sangat sedih. Arti lainnya
dari gundah gulana adalah sedih dan lesu. Gundah gulana menggambarkan suasana hati yang sangat
sedih dalam diri seseorang. Gundah gulana dapat terjadi bila seseorang mengalami stress yang
berlebihan ataupun beban hidup yang terlalu berat. Bahkan dapat pula terjadi karena seseorang
kehilangan sesuatu yang berarti dan amat penting dalam kehidupannya.

Dalam ayat pokok kita hari ini, pemazmur dengan jujur di hadapan Tuhan mengakui bahwa jiwanya
sedang gundah gulana. Jiwa pemazmur menjadi gundah gulana diakibatkan oleh kesulitan yang
disebabkan oleh pihak luar (ayat 4) dan juga karena pergumulan yang berat digambarkan seperti
gelora dan gelombang yang melingkupinya. Namun dalam keadaan gundah gulana tersebut,
pemazmur tidak berdiam diri. Ada beberapa hal yang dilakukannya sehingga mendapatkan
ketenangan dan kemenangan bersama Tuhan yaitu: Pertama, bergerak maju. Walaupun suasana jiwa
sedang gundah gulana, pemazmur tetap melangkah maju bersama dengan Tuhan. Tidak berhenti dan
hanya meratapi persoalannya. Kedua, melangkah ke rumah Tuhan. Pemazmur meyakini bahwa saat
bersekutu dengan Tuhan di dalam rumah-Nya, ketenangan dan damai sejahtera akan dialaminya.
Ketiga, bersyukur. Bersyukur dilakukan dengan memuji Tuhan dan dengan penuh sorak sorai.
Pemazmur bersyukur karena percaya Tuhan menjami kemenangan atas persoalannya.

Demikian juga dengan kita saat ini, mungkin kita sedang dalam keadaan jiwa yang gundah gulana
karena masalah dalam kehidupan kita. Atau doa-doa yang belum dijawab Tuhan, sehingga jiwa ini
menjadi merana. Marilah kita belajar menjadi seperti pemazmur di atas, yaitu tetap berjalan maju,
bersekutu dengan Tuhan dan bersyukur kepada-Nya. Kita pasti akan mengalami kemenangan dan
sukacita yang digambarkan seperti berada dalam sebuah pesta perayaan. Tuhan Yesus selalu
menopang kita semuanya. (aa)

Doa: "Tuhan Yesus, ketika aku gundah gulana, aku mau tetap melangkah maju bersama Engkau,
senantiasa bersekutu dan bersyukur hingga kesedihanku Engkau angkat. Amin."

Anda mungkin juga menyukai