Abhidhammatthasa gaha
Abhidhammatthasaṅgaha disusun dalam bentuk syair yang
dibagi ke dalam 9 Bab.
Abhidhammatthasa gaha
Bab 5 (Vīthimuttapariccheda): 102 bait syair.
Syair 1: Ganthārambhakathā
(Pendahuluan)
1. Sammāsambuddhamatulaṃ,
sasaddhammagaṇuttamaṃ. Abhivādiya bhāsissaṃ,
abhidhammatthasaṅgahaṃ.
3.Model penjelasannya.
Alasan Ratanattayapaṇāma
Pencegahan terhadap kemunculan bahaya.
Ganthārambhakathā
(Pendahuluan)
Tentang sammāsambuddha (Yang Sepenuhnya
Tercerahkan) >> hlm. 37
De nisi Dhamma
Sehubungan dengan hal tersebut, dia memegang
seseorang dengan membuatnya tidak terjatuh di
empat apāya dan ke dalam penderitaan-penderitaan di
siklus kelahiran-dan-kematian; itulah mengapa dia
disebut sebagai Dhamma; ada sembilan jenis
Dhamma, yaitu empat magga, empat phala dan
Nibbāna, atau ada sepuluh jenis Dhamma, yaitu
sembilan di atas bersama dengan pariyatti.
fi
De nisi Saddhamma (Dhamma yang
luhur/sejati)
Dhamma-nya orang yang bijaksana, orang-orang yang berbudi,
individu-individu yang mulia.
Ganthārambhakathā
(Pendahuluan)
Tentang sammāsambuddha (Yang Sepenuhnya
Tercerahkan) >> hlm. 37
De nisi Paramattha
(realitas yang hakiki)
Tattha paramo uttamo aviparīto attho, paramassa vā ut
tamassa ñāṇassa attho gocaroti paramattho. (Di dalam
Abhidhamma tersebut, disebut sebagai realitas yang
hakiki karena realitas tersebut adalah realitas yang
terbaik, tertinggi dan memiliki makna yang tidak
terbalik, atau memiliki arti, yaitu merupakan domain
untuk pengetahuan yang terbaik dan tertinggi).
fi
Citta (kesadaran):
Cetasika (faktor-mental),
Nibbāna.
Lingkaran Cahaya.
Citta (Kesadaran)
Cintetīti cittaṃ, ārammaṇaṃ vijānātīti attho. (‘Dia’
menyadari; itulah mengapa ‘dia’ disebut sebagai
kesadaran, kesadaran menyadari sebuah objek;
demikian adalah artinya.)
Citta (Kesadaran)
Cintenti vā etena karaṇabhūtena sampayuttadhammāti
cittaṃ. (Atau dengan menggunakan ‘dia’ yang menjadi
sebab, dhamma-dhamma yang berasosiasi menyadari
[objek], itulah mengapa ‘dia’ disebut sebagai
kesadaran.) >> Kesadaran sebagai instrumen (karaṇa).
Cetasika (Faktor-mental)
Cetasi bhavaṃ tadāyattavuttitāyāti cetasikaṃ. (Faktor-mental
adalah dhamma yang eksis di dalam kesadaran dengan cara
kehadiran yang bergantung pada kesadaran tersebut.)
Rūpa (Materi)
Disebut sebagai materi karena mengalami kesakitan
atau transformasi/perubahan (ruppati) yang
disebabkan oleh keadaan-keadaan yang berlawanan
seperti panas, dingin dan lain-lain.
Nibbāna
Nibbāna adalah keadaan yang terbebas dari
penderitaan yang melekat di semua fenomena yang
terkondisi. Vibhāvinīṭīkā mende nisikan Nibbāna
sebagai keadaan pergi meninggalkan nafsu-keinginan
yang membelit, menjahit dan menenun siklus
kelahiran-dan-kematian.
fi