Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jalan Gajayana 50 Malang 65144, Telepon (0341) 552398 Faksimile 572398
Website : www.fitk.uin –malang.ac.id / Email: pai.uin.mlg@hotmail.com

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Muhammad Sholeh Afif


Nim : 210101110152
Kelas/Semester : PAI E/Sem 3
Mata kuliah : Sejarah Peradaban Islam
Dosen : Dr. H. M. Mujab, M.A

1. Ruang Lingkup dan Tujuan Pembelajaran SKI

• Ruang Lingkup SKI


a. Dakwah Nabi Muhammad SAW
Ruang lingkup tentang dakwah nabi Muhammad pada periode
Makkah dan Madinah ini di tandai dengan perjuangan Nabi Muhammad
sebelum masa kerasulan dan saat masa kerasulan dalam menyampaikan
dakwah islam secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan

b. Kepemimpinan umat Islam setelah Nabi wafat


Ditandai dengan pengangkatan empat sahabat Rasul yakni Abu
Bakar Ash-Shidiq, Umar ibnu Khattab, Utsman Ibnu Affan, dan Ali bin Abi
Thalib

c. Perkembangan Islam Periode Klasik atau Zaman Keemasa (Pada tahun 650-
1250 M)
Merupakan masa permulaan Islam yang ditandai dengan lahirnya dinasti
bani Ummayah di Damaskus, dinasti Bani abbasiyah di Bagdad, Dinasti
Bani Umayah II di Andalusia sampai hancurnya Bani Abbasiyah IV
d. Perkembangan Islam pada abad pertengahan atau zaman kemunduran (Pada
tahun 1250-1800 M)

e. Perkembangan Islam pada abad modern atau zaman kebangkitan (Pada


tahun 1800 M- Sekarang)
Ruang lingkup tentang perkembangan Islam Pada abad modern atau
zaman kebangkitan ditandai dengan lahirnya tokoh pembaharu Islam

f. Perkembangan Islam di Indonesia.


Ruang lingkup tentang perkembangan Islam di Indonesia ditandai
dengan proses masuknya Islam di Indonesia, pertumbuhan dan
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia

• Tujuan Pembelajaran SKI


a. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan
Islam, sejak zaman lahirnya Nabi Muhammad sampai sekarang ini
b. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), guna memecahkan problematika
Pendidikan masa kini.
c. Memiliki sikap yang positif terhadap perubahan-perubahan dan
pembaharuan-pembaharuan system pendidikan Islam
d. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan di dasarkan pendekatan Islam.
e. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah dari proses masa lampau,masa kini dan masa
depan. Juga sebagai pelajaran/petunjuk bagi para generasi penerus kelak
f. Sebagai teladan/contoh bagi kelangsungan pendidikan berikutnya, sebagai
peringatan untuk menyadarkan ummat penerus.

2. Objek Material dan Objek Formal SKI


• Obyek Material : Obyek material sejarah adalah pengetahuan atau informasi
faktual mengenai peristiwa dan kejadian penting dalam kurun waktu tertentu.
Subyek adalah manusia yang mengetahui dan mengalami suatu peristiwa,
obyek sejarah adalah peristiwa tersebut, hubungan antara pelaku dan peristiwa
juga menjadi materi dasar sejarah sebagai ilmu. Oleh karena sejarah
mempelajari pengalaman dan peristiwa nyata, maka disiplin ini tergolong ke
dalam ilmu empiris.

• Obyek Formal : Metode yang dipakai untuk menemukan, menggali, dan


menemukan data dengan teknik observasi, klasifikasi, dokumentasi sebelum
usaha interpretasi dan rekonstruksi masa lampau dilakukan. cara pendekatan
dan motede yang dipakai atas obyek material yang sedemikian khas, sehingga
mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan yang bersangkutan. Jika cara
pendekatan itu logis, konsisten dan efisien.

3. Bagaimana kondisi sosial, politik, dan ekonomi masyarakat Arab pra Islam
• Kondisi Sosial
Dalam bidang bahasa dan seni bahasa, orang- orang Arab pada masa pra Islam
sangat maju. Bahasa mereka sangat indah dan syair- syair mereka sangat banyak.
Moral bangsa Arab pada masa sebelum Islam sangat merosot, sehingga mencemarkan
kehidupan bangsa dan negara. Di antaranya, meminum arak bersama wanita dalam
pertemuan judi, perzinahan, mengubur anak perempuan hidup- hidup, laki- laki
memiliki kebiasaan mengawini dan menceraikan perempuan sesukanya, menjadikan
perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya sebagai barang warisan.

• Kondisi Politik
Kondisi politik bangsa Arab sebelum Islam yaitu seperti tuan dan budaknya.
para tuan berhak atas semua harta rampasan dan kekayaan dan budak diwajibkan
membayar denda dan pajak. Kekuasaan yang berlaku saat itu adalah sistem diktator.
Sementara kabilah- kabilah yang berdekatan dengan wilayah pemerintahan tidak
merasa tentram, karena mereka juga dimanfaatkan oleh pemimpin untuk memenuhi
kepentingannya.
Sedangkan kondisi bangsa Arab sebelum islam, hidup bersuku-suku kabilah-
kabilah dan berdirisendiri-sendiri. Satu sama lain kadang-kadang saling bermusuhan.
• Kondisi Ekonomi
Ekonomi sebelum Islam dipenuhi dengan riba, metode umum yang digunakan
dalam peminjaman dan pembayarannya kembali merupakan suatu pemerasan. Sang
rentenir meminjamkan uangnya kepadaorang dengan bunga yang tinggi, dan ketika
uang yang dipinjam tidak dibayar pada waktu yang ditentukan,maka uang tersebut
dilipatgandakan dan kemudian dilipatkan tiga kali pada akhir than ketiga. jika
peminjam gagal membayar pinjaman dan bunganya, pemberi pinjaman kadang- kadang
mengambil hak peminjam atas istri dan anaknya.

4. Capaian kemajuan di masa dinasti Umayah secara ringkas dan sebab-sebab


kejamuan yang dicapai pada masa itu
• Capaian Kemajuan Dinasti Ummayah
- Mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu, menertibkan angkatan
bersenjata dan mencetak mata uang, jabatan khusus seorang hakim (qadhi)
mulai berkembang menjadi profesi tersendiri
- Mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah
yang dikuasai Islam, melakukan pembenahan-pembenahan administrasi
pemerintahan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi
administrasi Islam.
- Membangun panti-panti untuk orang cacat, membangun jalan-jalan raya
yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, pabrik-pabrik,
gedung-gedung pemerintahan dan masjid-masjid yang megah.

• Faktor Kemajuan Bani Ummayah


- Adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu
mempersatukan kekuatan- kekuatan umat Islam.
- Ditegakkannya toleransi agama terhadap penganut agama Kristen dan
Yahudi.
- Adanya semangat untuk Mancapai Kamajuan dalam Berbagai Ilmu
Pengatahuan.
5. Model suksesi kepemimpinan pada masa Khulafaurrosyidin dan perbedaannya
dengan model suksesi kepemimpinan pada dinasti Abasiah
Pada pemerintahan khulafaurrasyidin pemilihan dan pergantian khalifah
dilakukan secara demokratis sedangkan pada masa pemerintahan dinasti dilakukan
secara turun temurun
Seperti Muawiyah bin Abi Sufyan, yang menunjuk putranya sendiri, Yazid,
menjadi penggantinya. Dalam politik dinasti, faktor usia calon penerus takhta kadang
kala tidak menjadi pertimbangan mutlak seorang raja dalam membuat wasiat suksesi
kepemimpinan.
Pada pemerintahan khulafaurrasyidin pemilihan dan pergantian khalifah
dilakukan secara demokratis sedangkan pada masa pemerintahan dinasti dilakukan
secara turun temurun. Hingga wafatnya, Rasulullah SAW tidak meninggalkan rujukan
tertentu mengenai tata cara pergantian kepemimpinan Islam. Oleh karena itu, selama
periode Khulafa ar-Rasyidin, suksesi politik dilakukan dengan beragam cara. Ada yang
melalui kesepakatan (konsensus), ada pula yang melalui wasiat.

Anda mungkin juga menyukai