Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENGAMATAN

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP RUAS DAUN TANAMAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK V

1. Abdul Hafizh Roihan (210111501020)


2. Ardina Sari (210111502020)
3. Ishmah Ulyadina (210111500008)
4. Jely Oktavia (210111501026)
5. Ulfiyah Safitri Aziz (210111501017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bunga kertas atau bunga Zinnia adalah tumbuhan semusim dengan Genus
Zinnia. Bunga ini berasal dari negara Meksiko, tumbuh sebagai tanaman hias yang
tersebar diberbagai belahan dunia, termasuk di wilayah Indonesia. tanaman ini
sering digunakan untuk tanaman hias. Tanaman bunga kertas zinnia ini termasuk
mudah dibudidayakan. Bunga kertas zinnia mudah tumbuh dengan tanah geluh
dan sinar matahari yang cukup. Bunga ini hidup didaerah hangat dan kering.
Beberapa mungkin dapat tumbuh didalam ruangan. Tanaman bunga kertas zinnia
sering terserang penyakit dan hama antara lain : bintikbintik putih, busuk batang,
bercak pada daun, ulat grayak, dan kutu kebul. Penyakit pada tanaman bunga
kertas zinnia sering diabaikan oleh masyarakat maupun para petani tanaman hias
karena kurangnya pengetahuan
Tanaman membutuhkan cahaya matahari mulai dari proses perkecambahan
hingga panen. Aspek cahaya matahari yang diperlukan adalah intensitas cahaya,
lama penyinaran, dan kualitas cahaya. Lama penyinaran yang optimum akan
berpengaruh pada proses fotosintesis tanaman.
Untuk memenuhi kebutuhan intensitas cahaya, dapat dilakukan dengan
pemberian intensitas cahaya yang bersumber dari lampu LED. Keuntungan
penggunaan lampu LED di antaranya memiliki spektrum cahaya yang kecil,
konsumsi daya listrik yang lebih rendah dibandingkan dengan lampu neon dan
lampu pijar, serta panas yang dihasilkan dari lampu LED lebih rendah
dibandingkan dengan jenis lampu yang lain. Tidak semua warna cahaya dapat
diserap oleh tanaman. Warna cahaya yang diserap oleh tanaman yaitu cahaya
merah dan biru, di mana cahaya merah dan biru baik untuk pertumbuhan tanaman,
karena klorofil menyerap cahaya merah dan biru sehingga fotosintesis dapat
berjalan secara optimal. Penerapan teknologi dengan penambahan penyinaran
lampu LED dengan sistem budidaya aeroponik pada tanaman selada dapat
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada.
Perkembangan dan pertumbuhan pada tanaman dipengaruhi oleh ketersediaan
cahaya. Intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis pada tanaman. Saat
tanaman masih terbilang muda, intensitas cahaya yang diperlukan masih terbilang
rendah hingga tanaman menjelang dewasa dengan kebutuhan cahaya yang lebih
besar Intensitas cahaya ialah salah satu aspek penting terhadap perkembangan
tanaman. Perlakuan naungan pada budidaya tanaman dapat mempengaruhi
kandungan klorofil sebab jumlah cahaya yang diserap oleh tumbuhan jadi lebih
rendah. Pada keadaan kekurangan cahaya, tanaman berupaya untuk bertahan serta
menggunakan cahaya agar fotosintesis tetap berlangsung dalam keadaan intensitas
cahaya rendah. Kondisi ini bisa dicapai apabila respirasi juga efektif.
Tanaman dapat tumbuh dengan optimal dengan tercukupinya intensitas cahaya
dan kualitas cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman. Untuk mencukupi kebutuhan
intensitas dan kualitas warna cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman dapat
digunakan lampu LED. Di mana lampu LED cukup rendah dalam konsumsi listrik.
Namun belum diketahui daya lampu LED yang sesuai untuk pertumbuhan
tanaman. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
intensitas cahaya lampu LED terhadap ruas tanaman.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:


1. Apakah semakin tinggi intensitas cahaya semakin banyak ruas daun
tanaman?
C. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, diberikan sebuah hipotesis yaitu:
1. Intensitas Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan, termasuk pertambahan ruas daun. Tumbuhan yang tumbuh di
tempat yang memiliki intensitas Cahaya yang lebih tinggi membuat
pertambahan ruas daun lebih cepat karena dapat melakukan fotosintesis
dengan baik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Bunga Zinnia
Bunga kertas Zinnia elegans Jacq merupakan tanaman yang tersebar secara luas di
dunia. Menurut (Rahayu et al., 2021) Bunga kertas merupakan tanaman yang pada umumnya
digunakan untuk menghias pekarangan rumah, tanaman ini banyak dikembangkan di berbagai
negara seperti Amerika, Afrika, India, Cina, Jepang, Australia, Turki, Mongolia, dan Eropa
karena bunga kertas memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah postur bunga kertas
yang tegak dan dapat tumbuh sepanjang tahun dengan bentuk bunga yang indah dan memiliki
nilai estetika yang cukup tinggi.
Habitus tanaman bunga kertas yaitu memiliki bagian batang yang berdiri tegak
dengan tinggi sekitar 10–150 cm dengan batang berwarna kehijauan atau kekuningan (Ashari,
2021). Daun tanaman bunga kertas memiliki bentuk lanset, jorong serta memanjang. Pangkal
daun tanaman bunga kertas memiliki bentuk rompang atau rata dan tumpul dengan ujung daun
yang berbentuk runcing. Bunga kertas memiliki akar tunggang dan bunganya berbentuk floret
berdiameter sekitar 10 cm. Bunga kertas memiliki bentuk yang terdiri dari disk dan petal. di
tengah terdapat bagian disk yang berwarna kuning-jingga atau ungu kecoklatan. Bagian petal
terletak pada bagian disk yang tersusun menyebar dengan jumlah sekitar 8 hingga 20 dengan
jumlahnya bisa mencapai 2 sampai 3 kali lipat pada tanaman hasil kultivar. Pada
mahkota/petal bunga Zinnia di bagian dalamnya terdapat kandungan nektar dan anther/benang
sari yang juga merupakan faktor penarik bagi serangga penyerbuk. Petal memiliki beraneka
ragam warna diantaranya adalah kuning, putih, jingga, pink, ungu, merah, ungu kemerahan,
namun warna yang umumnya dijumpai adalah warna merah. Bentuk dari bunga Zinnia yaitu
tunggal, pompom dan tumbuk yang didasari lapisan petal pada bagian disk bunga (H. Nurul,
2018).
Dari beberapa jenis tanaman dengan genus Zinnia, bunga kertas adalah tanaman
ornamental yang sering dikultivasi sehingga dari segi ekonomi tanaman ini menjadi bunga
potong di beberapa negara tertentu karena variasi warna dan bentuk yang sangat beragam.
Selain itu, bunga kertas ini memiliki periode berbunga yang cukup singkat (Zai, 2020).
Zinnia elegans atau dikenal dengan bunga kertas adalah tanaman yang sangat
mudah beradaptasi dan ulet. Bunga Zinnia memiliki berbagai jenis dan kultivar yang mampu
tumbuh dengan baik pada tanah yang lembab, subur, berdrainase baik dan di bawah sinar
matahari penuh. Reaksi tanah atau pH tanah yang baik untuk bunga kertas sekitar 5,5-7,5.
Secara umum, tanaman bunga kertas lebih suka musim panas yang panjang dan hangat dengan
suhu berkisar antara 23° hingga 29° C. Bunga Z. elegans dapat tumbuh sangat cepat,
berkembang cepat, dan mampu hidup dalam waktu yang lama tergantung pada cara
perawatannya.

B. Cahaya

Dalam kehidupan sehari-hari kita telah mengenal beberapa jenis cahaya, Seperti
cahaya matahari dan cahaya lampu. Cahaya penting dalam kehidupan, sebab tanpa adanya
cahaya tidak mungkin ada kehidupan. Jika bumi tidak mendapat cahaya dari matahari, maka
bumi akan gelap gulita dan dingin sehingga tidak mungkin ada kehidupan. Para ahli telah
meneliti cahaya untuk mengetahui sifat - sifat dan karakteristik cahaya. Ada dua pendapat
mengenai cahaya, yaitu cahaya dianggap sebagai gelombang dan cahaya dianggap sebagai
partikel. Berdasarkan penelitian-penelitian lebih lanjut, cahaya merupakan suatu gelombang
elektromagnetik yang dalam kondisi tertentu dapat berkelakuan seperti suatu partikel.
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak memerlukan medium untuk
merambat, sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium. Oleh karena itu,
cahaya matahari dapat sampai ke bumi dan memberi kehidupan di dalamnya. Cahaya
merambat dengan sangat cepat, yaitu dengan kecepatan 3 × 108 m/s, artinya dalam waktu satu
sekon cahaya dapat menempuh jarak 300.000.000 m atau 300.000 km. (Sunardi, 2012).

C. Lampu LED

Pada awalnya, lampu-lampu yang digunakan sebagai sumber pencahayaan ruangan


adalah berupa lampu pijar (incandescent) dan lampu fluorescent. Namun seiring
perkembangan waktu fungsi LED pun bertambah banyak. Salah satunya untuk menumbuhkan
tanaman. Sehingga pabrik-pabrik LED mulai menambahkan sedikit campuran sehingga
membentuk warna yang diperlukan untuk menumbuhkan tanaman. Lampu LED jauh lebih
hemat dalam pemakaian listrik dan tidak menyebabkan panas yang dapat merusak tanaman.
(Soebagio, 2012).

Manipulasi sinar matahari dalam hidroponik dapat dilakukan dengan menggunakan


lampu. Budidaya secara hidroponik dengan menggunakan lampu sebagai sumber cahaya
dapat dilakukan di dalam ruangan tertutup. Klorofil tanaman dapat menyerap dan
memanfaatkan sinar pada panjang gelombang 700 sampai 400 nm. Penelitian Kobayashi
(2012) menyatakan bahwa sinar biru baik untuk mempertahankan proses vegetatif tanaman
dan sinar merah baik untuk meningkatkan proses generatif. Menurut Morrow (2008), light
emitting diode (LED) dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman karena
tidak mengeluarkan suhu tinggi.
Lampu yang digunakan merupakan lampu LED yang memiliki daya tinggi yang
dapat mengeluarkan cahaya yang tinggi pula. Cahaya ini yang nantinya digunakan dalam
proses fotosintesis tanaman (Alhadi dkk., 2016; Solekhah dkk., 2021). Hasil penelitian
Prameswari (2021) didapatkan hasil bahwa lampu LED berwarna putih memiliki daya pancar
cahaya yang lebih tinggi dan memberikan respon terbaik terhadap pertumbuhan tanaman.
Lampu LED penumbuh tanaman sangat tepat untuk menaikkan produksi tanaman
sayur-mayur maupun buah-buahan. Sejak pagi hingga sore hari tanaman akan mengandalkan
proses fotosintesisnya pada cahaya matahari, dan pada sore hingga malam dapat memperoleh
cahaya dari lampu LED. Dengan semakin lamanya proses fotosintesis, tanaman akan semakin
produktif secara ekonomi. Akan tetapi agar dapat tumbuh secara sehat, tanaman sebaiknya
disinari matahari atau lampu LED dengan total penyinaran tidak melampaui 14 – 16 jam setiap
harinya. (Soebagio, 2012).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
1. Lampu
2. Kabel
3. Fitting
4. Pot Bunga
5. Mistar
6. Gunting
7. Obeng
8. Tanaman
9. Kardus
10. Air

B. Prosedur Penyelidikan
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang lampu dengan watt yang berbeda pada 3 kardus
3. Hitung ruas daun tanaman yang diamati
4. Masukkan tanaman ke dalam kardus
5. Tutup kardus tersebut lalu nyalakan lampu pada kardus tersebut
6. Amati ruas daun tanaman selama 4 hari (jangan lupa sesekali menyiram
tanaman)
7. Catat hasil pengamatan
BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penyelidikan
1. Tabel Pengamatan
a. Kuantitatif
No. Intensitas Cahaya Jumlah Ruas Daun
Sebelum perlakuan Setelah perlakuan
1. Lampu 3 watt 3 ruas 3 ruas

2. Lampu 5 watt 2 ruas 2 ruas

3. Lampu 7 watt 3 ruas 4 ruas

b. Kualitatif
Morfologi Sebelum Perlakuan Setelah Perlakuan
Lampu Lampu Lampu Lampu Lampu Lampu
3 watt 5 watt 7 watt 3 watt 5 watt 7 watt
Warna Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
muda muda muda muda muda tua
Bau - - - - - -
Sifat Halus Halus Halus Berbulu Berbulu Berbulu
permukaan
Bentuk Ovate Ovate Ovate Ovate Ovate Ovate

B. Pembahasan
1. Kuantitatif
Pada pengamatan yang kami lakukan, kami mengamati pertambahan ruas daun
pada tanaman Bunga Zinnia. Berdasarkan hasil pengamatan, Bunga Zinnia yang
berada pada intensitas Cahaya lampu 3 watt tidak mengalami pertambahan ruas
daun, dimana sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan, jumlah ruas daun tetap
sama yaitu 3 ruas. Hal yang sama juga terjadi pada Bunga Zinnia dengan
intensitas Cahaya lampu 5 watt. Dimana sebelum dan sesudah perlakuan, jumlah
ruas daun tetap sama yaitu 2 ruas. Berbeda dengan Bunga Zinnia yang berada
pada intensitas Cahaya lampu 7 watt. Ruas daun Bunga Zinnia bertambah 1 ruas.
Hal ini menunjukkan bahwa intensitas Cahaya berpengaruh terhadap
pertambahan ruas daun tanaman Bunga Zinnia.
Namun, ada 2 hal yang perlu kami perhatikan pada pengamatan ini. Yang
pertama yaitu waktu pengamatan, dimana waktu pengamatan kami terbilang
cukup singkat. Kami melakukan pengamatan hanya 4 hari sehingga pertumbuhan
tanaman ini khususnya pada pertumbuhan ruas daun belum terlihat secara jelas.
Hal kedua yaitu perbedaan intensitas Cahaya. Kami menggunakan 3 lampu yaitu
3 watt, 5 watt dan 7 watt. Perbedaan lampu yang terbilang hanya berbeda sedikit,
mengakibatkan perbedaan pertambahan ruas daun pada masing-masing tanaman
belum bisa diamati dengan jelas.
2. Kualitatif
Pada pengamatan morfologi Bunga Zinnia, kami mengamati warna, bau, sifat
permukaan dan bentuk daun. Sebelum perlakuan, warna daun pada tanaman yaitu
hijau muda. Setelah perlakuan, tanaman pada intensitas lampu 3 watt dan 5 watt
tetap berwarna hijau muda, sedangkan tanaman pada intensitas lampu 7 waat
berubah menjadi lebih tua.
Bunga Zinnia tidak memiliki bau yang kuat dan mencolok yang tidak bisa
dideskripsikan. Adapun sifat permukaan daun Bunga Zinnia sebelum perlakuan
yaitu halus. Setelah perlakuan, daunnya mengalami sedikit perubahan yaitu
adanya bulu-bulu halus pada daun tanaman. Bentuk daun Bunga Zinnia sebelum
dan sesudah perlakuan tetap sama yaitu ovate. Bentuk daun ovate memiliki
pangkal daun yang lebih lebar daripada ujungnya. Bentuknya lonjong dengan tepi
daun yang rata.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa intemsitas Cahaya berpengaruh terhadap pertambahan ruas daun
tanaman. Semakin tinggi intensitas Cahaya maka pertambahan ruas daun akan semakin
cepat.

B. Saran
Berdasarkan pengalaman dari pengamatan kami, maka saran yang dapat diberikan
yaitu:
1. Amati tanaman dengan waktu yang lebih lama, sekitar 1-2 minggu agar pertambahan
ruas daun dapat terlihat lebih jelas
2. Gunakan intensitas Cahaya dengan perbedaan yang lebih signifikan agar perbedaan
pertambahan ruas daun juga terlihat lebih jelas
DAFTAR PUSTAKA
Bio Kaldera, C., Warna Kembang Kertas di Sumatera Utara Pada Dua Tempat di Ketinggian yang Berbeda
Rouli Harianja, K., Gultom, T., Manik, F., Studi Biologi, P., Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
F., Negeri Medan, U., Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayur Tongkoh, K., & artikel, S.
(2021). A B S T R A K. 1(1), 6–11.

Haryadi, R., Saputra, D., Wijayanti, F., Yusofa, D. A., Ferlis, N. N., Alizkan, U., Tri, W., Jurusan, P., Fisika, P.,
Sultan, U., & Tirtayasa, A. (2017). PENGARUH CAHAYA LAMPU 15 WATT TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN PANDAN (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS). Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan
Pembelajaran Fisika GRAVITY, 3(2). http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Gravity

Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Jl, F., Kementrian Riset, T., dan Pendidikan Tinggi
berdasarkan, T., Novinanto, A., & Andree Wijaya Setiawan, dan. (t.t.). Pengaruh Variasi Sumber
Cahaya LED Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada dengan Sistem Budidaya Hidroponik
Rakit Apung (Antonius Novinanto dan Andree Wijaya Setiawan) PENGARUH VARIASI SUMBER
CAHAYA LED TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa var. Crispa L)
DENGAN SISTEM BUDIDAYA HIDROPONIK RAKIT APUNG EFFECT OF LED LIGHT SOURCE VARIATION
TOWARD CURLY LETTUCE (Lactuca sativa var. Crispa L) GROWTH AND YIELD IN HYDROPONIC RAFT
SYSTEM.

Restiani, A. R., Triyono, S., Tusi, A., & Zahab, R. (t.t.). PENGARUH JENIS LAMPU TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DALAM SISTEM
HIDROPONIK INDOOR THE EFFECT OF LAMP TYPES ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF
LETTUCE GROWN IN AN INDOOR HYDROPHONIC SYSTEM. Dalam Jurnal Teknik Pertanian
LampungVol (Vol. 4, Nomor 3).

SKRIPSI PENGARUH TANAMAN Zinnia elegans Jacq. YANG DITANAMI DI SEKITAR PERTANAMAN CABAI
MERAH (Capsicum annuum L.) TERHADAP KEANEKARAGAMAN SPESIES SERANGGA FITOFAG EFFECT
OF PLANTS Zinnia elegans Jacq. PLANTED AROUND RED CHILI (Capsicum annuum L.) PLANTATIONS
ON SPECIES DIVERSITY OF PHTYOPHAGOUS INSECT PESTS. (t.t.).

Tria Sendari, N., Novi Sesanti, R., Maulana, E., Kartina, R., Anrya Darma, W., Dila Febria, dan, Studi
Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, P., & Budidaya Tanaman, J. (t.t.). Journal of Horticulture
Production Technology e-ISSN XXXX-XXXX https://jurnal.polinela.ac.id/jht Lama Penyinaran dan
Daya Lampu LED Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Microgreens Tanaman Bunga Matahari
(Helianthus annus) Light Duration and Light Emitting Diode (LED) on the Growth and Yield of
Microgreens in Sunflower (Helianthus annus). Dalam J. of Horticulture Production Technology (Vol.
1, Nomor 1│Juni). https://jurnal.polinela.ac.id/jht
Zainal, A., Hasbullah, F., Akhir, N., & Hervani, D. (2022). PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KALSIUM OKSALAT TANAMAN TALAS PUTIH (Xanthosoma sp)
EFFECT OF LIGHT INTENSITY ON GROWTH AND CALCIUM OXALATE CONTENT OF WHITE TARO
PLANTS (Xanthosoma sp.). Jurnal Pertanian Agros, 24(1), 514–525.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai