Anda di halaman 1dari 4

4.

2 Pembahasan
4.2.1 Perbedaan Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Tanaman Jagung dan
Kedelai/Kacang Hijau

Intensitas cahaya pada tanaman jagung mempengaruhi tinggi tanaman


jagung tersebut. Pada pengamatan dari praktikum tanam, diperoleh hasil yaitu
peningkatan pada setiap minggu setelah tanam. Pada tanaman jagung yang
mendapatkan intensitas cahaya yang rendah, tinggi tanaman pada 3mst adalah
22 dan 17cm. Tinggi tanaman terus meningkat setiap minggunya hingga tinggi
tanaman tertinggi adalah pada 6mst yaitu 30 dan 33cm. Sementara pada
tanaman jagung yang mendapatkan intensitas cahaya lebih banyak memiliki
tinggi yang kurang dari tanaman jagung yang mendapatkan intensitas cahaya
rendah. Pada 3mst tinggi tanaman jagung yaitu 14 dan 12cm. Sampai pada
6mst, tinggi tanaman jagung yaitu 21 dan 14cm. Sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dedy Eko S., dkk (2012) yaitu hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat interaksi berbeda dari tiga varietas jagung yang ditanam pada
naungan yang berbeda. Penelitian menunjukkan ketiga varitas tanam tetap
tumbuh, namun tanaman yang ditanam di daerah yang kurang intensitas cahaya
lebih tinggi.
Pada tanaman kacang hijau, tanaman yang mendapatkan intensitas
cahaya yang banyak maupun yang ternaungi menunjukkan peningkatan tinggi
tanaman. Pada tanaman yang mendapatkan intensitas cahaya tinggi, tinggi
tanaman pada 2mst adalah 3cm pada tanaman pertama dan 4cm pada tanaman
kedua. Tinggi kedua tanaman terus bertambah hingga 7mst yaitu 14,5cm pada
tanaman pertama dan 18cm pada tanaman kedua. Sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Imran (2017), tumbuhan kacang hijau yang tumbuh pada
intensitas cahaya 45% memiliki tinggi yang lebih dibandingkan dengan yang
tumbuh pada intensitas 25% dan 100%.
Menurut Sulvikultur (2007, cahaya mempengaruh pertumbuhan batang,
sehingga batang yang tidak terkena cahaya akan menjadi lebih panjang. Hal ini
disebab kan karena dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang
pemanjangan sel-sel pada batang sehingga batang tumbuh menjadi lebih
panjang. Selain mempengaruhi pertumbuhan batang, cahaya juga
mempengaruhi pertumbuhan xilem sehingga mempengaruhi perkembangan
batang.
4.2.2 Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung dan
Kacang Hijau

Pengamatan tinggi tanaman Kacang Hijau dilakukan pada intensitas


cahaya matahari rendah dan intensitas cahaya matahari tinggi, dimana masing-
masing memiliki dua tanaman. Hasil pengamatan tinggi tanaman Kacang Hijau
intensitas tinggi pada MST pertama sebesar 3 cm dan 4 cm. sedangkan,
tanaman Kacang Hijau intensitas rendah sebesar 4cm dan tanaman kedua tidak
tumbuh. Pada MST ke 4 tanaman Kacang Hijau intensitas rendah memiliki tinggi
tanaman yang lebih dari pada tanaman Kacang Hijau intensitas tinggi yaitu
sebesar 15,5 cm, untuk tanaman Kacang Hijau intensitas tinggi hanya sebesar
6cm dan 9,5cm.
Hal ini karena pada saat tanaman berada pada nauangan atau intensitas
cahaya matahari rendah, hormon auksin akan berkerja merangsang
pertumbuhan tanaman Kacang Hijau. sehingga tumbuh pesat namun keadaan
kesehatan tanaman Kacang Hijau lemah. hal tersebut dinamakan etiolasi
(Widiastuti, L. 2014). Pada saat tumbuhan kacang hijau intensitas cahaya
rendah terjadi gangguan metabolisme, sehingga menyebabkan laju fotosintesis
dan sintesis karbohidrat menurun (Djukri dan Purwoko, 2003). Oleh sebab itu
tanaman memiliki pertumbuhan yang pesat namun keadaan tanaman tidak
sehat.
Tanaman Kacang Hijau termasuk kedalam tanaman C3 yaitu tanaman
yang memerlukan cahaya matahari selama maksimal 12 jam (Ashari, 2006).
Sedangkan tanaman Jagung merupakan tanaman C4 yang sensitif terhadap
cahaya rendah, intensitas cahaya yang diterima tanaman Jagung berpengaruh
pada pertumbuhan tanaman. Intensitas cahaya rendah menyebabkan
berkurannya enzim fotosintetik yang berfungsi sebagai dalam fiksasi co2 (Taiz
and Zeiger, 2002). Selain itu intensitas cahaya terlalu tinggi pada tanaman
jagung dapat merusak pigmen fotosintetis dan struktur tilakoid dalam storma
(Ahuju, I. dkk. 2010).
Meskipun berasal dari kelompok berbeda tanaman Jagung dan Kacang
Hijau pada intensitas terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap aktivitas sel
stomata daun dalam mengurangi transportasi, sehingga terhambatnya
pertumbuhan (Sudomo, 2009). namun tanaman Jagung memiliki toleransi yang
lebih dari pada tanaman Kacang Hijau. Karena tanaman C4 memiliki lebih
banyak kloroplas yang terdapat di slubung pembuluh (Paiman, 2015). sifat
tanaman C3 tidak membutuhkan cahaya secara penuh untuk pertumbuhannya
berbanding terbalik dengan C4 yang butuh cahaya lebih banyak.
Daftar Pustaka
WS, Bilman. 2001. Analisis Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea mays
saccharata), Pergeseran Komposisi Gulma Pada Beberapa Jarak Tanam. Jurnal
Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 3 no.1 2001.
Diakses melalui http://repository.unib.ac.id/281/1/25.PDF
Dedy Eko S, Denna Eriani Munandar, Setiyono. 2012. Pengaruh Perbedaan
Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Jagung (Zea mays, L)
Komposit. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Diakses melalui
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/70564/DEDY%20EKO
%20SETIYAWAN.pdf?sequence=1
Saifulloh, Imran Nur. 2017. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Jenis Tanah
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau. Jurnal Fakultas Pertanian
Universitas PGRI Yogyakarta.
Diakses Melalui http://repository.upy.ac.id/1678/1/Artikel.pdf
Widiastuti, Libria. Tohari. Sulistyaningsih, Endang. 2004. PENGARUH INTENSITAS
CAHAYA DAN KADAR DAMINOSIDA TERHADAP IKLIM MIKRO DAN PERTUMBUHAN
TANAMAN KRISAN DALAM POT. Ilmu Pertanian 11(2) : 35-42
http://agrisci.ugm.ac.id/vol11_2/no4_krisan.pdf
Djukri dan Purwoko, 2003.Pengaruh Naungan Paranet terhadap Sifat Toleransi Tanaman
Talas (Colocasia esculenta L) Schott. Ilmu Pertanian 2 (10) :17-25
http://eprints.undip.ac.id/45893/1/7._Sri_Haryanti_isi.pdf
Ashari, S. 2006. Hortikultura aspek budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-press).
http://repository.upy.ac.id/1678/1/Artikel.pdf
Sudomo, A. 2009. “Pengaruh naungan terhadappertumbuhan dan mutu bibit manglid
(manglieta glauca bi)”. Tekno hutan tanaman vol. 2 no. 2, :59-66.
http://repository.upy.ac.id/1678/1/Artikel.pdf
Paiman. 2015. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Yogyakarta: Universitas PGRI
Yogyakarta (UPY-Press). http://repository.upy.ac.id/1678/1/Artikel.pdf

Anda mungkin juga menyukai