Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH SPEKTRUM CAHAYA


TERHADAP PERTUMBUHAN BATANG
TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

OLEH :
PUTU FEBRY KRISNA PERTIWI (04)
NI KETUT SRI INDRAYANI (19)
NI MADE WINANDRA KRISGIANTI (21)
PUTU EKA MAHAYANI (23)

SMA NEGERI 2 AMLAPURA


KARANGASEM
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi pertanian yang
berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Sektor pertanian terdiri dari
sub-sub sektor tanam yang meliputi holtikultura, tanaman pangan, dan palawija. Tanaman
pangan adalah segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat dan protein.
Sedangkan pengertian dari tanaman palawija adalah semua jenis tanaman pertanian
semusim yang ditanam pada lahan kering. Penggolongan antara tanaman pangan dan
palawija pada umumnya dapat dibedakan menjadi serealia (padi, jagung dan gandum),
legum (kacang tanah, kedelai, kacang hijau), dan umbi (ubi kayu dan ubi jalar).
Beragamnya jenis sub sektor pertanian menyebabnya sektor ini memiliki peran yang
sangat penting dalam perkembangan industri dan produk pertanian di Indonesia. Selain
jenis serealia yang merupakan sumber utama kebutuhan pangan, jenis legum atau biji-
bijian juga mempunyai peran penting dalam sektor pertanian. Tanaman jenis biji-bijian
dapat digunakan untuk berbagai jenis olahan makanan dan obat-obatan. Kondisi ini
menggambarkan bahwa perlu diadakannya berbagai upaya peningkatan dalam hal proses
budidaya tanaman biji-bijian.
Tanaman jenis biji-bijian yang umumnya dibudidayakan di Indonesia adalah jenis
kacang kedelai, kacang tanah, kacang panjang, kacang hijau, dan sebagainya. Salah satu
jenis tanaman kacang-kacangan yang dikembangkan di Indonesia adalah kacang hijau.
Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan
legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) adalah
sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika (Wikipedia, 2014). Tumbuhan yang
termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Pertumbuhan kacang hijau diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible mulai dari biji kacang hijau yang tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Awal perkecambahan pada pertumbuhan kacang hijau dimulai
dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi pada pertumbuhan kacang hijau
adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang
tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu
tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air
akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan
biji mengembang dan memecahkan kulit kacang hijau pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji kacang hijau tersebut
melanjutkan pertumbuhan kacang hijau.
Dalam proses pertumbuhan tanaman kacang hijau tentu dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor dalam atau internal dan faktor luar atau eksternal. Salah satu faktor yang
sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah cahaya. Tanaman kacang
hijau menyerap cahaya matahari untuk pertumbuhannya. Proses penyerapan cahaya oleh
tanaman kacang hijau berhubungan dengan fotosintesis. Fotosintesis merupakan suatu
proses pada tumbuhan hijau untuk menyusun senyawa organik dari karbondioksida dan air
(Arif, 2008). Proses ini hanya terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau
klorofil yang terletak pada kloroplas. Pada dasarnya proses penyerapan cahaya oleh
tanaman kacang hijau bergantung pada sifat-sifat cahaya.
Cahaya memiliki sifat gelombang atau mave nature dan sifat partikel atau partikel
nature cahaya mencakup bagian dari energi matahari dengan panjang gelombang antara
380 sampai 750 nm dan tergolong cahaya tampak (Arif, 2011). Cahaya matahari tampak
sebenarnya memilki berbagai warna cahaya dengan panjang gelombang masing-masing
warnanya yaitu warna ungu: 380 sampai 450 nm, biru: 450 sampai 500 nm, hijau: 500
sampai 550 nm, kuning: 550 sampai 600 nm, jingga: 600 sampai 650 nm, merah: 650
sampai 700 nm, dan violet: 700 sampai 750 nm.
Secara fisiologis, masing-masing warna cahaya yang diserap oleh tanaman kacang
hijau memengaruhi pertumbuhannya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengaruh secara langsung terjadi pada proses fotosintesis. Sedangkan pengaruh tidak
langsung melalui pertumbuhan tanaman kacang hijau yang merupakan respon metabolik
dan lebih kompleks.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian
tentang “Pengaruh Spektrum Cahaya terhadap Pertumbuhan Batang Tanaman Kacang
Hijau (Phaseolus radiatus L.).

1.2. Rumusan Masalah


Apakah ada pengaruh spektrum cahaya terhadap pertumbuhan batang tanaman
kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh spektrum cahaya terhadap pertumbuhan batang tanaman
kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi pengaruh warna cahaya tertentu pada pertumbuhan tanaman.
2) Mengidentifikasi pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan ada tidaknya pengaruh spektrum
cahaya terhadap pertumbuhan batang tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.).
1.4.2 Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi peneliti
berikutnya terkait dengan pengaruh warna cahaya terhadap petumbuhan tanaman.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN RUMUSAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori


2.1.1 Pengaruh Spektrum Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman
Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari yang
dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Disebut radiasi dikarenakan aliran energi
matahari menuju ke bumi tidak membutuhkan medium untuk mentransmisikannya. Radiasi
energi yang diterima oleh bumi dari matahari berbentuk gelombang elektromagnetik yang
bervariasi panjangnya.
Menurut Tjasjono dalam Narendra (2012), panjang gelombang radiasi matahari
sangat pendek. Pancaran gelombang atau rangkaian spektrum matahari ini dapat
dikelompokan berdasarkan panjang gelombangnya.
Cahaya matahari tampak hanya merupakan bagian dari energi cahaya matahari
seluruhnya yang memiliki panjang gelombang tampak bagi mata manusia sekitar 380
sampai 750 nanometer. Sifat partikel cahaya biasanya diungkapkan dalam pernyataan
bahwa cahaya itu datang dalam bentuk kuanta dan foton, yaitu paket energi yang
terpotong-potong dan masing-masing mempunyai panjang gelombang tertentu (Narendra,
2012).
Bagi tanaman, cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam proses
fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan
karbon dioksida (CO₂) dan air untuk membentuk karbohidrat. Semua spektrum-spektrum
cahaya dari panjang gelombang matahari berpengaruh terhadap fotosintesis dan juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik secara generatif
maupun vegetatif, tetapi kuning dan hijau dimanfaatkan oleh tanaman sangat sedikit,
panjang gelombang yang paling banyak diabsorbsi adalah violet sampai biru dan orange
sampai merah.

2.1.2 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.).
Kacang hijau dikenal dengan beberapa nama, seperti mungo, mung bean, green bean
dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama daerah, seperti artak
(Madura), kacang wilis (Bali), buwe (Flores), tibowang candi (Makassar) (Astawan, 2008).
Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) Leguminosae yang banyak varietasnya.
Kedudukan tanaman kacang hijau dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Leguminales
Famili : Leguminosae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L. (Rukmana,1997).
Susunan tubuh tanaman (morfologi) kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji. Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk
bintil-bintil (nodula) akar (Rukmana, 1997). Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil,
berbulu, berwarna hijau kecokelat-cokelatan, atau kemerah-merahan, tumbuh tegak
mencapai ketinggian 30-110 cm, dan bercabang menyebar ke semua arah. Daun tumbuh
majemuk, tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip
dan berwarna hijau. Bunga kacang hijau berkelamin sempurna (hermaphrodite), berbentuk
kupu-kupu, dan berwarna kuning. Buah berpolong, panjangnya antara 6-15 cm. Tiap
polong berisi 6-16 butir biji. Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dengan bobot (berat)
tiap butir 0,5-0,8 mg atau per 1000 butir antara 36-78 g, berwarna hijau sampai hijau
mengilap. Biji kacang hijau tersusun atas tiga bagian, yaitu kulit biji, kotiledon, dan
embrio. Tanaman kacang hijau termasuk multiguna, yakni sebagai bahan pangan (bijinya),
pakan ternak (limbahnya), dan pupuk hijau (limbahnya). Selain itu kacang hijau juga
dikategorikan sebagai tanaman yang sangat cepat tumbuh. Dalam tatanan makanan sehari-
hari, kacang hijau dikonsumsi sebagai bubur, sayur (taoge), dan kue-kue. Kacang hijau
merupakan sumber gizi, terutama protein nabati.

2.2. Kerangka Berpikir


Kacang hijau dikenal dengan beberapa nama, seperti mungo, mung bean, green bean
dan mung. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) Leguminosae yang banyak
varietasnya. Tanaman kacang hijau termasuk multiguna, yakni sebagai bahan pangan
(bijinya), pakan ternak (limbahnya), dan pupuk hijau (limbahnya). Selain itu kacang
hijau juga dikategorikan sebagai tanaman yang sangat cepat tumbuh. Dalam tatanan
makanan sehari-hari, kacang hijau dikonsumsi sebagai bubur, sayur (taoge), dan kue-
kue. Kacang hijau merupakan sumber gizi, terutama protein nabati. Kacang hijau
memiliki faktor internal dan eksternal yang menunjang pertumbuhannya yaitu makanan
atau nutrisi, suhu, kelembaban, dan cahaya.
Cahaya matahari terdiri dari tampak memiliki berbagai spektrum cahaya. Cahaya yang
dapat terlihat merupakan satu bagian kecil (kira-kira 400-700 nm) dari spektrum radiasi
matahari penuh. Masing-masing spektrum cahaya memiliki panjang gelombang yang
berbeda-beda yang dapat diserap oleh tanaman. Kualitas cahaya berkaitan erat dengan
panjang gelombang, dimana panjang gelombang ungu dan biru mempunyai foton yang
lebih berenergi bila dibanding dengan panjang gelombang jingga dan merah. Pada
penelitian yang dilakukan, peneliti ingin mengetahui pengaruh spektrum cahaya
terhadap pertumbuhan batang tanaman kacang hijau untuk mendapatkan data secara
kuantitatif. Kerangka berpikir penelitian ini selanjutnya digambarkan sebagai berikut.

Pertumbuhan Kacang
Hijau

Faktor Internal Faktor Eksternal

Nutrisi Cahaya Kelembaban Suhu

Cahaya Matahari Spektrum Cahaya


(Sinar Putih) Matahari

Merah Hijau Biru

Pertumbuhan
Batang

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir


2.3. Rumusan Hipotesis
Ada pengaruh spektrum cahaya terhadap pertumbuhan batang tanaman kacang
hijau (Phaseolus radiatus L.).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan menguji secara hipotesis
menyangkut hubungan kausal (sebab-akibat). Menurut Sugiyono (2010: 107) metode
penelitian ekperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.
Penelitian ini menyelidiki tentang pengaruh spektrum cahaya terhadap pertumbuhan
batang tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.).

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan selama 1 (satu) minggu dari tanggal 25 Agustus 2014 sampai
dengan 31 Agustus 2015, bertempat di rumah salah satu peneliti, Jalan Ahmad Yani, BTN
Graha Indah Gargita Blok M No. 4, Amlapura, Bali.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan jumlah subjek atau objek yang akan diteliti (Firman,
2013). Dalam penelitian ini, populasi yang akan digunakan adalah seluruh tanaman
kacang hijau.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi penelitian yang dipilih sebagai wakil
representatif dari keseluruhan untuk diteliti (Firman, 2013). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 40 tanaman kacang hijau dengan jenis dan kualitas yang sama.

3.4 Identifikasi Variabel


Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 1998). Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga
variabel yaitu sebagai berikut.
3.4.1 Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah spektrum cahaya, kelompok kecambah
pertama menggunakan variabel bebas spektrum warna merah, kelompok kedua
menggunakan spektrum warna hijau, kelompok ketiga menggunakan spektrum warna biru,
dan kelompok keempat digunakan sebagai kelompok kontrol.
3.4.2 Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan batang kacang hijau,
dengan indikator
3.4.3 Variabel kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah jenis tanaman kacang hijau yang sama,
media tanam berupa campuran tanah lempung berpasir dan pupuk organik, ukuran media
tanam yaitu polibag 2 kg, lokasi penempatan tanaman yang tidak terpapar sinar matahari
langsung dan perlakuan penyiramannya dilakukan pada pagi pukul 07.00 WITA dan sore
hari pada pukul 16.00 WITA dengan jumlah air yang sama.

3.5 Prosedur Penelitian


3.5.1 Tahap Awal
Menentukan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut.
Tabel 3.1 Alat dan Bahan dalam Penelitian

Nama Alat Jumlah Nama Bahan Jumlah

Penggaris 1 Kertas plastik merah 1


Gunting 1 Kertas plastik hijau 1
Lem 1 Kertas plastik biru 1
Cutter 1 Polibag 2 kg 4
Tanah lempung berpasir 8 kg
Pupuk organik 2 kg
Kacang hijau 40 biji

3.5.2 Tahap Pelaksanaan


Tahap Persiapan
a. Membeli ½ kg kacang hijau dengan jenis dan kualitas yang sama.
b. Merendam biji kacang hijau dengan air selama satu malam hingga berkecambah.
c. Memilih secara acak 40 kecambah tanaman kacang hijau setinggi 1 cm.
d. Mencampur tanah lempung berpasir dengan pupuk organik, hingga tercampur rata.
e. Menyiapkan empat buah polybag 2 kg kemudian diisi dengan tanah yang telah
dicampur dengan pupuk organik dengan jumlah yang sama.
f. Membuat sungkup berbentuk kubus dari kertas plastik merah, hijau, dan biru.
Gambar 3.1 Model sungkup polybag

Kegiatan Inti
a. Menanam kecambah kacang hijau pada polybag masing-masing sebanyak sepuluh
kecambah dengan jarak 2 cm dan dengan kedalaman 1 cm.
b. Menyiram tanaman yang sudah ditanam dengan air pada pukul 16.00
c. Menutup masing-masing polybag dengan sungkup berbentuk kubus plastik yang sudah
disiapkan dan yang satu lagi tidak ditutup apapun.
d. Menaruh semua polybag yang sudah ditutup sungkup pada satu daerah yang sama dan
tidak terpapar sinar matahari langsung.
e. Menyiram tanaman dan mengukur tinggi tanaman setiap hari.
f. Memasukkan data tinggi tanaman ke tabel hasil penelitian.
g. Menanam tanaman kacang hijau yang sudah selesai diteliti di lingkungan.
h. Menganalisis data hasil penelitian.
i. Membandingkan data hasil penelitian dengan teori dan hasil penelitian terdahulu.
j. Menarik simpulan dan membuat laporan penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterprestasi (Effendi, 1982). Data yang akan diperoleh berupa data
kuantitatif dan data kualitatif yang akan dimasukkan ke dalam tabel dengan format sebagai
berikut sesuai spektrum warna yang berpengaruh.
Tabel 3.2 Tabel Panjang Batang Tanaman Kacang Hijau Pada masing-masing Spektrum
Panjang Batang Pada Hari ke- (cm) Rata-
Rata
SAMPEL
1 2 3 4 5 6 7 Panjang
Batang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-Rata Panjang Batang

Tabel 3.3 Tabel Laju Pertumbuhan Batang Pada masing-masing Spektrum


Laju Pertumbuhan Batang Pada Hari ke- (cm) Rata-Rata
Laju
SAMPEL
1 2 3 4 5 6 7 Pertumbuhan
Batang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-Rata Laju Pertumbuhan Batang

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan. Dalam penelitian ini data
yang didapatkan yaitu : Rata-rata panjang batang dan rata-rata kecepatan per hari.
Adapun rumus yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

𝑫𝑨𝑻𝑨 𝑷𝑨𝑫𝑨 𝑯𝑨𝑹𝑰 𝑻𝑬𝑹𝑨𝑲𝑯𝑰𝑹


1. Rata-rata Panjang Batang : cm
𝟕 𝑯𝑨𝑹𝑰
𝑫𝑨𝑻𝑨 𝑷𝑨𝑫𝑨 𝑯𝑨𝑹𝑰 𝑻𝑬𝑹𝑨𝑲𝑯𝑰𝑹 𝟕 𝑯𝑨𝑹𝑰𝟕 𝑯𝑨𝑹𝑰 mm
2. Kecepatan Rata-rata : /hari

Anda mungkin juga menyukai