Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH CAHAYA MATAHARI

TERHADAP PERTUMBUHAN TUMBUHAN KACANG HIJAU


(Vigna radiata)

Disusun oleh :

Angela Queennes (06 /XII-MIPA-1)

Hizkia Elsadanta (09 /XII-MIPA-1)

Mida Berlinana (10 /XII-MIPA-1)

Nathanael Joey Christian (13 /XII-MIPA-1)

SEKOLAH KRISTEN KALAM KUDUS MALANG

Jalan Prof. Moch. Yamin no 47 Kel. Sukoharjo – Kec. Klojen


Kota Malang 65118
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bertumbuh dan berkembang adalah salah satu ciri dari makhluk
hidup. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisik dan dapat diukur karena
terjadi perubahan yang terlihat oleh mata langsung. Sedangkan
perkembangan ini bersifat kualitatif. Manusia, hewan, dan tumbuhan
termasuk kacang hijau mengalami pertumbuhan. Kacang hijau adalah biji
berwarna hijau dan isinya berwarna putih. Kacang hijau sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan,
bijinya dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap es atau bubur kacang hijau,
dan biji yang telah berkecambah disebut kecambah atau toge. Pertumbuhan
kacang hijau dimulai dari tahap berkecambah, semua tanaman yang tumbuh
pasti ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
tersebut. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
kacang hijau adalah cahaya, media tanam, oksigen, dan air. Pada percobaan
yang dilakukan kelompok kami ini akan berfokus pada pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan kacang hijau.

Cahaya adalah faktor penting untuk keberlangsungan makhluk


hidup, termasuk kacang hijau memerlukan cahaya. Tumbuhan memerlukan
cahaya untuk membantu daun berfotosintesis agar tumbuhan tersebut dapat
menerima asupan makanan dan akhirnya bertumbuh. Dalam konsep ini
menunjukkan bahwa intensitas atau jumlah cahaya yang diterima oleh
tumbuhan akan cukup memberi dampak yang signifikan, sudah menjadi
pengetahuan umum apabila tanaman yang ditanam di tempat yang
memungkinkan banyak cahaya akan memiliki fisik tanaman yang lebih
sehat dan berdaun hijau daripada tanaman yang ditanam di tempat yang
kurang terkena paparan cahaya. Oleh karena itu, untuk membuktikan dari
setiap pertanyaan yang ada kelompok kami akan menyajikan makalah
tentang "Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau".
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa perbedaan kacang hijau yang ditanam di tempat terbuka dan


di dalam rumah?
2. Mengapa kacang hijau yang ditanam di luar rumah lebih hijau?
3. Bagaimana pengaruh cahaya untuk pertumbuhan kacang hijau?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk :

1. Mendeskripsikan perbedaan kacang hijau yang ditanam di


tempat terbuka dan di dalam rumah.
2. Mengetahui dan mampu mendeskripsikan alasan kacang hijau
yang ditanam di luar rumah lebih hijau.
3. Mendeskripsikan pengaruh cahaya untuk pertumbuhan kacang
hijau.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Penulis
Menambah pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman dan perbedaan pertumbuhan tanaman saat berada di
tempat terbuka (terkena sinar matahari langsung) dan di dalam rumah.

1.4.2 Bagi Pembaca


Merupakan informasi kepada pembaca tentang pengaruh
penempatan penanaman tumbuhan dan sebagai wawasan tentang pengaruh
cahaya terhadap tumbuhan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Kacang Hijau


2.1.1 Taksonomi
Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Viridiplantae

Infra Kingdom : Streptophyta

Super Divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Vigna Savi

Spesies : Vigna radiata L.

2.1.2 Morfologi
2.1.2.1 Akar Kacang Hijau
Akar tanaman kacang hijau merupakan akar tunggang yang
panjangnya sekitar 15-20 cm. Karena tanaman kacang hijau ada di keluarga
Leguminosae (polongpolongan) maka di akarnya dapat ditemukan bintil –
bintil akar (nodula) yang berfungsi mengikat nitrogen. Sehingga bisa
menyuburkan tanah. Akar cabang pada tanaman kacang hijau banyak yang
menyebar di dekat permukaan tanah (mesophytes) ada pula yang
pertumbuhan akar cabangnya memanjang ke dalam tanah (xerophytes).
2.1.2.2 Batang Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau tidak tumbuh tinggi. Tipe pertumbuhannya
ada tegak dan menjalar. Tingginya hanya sekitar 30 cm – 110 cm dengan
diameter 2 mm – 5 mm. Walaupun begitu, tanaman ini tumbuh tegak dan
percabangannya menyebar ke segala arah. Ciri-ciri fisik yang tampak dari
batang tanaman kacang hijau salah satunya adalah batangnya memiliki bulu
– bulu halus dan ukuran batangnya kecil. Batang tanaman kacang hijau juga
memiliki buku-buku dan berwarna hijau, kecoklatan atau kemerahan.

2.1.2.3 Daun Kacang Hijau


Daun kacang hijau termasuk daun majemuk, terdiri dari tiga helai
anak daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip
dan berwarna hijau muda hingga hijau tua. Letak daun berseling. Tangkai
daun lebih panjang daripada daunnya sendiri (Purwono dan Hartono,
2005).Batang tanaman kacang hijau berbentuk bulat, dan berbuku, setiap
buku batang menghasilkan satu tangkai daun. Ukuran batangnya kecil,
berbulu, berwarna hijau kecoklat-coklatan, atau kemerah-merahan, tumbuh
tegak mencapai ketinggian 30 cm – 110 cm dan bercabang menyebar ke
semua arah (Rukmana, 2006).

2.1.2.4 Bunga Kacang Hijau


Bunga tanaman kacang hijau termasuk bunga sempurna
(hermaprodite), dapat menyerbuk sendiri, berbentuk kupu-kupu dan
berwarna kuning. Tanaman kacang hijau berbunga 30 – 70 hari, dan
polongnya menjadi tua 60 – 120 hari setelah tanam. Perontokan bunga
banyak terjadi, mencapai 90 %. Bunga diserbuki sebelum mekar, karena
pada waktu itu putik dan benang sari terjadi pemasakan secara bersamaan,
sehingga bunga kacang hijau termasuk cleistogamy. Polong berbentuk
silindris dengan panjang antara 6 – 15 cm dan berbulu pendek. Pada waktu
muda polong berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam atau coklat.
Setiap polong berisi 6 – 15 biji (Suprapto, 2007).
2.1.2.5 Polong Kacang Hijau
Panjang polong sekitar 5-16 cm setiap polong berisi 10-15 biji.
Polong kacang hijau berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak
runcing atau tumpul. Polong muda berwarna hijau, setelah tua berubah
menjadi kecoklatan atau kehitaman (Rukmana, 1997 dalam Bariza, 2010).

2.1.2.6 Buah Kacang Hijau


Kacang hijau merupakan buah yang berbentuk polong. Panjang dari
setiap polong bervariasi mulai dari 10 – 15 cm. Dalam setiap polongnya,
terdapat 6 hingga 16 butir biji. Seperti namanya, kacang hijau memiliki biji
yang berwarna hijau dengan bobot 0,5 mg – 0,8 mg per bijinya. Kacang
hijau berkerabat dekat dengan kacang merah (P. vulgaris L) dan kacang
kapri (Pisum sativum L). Buah tanaman hijau mirip seperti buncis hanya
saja lebih ramping. Polongnya berwarna hijau saat muda, lama – kelamaan
polong akan berangsur berubah warna menjadi kecoklatan dan kehitaman,
polongnya juga memiliki bulu-bulu halus.

2.1.2.7 Biji Kacang Hijau


Biji kacang hijau berbentuk bulat. Biji kacang hijau lebih kecil
dibandingkan dengan biji kacang tanah atau kacang kedelai yaitu bobotnya
hanya sekitar (0,5-0,8 mg). Bijinya berwarna hijau atau kuning, sering kali
coklat atau kehitam-hitaman, memiliki kilap (lustre) yang kusam atau
mengkilap diasosiasikan dengan sisa-sisa dinding polong, hilumnya pipih
dan putih (Somaatmadja, 1993 dalam Bariza, 2010). Sedangkan hilumnya
ada yang cekung atau tidak cekung (Trustinah, 1993 dalam Muafifah,
2006). Bijinya sering dibuat kecambah atau taoge (Purwono dan Hartono,
2012).

2.1.3 Kandungan Zat


Kacang hijau merupakan salah satu komoditi serealia yang
memiliki komponen terbesarnya adalah karbohidrat dan protein. Protein
pada kacang hijau banyak mengandung asam amino leusin, arginin,
isoleusin, valin, dan lisin (Rukmana, 1997). Kacang hijau adalah sumber
energi, protein, vitamin, mineral dan serat makanan yang baik
(Wijaningsih, 2008). Dalam 100 g kacang hijau mengandung 22 g protein
yang kaya akan asam amino lisin (7,94%). Kacang hijau mengandung
mineral kalsium dan fosfor yang relatif tinggi yaitu 125 mg kalsium dan
320 mg fosfor dalam 100 g kacang hijau. Lemak kacang hijau (1,2g/100g)
jauh lebih rendah dari kacang kedelai (15,6 g/100g), karena itu kacang hijau
sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.
Rendahnya lemak dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan atau
minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik. Lemak kacang
hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh
(Diniyati, 2012).

Kacang hijau merupakan salah satu kacang-kacangan yang kaya


akan kandungan protein isoflavon. Isoflavon termasuk dalam golongan
flavonoid (1,2-diarilpropan) dan merupakan bagian kelompok yang
terbesar dalam golongan tersebut. Isoflavon merupakan sejenis senyawa
estrogen yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. (Rahardjo dan
Hermani, 2006).

2.1.4 Manfaat Kacang Hijau


1. Mengurangi risiko kehamilan bermasalah

Kandungan folat yang terdapat di dalam kacang hijau cukup


tinggi. Oleh karena itu, kacang hijau dianggap baik untuk wanita yang
merencanakan kehamilan atau sedang dalam masa kehamilan.
Mencukupi kebutuhan asam folat selama masa kehamilan dapat
memberikan perlindungan pada bayi agar terhindar dari kelahiran
prematur, keguguran, berat badan lahir rendah, atau lahir dengan
kelainan saraf dan otak (neural tube defect).

2. Melancarkan pencernaan

Kacang hijau dikenal kaya akan serat dan pati. Kedua


kandungan tersebut diketahui dapat membantu pertumbuhan bakteri
baik dalam usus dan melancarkan saluran pencernaan.

3. Menurunkan risiko terkena penyakit jantung


Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kacang hijau juga
bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah serta mengurangi risiko
terkena penyakit jantung dan diabetes. Hal ini diduga berkaitan dengan
kandungan antioksidan dan nutrisi penting di dalamnya yang bersifat
antiradang.

4. Menjaga berat badan

Selain melancarkan pencernaan, kandungan serat di dalam


kacang hijau juga dapat memberikan efek kenyang lebih lama sehingga
dapat mengontrol nafsu makan dan mencegah Anda makan secara
berlebihan. Hal inilah yang menjadikan kacang hijau baik dikonsumsi
untuk menjaga berat badan.

5. Menurunkan kadar kolesterol

Kacang hijau memiliki kandungan lemak yang rendah. Di dalam


100 gram kacang hijau, hanya terdapat sekitar 0,1 gram lemak.Dengan
kandungan lemak yang rendah serta serat dan antioksidan fitosterol
yang tinggi, konsumsi kacang hijau secara teratur dapat membantu
penderita kolesterol tinggi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam
tubuh secara alami.

6. Menambah stamina tubuh

Kacang hijau juga dikenal sebagai sumber energi. Ini berkat


kandungan karbohidrat kompleks yang ada di dalamnya. Selain itu,
jenis karbohidrat ini juga dapat mengatasi rasa lelah dan bisa membuat
Anda lebih semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

2.2 Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman


2.2.1 Makanan
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi
berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis,
air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak
berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar
tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Termasuk kacanag
hijau membutuhkan makanan dan nutrisi. Nutrisi diambil tumbuhan dari
dalam tanah dan udara. Unsur unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan
dikelompokkan menjadi dua yaitu zat zat organic (C,H,O dan N) dan garam
garam organic (Fe2+,Ca2+). Berdasarkan jumlah kebutuhan
tumbuhan,unsur unsur dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu unsur
makro dan unsur mikro. Unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
besar disebut unsur makro. Contohnya : C,H,O,N,P,K,S,dan asam nukleat.
Sedangkan unsur mikro adalah unusr unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit. Contohnya : Cl,Mn,Fe,Cu,Zn,B,dan Mo. Pemenuhan kebutuhan
unsur tumbuhan diperoleh melalui penyerapan oleh akar dari tanah
bersamaan dengan penyerapan air.
2.2.2 Air
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air,
makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksireaksi kimia di dalam tubuh. Air dibutuhkan tanaman
untuk fotosintesis,tekanan turgor sel,mempertahankan suhu tubuh
tumbuhan,transportasi,dan medium reaksi enzim atis.

2.2.3 Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal
musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata
lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan
dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan
pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.

2.2.4 Kelembapan
Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh
tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali
terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel. Laju transpirasi dipengaruhi oleh
kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah,transpirasi akan
meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan
mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman.
2.2.5 Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang
terdapat pada ujung batang. Kualitas,intensitas,dan lamanya radiasi yang
mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai
proses fisiologi tumbuhan. Cahaya mempengaruhi pembentukan
klorofil,fotosintesis,fototropisme dan fotoperiodisme. Efek cahaya
meningkatkan kerja enzim untuk memprouduksi zat metabolic untuk
pembentukan klorofil. Sedangkan pada proses fotosintesis, intensitas
cahaya mempengaruhi laju fotosinesis saat berlangsung reaksi terang. Jadi
cahaya secara langsung mengendalikan tumbuhan dan perkembangan
tanaman,karena hasil fotosintesis berupa karbohidrat digunakan untuk
pemebentukan organ organ tumbuhan. Perkembangan struktur tumbuhan
juga dipengaruhi oleh cahaya (fotomorfogenesis). Efek fotomorfogenesis
ini dapat dengan mudah diketahui dengan cara membandingkan kecambah
yang tumbuh di tempat gelap dan terang. Kecambah yang tumbuh di tempat
gelap akan mengalami etiolasi atau kecambah tampak pucat dan lemah
karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya cahaya. Sedangkan pada
kecambah yang tumbuh di tempat terang,daun lebih berwarna hijau,tetapi
batang menjadi lebih pendek karena aktivitas hormone pertumbuhan auksin
terhambat oleh adanya cahaya.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu


Penelitian ini kami lakukan 7 hari. Memulai penanaman pada hari
Selasa tanggal 3 Agustus 2021 sampai dengan hari Minggu tanggal 9
Agustus 2021. Pengamatan kami lakukan setiap hari pada hari pukul 16.00
WIB.

1. Tempat : Tempat terbuka / terkena sinar matahari langsung, bawah


kolong jendela dalam rumah, dan di bawah dahan pohon.
2. Waktu : Penanaman dan penyiraman pukul 16.00 WIB.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan
penelitian, sebagai berikut :

Alat :

1. Gelas plastik bekas air mineral


2. Kapas
3. Alat tulis
4. Penggaris
5. Sendok makan
6. Buku tulis
7. Jarum Jahit

Bahan :

1. Biji kacang hijau (4 biji)


2. Air
3. Sinar matahari
4. Kapas 2 lembar
3.3 Metode Penelitian
1. Variabel bebas meliputi :Faktor cahaya terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
2. Variabel terikat meliputi :Pertumbuhan kacang hijau di setiap harinya
selama satu minggu.
3. Variabel kontrol meliputi :Tempat menanam di gelas plastik, waktu
penyiraman setiap jam 16.00, media tanam kapas, penyiraman dengar
air PDAM 1 sdm, lama pengamatan 7 hari.
3.4 Cara Kerja
1. Rendam biji kacang hijau dengan air selama semalam ± 12 jam.
2. Sediakan 4-8 gelas plastik bekas air mineral. (tiap orang menggunakan
2 gelas).
3. Gelas plastik diberi lubang kecil di bagian bawah sebanyak tiga lubang
menggunakan jarum jahit.
4. Pemberian nama gelas untuk tempat gelap, sinar matahari tidak
langsung, dan sinar matahari langsung, tempat teduh di dahan pohon.
5. Masukan dua lembar kapas ke dalam 4-8 gelas tersebut.
6. Letakan empat biji kacang hijau pada masing-masing gelas.
7. Beri satu sendok makan air pada masing-masing gelas. Penyiraman
dilakukan setiap hari satu kali pada sekitar pukul 16.00 WIB selama 7
hari.
8. Letakkan gelas A di tempat gelap, gelas B di tempat sinar matahari tidak
langsung, gelas C sinar matahari langsung, dan gelas D di bawah pohon.
9. Catatlah ukuran tinggi tanaman setiap harinya, dan foto pertumbuhan
kacang hijau selama 1 minggu.

3.5 Pelaksanaan Penelitian


Waktu Penelitian Kegiatan
2 Agustus 2021 Persiapan alat dan bahan
3 Agustus 2021 Penyiraman tanaman dan pengukuran
Pukul : 16.00 WIB tinggi tanaman hari - 1
4 Agustus 2021 Penyiraman tanaman dan pengukuran
Pukul : 16.00 WIB tinggi tanaman hari - 2
5 Agustus 2021 Penyiraman tanaman dan pengukuran
Pukul : 16.00 WIB tinggi tanaman hari - 3
6 Agustus 2021 Penyiraman tanaman dan
Pukul : 16.00 WIB pengukuran tinggi tanaman hari - 4
7 Agustus 2021 Penyiraman tanaman dan
Pukul : 16.00 WIB pengukuran tinggi tanaman hari - 5
8 Agustus 2021 Penyiraman tanaman dan
Pukul : 16.00 WIB pengukuran tinggi tanaman hari - 6
9 Agustus 2021 Penyiraman tanaman dan
Pukul : 16.00 WIB pengukuran tinggi tanaman hari - 7
BAB VI

ANALISIS DAN SINTESIS

4.1 Tabel Pengamatan


Dari penelitian yang telah dilakukan, maka didapat data
pengamatan, sebagai berikut :

Tinggi kecambah (dalam cm) pada


Faktor Keterangan hari ke-
1 2 3 4 5 6 7
Sinar matahari 0,5 1,5 2,5 6,5 10,5 13 15
Cahaya langsung
Matahari Tempat gelap 0,4 1,5 2,5 4,5 10,5 19 22,5

Sinar matahari 0 1 2 6,5 11 13,5 15


tidak langsung
Bawah pohon 0 1 1,5 1,7 2 2,4 2,7

4.2 Analisa Data


Tanaman yang diberi perlakuan sinar matahari langsung pada hari
ke-1 sudah mengalami pertumbuhan tinggi mencapai 1 cm dan tingginya
melesat saat hari ke-4 dan ke-5 yang mencapai 10,5 cm. Daunnya berwarna
hijau tua,tebal,dan lebar. Batangnya juga berwarna hijau muda hampir hijau
tua,ada sedikit warna kemerah merahan pada bagian bawahnya,dan pendek.

Tanaman yang diberi perlakuan di tempat gelap pada hari ke-1


sudah mengalami pertumbuhan tinggi mencapai 0,4 cm dan tingginya
melesat saat hari ke -5 dan ke-6 yang mencapai 19 cm. Daunnya berwarna
hijau muda kekuning kuningan,tipis dan terlihat kecil. Terlihat sekali
perbedaannya saat diberi perlakuan sinar matahari langsung. Batangnya
berwarna putih,tinggi dan sedikit bengkok.
Tanaman yang diberi perlakuan sinar matahari tidak langsung pada
hari ke-1 belum bertambah tingginya namun tingginya melesat saat hari ke-
4 dan ke-5 yang mencapai 11 cm. Daunnya berwarna hijau tua,sedikit
tebal,dan lebar. Batangnya berwarna hijau muda keputih putihan,sedikit
kemerah merahan pada bagian bawahnya,dan pendek.

Tanaman yang diberi perlakuan di bawah pohon pada hari ke-1


belum bertambah tingginya dan pertumbuhan tingginya cenderung sangat
lambat dan hanya mencapai tinggi 2,7 cm. Daunnya berwarna hijau tua,
masih sedikit menguncup belum benar benar terbuka,terlihat masih ada
kecambahnya. Batangnya berwarna hijau muda hampir hijau tua dan ada
sedikit kemerah merahan pada bagian bawahnya.
BAB V

PENTUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah mengadakan pengamatan Pengaruh Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Kacang Hijau selama 7 hari, kelompok kami dapat
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kacang hijau yang
ditanam di tempat terbuka dengan kacang hijau yang ditanam di dalam
rumah. Kacang hijau yang ditanam di luar rumah tumbuh dengan fisik yang
lebih sehat, daunnya berwarna hijau tua, tebal dan lebar, batangnya tidak
terlalu tinggi namun kokoh. Kacang hijau yang ditanam di dalam rumah
memiliki fisik yang pucat, daunnya berwarna hijau muda hampir kekuning-
kuningan, tipis, kecil, batangnya berwarna putih, tinggi bengkok, dan tidak
kokoh.

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau karena


dengan ada atau tidaknya cahaya ini akan berpengaruh pada kerja hormon
auksin. Kacang hijau yang ditanam di luar rumah memiliki tampilan fisik
yang lebih sehat dan lebih hijau karena adanya cahaya yang memperlambat
kerja hormon auksin. Sedangkan di tempat gelap tanpa cahaya hormon
auksin bekerja dan berdampak pada pertumbuhan tinggi kacang hijau yang
pesat namun tidak kokoh dan pucat. Pertumbuhan abnormal ini disebut
dengan peristiwa etiolasi.

5.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan setelah melakukan percobaan ini adalah :

1. Sebaiknya memilih kacang hijau dengan kualitas yang baik agar


percobaan dapat berhasil. Dengan cara merendam biji kacang hijau
dengan air terlebih dahulu selama semalam.
2. Hati hati saat melaksanakan pengukuran tinggi tanaman. Pastikan
memeriksanya tingginya setiap hari dan dokumentasikan
pertumbuhannya agar dapat melihat perbedaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Agrotek. 2020. "Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Hijau",


https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kacang-hijau/, diakses
pada 10 Oktober 2021 pukul 18.25.

Agustin, Sienny. 2021. "7 Manfaat Kacang Hijau yang Sayang untuk
Dilewatkan", https://www.alodokter.com/jangan-sia-siakan-beragam-manfaat-
kacang-hijau-ini, diakses pada 10 Oktober pukul 18.40.

Corteva. 2019. "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan Tanaman", https://www.corteva.id/berita/faktor-faktor-
yangmempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-tan.html, diakses pada 10
Oktober pukul 19.00.

Panjaitan, DC. 2019. "Anatomi dan Morfologi Tanaman Kacang Hijau",


http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1430/2/BAB%20II.pdf, diakses pada 12
Oktober 2021 pukul 19.25

Dewi, Ria Kusuma. 2011. "Pengaruh Kelembaban Udara terhadap


PertumbuhanKecambah",http://riakusumadewi.blogspot.com/2011/07/pengaruh
-kelembabanudara-terhadap.html?m=1, diakses pada 24 Oktober 2021 pukul
17.47
LAMPIRAN

Alat dan bahan

Cara kerja
Sinar matahari langsung

Tempat gelap
Sinar matahari tidak langsung

Bawah pohon

Anda mungkin juga menyukai