Anda di halaman 1dari 1

HORAS....

Perkenalkan Nama Ku Rambo Josep Tambunan...

Aku akan menceritakan motivasi ku dengan pertanyaan"Kenapa harus jadi

Pendeta?"

Pada waktu aku berumur 12 tahun, tepatnya kelas 6 SD, aku sudah mulai mengenal bagaimana tata pelayanan di
HKBP. Di dalam suatu gereja, aku bisa melihat banyak nya manusia yang mengambil bagian dalam pelayanan
tersebut. Semenjak aku melihat mereka, maka batin ku sontak seperti mengarahkan agar aku juga ikut ambil
bagian dalam pelayanan tersebut.
Beberapa minggu yang terlewati, akhirnya aku memutuskan untuk turut serta mengambil pelayanan di
gereja kami,HKBP BETLEHEM. Tentunya ini akan menjadi pengalaman yang paling berkesan dan sangat
istimewa bagi ku. Mengapa? Karena aku adalah seorang anak yang sering menerima ejekan dan menjadi bahan
tertawaan oleh beberapa teman maupun musuhku karena tampilan ku yang sangatlah berbeda dari mereka.
Ya… di satu sisi aku merasa sangat sedih, apabila mendengar ejekan dan tawa mereka pada saat itu.
Tetapi Tuhan menunjukkan belas kasihNya kepada ku. Tuhan memberikan ku sebuah Karunia yang luar biasa,
di luar dari permintaan dan dugaan ku. Tuhan melimpahkan ku sebuah talenta dalam bidang musik, sehingga
aku bisa pandai dalam bermain musik.
Bersamaan dengan Talenta itu pula, aku merasa bahwa aku tidak perlu lagi harus menangis dengan
mereka yang mengejek dan menertawakan ku, sebaliknya aku harus semakin bertekun dalam mengembangkan
talenta yang sudah dianugerahkan oleh Yang Maha Kuasa atas diriku. Dan Puji Tuhan, hingga sampai saat ini,
aku masih berorientasi dalam mengembangkan pelayanan ku melalu bidang Musik dalam gereja. Itulah yang
menjadi pendahuluan motivasi ku mengapa aku ingin Menjadi Seorang Pendeta.
Kemudian, setelah memasuki dunia pelayanan dalam gereja, orangtua ku mulai memberikan ku
masukan agar aku meneruskan pelayanan ku ini hingga menjadi seorang Pendeta. Awalnya aku bingung,
disebabkan oleh banyaknya omongan-omongan bahwa menjadi seorang Pendeta itu bukanlah hal yang mudah,
lalu ditambahkan dengan gesekan-gesekan perekonomian yang tinggi. Namun aku belum memberikan respon
apa-apa dan memilih untuk menjalani pelyanan yang sedang ku pegang saat ini.
Sampai pada kelas 2 SMP… disinilah saat dimana aku memutuskan untuk menyetujui masukan dari
orangtua ku. Aku menyetujui dengan tekad ku bahwa aku akan menjadi seorang Pendeta kelak di kemudian
hari. Dengan dorongan semangat dari orangtua dan teman-temanku, aku mengikuti perkuliahan STT HKBP
sebagai wadah ku untuk belajar dan memahami bagaimana sikap yang harus dimiliki oleh Pendeta di masa
depan nanti.
Motivasi ku dalam menjadi seorang Pendeta ku letakkan pada titipan Talenta yang sudah diberikanNya
kepadaku. Aku sudah meletakkan dasar dan akan membangun nya menjadi sebuah komitmen yang kuat. Yang
kuyakini dan kupercaya adalah “Kekurangan mu adalah alat yang dapat mendorong mu untuk lebih baik dari
hari ini”.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai