Anda di halaman 1dari 1

PERTOLONGAN TUHAN DALAM HIDUP KELUARGAKU

Waktu itu koko saya baru saja lulus dan menjadi S.E. Papi saya sangat bangga dan
membantu koko saya mencari pekerjaan, karena koneksi papi saya yang cukup luas. Akhirnya
koko dikontrak oleh suatu bank selama 1 tahun. Sebagai junior koko saya tidak dipercayakan
tugas oleh bosnya, dan lainnya. Ia merasa bosnya berlaku tidak adil padanya.
Koko saya akhirnya keluar secara sepihak tanpa memberi tahu papi saya. Saat papi saya
tahu ia marah sekali, karena malu telah merekomendasikan koko saya pada orang dalam, dan
merasa koko saya tidak percaya pada papi saya.
Lalu, papi dan koko saya berhubungan dingin, mereka tidak pernah berbicara walau
serumah. Kemudian, koko saya ingin belajar bahasa ke Cina selama satu tahun, padahal ia hanya
menghindari papi saya. Papi saya makin geram dan merasa koko saya buang-buang uang.
Selama satu tahun saya terus berdoa untuk hubungan mereka setiap hari terutama tiap
hari Minggu di gereja.
Hingga bulan lalu koko saya pulang dari studinya, ia pulang dan mulai bisa menerima papi
saya, sebaliknya papi saya masih kesal padanya. Ia mulai mengesampingkan ‘gengsi’nya, ia
bertanya pada papi saya, juga menyapa, walau awalnya masih dibalas dengan sikap dingin papi
saya.
Akhirnya hari itu, saat saya dan papi saya berdoa di mobil (saya selalu berdoa saat
perjalanan ke sekolah) papi saya berkata dalam doanya ‘Tuhan terima kasih karena telah
melembutkan hati koko, semoga papi dan koko bisa kembali memperbaiki hubungan’, disitu saya
merasa senang luar biasa, Disitulah saya merasa pertolongan Tuhan sangat hebat, dan
MEMERLUKAN WAKTU, karena hal yang indah butuh penantian.

JANICE SHIERNY
XI MS 1 /20

Anda mungkin juga menyukai