Anda di halaman 1dari 1

Patriarki membuat laki-laki lebih dominan sehingga perempuan dipaksa untuk mengemban

tanggung jawab utama dalam pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak, sehingga membuat
perempuan sulit untuk berkarir. Dalam dunia ketenagakerjaan pun, perempuan akan dijadikan
sebagai second society yaitu perempuan tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan pria untuk
profesi atau jabatan tertentu. Selain itu perempuan dinilai hanya terampil dalam tugas-tugas
khusus peran dan tidak cocok untuk mengelola orang, memimpin, atau berkolaborasi.

gaji

BENTUK STEREOTYPE

1. Stereotype bahwa perempuan tidak pantas menjadi pemimpin.


2. Stereotype bahwa perempuan lebih menggunakan emosi daripada logika.
3. Stereotype bahwa perempuan yang berkarir akan sulit menemukan kebahagiaan. Hal ini
didasarkan pada pemikiran masyarakat bahwa kebahagiaan individu akan dicapai dengan
menikah dan berkeluarga. Sedangkan wanita berkarir hanya akan sibuk bekerja dan akan
melupan tentang pernikahan.

Jawaban nomor 3 : Menurut psikolog klinis Ayoe Sutomo di zaman yang semakin maju ini
sebenarnya banyak orang yang memiliki kehidupan seimbang. Tak sedikit wanita yang memiliki
karier bagus tetapi punya keluarga yang baik juga. Hanya saja, Ayoe juga menambahkan jika wanita
dengan pendidikan tinggi dan menjalani karier yang cemerlang terkadang sulit untuk menemukan
pasangan hidup.
 https://wolipop.detik.com/work-and-money/d-3595443/ini-sebabnya-bisa-ada-stereotip-cewek-
pintar-susah-dapat-jodoh.

https://www.jurnalperempuan.org/blog/dewi-candraningrum-karier-patriarki

https://etd.umm.ac.id/id/eprint/53/2/BAB%20II.pdf

Badan Pusat Satistik (BPS) mencatat, persentase perempuan yang menjadi tenaga kerja
profesional telah mencapai 49,99% pada 2021. Nilai tersebut naik 2,52% poin dari tahun
sebelumnya yang sebesar 48,76%. Melihat trennya, persentase perempuan yang menjadi
tenaga kerja profesional terus meningkat dalam 10 tahun terakhir

Anda mungkin juga menyukai