Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN

PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
Oleh :
Mudjisantosa
Kasubdit Penanganan Permasalahan Kontrak
Deputi Hukum dan penyelesaian Sanggah
LKPP

www.mudjisantosa.net
KONTRAK dgn PENYEDIA HPS %
hps

Komputer 100 4.600.000 460.000.000 5.000.000 500.000.000 92

Printer 40 5.700.000 228.000.000 4.000.000 160.000.000 143

Scanner 20 1.450.000 29.000.000 1.500.000 30.000.000 97

CD Writter 50 2.100.000 105.000.000 3.250.000 162.500.000 65

Jumlah 822.000.000 852.500.000 96


Penawaran ke I = rp 822 juta
klarifikasi tidak dimaksudkan
Penawaran ke 2 = rp 830 juta
untuk mencari/menawarkan/
Penawaran ke 3 = rp 837 juta
mengijinkan perubahan
05-03-2020 2
harga/substansi penawaran
4 CD Writter 50 2,500,000 125,000,000 3,250,000
822,000,000

HPS
Penawaran Penyedia Harga Jumlah
1 Komputer 100 5.000.000 500.000.000
2 Printer 40 4.000.000 160.000.000
3 Scanner 20 1.500.000 30.000.000
4 CD Writter 50 3.250.000 162.500.000
822.000.000 852.500.000
 LEVEL POKJA
 LEVEL PPK
 LEVEL AUDIT
 LEVEL APEHA
 LEVEL PENYEDIA
 LEVEL BUDGET
 LEVEL DUA PENYEDIA / SATU PENYEDIA
 Tidak gugur
 Tidak dinegosiasi
a) Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lumsum
dan Harga Satuan, Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi
terhadap harga satuan yang nilainya lebih besar dari 110% dari
harga satuan yang tercantum dalam HPS.
b) Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan
tersebut dapat dipertanggungjawabkan/sesuai dengan harga
pasar maka harga satuan tersebut dinyatakan tidak timpang.
c) Apabila setelah dilakukan klarifikasi Harga Satuan tersebut
dinyatakan timpang, maka harga satuan timpang hanya berlaku
untuk volume sesuai daftar kuantitas dan harga. Jika terjadi
penambahan volume terhadap harga satuan yang dinyatakan
timpang, maka pembayaran terhadap tambahan volume tersebut
berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam HPS.
1. Hps memiliki beberapa item, ada suatu item di HPS dengan
harga satuan rp 1 juta.. Penyedia yg menang ..adalah
penyedia termurah... menawar untuk item tersebut rp 4 juta,
sehingga di kontrak untuk item tersebut Rp 4 juta.
Bagaimana dengan hal ini ?
 A. Kontrak dibatalkan

 B. Tender dibatalkan

 C. Tidak masalah

2. Kalau kontrak lumpsum.. perlukah diskusi harga timpang ?

 A. Perlu
 B. Tidak perlu
3.. ketika terjadi putus kontrak.. Untuk *item harga timpang*

A. Dibayar 100%
B. Dibayar dgn harga wajar
C. Audit dulu untuk mencegah kerugian negara

4. Dalam kontrak yang selesai 100 persen dan tidak ada perubahan volume, dalam kontrak
tersebut ada item yang harganya timpang ( harga satuan untuk hps item tersebut rp 1 juta,
penyedia menawar Rp 4juta ) hal ini merupakan

A. Kerugian negara
• B. Mark up harga
• C. Dilihat AHS nya penyedia. Jika AHS nya penyedIa ngawur harganya maka hal ini
merupakan Kerugian negara.
• D. Dibayar 100% dan tidak ada kerugian negara

5. Kalo ada penambahan volume untuk harga timpang


A. memakai harga timpang
B. memakai harga hps
C. memakai harga negosiasi
D. Diaudit dulu untuk mencegah kerugian negara
PENGELOLA PENGADAAN PENYEDIA

HPS RAB /
/ BQ BQ

EE

AHS =
ALAT,
UPAH,
Bahan,
PROFIT
Permen pupr 28 2016
PENGELOLA PENGADAAN PENYEDIA

HPS RAB /
/ BQ BQ
Permen
pupr 7 2019
EE

AHS =
ALAT, AHS =
ALAT,
UPAH, UPAH,
Bahan, Bahan,
PROFIT PROFIT
 Lampiran di kontrak ?
 Datang auditor
Evaluasi Kewajaran Harga Pokja Pemilihan melakukan evaluasi kewajaran harga
apabila harga penawaran lebih rendah dari 80% HPS, dengan ketentuan:
(1) meneliti dan menilai kewajaran harga satuan dasar meliputi harga upah,
bahan dan peralatan dari harga satuan penawaran, sekurang-kurangnya
pada setiap mata pembayaran utama;
(2) meneliti dan menilai kewajaran kuantitas/koefisien dari unsur upah, bahan,
dan peralatan dalam Analisa Harga Satuan;
(3) hasil penelitian butir (1) dan butir (2) digunakan untuk menghitung harga
satuan yang dinilai wajar tanpa memperhitungkan keuntungan yang
ditawarkan;
(4) harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk menghitung harga
penawaran yang dinilai wajar dan dapat dipertanggungjawabkan;
(5) harga penawaran dihitung berdasarkan volume yang ada dalam daftar
kuantitas/keluaran dan harga; dan
(6) apabila harga penawaran lebih kecil dari hasil evaluasi/perhitungan maka
harga penawaran dinyatakan tidak wajar dan gugur harga.
(1) meneliti dan menilai kewajaran harga berdasarakan informasi
terkini harga penawaran dan/atau harga satuan di pasar;
(2) mengevaluasi alasan harga penawaran dan/atau harga satuan
produk yang tidak wajar;
(3) harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk menghitung
harga penawaran yang dinilai wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan;
(4) harga penawaran dihitung berdasarkan volume yang ada dalam
daftar kuantitas/keluaran dan harga; dan
(5) apabila harga penawaran lebih kecil dari hasil
evaluasi/perhitungan maka harga penawaran dinyatakan tidak
wajar dan gugur harga.
1. Ahs dari sisi pengelola pengadaan ?

• A. Perlu dibuat
B. Suka suka saja
C. Harus dibuat

2. Ahs dari sisi penyedia ?


A.. Disyaratkan dalam dokumen tender ?
B. Tidak disyaratkan
C. Disampaikan kalo penawaran dibawah 80%


3. Penawaran yang dibawah harga hps 80%
A. Ahs penyedia dilampirkan di kontrak
B. Ahs penyedia dilampiri nantinya jaminan pelaksanaan 5%
dari hps
C. Ahs penyedia diklarifikasi dapat dipenuhi dan tidak rugi

D. Ahs dperlukan untuk auditor dan apeha

4. Bagi auditor yang perlu diperhatikan adalah memenuhi


volume, mutu , waktu, fungsi dan nilai kontrak secara total
adalah wajar. Sedangkan AHS yang perlu diketahui oleh
auditor adalah
a. AHS dari konsultan dan HPS dari PPK
b. AHS dari penyedia
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah

Anda mungkin juga menyukai