No. Revisi : 01 SOP Tanggal Terbit : 15 Agustus 2023 Halaman : 1/3
UPT dr. Jauhari Rahmani
PUSKESMAS NIP. 19840130 201001 1 003 JORONG
1. Pengertian Metode kangguru (Kangaroo Mother Care) adalah asuhan kontak
kulit (skin to skin contact) antara ibu dan bayi yang memiiki berat badan lahir rendah atau bayi premature. 2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk petugas dalam meningkatkan berat badan bayi premature atau berat dan lahir rendah (BBLR). 2. Menstabilkan denyut jantung, pola pernapasan dan saturasi oksigen bayi. 3. Memberikan kehangatan pada bayi. Meningkatkan durasi tidur. 4. Mengurangi tangisan bayi dan kebutuhan kalori. 5. Mempercepat peningkatan berat badan dan perkembangan otak. 6. Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi. Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 16/SK/IV/2023 tentang Program Penurunan AKI dan AKB di UPT Puskesmas Jorong 4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan, 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 tahun 2021 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual. 3. Direktorat Kesga, Dirjen Kesmas, Kemenkes RI, 2018, Modul Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat, Kemenkes RI, Jakarta 4. Kementerian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk Tenaga Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta 5. Prosedur/ 1. Persiapan Bayi langkah-langkah a. Petugas memberitahukan kepada pasien dan keluarga tindakan yang akan dilakukan. b. Petugas mengukur tanda - tanda vital bayi antara lain suhu badan bayi, respirasi dan denyut jantung bayi. c. Petugas dan ibu mencuci tangan. d. Petugas menggunakan handscoon. e. Petugas membuka pakaian atas ibu atau ayah. 2. Tahap Implementasi a. Petugas memposisikan bayi di dada ibu atau ayah. b. Petugas mempertahankan posisi dengan menggunakkan gendongan bayi. c. Petugas memposisikan tepi kain penggendong bagian atas harus di bawah tepi bayi. d.Petugas memakaikan topi pada kepala bayi Petugas memakaikan kembali baju atasan ibu atau ayah. f. Petugas membuka handscoon dan mencuci tangan. g.Petugas mendokumentasikan hasil tindakan. 3. Tahap Evaluasi a. Petugas memantau kondisi bayi mencakup tanda - tanda vital dan status oksigenasi. b. Petugas mengidentifikasi tanda – tanda bahaya yang menetap dan melakukan tindakan sesuai masalah yang ditemukan. 4. Tanda – Tanda Bahaya dan Pelaksanaan a. Apneu : rangsang bayi dengan mengusap punggungnya agar bayi bias bernapas kembali. b. Sulit bernapas : cek posisi bayi dan periksa kemungkinan bayi kedinginan. c. Sulit minum, tidak mau bangun untuk minum : bangunkan bayi saat kondisi tidur tidak nyenyak (rapid eyes movement /REM). d. Diare : periksa konsistensi feses, tetap berikan ASI. e. Kulit kuning : tetap berikan ASI 5. Kolaborasi dengan dokter dan petugas gizi jika tidak Ada perubahan setelah melakukan tindakan metode kangguru. 6. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan a. Pencegahan infeksi b. Pencegahan tanda – tanda bahaya lain pada bayi dengan beraT badan lahir rendah. 6. Diagram Alir Persiapan Bayi
Tahap Implementasi
Tahap Evaluasi
Tanda – Tanda Bahaya dan Pelaksanaan
Kolaborasi dengan dokter danpetugas gizi jika tidak
Ada perubahan setelah melakukan tindakan metode kangguru.
7. Dokumen 1.Rekam Medis
Terkait 2.Informed Consent
8. Unit Terkait 1.Ruang KIA
2.Ruang Persalinan
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
1. Kebijakan Mengganti SK Kepala 15 Agustus 2023 Puskesmas Nomor : 008/SK/IV/2023 tentang Program Penurunan AKI dan AKB di UPT Puskesmas Jorong menjadi SK Kepala Puskesmas Nomor : 16/SK/IV/2023 tentang Program Penurunan AKI dan AKB di UPT Puskesmas Jorong