Anda di halaman 1dari 4

PERAWATAN METODE KANGGURU

No. Dokumen : 31/SOP/IV/2023


No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 15 Agustus 2023
Halaman : 1/3

UPT dr. Jauhari Rahmani


PUSKESMAS NIP. 19840130 201001 1 003
JORONG

1. Pengertian Metode kangguru (Kangaroo Mother Care) adalah asuhan kontak


kulit (skin to skin contact) antara ibu dan bayi yang memiiki berat
badan lahir rendah atau bayi premature.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk petugas dalam
meningkatkan berat badan bayi premature atau berat dan lahir
rendah (BBLR).
2. Menstabilkan denyut jantung, pola pernapasan dan saturasi
oksigen bayi.
3. Memberikan kehangatan pada bayi. Meningkatkan durasi tidur.
4. Mengurangi tangisan bayi dan kebutuhan kalori.
5. Mempercepat peningkatan berat badan dan perkembangan otak.
6. Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi. Meningkatkan
keberhasilan dan memperlama durasi menyusui.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 16/SK/IV/2023 tentang Program
Penurunan AKI dan AKB di UPT Puskesmas Jorong
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023
Tentang Kesehatan,
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 tahun 2021 tentang
pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan,
dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.
3. Direktorat Kesga, Dirjen Kesmas, Kemenkes RI, 2018, Modul
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat,
Kemenkes RI, Jakarta
4. Kementerian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk
Tenaga Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta
5. Prosedur/ 1. Persiapan Bayi
langkah-langkah a. Petugas memberitahukan kepada pasien dan
keluarga tindakan yang akan dilakukan.
b. Petugas mengukur tanda - tanda vital bayi antara lain
suhu badan bayi, respirasi dan denyut jantung bayi.
c. Petugas dan ibu mencuci tangan.
d. Petugas menggunakan handscoon.
e. Petugas membuka pakaian atas ibu atau ayah.
2. Tahap Implementasi
a. Petugas memposisikan bayi di dada ibu atau ayah.
b. Petugas mempertahankan posisi dengan menggunakkan
gendongan bayi.
c. Petugas memposisikan tepi kain penggendong bagian
atas harus di bawah tepi bayi.
d.Petugas memakaikan topi pada kepala bayi
Petugas memakaikan kembali baju atasan ibu atau ayah.
f. Petugas membuka handscoon dan mencuci tangan.
g.Petugas mendokumentasikan hasil tindakan.
3. Tahap Evaluasi
a. Petugas memantau kondisi bayi mencakup tanda - tanda
vital dan status oksigenasi.
b. Petugas mengidentifikasi tanda – tanda bahaya yang
menetap dan melakukan tindakan sesuai masalah yang
ditemukan.
4. Tanda – Tanda Bahaya dan Pelaksanaan
a. Apneu : rangsang bayi dengan mengusap punggungnya
agar bayi bias bernapas kembali.
b. Sulit bernapas : cek posisi bayi dan periksa kemungkinan
bayi kedinginan.
c. Sulit minum, tidak mau bangun untuk minum : bangunkan
bayi saat kondisi tidur tidak nyenyak (rapid eyes movement
/REM).
d. Diare : periksa konsistensi feses, tetap berikan ASI.
e. Kulit kuning : tetap berikan ASI
5. Kolaborasi dengan dokter dan petugas gizi jika tidak
Ada perubahan setelah melakukan tindakan metode kangguru.
6. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
a. Pencegahan infeksi
b. Pencegahan tanda – tanda bahaya lain pada bayi dengan
beraT badan lahir rendah.
6. Diagram Alir
Persiapan Bayi

Tahap Implementasi

Tahap Evaluasi

Tanda – Tanda Bahaya dan Pelaksanaan

Kolaborasi dengan dokter danpetugas gizi jika tidak


Ada perubahan setelah melakukan tindakan metode
kangguru.

7. Dokumen 1.Rekam Medis


Terkait 2.Informed Consent

8. Unit Terkait 1.Ruang KIA


2.Ruang Persalinan

Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


1. Kebijakan Mengganti SK Kepala 15 Agustus 2023
Puskesmas Nomor :
008/SK/IV/2023 tentang
Program Penurunan AKI
dan AKB di UPT
Puskesmas Jorong
menjadi SK Kepala
Puskesmas Nomor :
16/SK/IV/2023 tentang
Program Penurunan AKI
dan AKB di UPT
Puskesmas Jorong

Anda mungkin juga menyukai