Analisis Real I Bab 1-1
Analisis Real I Bab 1-1
Bab 1
Pendahuluan
Bagian I
Himpunan dan Fungsi
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Daftar Isi
1.1 Himpunan dan Fungsi:
Penulisan himpunan:
Penulisan himpunan:
1 Mendaftar elemen-elemen himpunan
Penulisan himpunan:
1 Mendaftar elemen-elemen himpunan
Penulisan himpunan:
1 Mendaftar elemen-elemen himpunan
{1, 8, π, Rabu}
Penulisan himpunan:
1 Mendaftar elemen-elemen himpunan
{1, 8, π, Rabu}
{0, 1, 2, . . . , 40}
Penulisan himpunan:
1 Mendaftar elemen-elemen himpunan
{1, 8, π, Rabu}
{0, 1, 2, . . . , 40}
{. . . , −6, −4, −2, 0, 4, 6, . . .}.
2 Menjelaskan kriteria bagi entitas yang termuat dalam himpunan.
Penulisan himpunan:
1 Mendaftar elemen-elemen himpunan
{1, 8, π, Rabu}
{0, 1, 2, . . . , 40}
{. . . , −6, −4, −2, 0, 4, 6, . . .}.
2 Menjelaskan kriteria bagi entitas yang termuat dalam himpunan.
{x | x adalah bilangan riil dan x > −2}
Penulisan himpunan:
1 Mendaftar elemen-elemen himpunan
{1, 8, π, Rabu}
{0, 1, 2, . . . , 40}
{. . . , −6, −4, −2, 0, 4, 6, . . .}.
2 Menjelaskan kriteria bagi entitas yang termuat dalam himpunan.
{x | x adalah bilangan riil dan x > −2}
{a/b | a, b adalah bilangan bulat dan b 6= 0}
Penulisan himpunan:
1 Mendaftar elemen-elemen himpunan
{1, 8, π, Rabu}
{0, 1, 2, . . . , 40}
{. . . , −6, −4, −2, 0, 4, 6, . . .}.
2 Menjelaskan kriteria bagi entitas yang termuat dalam himpunan.
{x | x adalah bilangan riil dan x > −2}
{a/b | a, b adalah bilangan bulat dan b 6= 0}
{x | x2 − 1 = 0}.
Penulisan himpunan:
1 Mendaftar elemen-elemen himpunan
{1, 8, π, Rabu}
{0, 1, 2, . . . , 40}
{. . . , −6, −4, −2, 0, 4, 6, . . .}.
2 Menjelaskan kriteria bagi entitas yang termuat dalam himpunan.
{x | x adalah bilangan riil dan x > −2}
{a/b | a, b adalah bilangan bulat dan b 6= 0}
{x | x2 − 1 = 0}.
Notasi standar:
Penulisan himpunan:
1 Mendaftar elemen-elemen himpunan
{1, 8, π, Rabu}
{0, 1, 2, . . . , 40}
{. . . , −6, −4, −2, 0, 4, 6, . . .}.
2 Menjelaskan kriteria bagi entitas yang termuat dalam himpunan.
{x | x adalah bilangan riil dan x > −2}
{a/b | a, b adalah bilangan bulat dan b 6= 0}
{x | x2 − 1 = 0}.
Notasi standar:
Himpunan bilangan asli N := {1, 2, 3, · · · },
Himpunan bilangan bulat Z := {0, 1, −1, 2, −2, 3, −3, · · · },
Himpunan bilangan rasional Q := {m/n : m, n ∈ Z dan n 6= 0},
Himpunan bilangan real R.
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
, , ,
, , ,
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
, , ,
, , ,
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
Definisi
Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu entitas di A ditulis x ∈ A.
Dalam hal ini dikatakan bahwa x adalah suatu elemen dari A. Notasi x ∈ /A
menyatakan x bukan elemen A.
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
A⊆B
A ⊆ B ⇔ ∀x [x ∈ A ⇒ x ∈ B]
A⊆B
A ⊆ B ⇔ ∀x [x ∈ A ⇒ x ∈ B]
A = B ⇔ (A ⊆ B) ∧ (B ⊆ A)
A⊂B
A⊂B
atau
A ⊂ B ⇔ (A ⊆ B) ∧ (A 6= B)
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
Contoh:
Misal A = {1, 2, 3}
B = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 2, 3}}
C = {{1} , {2} , {1, 2} , {1, 3} , {1, 2, 3}}
D = {{1, 2} , {2} , {1} , {1, 2, 3}}
2A = P(A) = {B : B ⊆ A}
2A = P(A) = {B : B ⊆ A}
Misal B = {1, 2, 3}
maka
2B = P(B) = {∅, {1}, {2}, {3}, {1, 2}, {2, 3}, {1, 3}, {1, 2, 3}}
A ∩ B = {x : x ∈ A ∧ x ∈ B}
A ∩ B = {x : x ∈ A ∧ x ∈ B}
A ∪ B = {x : x ∈ A ∨ x ∈ B}
A ∩ B = {x : x ∈ A ∧ x ∈ B}
A ∪ B = {x : x ∈ A ∨ x ∈ B}
A\B = {x : x ∈ A ∧ x 6∈ B}
A ∩ B = {x : x ∈ A ∧ x ∈ B}
A ∪ B = {x : x ∈ A ∨ x ∈ B}
A\B = {x : x ∈ A ∧ x 6∈ B}
A × B = {(a, b) | a ∈ A, b ∈ B}
Latihan
1 Jelaskah hasil operasi himpunan ini:
(a) ∅ ∩ {∅} (b) {∅} ∩ {∅} (c) {∅, {∅}} \ ∅
(d) {∅, {∅}} \ {∅} (e) {∅, {∅}} \ {{∅}}
Latihan
1 Jelaskah hasil operasi himpunan ini:
(a) ∅ ∩ {∅} (b) {∅} ∩ {∅} (c) {∅, {∅}} \ ∅
(d) {∅, {∅}} \ {∅} (e) {∅, {∅}} \ {{∅}}
2 Untuk setiap n ∈ N, diberikan An = {(n + 1)k : k ∈ N}. Tentukan A1 ∩ A2 .
Latihan
1 Jelaskah hasil operasi himpunan ini:
(a) ∅ ∩ {∅} (b) {∅} ∩ {∅} (c) {∅, {∅}} \ ∅
(d) {∅, {∅}} \ {∅} (e) {∅, {∅}} \ {{∅}}
2 Untuk setiap n ∈ N, diberikan An = {(n + 1)k : k ∈ N}. Tentukan A1 ∩ A2 .
3 Gambarkan diagram dalam bidang produk kartesius A × B jika diberikan himpunan A dan
B.
Latihan
1 Jelaskah hasil operasi himpunan ini:
(a) ∅ ∩ {∅} (b) {∅} ∩ {∅} (c) {∅, {∅}} \ ∅
(d) {∅, {∅}} \ {∅} (e) {∅, {∅}} \ {{∅}}
2 Untuk setiap n ∈ N, diberikan An = {(n + 1)k : k ∈ N}. Tentukan A1 ∩ A2 .
3 Gambarkan diagram dalam bidang produk kartesius A × B jika diberikan himpunan A dan
B.
(a) A = {1, 2, 3}, B = {0, 1, 2}.
Latihan
1 Jelaskah hasil operasi himpunan ini:
(a) ∅ ∩ {∅} (b) {∅} ∩ {∅} (c) {∅, {∅}} \ ∅
(d) {∅, {∅}} \ {∅} (e) {∅, {∅}} \ {{∅}}
2 Untuk setiap n ∈ N, diberikan An = {(n + 1)k : k ∈ N}. Tentukan A1 ∩ A2 .
3 Gambarkan diagram dalam bidang produk kartesius A × B jika diberikan himpunan A dan
B.
(a) A = {1, 2, 3}, B = {0, 1, 2}.
(b) A = {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 2 atau 3 ≤ x ≤ 4}, B = {y ∈ R : y = 1 atau y = 2}
Latihan
1 Jelaskah hasil operasi himpunan ini:
(a) ∅ ∩ {∅} (b) {∅} ∩ {∅} (c) {∅, {∅}} \ ∅
(d) {∅, {∅}} \ {∅} (e) {∅, {∅}} \ {{∅}}
2 Untuk setiap n ∈ N, diberikan An = {(n + 1)k : k ∈ N}. Tentukan A1 ∩ A2 .
3 Gambarkan diagram dalam bidang produk kartesius A × B jika diberikan himpunan A dan
B.
(a) A = {1, 2, 3}, B = {0, 1, 2}.
(b) A = {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 2 atau 3 ≤ x ≤ 4}, B = {y ∈ R : y = 1 atau y = 2}
Latihan
1 Jelaskah hasil operasi himpunan ini:
(a) ∅ ∩ {∅} (b) {∅} ∩ {∅} (c) {∅, {∅}} \ ∅
(d) {∅, {∅}} \ {∅} (e) {∅, {∅}} \ {{∅}}
2 Untuk setiap n ∈ N, diberikan An = {(n + 1)k : k ∈ N}. Tentukan A1 ∩ A2 .
3 Gambarkan diagram dalam bidang produk kartesius A × B jika diberikan himpunan A dan
B.
(a) A = {1, 2, 3}, B = {0, 1, 2}.
(b) A = {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 2 atau 3 ≤ x ≤ 4}, B = {y ∈ R : y = 1 atau y = 2}
Tugas
1 Untuk
S setiap n ∈ N, T
diberikan An = {(n + 1)k : k ∈ N}. Tentukan himpunan
{An : n ∈ N} dan {An : n ∈ N}.
2 Gambarkan diagram dalam bidang produk kartesius A × B jika diberikan himpunan A dan
B. A = {1, 2, 3}, B = {y ∈ R : 1 ≤ y ≤ 3}.
3 Jika diketahui A ⊆ B, tunjukkan bahwa (a) A ∩ B = A (b) A ∪ B = B
Jurusan Matematika (FMIPA ITS) Analisis Real I (Kistosil Fahim, S.Si.,M.Si) 11 / 24
Istilah dan Notasi Himpunan Himpunan Semesta dan Komplemen Himpunan
Himpunan semesta:
Himpunan semesta:
himpunan terbesar yang sedang dibicarakan;
Himpunan semesta:
himpunan terbesar yang sedang dibicarakan;
dinotasikan dengan S ;
Himpunan semesta:
himpunan terbesar yang sedang dibicarakan;
dinotasikan dengan S ;
perlu dijelaskan definisi yang digunakan;
Himpunan semesta:
himpunan terbesar yang sedang dibicarakan;
dinotasikan dengan S ;
perlu dijelaskan definisi yang digunakan;
Himpunan semesta:
himpunan terbesar yang sedang dibicarakan;
dinotasikan dengan S ;
perlu dijelaskan definisi yang digunakan;
Ac = {x : x ∈ S ∧ x 6∈ A} = S \A
Himpunan semesta:
himpunan terbesar yang sedang dibicarakan;
dinotasikan dengan S ;
perlu dijelaskan definisi yang digunakan;
Ac = {x : x ∈ S ∧ x 6∈ A} = S \A
Latihan
Buktikan sifat-sifat berikut ini:
(a) (A ∩ B)c = Ac ∪ B c (b) (A ∪ B)c = Ac ∩ B c
Latihan
Buktikan sifat-sifat berikut ini:
(a) (A ∩ B)c = Ac ∪ B c (b) (A ∪ B)c = Ac ∩ B c
Tugas
1 Jika A ⊆ B, tunjukkan bahwa: B c ⊆ Ac
2 Jika A ∩ B = ∅, tunjukkan bahwa
(a) A ⊆ B c (b) B ⊆ Ac
Fungsi
Definisi Fungsi
Fungsi
Definisi Fungsi
Fungsi
Definisi Fungsi
Fungsi
Definisi Fungsi
Fungsi
Definisi Fungsi
Fungsi
Definisi Fungsi
Fungsi
Contoh Fungsi
Fungsi
Contoh Fungsi
adalah fungsi.
Fungsi
Contoh Fungsi
adalah fungsi.
Pemetaan ψ : Z → {0, 1} yang didefinisikan oleh aturan
0 bila n genap
ψ(n) :=
1 bila n kelipatan 3
Fungsi
Contoh Fungsi
adalah fungsi.
Pemetaan ψ : Z → {0, 1} yang didefinisikan oleh aturan
0 bila n genap
ψ(n) :=
1 bila n kelipatan 3
bukan fungsi
Fungsi
Contoh Fungsi
adalah fungsi.
Pemetaan ψ : Z → {0, 1} yang didefinisikan oleh aturan
0 bila n genap
ψ(n) :=
1 bila n kelipatan 3
Fungsi
Contoh Fungsi
adalah fungsi.
Pemetaan ψ : Z → {0, 1} yang didefinisikan oleh aturan
0 bila n genap
ψ(n) :=
1 bila n kelipatan 3
Latihan
Misal A := B := {x ∈ R : −1 ≤ x ≤ 1} dan diberikan
C := {(x, y) : x2 + y 2 = 1}. Apakah himpunan C adalah fungsi? Jelaskan.
Jurusan Matematika (FMIPA ITS) Analisis Real I (Kistosil Fahim, S.Si.,M.Si) 16 / 24
Istilah dan Notasi Pada Fungsi Peta Langsung dan Peta Inverse
Fungsi
Peta Langsung dan Peta Inverse
Fungsi
Contoh Peta Langsung dan Peta Inverese
Fungsi
Contoh Peta Langsung dan Peta Inverese
Fungsi
Contoh Peta Langsung dan Peta Inverese
Fungsi
Latihan Peta Langsung dan Peta Inverese
Latihan
1 Misal f (x) := 1/x2 , x 6= 0, x ∈ R.
Fungsi
Latihan Peta Langsung dan Peta Inverese
Latihan
1 Misal f (x) := 1/x2 , x 6= 0, x ∈ R.
(a) Tentukan peta langsung dari E dengan E := {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 2}.
Fungsi
Latihan Peta Langsung dan Peta Inverese
Latihan
1 Misal f (x) := 1/x2 , x 6= 0, x ∈ R.
(a) Tentukan peta langsung dari E dengan E := {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 2}.
(b) Tentukan peta inverse f −1 (G) dengan G := {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 4}
Fungsi
Latihan Peta Langsung dan Peta Inverese
Latihan
1 Misal f (x) := 1/x2 , x 6= 0, x ∈ R.
(a) Tentukan peta langsung dari E dengan E := {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 2}.
(b) Tentukan peta inverse f −1 (G) dengan G := {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 4}
2 Misal f (x) := x2 untuk x ∈ R, E := {x ∈ R : −1 ≤ x ≤ 0} dan
F := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}. Tunjukkan bahwa E ∩ F = {0}, f (E ∩ F ) = {0}
dan f (E) = f (F ) = {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}.
Fungsi
Latihan Peta Langsung dan Peta Inverese
Latihan
1 Misal f (x) := 1/x2 , x 6= 0, x ∈ R.
(a) Tentukan peta langsung dari E dengan E := {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 2}.
(b) Tentukan peta inverse f −1 (G) dengan G := {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 4}
2 Misal f (x) := x2 untuk x ∈ R, E := {x ∈ R : −1 ≤ x ≤ 0} dan
F := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}. Tunjukkan bahwa E ∩ F = {0}, f (E ∩ F ) = {0}
dan f (E) = f (F ) = {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}.
Fungsi
Latihan Peta Langsung dan Peta Inverese
Latihan
1 Misal f (x) := 1/x2 , x 6= 0, x ∈ R.
(a) Tentukan peta langsung dari E dengan E := {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 2}.
(b) Tentukan peta inverse f −1 (G) dengan G := {x ∈ R : 1 ≤ x ≤ 4}
2 Misal f (x) := x2 untuk x ∈ R, E := {x ∈ R : −1 ≤ x ≤ 0} dan
F := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}. Tunjukkan bahwa E ∩ F = {0}, f (E ∩ F ) = {0}
dan f (E) = f (F ) = {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}.
Tugas
1 Tunjukkan bahwa jika f : A → B dan E, F himpunan bagian dari A, maka
f (E ∪ F ) = f (E) ∪ f (F ) dan f (E ∩ F ) ⊆ f (E) ∩ f (F ).
2 Tunjukkan bahwa jika f : A → B dan G, H himpunan bagian dari B, maka
f −1 (G ∪ H) = f −1 (G) ∪ f −1 (H) dan f −1 (G ∩ H) ⊆ f −1 (G) ∩ f −1 (H).
Fungsi
Tipe-tipe Fungsi
Definisi
Suatu pemetaan φ : A → B dinamakan satu-satu bila x1 6= x2 di A selalu
berakibat φ(x1 ) 6= φ(x2 ). Selain itu bisa juga didefinisikan untuk semua
x1 , x2 ∈ A, jika f (x1 ) = f (x2 ) maka x1 = x2 .
Fungsi
Tipe-tipe Fungsi
Definisi
Suatu pemetaan φ : A → B dinamakan satu-satu bila x1 6= x2 di A selalu
berakibat φ(x1 ) 6= φ(x2 ). Selain itu bisa juga didefinisikan untuk semua
x1 , x2 ∈ A, jika f (x1 ) = f (x2 ) maka x1 = x2 .
Suatu pemetaan φ : A → B dinamakan pada bila untuk setiap y di B ada
suatu x ∈ A sehingga φ(x) = y. Dalam kasus ini φ(A) = B.
Fungsi
Tipe-tipe Fungsi
Definisi
Suatu pemetaan φ : A → B dinamakan satu-satu bila x1 6= x2 di A selalu
berakibat φ(x1 ) 6= φ(x2 ). Selain itu bisa juga didefinisikan untuk semua
x1 , x2 ∈ A, jika f (x1 ) = f (x2 ) maka x1 = x2 .
Suatu pemetaan φ : A → B dinamakan pada bila untuk setiap y di B ada
suatu x ∈ A sehingga φ(x) = y. Dalam kasus ini φ(A) = B.
Bila pemetaan φ adalah satu dan pada dinamakan pemetaan satu-satu pada
( bijektif).
Fungsi
Tipe-tipe Fungsi
Definisi
Suatu pemetaan φ : A → B dinamakan satu-satu bila x1 6= x2 di A selalu
berakibat φ(x1 ) 6= φ(x2 ). Selain itu bisa juga didefinisikan untuk semua
x1 , x2 ∈ A, jika f (x1 ) = f (x2 ) maka x1 = x2 .
Suatu pemetaan φ : A → B dinamakan pada bila untuk setiap y di B ada
suatu x ∈ A sehingga φ(x) = y. Dalam kasus ini φ(A) = B.
Bila pemetaan φ adalah satu dan pada dinamakan pemetaan satu-satu pada
( bijektif).
Fungsi
Tipe-tipe Fungsi
Definisi
Suatu pemetaan φ : A → B dinamakan satu-satu bila x1 6= x2 di A selalu
berakibat φ(x1 ) 6= φ(x2 ). Selain itu bisa juga didefinisikan untuk semua
x1 , x2 ∈ A, jika f (x1 ) = f (x2 ) maka x1 = x2 .
Suatu pemetaan φ : A → B dinamakan pada bila untuk setiap y di B ada
suatu x ∈ A sehingga φ(x) = y. Dalam kasus ini φ(A) = B.
Bila pemetaan φ adalah satu dan pada dinamakan pemetaan satu-satu pada
( bijektif).
Contoh:
1 Misalkan pemetaan φ : Z → Z diberikan oleh φ(n) = 2n, ∀n ∈ Z. Maka
untuk setiap dua bilangan bulat m dan n, bila φ(m) = φ(n) berakibat
m = n.
Fungsi
Tipe-tipe Fungsi
Definisi
Suatu pemetaan φ : A → B dinamakan satu-satu bila x1 6= x2 di A selalu
berakibat φ(x1 ) 6= φ(x2 ). Selain itu bisa juga didefinisikan untuk semua
x1 , x2 ∈ A, jika f (x1 ) = f (x2 ) maka x1 = x2 .
Suatu pemetaan φ : A → B dinamakan pada bila untuk setiap y di B ada
suatu x ∈ A sehingga φ(x) = y. Dalam kasus ini φ(A) = B.
Bila pemetaan φ adalah satu dan pada dinamakan pemetaan satu-satu pada
( bijektif).
Contoh:
1 Misalkan pemetaan φ : Z → Z diberikan oleh φ(n) = 2n, ∀n ∈ Z. Maka
untuk setiap dua bilangan bulat m dan n, bila φ(m) = φ(n) berakibat
m = n.
2 Misalkan pemetaan φ : R → R+ diberikan oleh φ(x) = ex , ∀x ∈ R. Maka
untuk sebarang y ∈ R+ dan karena y > 0, maka dapat dipilih x = ln y ∈ R
sehingga φ(x) = ex = eln y = y. Jadi dalam hal ini φ(R) = R+ .
Jurusan Matematika (FMIPA ITS) Analisis Real I (Kistosil Fahim, S.Si.,M.Si) 20 / 24
Istilah dan Notasi Pada Fungsi Inverse Fungsi
Fungsi
Inverse Fungsi
Definisi
Jika f : A → B adalah fungsi bijektif dari A ke B, maka
g := {(b, a) ∈ B × A : (a, b) ∈ f }
adalah fungsi B ke A. Fungsi ini disebut fungsi inverse dari f dan dinotasikan
sebagai f −1 .
Fungsi
Inverse Fungsi
Definisi
Jika f : A → B adalah fungsi bijektif dari A ke B, maka
g := {(b, a) ∈ B × A : (a, b) ∈ f }
adalah fungsi B ke A. Fungsi ini disebut fungsi inverse dari f dan dinotasikan
sebagai f −1 .
Contoh:
Diberikan fungsi
2x
f (x) :=
x−1
adalah fungsi bijektif dari A := {x ∈ R : x 6= 1} ke B := {y ∈ R : y 6= 2}. Fungsi
inverse dari f diberkan oleh
y
f −1 (y) := untuk y ∈ B.
y−2
Fungsi
Komposisi Fungsi
Definisi
Diberikan dua pemetaan φ : A → B dan χ : B → C. Didefinisikan pemetaan
komposisi χ ◦ φ : A → C oleh
χ ◦ φ(a) := χ(φ(a)), ∀a ∈ A.
Fungsi
Komposisi Fungsi
Definisi
Diberikan dua pemetaan φ : A → B dan χ : B → C. Didefinisikan pemetaan
komposisi χ ◦ φ : A → C oleh
χ ◦ φ(a) := χ(φ(a)), ∀a ∈ A.
Contoh:
Misalkan φ : Z → 2Z diberikan oleh φ(n) = 2n, ∀n ∈ Z dan misalkan
χ : 2Z → 10Z diberikan oleh χ(m) = 5m, ∀m ∈ 2Z. Didapat
Fungsi
Latihan Komposisi Fungsi
Latihan
1 Misal g(x) := x2 dan f (x) := x + 2 untuk x ∈ R dan h := g ◦ f .
Fungsi
Latihan Komposisi Fungsi
Latihan
1 Misal g(x) := x2 dan f (x) := x + 2 untuk x ∈ R dan h := g ◦ f .
(a) Tentukan peta langsung h(E) dengan E := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}.
Fungsi
Latihan Komposisi Fungsi
Latihan
1 Misal g(x) := x2 dan f (x) := x + 2 untuk x ∈ R dan h := g ◦ f .
(a) Tentukan peta langsung h(E) dengan E := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}.
(b) Tentukan peta inverse h−1 (G) dengan G := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 4}.
Fungsi
Latihan Komposisi Fungsi
Latihan
1 Misal g(x) := x2 dan f (x) := x + 2 untuk x ∈ R dan h := g ◦ f .
(a) Tentukan peta langsung h(E) dengan E := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}.
(b) Tentukan peta inverse h−1 (G) dengan G := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 4}.
2 Buktikan bahwa jika f : A → B bijektif maka f −1 fungsi bijektif dari B ke A.
Fungsi
Latihan Komposisi Fungsi
Latihan
1 Misal g(x) := x2 dan f (x) := x + 2 untuk x ∈ R dan h := g ◦ f .
(a) Tentukan peta langsung h(E) dengan E := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}.
(b) Tentukan peta inverse h−1 (G) dengan G := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 4}.
2 Buktikan bahwa jika f : A → B bijektif maka f −1 fungsi bijektif dari B ke A.
3 Buktikan bahwa jika f : A → B dan dan g : B → C fungsi bijektif maka g ◦ f fungsi
bijektif dari A ke C.
Fungsi
Latihan Komposisi Fungsi
Latihan
1 Misal g(x) := x2 dan f (x) := x + 2 untuk x ∈ R dan h := g ◦ f .
(a) Tentukan peta langsung h(E) dengan E := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}.
(b) Tentukan peta inverse h−1 (G) dengan G := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 4}.
2 Buktikan bahwa jika f : A → B bijektif maka f −1 fungsi bijektif dari B ke A.
3 Buktikan bahwa jika f : A → B dan dan g : B → C fungsi bijektif maka g ◦ f fungsi
bijektif dari A ke C.
Fungsi
Latihan Komposisi Fungsi
Latihan
1 Misal g(x) := x2 dan f (x) := x + 2 untuk x ∈ R dan h := g ◦ f .
(a) Tentukan peta langsung h(E) dengan E := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 1}.
(b) Tentukan peta inverse h−1 (G) dengan G := {x ∈ R : 0 ≤ x ≤ 4}.
2 Buktikan bahwa jika f : A → B bijektif maka f −1 fungsi bijektif dari B ke A.
3 Buktikan bahwa jika f : A → B dan dan g : B → C fungsi bijektif maka g ◦ f fungsi
bijektif dari A ke C.
Tugas
1 Diberikan f : A → B dan g : B → C fungsi.
a. Tunjukkan bahwa jika g ◦ f injektif maka f injektif.
b. Tunjukkan bahwa jika g ◦ f surjektif maka g surjektif.
c. Tunjukkan bahwa jika H ⊆ C maka (g ◦ f )−1 (H) = f −1 (g −1 (H)).
2 Diberikan contoh dua fungsi f, g : R → R sedemikian hingga f 6= g tetapi f ◦ g = g ◦ f .
3 a. Tunjukkan bahwa jika f : A → B injektif dan E ⊆ A, maka f −1 (f (E)) = E.
Berikan contoh untuk menunjukkan bahwa kesamaan tak terpenuhi jika f tak-injektif.
b. Tunjukkan bahwa jika f : A → B surjektif dan H ⊆ B, maka f (f −1 (H)) = H.
Berikan contoh untuk menunjukkan bahwa kesamaan tak terpenuhi jika f
tak-surjektif.
Jurusan Matematika (FMIPA ITS) Analisis Real I (Kistosil Fahim, S.Si.,M.Si) 23 / 24
Istilah dan Notasi Pada Fungsi Pembatasan dari Fungsi
Fungsi
Pembatasan dari Fungsi
Definisi
Jika f : A → B fungsi dan jika A1 ⊂ A, bisa didefinisikan f1 : A1 → B dengan
Fungsi
Pembatasan dari Fungsi
Definisi
Jika f : A → B fungsi dan jika A1 ⊂ A, bisa didefinisikan f1 : A1 → B dengan
Contoh:
Jika f : R → R adalah fungsi kuadrat:
f (x) := x2 untuk x ∈ R,
maka f bukan satu-satu, jadi tidak punya inverse. Kemudian jika kita batasi f
terhadap A1 := {x : x ≥ 0}, maka f |A1 adalah fungsi bijektif.