Anda di halaman 1dari 3

RESUME BUKU PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

Penulis Erna Yayuk

A. Teori Belajar Bruner


Matematika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang perhitungan,
pengkajian dan pikiran logis, kritis analitis dan sistematis. Oleh sebab itu sebagai guru
dalam menanamkan konsep dan pengetahuan prosedural harus betul-betul memahami
karakteristik peserta didik. Teori belajar burner mengajarkan matematika dapat
diajarkan mulai dari tahap konkrit menuju abstrak dengan melihat tingkat
perkembangan kognitif anak SD. Tahap-tahap dalam model teori belajar burner,
yaitu:
1. Model tahap enaktif, suatu tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan
dimana pengetahuan itu dipelajari secara aktif dengan menggunakan
benda-benda konkrit atau menggunakan situasi yang nyata.
2. Model tahap ikonik, suatu tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan
dimana pengetahuan itu direpresentasikan dalam bentuk bayangan visual,
gambar, atau diagram yang menggambarkan kegiatan konkrit.
3. Model tahap simbolis, suatu tahap pembelajaran dimana pengetahuan itu
direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak.
Dalam pemahaman meteri matematika, burner juga mengemukakan 4 dalil
atau teorema, yaitu: (1) Teorema konstruksi; (2) Notasi; (3) pengkontrasan dan
variasi; (4) Konektivitas.
Suatu proses pembelajaran akan berjalan optimal jika seorang guru dalam
mengajarkan peserta didik menggunakan metode penemuan (discovery). Hal ini
diyakini bahwa suatu hasil belajar tersebut akan tertanam lebih lama.
B. Teori Belajar Dienes
Teori belajar dienes menyatakan bahwa untuk belajar matematika maka cara
yang terbaik adalah dengan cara permainan interaktif. Dasar teori dienes bertumpu
pada Piaget dan pengembangannya diorientasikan kepada siswa. Menurut Dienes
terdapat tiga jenis konsep matematika, yaitu: (1) Konsep murni; (2) Konsep notasi; (3)
Konsep terapan
Dalam permainan matematika mempunyai tiga tujuan yang mencakup aspek
kognitif, psikomotorik, atau afektif.
Manfaat dari teori belajar Dienes, yaitu: anak dapat memutuskan sesuatu
berdasarkan ide dan perasaan secara verbal, anak dapat mebangun sikap menghargai
orang lain, saling bekerjasama membangun pikiran yang kontruktif.
C. Teori Belajar Robert Gagne
Teori belajar Gagne termasuk kedalam psikologi tingkah laku atau psikologi
stimulus respon. Kemampuan yang dimiliki manusia karena ia belajar disebut
kapabilitas. Terdapat 5 kapabilitas, yaitu:
1. Informasi verbal
2. Intelektual
3. Strategi kognitifa
4. Sikap
5. Keterampilan motorik
Khusus untuk kapabilitas intelektual, Gagne membaginya menjadi delapan
tipe belajar, yaitu: belajar isyarat, belajar stimulus respon, belajar rangkaian gerak,
belajar rangkaian verbal, belajar memperbedakan, belajar pembentukan konsep,
belajar pembentukan aturan, dan belajar pemecahan masalah.
D. Teori Belajar Van Hiele
Tahapan untuk memahami geometri dalam teori belajar Van Hiele: (1) Tahap
pengenalan; (2) Tahap analisis; (3) Tahap pengurutan; (4) Tahap deduksi; (5) Tahap
keakuratan. Van hiele mengunkapkan tiga unsur dalam pembelajaran geometri, yaitu:
materi, waktu, dan metode. Ketiga unsur tesebut jika dikelola dalam proses
pembelajaran secra profesional, maka dapat meningkatkan kemampuan berpikir
peserta didik lebih tinggi.
Teori belajar Van hiele mengurutkan materi geometri dengan hierarki dari
mudah sampai kompleks. Materi disesuaikan dengan tahap berpikir peserta didik.
E. Pendekatan Problem Solving
Pendekatan problem solving menurut George Polya, dilakukan melaui empat
tahapan, yaitu:
1. Memahami masalah.
2. Menemukan strategi pemecahan masalah.
3. Melaksanakan strategi pemecahan masalah.
4. Mengecek ulang jawaban.
Berdasarkan jenisnya, soal matematika dibagi menjadi dua, yaitu: soal rutin
dan soal non rutin. Soal rutin yaitu soal yang didalam penyelesaiannya prosedur
sudah jelas. Sedangkan soal non rutin yaitu soal yang membutuhkan pemikiran
lanjut dalam penyelesaiannya.
F. Penedekatan Matematika Realistik
Dalam pendekatan realistic dikatakan bahwa matematika bukan tempat
memindahkan matematika dari guru kepada siswa, melainkan tempat siswa
menemukan kembali ide dan konsep matematika melalui eksplorasi masalah-masalah
nyata. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME lebih menekankan
proses daripada hasil, dalam hal ini diigunakan istilah matematisasi, yaitu proses
mematematikakan dunia nyata. Dalam memahamkan materi matematika, RME
mempunyai 5 dasar aplikatif yang sekaligus merupakan karakteristik pendidikan
matematika realistik, yaitu: (1) Menggunakan konteks; (2) Menggunakan model; (3)
menggunakan kontribusi siswa; (4) Menggunakan format interaktif; (5) Interwinning.
G. Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses merupakan suatu pendekatan belajar yang
mengarah pada pengembangan kemampuan dasar yang berupa mental fisik dan sosial
untuk menentukan fakta dan konsep maupun pengembangan sikap dan nilai melalui
proses belajar mengajar.
H. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran seorang guru harus dapat mempersiapkan
proeses mengajar dalam jangka pendek, sehingga apa yang akan dilakukan dapat
terproyeksikan sebaik mungkin. Guru harus menguasai secara teoritis dan praktis
dalam persiapan pelaksanaan pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan pembelajaran, yaitu: (1) komponen-komponen keterampilan membuka
pelajaran; (2) keterampilan menutup pelajaran; (3) penerapan keterampilan membuka
dan menutup pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai