Tim Penulis :
Khairunnisa, S.Pd., M.Cs
Nurhadi, S.Kom., M.Kom
Andriyan Rizki Jatmiko, S.Si., M.Kom
Legito, ST., M.Kom
Erwin Ardias Saputra, S.T., M.T
Fizar syafa'at, S.Kom., M.Kom
Dewi Fatmarani Surianto, S.Kom., M.Kom
Rita Komalasari, S.Si., M.Kom
Iqbal Ramadhani Mukhlis, S.Kom., M.Kom
Sulistyowati, S.T., M.Kom
Teguh Ansyor Lorosae, M.Kom
Neni Nur Laili Ersela Zain, S.Si
Penerbit
BUKU AJAR
LOGIKA & ALGORITMA
Tim Penulis :
Khairunnisa, S.Pd., M.Cs
Nurhadi, S.Kom., M.Kom
Andriyan Rizki Jatmiko, S.Si., M.Kom
Legito, ST., M.Kom
Erwin Ardias Saputra, S.T., M.T
Fizar syafa'at, S.Kom., M.Kom
Dewi Fatmarani Surianto, S.Kom., M.Kom
Rita Komalasari, S.Si., M.Kom
Iqbal Ramadhani Mukhlis, S.Kom., M.Kom
Sulistyowati, S.T., M.Kom
Teguh Ansyor Lorosae, M.Kom
Neni Nur Laili Ersela Zain, S.Si
Editor :
Efitra, M.Kom & Sepriano, M.Kom
Penyunting :
Nur Safitri
Desain sampul dan Tata Letak :
Yayan Agusdi
Penerbit :
PT. Sonpedia Publishing Indonesia
Redaksi :
Jl. Kenali Jaya No 166 Kota Jambi 36129 Telp. +6282177858344
Email : sonpediapublishing@gmail.com
Website : www.buku.sonpedia.com
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini
dengan baik. Buku ini berjudul “BUKU AJAR LOGIKA DAN
ALGORITMA". Tidak lupa kami ucapkan terima kasih bagi semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penerbitan buku
ini.
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada bab ini mahasiswa mempelajari pengenalan dan konsep
dasar teoritis logika dan algoritma. Diharapkan mahasiswa memiliki
wawasan dan pemahaman untuk modal dasar mempelajari logika
dan algoritma lebih lanjut.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan
mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan :
1. Mampu menguraikan definisi logika dan algoritma.
2. Mempu menjelaskan aspek informatika.
3. Mampu menjelaskan fungsi dan jenis-jenis logika dan algoritma.
Logika adalah ilmu yang mempelajari cara berpikir yang tepat dan
benar. Ini melibatkan penelitian tentang prinsip-prinsip dasar
pemikiran rasional, inferensi, dan pembuktian. Logika membantu
kita dalam menganalisis argumen, mengidentifikasi kesalahan
berpikir, dan membangun pemikiran yang koheren dan konsisten.
E. RANGKUMAN
F. TES FORMATIF
G. LATIHAN
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada bab ini mahasiswa mempelajari pengenalan dan konsep
dasar teoritis hubungan logika dan komputer. Diharapkan
mahasiswa memiliki wawasan dan pemahaman untuk modal dasar
mempelajari logika yang berhubungan dengan komputer.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan
mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan :
1. Mampu menguraikan definisi hubungan logika dan komputer.
2. Mempu menjelaskan Aspek apa saja hubungan antara logika
dan computer
Program logika biasanya lebih mudah dibuat dan lebih mudah untuk
dimodifikasi dari pada program tradisional. Pemrogram dapat
bertahan dengan sedikit atau tanpa pengetahuan tentang
kemampuan dan keterbatasan sistem yang menjalankan program
tersebut, dan mereka tidak perlu memilih metode khusus untuk
mencapai tujuan program mereka.
Dalam John McCarthy, salah satu pelopor AI, adalah orang pertama
yang mendefinisikan istilah artificial kecerdasan, kira-kira sebagai
berikut: Tujuan AI adalah untuk mengembangkan mesin yang
berperilaku seolah-olah cerdas. Untuk menguji definisi ini, kita dapat
membayangkan skenario berikut. Lima belas atau lebih mesin
3. Pemahaman Ucapan/suara
adalah metode untuk membuat komputer memahami bahasa
lisan. Dengan menggunakan metode ini, seseorang dapat
berbicara dengan komputer dan berkomunikasi dengannya.
Ungkapan "pengenalan suara" menyiratkan bahwa fungsi
utamanya adalah untuk mengidentifikasi kata-kata yang
diucapkan tanpa harus memahami artinya, sedangkan
"pemahaman suara" adalah pekerjaan yang harus dilakukan.
Secara umum, teknik ini bertujuan untuk mengubah ucapan
manusia menjadi kata atau kalimat yang dapat dipahami oleh
komputer.
4. Sistem Sensor dan Robotika
Robotika mencakup sistem sensor seperti sistem pencitraan dan
penglihatan serta sistem pemrosesan sinyal. Robot, yang
merupakan mesin elektromekanis yang diprogram untuk
melakukan pekerjaan fisik, tidak sepenuhnya termasuk dalam
kategori kecerdasan buatan.
5. Komputer Visi
menggabungkan pengambilan keputusan dengan citra,
pemrosesan gambar, pengenalan pola, dan prosedur lainnya.
Terjemahan suatu pemandangan adalah tujuan utama visi
komputer. Kontrol kualitas produk industri sering menggunakan
visi komputer.
F. RANGKUMAN
G. TES FORMATIF
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada bab ini mahasiswa mempelajari konsep operator logika dasar
dan lanjutan untuk menguji kondisi dan mengambil keputusan
dalam pemrograman. Mahasiswa akan mempelajari bagaimana
operator logika digunakan untuk menggabungkan kondisi dan
membuat keputusan berdasarkan evaluasi logika serta
penerapannya dalam algoritma dan bahasa pemrograman. Materi
ini akan membantu mahasiswa memahami cara efektif
memecahkan masalah dengan menggunakan operator logika
dalam pemrograman.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan
mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan :
1. Mampu memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep operator
logika serta memahami cara kerja masing-masing operator.
2. Mampu menggunakan operator logika dalam pernyataan
pengambilan keputusan dengan menggabungkan operator
logika dan mengaplikasikan dalam pemrograman.
3. Mampu mengembangkan pengetahuan operator logika untuk
mengidentifikasi kondisi-kondisi yang harus diuji dan
memecahkan masalah sederhana sehingga dapat membuat
keputusan berdasarkan hasil evaluasi logika.
Operand adalah nilai atau variabel yang terlibat dalam operasi yang
dilakukan oleh operator. Dalam konteks pemrograman, operand
adalah data yang dimanipulasi atau dievaluasi menggunakan
operator. Dalam setiap operasi, operator membutuhkan satu atau
lebih operand untuk melakukan operasi yang ditentukan.
B. OPERATOR ARITMATIKA
C. OPERATOR RELASI
Operand1 Hasil
True False
False True
G. RANGKUMAN
H. TES FORMATIF
I. LATIHAN
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada bab ini mahasiswa mempelajari pengenalan konsep logika
Proposisi , aturan sintaktik,dan notasi.Diharapkan mahasiswa
memiliki pemahaman logika proposisi mengenai simbol kebenaran
dan simbol proposisi.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan
mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan :
1. Membedakan antara kalimat deklaratif dan kalimat bukan
deklaratif,
2. Menggunakan atau mengimplementasikan aturan sintaktik untuk
membentuk kalimat logika proposisional,
3. Menggunakan atau mengimplementasikan aturan sintaktik untuk
menentukan apakah kalimat yang diberikan merupakan kalimat
logika proposisional atau bukan.
P, Q, R, S, P1, Q1, R1, S1, P2, Q2, R2, S2, ... (untuk simbol-simbol
proposisi digunakan huruf-huruf besar P, Q, R, atau S, dan bisa
dengan menambahkan indeks- indeks numerik untuk membuat
simbol-simbol yang berbeda, perhatikan contoh).
C. NOTASI
G1: if not(P if and only if R) then (if (Q and notS) then notQ) else P
atau
G2: if not(P if and only if R) then (if (Q and notS) then notQ else P).
Sedangkan kalimat
F : (if ((P or Q) and (if Q then R)) then (if (P and Q) then (notR)))
D. RANGKUMAN
F. LATIHAN
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada bab ini mahasiswa dapat mengenal konsep dasar sebuah
algoritma yang meliputi syarat, ciri, konsep struktur serta cara
menganalisis sebuah algoritma. Pada bab ini diharapkan
mahasiswa memiliki wawasan dan pemahaman yang luas dalam
mengembangkan sebuah algoritma.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat
memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam hal :
1. Mampu menjelaskan definisi algoritma serta motivasi dalam
penggunaan algoritma.
2. Mampu menguraikan kelebihan dan kekurangan dalam
menggunakan algoritma.
3. Mampu menjelaskan syarat, ciri, konsep, dan struktur
sebuah algoritma.
4. Mampu menganalisis sebuah algoritma sesuai dengan
kasus atau permasalahan yang akan dipecahkan.
A. DEFINISI ALGORITMA
Kelebihan:
1. Efisiensi: Algoritma yang baik dapat meningkatkan efisiensi
dalam menyelesaikan tugas atau masalah dengan
menggunakan sumber daya yang terbatas, seperti waktu,
tenaga, atau ruang.
2. Akurasi: Algoritma dapat memberikan tingkat akurasi yang tinggi
dalam pengolahan data atau pengambilan keputusan, terutama
jika algoritma tersebut telah diuji, dikembangkan, dan
disempurnakan secara luas.
3. Konsistensi: Algoritma dapat memastikan konsistensi dalam
eksekusi tugas atau proses. Jika algoritma diberikan input yang
sama, ia akan menghasilkan output yang sama setiap kali
dieksekusi.
Kekurangan:
1. Terbatas pada Input dan Output: Algoritma hanya dapat
menghasilkan output berdasarkan input yang diberikan. Jika
inputnya tidak lengkap atau tidak akurat, maka hasil yang
dihasilkan oleh algoritma juga mungkin tidak akurat atau tidak
memuaskan.
2. Bergantung pada Kualitas Data: Algoritma sangat tergantung
pada kualitas data yang digunakan sebagai input. Jika data yang
digunakan buruk atau tidak representatif, algoritma mungkin
menghasilkan hasil yang tidak akurat atau tidak bermakna.
2. Ketidakmampuan dalam Menghadapi Ketidakpastian: Algoritma
sering didesain untuk menangani situasi yang terdefinisi dengan
jelas. Mereka mungkin tidak efektif dalam menghadapi
ketidakpastian atau situasi yang kompleks, di mana variabel-
variabelnya sulit diprediksi atau ada banyak faktor yang saling
mempengaruhi.
3. Ketergantungan pada Pengetahuan Manusia: Algoritma
membutuhkan pengetahuan manusia yang baik untuk
merancang, mengimplementasikan, dan memahami konteks di
mana algoritma tersebut akan digunakan. Tanpa pemahaman
yang baik, algoritma mungkin tidak diimplementasikan dengan
benar atau tidak menghasilkan hasil yang diinginkan.
4. Potensi Bias: Algoritma dapat mencerminkan atau memperkuat
bias yang ada dalam data atau desain mereka. Jika algoritma
dikembangkan dengan menggunakan data yang bias atau
Contoh:
```
Langkah 1: Membaca input dari pengguna
Langkah 2: Melakukan operasi matematika pada input
Langkah 3: Menampilkan output hasil operasi
```
Contoh:
```
Jika kondisi A benar, maka jalankan Langkah X
Contoh:
```
Selama kondisi A terpenuhi, lakukan Langkah X
```
H. ANALISIS ALGORITMA
K. RANGKUMAN
L. TES FORMATIF
M. LATIHAN
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada bab ini mahasiswa mempelajari tipe data dalam pemrograman
memberikan pemahaman tentang bagaimana data diorganisir,
disimpan, dan diolah dalam program sehingga dengan mempelajari
tipe data pemrograman, mahasiswa diharapkan dapat
mengembangkan pemahaman yang kokoh tentang dasar-dasar
pemrograman dan meningkatkan kemampuan Anda dalam
mengembangkan program yang efisien, aman, dan dapat
diandalkan.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan
mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan :
1. Mampu memiliki pemahaman yang kuat tentang tipe data dasar
dalam pemrograman, seperti tipe data angka (integer, float), teks
(string), boolean, dan karakter
2. Mampu menggunakan tipe data untuk menerima masukan
(input) dari pengguna dan menghasilkan keluaran (output) yang
tepat.
3. Mampu menggunakan pengetahuan tentang tipe data untuk
memecahkan masalah pemrograman sederhana.
A. PENGERTIAN DATA
Data tidak memiliki arti atau makna yang jelas jika tidak diolah atau
diproses. Data yang telah diolah dan memiliki bentuk yang
bermakna disebut informasi. Data yang hanya mewakili simbol-
simbol dalam dirinya sendiri belum menjadi informasi kecuali dalam
konteks tertentu. Dalam komputer, data disimpan dalam memori
sebelum dan setelah diproses oleh mikroprosesor.
Perlu diingat bahwa meskipun jenis data ini umum dalam banyak
bahasa pemrograman, setiap bahasa dapat memiliki jenis data
tambahan atau variasi yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan
dan fitur bahasa tersebut.
B. INDENTIFIER
Abjad/karakter
signed: -128 to
atau untuk
1 byte 127unsigned: 0
Char bilangan bulat
to 255
kecil
Bilangan bulat
signed: -32768 to
short int dengan
2 byte 32767unsigned:0 to
(short) jangkauan
65535
pendek
Boolean, dapat
(true or false) ibyte
Bool bernilai 1 byte
true or false
benar atausalah
Angka dengan
titik
Float mengambang 4 byte 10-37 to 1038
(bilangan
cacah)
Bilangan cacah
Double dengan 8 byte 10-307 to 10308
ketelitianganda
Bilangan cacah
denganketelitian
8 byte
long double ganda 8 byte
Panjang
Karakter lebar,
biasa dipakai
2 byte 1 karakter lebar
wchar_t untuk
Unicodekarakter
Konversi tipe data adalah proses mengubah nilai dari satu tipe data
ke tipe data lain dalam pemrograman. Ini diperlukan ketika Anda
ingin menggunakan nilai dengan tipe data tertentu dalam operasi
atau ekspresi yang memerlukan tipe data yang berbeda. Berikut
beberapa contoh konversi tipe data:
1. Konversi Eksplisit: Konversi eksplisit adalah proses mengubah
tipe data secara manual dengan menggunakan operasi atau
fungsi yang tersedia dalam bahasa pemrograman. Dalam
konversi eksplisit, programmer secara jelas dan sengaja
mengubah tipe data dari satu nilai ke tipe data lain yang
diinginkan.
F. RANGKUMAN
G. TES FORMATIF
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada bab ini mahasiswa mempelajari pengenalan konsep, jenis,
dan penggunaan operator dan konstanta. Diharapkan mahasiswa
memiliki wawasan dan mampu membedakan serta menggunakan
berbagai operator dan konstanta yang ada dalam pemenuhan
konsep logika dan algoritma.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan
mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan:
4. Mampu menjelaskan konsep operator aritmatika, penugasan,
dan pembanding
5. Mampu membedakan dan menerapkan operator-operator
tersebut dalam algoritma untuk melakukan berbagai operasi
aritmatika, pembanding, dan logika
6. Mampu menggunakan konstanta yang sesuai
7. Mampu menggunakan operator penugasan dan operator
increment/decrement untuk mengubah nilai variabel.
B. SIFAT-SIFAT OPERATOR
C. JENIS-JENIS OPERATOR
1) Operator Aritmatika
Operator aritmatika merupakan jenis operator yang digunakan
pada ekspresi atau proses matematika. Sebagai contoh: variabel
A bernilai 20 dan variabel B bernilai 10, maka berikut adalah
beberapa operator aritmatika yang dapat digunakan:
2) Operator Penugasan
Operator Penugasan atau assignment operator merupakan jenis
operator yang berfungsi untuk memberikan nilai pada suatu
variabel. Operator ini digunakan dengan notasi tanda sama
dengan (“=”). Sebagai contoh: terdapat sebuah variabel lebar.
Jika ingin diberikan nilai pada variabel lebar tersebut, maka
penulisannya adalah sebagai berikut:
(1) lebar = 10;
(2) luas = lebar * tinggi;
3) Operator Perbandingan
Operator perbandingan biasa juga disebut dengan operator
relasional. Operator ini digunakan dengan tujuan
membandingkan dua operand atau dua buah nilai. Sebagai
contoh, diasumsikan terdapat dua variabel yakni variabel X dan
variabel Y, dengan nilai masing-masing adalah 50 dan 100,
maka berbagai operator perbandingan yang dapat digunakan
adalah sebagai berikut:
maka hasil dari x-- adalah 1. Hal ini terjadi karena terdapat operator
-- yang berarti mengurangi atau menurunkan nilai variabel x
sebanyak satu, sehingga dengan nilai awal adalah 2 dikurangi atau
diturunkan satu maka menjadi 1. Hasil yang sama diperoleh jika
penulisan seperti:
x = x – 1;
x = 2 – 1;
maka x = 1;
G. TES FORMATIF
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada bab ini mahasiswa mempelajari pengenalan dan konsep
dasar teoritis flowchart. Diharapkan mahasiswa memiliki wawasan
dan pemahaman dalam hal keuntungan menggunakan flowchart
keterbatasan penggunaan flowchart, kapan menggunakan
flowchart, simbol dan pedoman flowchart, serta jenis-jenis
flowchart.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan
mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan :
1. Mampu memahami flowchart serta keuntungan dan
keterbatasannya,
2. Mempu membuat langkah-langkah yang terlibat dalam
mendesain flowchart.
B. FUNGSI FLOWCHART
Meskipun flowchart adalah alat desain yang relatif tua, namun tetap
populer di kalangan pemrogram komputer yang bekerja pada
analisis dan desain sistem. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak
program perangkat lunak telah dikembangkan untuk membantu
para pebisnis membuat flowchart.
C. SIMBOL/PEDOMAN FLOWCHART
Mulai A
Pilihan 2
Langkah proses 4
Keputusan?
Langkah proses 5
Pilihan 1
A Selesai
Ya
Input suhu
Ya
D. KEUNTUNGAN/KETERBATASAN FLOWCHART
E. JENIS-JENIS FLOWCHART
2. Flowchart sistem
Flowchart sistem digunakan oleh analis sistem untuk
menunjukkan berbagai proses, sub-sistem, output, dan operasi
pada data dalam suatu sistem. Flowchart sistem berisi solusi dari
banyak unit masalah secara bersamaan yang terkait erat satu
sama lain dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu
tujuan.
F. RANGKUMAN
G. TES FORMATIF
H. LATIHAN
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada bab ini mahasiswa mempelajari pseudocode dalam
pemrograman. Bab ini memberikan pemahaman tentang
bagaimana sintaksis dan alur logika serta implementasi dari
pseudocode. Diharapkan mahasiswa memiliki wawasan dan
pemahaman tentang pseudocode untuk modal dasar mempelajari
dan mengembangkan program komputer yang baik dan handal.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan
mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan :
1. Mampu memiliki pemahaman yang kuat tentang definisi
pseudocode.
2. Mampu menjelaskan fungsi dan manfaat pseudocode
3. Mampu menjelaskan sintaksis dan alur logika dalam
pseudocode.
4. Mampu menggunakan pengetahuan tentang pseudocode untuk
implementasi dalam pemrograman komputer.
Pseudocode
Algoritma
BUKU AJAR LOGIKA & ALGORITMA 100
B. FUNGSI PSEUDOCODE
C. SINTAKSIS PSEUDOCODE
…
Jika x > 0 maka
Selain itu,
```
6. Perulangan (Loop):
Pseudocode mendukung perulangan, seperti perulangan for
atau while. Contoh:
Tampilkan elemen
```
7. Fungsi dan Prosedur:
Pseudocode memungkinkan programmer untuk mendefinisikan
fungsi atau prosedur yang dapat dipanggil dalam algoritma.
Fungsi dan prosedur biasanya diberi nama yang deskriptif dan
diikuti oleh parameter yang diperlukan dalam tanda kurung.
Fungsi:
```
Fungsi nama_fungsi(parameter):
Hasilkan hasil
```
Contoh:
```
Fungsi jumlah(a, b):
Set hasil = a + b
Hasilkan hasil
```
Prosedur:
```
Prosedur nama_prosedur(parameter):
Langkah-langkah di dalam prosedur
```
Tampilkan pesan
```
8. Komentar:
Programmer dapat menyisipkan komentar dalam pseudocode
untuk memberikan penjelasan atau dokumentasi tambahan
tentang algoritma. Komentar biasanya ditandai dengan simbol
tertentu, seperti tanda pagar (#) atau garis miring dua (//).
Contoh:
```
# Ini adalah komentar
```
```
Set variabel x dengan nilai 5
Tambahkan 2 ke nilai x
Tampilkan nilai x
```
Pada contoh di atas, langkah-langkah dieksekusi secara
berurutan, yaitu mengatur nilai x, menambahkan 2 ke nilai x, dan
kemudian menampilkan nilai x.
2. Pengkondisian
Pseudocode menggunakan struktur pengkondisian seperti
if_else untuk mengambil keputusan berdasarkan kondisi yang
diberikan. Kondisi tersebut akan mengarahkan alur logika untuk
melakukan tindakan yang berbeda tergantung pada hasil
evaluasi kondisi.
Contoh:
```
Jika x lebih besar dari 10 maka
Selain itu,
```
```
Set variabel x dengan nilai 1
Tampilkan nilai x
Tambahkan 1 ke nilai x
```
Pada contoh di atas, alur logika akan mengulangi langkah-
langkah dalam loop selama nilai x kurang dari atau sama dengan
10. Setiap iterasi akan menampilkan nilai x dan
menambahkannya dengan 1.
4. Pemanggilan Fungsi
Pseudocode memungkinkan pemanggilan fungsi atau prosedur
yang telah didefinisikan sebelumnya. Dengan pemanggilan ini,
Programmer dapat membagi algoritma menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil dan dapat digunakan kembali. Contoh:
Tampilkan m
TampilkanPesan(“Hallo, dunia!”)
```
Pada contoh di atas, alur logika memanggil prosedur
"TampilkanPesan" dengan argumen "Hallo, dunia!". Prosedur ini
akan menampilkan pesan yang diberikan.
E. IMPLEMENTASI PSEUDOCODE
F. RANGKUMAN
G. TES FORMATIF
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada bab ini mahasiswa mempelajari pengenalan dan konsep
dasar teoritis bahasa pemrograman C++ dan
pengimplementasiannya. Diharapkan mahasiswa memiliki
pemahaman dan kemampuan untuk membuat program dengan
menggunakan bahasa pemrograman C++.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan
mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan :
1. Mampu menjelaskan struktur program dan elemen-elemen
dalam program C++
2. Mampu menulis kode program C++ untuk penyelesaian berbagai
kasus
} menandakan akhir
program
[Function Definition] pendefinisian fungsi
Pemanggilan fungsi
Awal dan akhir program
utama global
Pendefinisian fungsi
Keterangan:
• format berupa keterangan / pesan / teks yang akan
ditampilkan ke layar.
Untuk mencetak output ini, keterangan / pesan / teks yang
akan ditampilkan harus ditulis diantara dua tanda petik
ganda ( ” ).
• argumen berupa variabel, konstanta atau ekspresi.
Untuk mencetak ouput ini, nama variabel / konstanta /
ekspresi tidak perlu ditulis diantara tanda petik.
Tanda << merupakan operator “penyisipan / peletakan”.
Operator ini mengarahkan operand (data) yang di sebelah
kanannya ke obyek yang dikirinya.
Mencetak pesan
(a) (b)
(c)
G. KOMENTAR
I. TES FORMATIF
J. LATIHAN
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada materi ini mahasiswa belajar tentang sintaksis dasar,
bagaimana membuat kondisi logis, dan bagaimana mengubah jalur
eksekusi program berdasarkan kebenaran kondisi. Mahasiswa juga
mempelajari cara menggunakan operator perbandingan dan
operator logika untuk membuat kondisi yang lebih kompleks.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa dan memiliki kompetensi
yang diharapkan:
1. Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang kuat tentang
konsep dasar percabangan, termasuk pemahaman tentang
kondisi, ekspresi boolean, dan bagaimana struktur percabangan
bekerja.
2. Mahasiswa perlu mengembangkan kemampuan logika
pemrograman yang baik. Ini melibatkan kemampuan untuk
menganalisis masalah, mengidentifikasi kondisi, dan merancang
struktur percabangan yang sesuai untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
3. Mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan struktur
percabangan dengan benar dalam kode program. Mereka harus
dapat menulis sintaks yang tepat, memahami bagaimana
mengatur blok kode, dan menggunakan kondisi yang sesuai.
4. Mahasiswa harus dapat menghubungkan konsep percabangan
dengan pemecahan masalah yang lebih luas. Mereka harus
dapat mengidentifikasi situasi di mana penggunaan
percabangan akan membantu dalam menyelesaikan masalah
dengan lebih efisien dan efektif.
A. PENGERTIAN PERCABANGAN
2. Kondisi "if-else"
Pernyataan "if-else" digunakan untuk mengevaluasi kondisi
tertentu. Jika kondisi bernilai benar (true), blok kode dalam
pernyataan "if" akan dieksekusi. Jika kondisi bernilai salah
(false), blok kode dalam pernyataan "else" akan dieksekusi.
B. PERCABANGAN KONDISI IF
Secara umum, struktur if-else terdiri dari dua blok kode yang
berbeda, blok if dan blok else. Blok if berisi pernyataan atau
serangkaian pernyataan yang akan dieksekusi jika kondisi yang
diberikan benar atau terpenuhi. Jika kondisi pada blok if tidak
terpenuhi, maka program akan melanjutkan ke blok else (jika ada)
dan menjalankan statement yang ada di dalamnya.
E. SWITCH CASE
Struktur switch case ini terlihat lebih rapi dan efisien daripada
struktur if-else if. Namun switch case juga memiliki batasan, dimana
tidak bisa dipakai untuk kondisi yang lebih kompleks seperti
perbandingan dengan tanda lebih besar dari ” > “, maupun
penggabungan kondisi. Struktur switch case ini hanya cocok untuk
operasi perbandingan sederhana, dimana nilai yang diperiksa
hanya terdiri dari nilai yang tetap.
F. RANGKUMAN
G. TES FORMATIF
H. LATIHAN
DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Pada bab ini mahasiswa mempelajari cara membangun suatu
program aplikasi untuk penyelesaian masalah dalam kehidupan
nyata. Setelah mempelajari bagian ini, diharapkan mahasiswa
mampu membuat dan mengembangkan sendiri suatu aplikasi untuk
penyelesaian masalah dalam kehidupan nyata.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dan
mahasiswi memiliki pengetahuan dan kemampuan :
1. Mampu merumuskan masalah kehidupan nyata yang dapat
diselesaikan menggunakan program aplikasi.
2. Mampu mengkontruksikan rancangan diagram alir dalam
pembuatan program aplikasi.
3. Mampu membuat program aplikasi sesuai diagram alir dengan
Bahasa pemrograman C++.
Perumusan Masalah
Membangun Program
Persiapan
Program utama
Fungsi “submenu”
D. RANGKUMAN
F. LATIHAN
Bergmann, M., Moor, J., & Nelson, J. (2014). The logic book (6th
edition). New York: McGraw Hill.
Manna, Z., & Waldinger, R. (1990). The logical basis for computer
programming: Deductive systems (volume 2). Boston:
Addison-Wesley.
Redaksi :
Jl. Kenali Jaya No 166
Kota Jambi 36129
Tel +6282177858344
Email: sonpediapublishing@gmail.com
Website: www.sonpedia.com