Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Dalam fosil bertubuh besar ini, ditemukan gigi, rahang, dan
tengkorak.
mojokertensis. Dari semua fosil yang ditemukan, para ahli beranggapan jenis
Pithecanthropus hidup di masa Pleistosen awal, tengah, dan akhir. Fosil mereka
Jenis Pithecanthropus erectus ditemukan di lembah Bengawan Solo, Desa Trinil, Jawa Tengah
oleh Eugene Dubois tahun 1891. Nama Pithecanthropus erectus memiliki arti manusia kera yang
berjalan tegak lurus dan dipandang sebagai spesies awal manusia yang hidup sekarang.
Pithecanthropus soloensis ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, dan
Oppenoorth di Desa Ngandong, Jawa Tengah. Nama yang dipilih memiliki arti
Homo wajakensis ditemukan di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur oleh Van Rietschoten
pada tahun 1889. Penemuan manusia purba ini menjadi yang pertama di Asia.
Fosil ini ditemukan di pulau Flores, Nusa Tenggara. Penemuan Homo floresiensis sempat
menjadi perbincangan karena para ahli menilainya sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.
Homo soloensis ditemukan oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Gustav Heinrich Ralph von
Koenigswald pada tahun 1931-1933 di Sangiran, Jawa Tengah. Manusia ini diketahui hidup
Jenis ini memiliki nama Homo sapiens yang berarti manusia cerdas. Manusia purba ini diduga