Anda di halaman 1dari 2

Kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan antara dua 

orang atau lebih mengenai hal tertentu yang


disetujui oleh mereka. Ketentuan umum mengenai kontrak diatur dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata Indonesia. Untuk dapat dianggap sah secara hukum, ada 4 syarat yang harus dipenuhi
sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia:

1. Kesepakatan para pihak


2. Kecakapanpara pihak
3. Mengenai hal tertentu yang dapat ditentukan secara jelas
4. Sebab/causayang diperbolehkan secara hukum.

Kontrak sendiri memiliki 2 fungsi yaitu, fungsi yuridis dan ekonomis yang memiliki pengertian yang
berbeda. Fungsi yuridis kontrak adalah memberikan kepastian hukum bagi para pihak sedangkan
fungsi ekonomis adalah menggerakkan sumber daya dari nilai penggunaan yang lebih rendah menjadi
nilai yang lebih tinggi.
Pada dasarnya perancangan yang dilakukan para pihak sebelum melakukan penandatanganan
perjanjian/kontrak yang disebut dengan fase “prakontraktual”. Prakontraktual yang dilakukan perlu
dilandasi oleh itikat baik para pihak sebagai acuan filosofisnya, sementara kepatutan atau kebiasaan
yang baik sebagai acuan sosiologisnya, sehingga dapat menghasilkan rancangan perjanjian/kontrak
yang mengakomodasi dan memfasilitasi kehendak dan pertukaran kepentingan bisnis para pihak
dengan pasti dan efesien, serta menjamin terwujudnya keadilan dalam proses pengayaan kekayaan di
antara para pihak yang akan membuat perjanjian/kontrak.
Menurut Suhardana, terdapat 2 (dua) aspek yang perlu diperhatikan dalam perancangan sebuah
perjanjian/kontrak, yaitu:

 Aspek akomodatif, artinya perancangan perjanjian/kontrak harus mempu kebutuhan dan keinginan
yang sah, yang terbentuk dalam transaksi bisnis mereka ke dalam kontrak bisnis yang dicangnya;
 Aspek legalitas, artinya perancang kontrak harus mampu menuangkan transaksi bisnis para pihak
ke dalam kontrak yang sah dan dapat dilaksanakan;

Dalam penyusunan sebuah kontrak ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan sebagai berikut,
Pembuatan Draft pertama, yang meliputi:
1) Judul kontrak, dalam kontrak harus diperhatikan kesesuaian isi dengan judul serta ketentuan
hukum yang mengaturnya, sehingga kemungkinan adanya kesalahpahaman dapat dihindari.
2) Pembukaan, biasanya berisi tanggal pembuatan kontrak.
3) Pihak-pihak dalam kontrak, Perlu diperhatikan jika pihak tersebut orang pribadi serta badan hukum,
terutama kewenangannya untuk melakukan perbuatan hukum dalam bidang kontrak.
4) Premis/Racital, yaitu penjelasan resmi/latar belakang terjadinya suatu kontrak.
5) Isi kontrak, bagian yang merupakan inti kontrak. Yang memuat apa yang dikehendaki, hak, dan
kewajiban termasuk pilihan penyelesaian sengketa.
6) Penutup, memuat tata cara pengesahaan suatu kontrak.
Saling Menukar Draft Kontrak. Proses pertukaran ini bagian dari proses negosiasi diantara para pihak
yang akan membuat kontrak.
Jika Perlu Diadakan Revisi. Jika dirasakan ada yang tidak sesuai, maka draft kontrak tersebut dapat
dilakukan perbaikan.
Dilakukan Penyelesaian Akhir. Penyelesaian akhir ini memastikan kembali seluruh klausula sudah
disepakati oleh para pihak.
Penutup yang ditandai dengan Penandatanganan Kontrak Oleh Masing-Masing Pihak

Anda mungkin juga menyukai