Seorang yang berkepentingan datang ke desa dengan niat yang bisa di katakan baik untuk membantu
warga,dengan cara dia pun mau semuanya warga desa memilih beliau untuk menjadi kepala
desa,dengan di bantu sekretaris nya, sekretaris desa pun mengumpulkan semua warga di balai desa
untuk menyambut dirinya.
Pak Roni : tolong panggil kan warga suku baduy agar mereka juga memilih saya
Sekretaris desa pun pergi ke desa suku baduy untuk meminta izin dan mengundang warga badui ke balai
desa
Nova: saya sudah izin ke kepala suku anda untuk membawa anda ke balai desa, apakah anda bersedia?
Nimas: baik, saya bersedia untuk ikut pemilihan kepada desa tersebut
Nova: semuanya warga saya meminta kalian semuanya untuk berkumpul di balai desa.
Warga pun berbondong bondong kebalai desa yang sudah di beritau oleh kepala desa.
Nenek marwah yang bersama dengan anak dan yang lainnya pun pergi ke sana
Ayu:katanya ada seorang kepala desa yang bru mau datang kekampung ini
Pak roni: saya adalah kepala desa kalian yang baru saya harap kalian memilih saya di antara calon²kepala
desa yang lainnya
Nene marwah: selamat datang pak di desa kami,kami harap bapak dapat amanah
Kepala desa:Iya/dengan gaya yng angkuh, kalau kalian memilih saya, saya akan memberikan uang untuk
kalian
Ayu: dia bilang jika Kita memilih dia menjadi kepala desa, dia akan memberikan kita uang untuk Kita
Dodi: bukan kah itu curang, tidak adil dan tidak jujur jika berbuat seperti itu
Ayu: Iya benar lumayan untuk membeli makan aku selama seminggu
Nenek: benar kah itu? Kalo seperti itu saya akan pilih dia
Celo: tetap saja itu tidak baik dan tidak jujur, aku tidak akan memilih dia
Dodi: pemimpin yang baik itu jujur dan tidak melakukan kecurangan seperti ini
Nimas: Iya Sama aku juga akan pilih dia, sangat untung untung kebutuhan sehari Hari ku
Ayu: benar itu, aku akan makan dengan mudah dengan uang pemberian nya
Nova: baik lah, yang memilih kalian akan mendapatkan hadiah dari kepada desa yang baru
Akhirnya nimas, nenek, ayu memilih pak Roni sebagai kepala desa di desa tersebut, dan Celo dan pak
dodi tetap teguh pada pendiriannya dan tidak memilih pak Roni sebagai kepala desa