Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA PANGKALAN LPG (ELPIJI) TABUNG 3 KG

NO. SPP : 063/MBS/VII/2022


Pada hari ini Sabtu tanggal 30 bulan Juli tahun 2022. Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
I.Nama Agen LPG 3 KG : PT. Mulia Berlian Sejahtera
No. Sold To : 949735
Alamat : Jl. Merantik Rt.008 Dusun Selumar Desa Selinsing
Kec. Gantung Kab. Belitung Timur
Dalam hal ini diwakili oleh Venisia Liu sebagai Direktur PT. Mulia Berlian Sejahtera dengan demikian
bertindak untuk dan atas nama Agen LPG 3 kg tersebut di atas, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK
PERTAMA.

II. Nama Pangkalan LPG 3 KG : Agus Syawaludin


No. Registrasi : 233113949717069
Alamat Pangkalan : Jl. Raya Kampit Desa Mayang

Dalam hal ini diwakili oleh Agus Syawaludin sebagai Pemilik / Penanggung Jawab dengan demikian
bertindak untuk dan atas nama Agen LPG 3 kg tersebut di atas, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK
KEDUA.Selanjutnya dalam perjanjian ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama
disebut PARA PIHAK.
Dengan ini menyatakan bahwa kedua belah pihak telah sepakat dan setuju untuk mengikat diri dalam suatu
perjanjian dengan ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum pada pasal-pasal dibawah ini :
PASAL 1
DEFINISI
Dalam Perjajian Penunjukan Penyaluran elpiji tabung 3kg ini, yang dimaksud dengan :
1. Pangkalan Elpiji tabung 3kg adalah koperasi, usaha kecil, badan usaha dan atau perorangan yang
melaksanakan kegiatan penyaluran elpiji tabung 3kg kepada konsumen rumah tangga dan usaha kecil.
2. Harga Eceran Tertinggi (HET) adalah harga eceran tertinggi elpiji tabung 3 kg dipangkalan yang ditetapkan
oleh pemerintah daerah setempat.
3. Titik Penyerahan Elpiji tabung 3 kg adalah titik dimana terjadinya penyerahan hak dan tanggung jawab dari
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atas jumlah / volume dan Mutu tabung serta mutu Elpiji
tabung 3 kg yang diserahkan kepada PIHAK KEDUA ditempat pangkalan PIHAK KEDUA.
4. Volume pengiriman adalah jumlah LPG tabung 3kg yang dikirim dan disesuaikan dengan jumlah alokasi
yang diberikan PT. Pertamina (Persero) kepada PIHAK PERTAMA.
5. Wilayah Penyaluran adalah wilayah distribusi elpiji tabung 3 kg untuk keperluan rumah tangga dan usaha
kecil.

PASAL 2
PENUNJUKAN PANGKALAN ELPIJI 3 KG
1. PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA sebagai Pangkalan LPG tabung 3 kg berdasarkan surat
permohonan yang dibuat oleh PIHAK KEDUA disertai surat keterangan atau rekomendasi dari Kepala Desa
atau Lurah yang bertujuan untuk membantu pendistribusian LPG 3kg guna keperluan RUMAH TANGGA
dan USAHA KECIL masyarat di SEKITAR PANGKALAN.
2. PIHAK KEDUA dilarang memindah tangankan / mengalihkan baik melalui proses jual beli, mengontrakkan,
atau menguasakan Pangkalan LPG tabung 3 kg nya baik sebagian atau seluruhnya kepada pihak lain.
3. Apabila PIHAK KEDUA berbentuk badan usaha atau badan hukum atau koperasi, PIHAK KEDUA wajib
memberitahukan secara tertulis dalam hal terjadinya perubahan Direksi atau Pengurus Pangkalan kepada
PIHAK PERTAMA.
4. Apabila PIHAK KEDUA adalah perorangan dan meninggal dunia, maka salah satu ahli waris PIHAK
KEDUA wajib melaporkan kepada kepada PIHAK PERTAMA disertai surat keterangan kematian.

Page | 1
5. Apabila PIHAK KEDUA meninggal dunia, dibubarkan atau membubarkan diri atau dinyatakan pailit atau
terjadinya perubahan peraturan sehubungan dengan distribusi elpiji tabung 3 kg, maka pengelolaan
pangkalan PIHAK KEDUA diambil alih oleh PIHAK PERTAMA dan selanjutnya akan di tunjuk
penggantinya oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN
1. PIHAK KEDUA berhak atas jumlah / alokasi LPG tabung 3kg secara harian dan atau mingguan dan atau
bulanan yang besarnya diatur oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan alokasi yang diterima dari PT.
PERTAMINA (Persero).
2. PIHAK PERTAMA berhak untuk merubah jumlah pengiriman tanpa pemberitahuan terlebih dahulu baik
secara harian, mingguan dan atau bulanan.
3. PIHAK KEDUA wajib untuk mengikuti segala persyaratan, peraturan dan semua ketentuan undang-undang
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, PT. Pertamina (Persero), Pemerintah Daerah setempat dan PIHAK
PERTAMA baik yang berlaku sekarang maupun di waktu yang akan datang.
4. PIHAK KEDUA wajib untuk membayar / melunasi faktur atau bon pembelian sebelum menerima baik
tabung maupun isi LPG tabung 3kg dari PIHAK PERTAMA sesuai dengan harga yang berlaku menurut
ketentuan Pemerintah Daerah setempat.
5. Apabila PIHAK PERTAMA tidak menerima pembayaran sebagaimana yang dimaksud pada pasal 3 ayat 5
pada perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk tidak menyalurkan / mengirimkan LPG tabung
3kg kepada PIHAK KEDUA dan juga berhak memberikan Sanksi berupa Surat Peringatan sampai dengan
Pemutusan Hubungan Usaha (PHU).
6. PIHAK KEDUA wajib untuk menyediakan gudang yang sesuai dengan jumlah tabung, aman, tidak
bercampur dengan barang lain dengan segala perlengkapan guna keperluan penampungan volume / alokasi /
jumlah LPG tabung 3kg. Sebagaimana yang dimaksud pada pasal 3 ayat 1dalam surat perjanjian ini.
7. PIHAK KEDUA wajib memasang identitas pangkalan, baik berupa papan maupun spanduk pangkalan yang
disertai harga HET (Haega Eceran Tertingggi) yang telah ditentukan Pemerintah Daerah setempat juga
terlihat jelas oleh masyarakat.
8. PIHAK KEDUA wajib untuk menyediakan alat pemadam kebakaran (Apar) atau racun api yang masih aktif.
9. PIHAK KEDUA wajib untuk melengkapi / memiki perizinan usaha yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah
setempat.
10. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menjual LPG tabung 3kg kepada konsumen Rumah Tangga dan Usaha
Kecil sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan Pemerintah Daerah setempat.
11. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyerahkan Logbook berisi laporan yang ditanda tangani oleh
pembeli dan sesuai dengan kegunaan-nya yaitu untuk rumah tangga, masyarakat kurang mampu dan usaha
mikro di daerah sekitar pangkalan.
12. PIHAK KEDUA wajib melaporkan stok isi tabung LPG 3kg ke PIHAK PERTAMA sesuai dengan data yang
diisi pada Logbook.
13. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyerahkan dokumentasi Logbook dan Laporan Bulanan (Lapbul)
kepada PIHAK PERTAMA paling lambat tanggal 3 (tiga) setiap bulannya. Apabila terjadi pelanggaran atau
perbedaan pelaporan maka PIHAK PERTAMA akan memberikan Sanksi berupa pengurangan, penghentian
alokasi, sampai dengan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU).
14. Pelanggaran PIHAK KEDUA yang berhubungan dengan penjualan isi ulang LPG tabung 3kg di atas HET
(Harga Eceran Tertinggi), memanipulasi atau mengisi sendiri Logbook dan temuan lainnya hasil
pemeriksaan oleh tim Dirjen Migas, Audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Republik Indonesia, maupun
pihak berwenang lainnya seperti Desperindag dan kepolisian, adalah merupakan tindakan yang dilakukan
tanpa sepengetahuan PIHAK PERTAMA dan sepenuhnya merupakan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
15. Apabila akibat yang ditimbulkan dari pasal 3 ayat 14, dimana oleh BPK RI diwajibkan untuk mengganti
kerugian dan membayar dalam bentuk uang, maka PIHAK PERTAMA tidak akan bertanggung jawab dan
akan membebankan pembayaran denda maupun ganti rugi tersebut sepenuhnya kepada PIHAK KEDUA.
16. PIHAK KEDUA dilarang melakukan penimbunan LPG tabung 3kg dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan pribadi, pihak lain atau perbuatan yang menyebabkan terjadinya kelangkaan LPG tabung 3kg.
Page | 2
17. PIHAK KEDUA tidak akan menjual LPG tabung 3 kg untuk keperluan industri / pabrik maupun pihak lain
yang diduga akan memindahkan / mengurangi isi elpiji tabung 3 kg ke bentuk lain, baik langsung maupun
tidak langsung guna mendapatkan keuntungan.
18. PIHAK KEDUA dilarang memindahkan / mengoplos isi LPG tabung 3 kg ke bentuk lain, baik langsung
maupun tidak langsung guna mendapatkan keuntungan.
19. PIHAK KEDUA tidak berhak untuk mengikat perjanjian dengan agen LPG tabung 3kg lain.
20. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan untuk membeli tabung LPG 3kg maupun isinya dengan pihak lain.
21. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas isi dari tabung LPG tabung 3kg sampai ke konsumen.
22. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan menunjuk pihak lain untuk mengelola pangkalannya.
23. PIHAK KEDUA tidak akan menjual atau memperdagangkan jatah alokasi pangkalannya kepada pangkalan
lain dan memindah tangankan pangkalannya kepada pangkalan/pihak lain.
24. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menanyakan jumlah alokasi yang akan dikirimkan sesuai dengan
jadwalnya minimal 1 (satu) hari sebelum pengiriman.
25. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyaksikan dan menghitung tabung LPG tabung 3kg selama proses
isi ulang/refill yang berlangsung dan dikerjakan oleh pegawai PIHAK PERTAMA.
26. PIHAK KEDUA setelah menerima isi ulang/refill, wajib untuk memberikan tanda tangan dan cap pangkalan
dilembar faktur / nota bon penjualan dari PIHAK PERTAMA.
27. Administrasi (nota) transaksi LPG 3kg / faktur penjualan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
wajib disimpan secara lengkap dan rapi serta dapat memperlihatkannya apabila ada pemeriksaan dari PT.
PERTAMINA (Persero) ataupun instansi terkait lainnya.
28. PIHAK KEDUA wajib menggunakan pembayaran non tunai atau transfer BANK kepada PIHAK
PERTAMA, baik dalam bentuk MOCASH, BRIMOLA, LinkAja (BANK BRI) dan atau CASHLESS
PAYMENT (BANK MANDIRI). Sesuai yang telah ditetapkan PT. PERTAMINA (Persero).
29. PIHAK KEDUA tidak mempergunakan sistem atau cara pembayaran non tunai ini maka PIHAK
PERTAMA berhak untuk memberikan Sanksi berupa pengurangan, penghentian pengiriman alokasi, sampai
dengan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU).
30. Untuk membantu mengurangi beban negara dalam pemakaian LPG tabung 3kg bersubsidi, maka PIHAK
KEDUA diharapkan membantu dengan mengawasi dan memasarkan LPG NPSO dalam bentuk Elpiji
BRIGHT GAS 12kg, Elpiji 12kg maupun Elpiji BRIGHT GAS 5,5kg baik tabung maupun isi ulangnya.
31. Berkaitan dengan tugas yang diberikan PT. PERTAMINA (Persero) kepada PIHAK PERTAMA dalam
pengawasan peredaran LPG NPSO (Bright Gas 12kg, Bright Gas 5,5kg, dan tabung 12kg), maka sebagai
tanggung jawab dan untuk mempermudah pengawasan oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA
diwajibkan untuk menerima dan menyalurkan LPG NPSO tersebut dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 4
PEMUTUSAN PERJANJIAN
PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan dalam pasal 1266 kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
dan selanjutnya PARA PIHAK sepakat untuk sebagai berikut :
1. Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir jika salah satu pihak tidak ingin memperpanjang jangka waktu
perjanjiannya.
2. Perjanjian ini dapat diakhiri sepanjang waktu dengan surat pemberitauan tertulis dari salah satu pihak dengan
tenggang waktu 15 (lima belas) hari.
3. Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir apa bila jangka waktunya telah habis atau berakhir.
4. Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir jika PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA meninggal dunia,
dipailitkan atau diletakan dibawah pengampuan (curatele), dibubarkan, membubarkan diri.

PASAL 5
PELANGGARAN DAN SANKSI
1. PIHAK PERTAMA akan memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA tidak
mentaati isi dari Surat Perjanjian ini dan atau PIHAK KEDUA tidak mampu dalam melaksanakan tugas
penyaluran elpiji tabung 3 kg ini, jenis sanksi yang akan diberikan dari berupa surat teguran, pemberian surat
peringatan sampai dengan surat Pemutusan Hubungan Usaha (PHU).
Page | 3
PASAL 6
RESIKO
1. PIHAK KEDUA sepakat melaksanakan Perjanjian ini dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam perjanjian ini atau ketentuan lain yang akan diatur atau ditetepkan oleh PIHAK PERTAMA.
2. Dalam hal ini apabila PIHAK KEDUA dalam melaksanakan perjanjian ini melakukan perbuatan melawan
hukum, melakukan pelanggaran dan atau wanprestasi terhadap ketentuan yang di atur dalam perjanjian ini,
maka segala resiko hukum pidana, perdata maupun resiko hukum lainnya sepenuhnya menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA atas biaya sendiri serta membebaskan PIHAK PERTAMA dari seluruh tuntutan
hukum yang timbul di kemudian hari.

PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Setiap perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian ini, terlebih dahulu akan di selesaikan oleh
PARA PIHAK secara musyawarah selambat lambatnya 15 (lima belas) hari kalender setelah diterimanya
surat pemberitahuan mengenai adanya perselisihan dari salah satu pihak kepada pihak lainnya.
2. Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka adalah kewajiban PIHAK
PERTAMA untuk menyelesaikan perselisihan tanpa persetujuan PIHAK KEDUA. Atau merupakan hak
sepenuhnya PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA tidak berhak untuk menuntut PIHAK PERTAMA secara hukum yang berlaku di Negara
Kesatuan Republik Indonesia atas semua keputusan penyelesaian perselisihan yang terjadi antara PIHAK
PERTAMA dengan PIHAK KEDUA.

PASAL 8
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian ini terhitung tanggal 30 Juli 2022 s/d 31 Desember 2022, sejak ditandatangani surat perjanjian ini
oleh kedua belah pihak, dan dapat diperpanjang oleh KEDUA BELAH PIHAK melalui persetujuan masing-
masing PIHAK.

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (Dua), masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan
ditanda tangani oleh PARA PIHAK diatas materai yang cukup, di kantor PT. MULIA BERLIAN SEJAHTERA
bertempat di Belitung Timur pada hari dan tanggal di atas.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Pangkalan Elpiji PSO Agen Elpiji PSO
PT. Mulia Berlian Sejahtera

( Agus Syawaludin ) ( Venisia Liu )


Pemilik Pangkalan Direktur

Page | 4

Anda mungkin juga menyukai