Anda di halaman 1dari 6

Judul: Pemuda Pancasila Berikan Bantuan Pada Korban Kebakaran di Nekang, Adrianus

Agal: Semoga Ini Membuka Jalan Donatur Lain Turut Membantu

Sub Judul: “Mimpi kesejahteraan Indonesia, itu mimpi kita semua. Pemuda Pancasila
Manggarai memulai gerakan dalam lingkup kecil, bergerak nyata dari dan untuk Manggarai.”

Krebadia.com --- Ketua Majelis Pengawas Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) NTT
Adrianus Agal, S.H. ,M.H memberikan bantuan kepada Sulastri Anisa Parera, warga
Kampung Maumere, Kelurahan Bangka Nekang, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai
yang rumahnya habis dilalap api pada Rabu 19 Juli 2023. Pemberian bantuan MPW PP
kepada Ibu Sulastri diwakilkan oleh Wakil Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP
Manggarai, Fernanda Van Desta Reme, S.Kom., M.Si pada Jumad 21 Juni 2023.

Merespon bantuan tak terduga yang diinisiasi oleh Ketua MPW Pemuda Pancasila NTT, Ibu
Sulastri menyampaikan syukur dan mengucapkan terima kasih berlimpah untuk perhatian dan
kepedulian Pemuda Pancasila pada dirinya dan keluarga yang mengalami musibah.

“Terima kasih banyak untuk kepedulian Pak Adrianus Agal, begitu juga dengan Pemuda
Pancasila. Terima kasih banyak sudah spontan membantu kami yang sudah mengalami
musibah,” kata Sulastri.

Dihubungi Krebadia.com melalui telepon, Adri, saapan Adrianus yang saat ini menjabat
wakil ketua Bakumham DPP Golkar, menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang
menimpa Ibu Sulastri.

“Semoga Ibu Sulastri beserta keluarga diberi kekuatan, kesabaran serta penghiburan oleh
Tuhan. Ini musibah. Tidak ada yang bisa duga.”

“Bantuan yang kami beri mungkin tidak bisa mengganti semua kerugian yang Ibu Sulastri
derita. Tapi semoga dengan bantuan ini, jadi pembuka jalan bagi bantuan dari pihak lain yang
akan menyusul membantu Ibu Sulastri,” kata Adri Agal.

Wakil ketua MPC Pemuda Pancasila Manggarai, Fernanda Van Desta Reme saat
diwawancarai Krebadia.com menyampaikan harapannya agar Pemda Manggarai tidak tutup
mata pada musibah yang dialami oleh masyarakat kecil. Sekecil apapun bantuan dari
pemerintah, tentu akan sangat membantu Ibu Sulastri.

"Yang masyarakat lihat, adalah pemerintah membuka mata untuk ikut bantu atau tidak. Rasa
percaya masyarakat pada pemerintah dimulai dari rasa percaya bahwa pemerintah pasti hadir
membantu saat masyarakat sedang susah," kata Desta.

Desta berharap, organisasi kepemudaan yang ada di Manggarai seperti Pemuda Pancasila bisa
menjadi inisiator bagi gerakan kepemudaan lain dalam membangun persaudaraan dan
kepedulian tinggi bagi masyarakat kecil di Manggarai.

(Foto 1)

Apa Itu Pemuda Pancasila

Pada awal pendiriannya yaitu saat era Orde Lama, Pemuda Pancasila diplot sebagai
organisasi sayap Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). 

Seiring berjalannya waktu, Pemuda Pancasila bisa melintasi berbagai rezim pemerintahan
dan bertahan hingga saat ini.

Saat awal berdiri, Pemuda Pancasila menjadi organisasi anak-anak tentara. Hal ini
disebabkan karena IPKI yang menaungi Pemuda Pancasila adalah partai besutan Jenderal
Nasution dan sejumlah koleganya di militer.

Mengutip dari situs resmi Pengurus Nasional Badan Pelaksana Kaderisasi Pemuda Pancasila,
organisasi itu dibangun petinggi militer dengan tujuan melindungi NKRI dari rongrongan
bahaya laten komunis yang kala itu dimotori PKI.

"Sejak awal berdirinya, Pemuda Pancasila tidak pernah sepi dari gerakan untuk menjaga dan
melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara."

"Ketika Pancasila dalam ancaman dan hendak dirongrong oleh barisan Pemuda Rakyat
beserta kekuatan PKI, dengan sigap kader-kader Pemuda Pancasila tampil sebagai perisai
penyelamat," demikian dikutip Krebadia.com dari situs tersebut.

Menurut Ian Douglas Wilson, penulis buku Politik Jatah Preman: Ormas dan Kuasa Jalanan
di Indonesia Pasca Orde Baru, Pemuda Pancasila selama Orde Baru telah menjadi sebuah
mesin politik yang cukup kuat.

Menurut Wilson, Pemuda Pancasila adalah tangan ketiga pemerintah dalam menjaga
ketertiban selain TNI dan Polri.

Sejak 1980-an, secara nasional kepengurusan Pemuda Pancasila dipimpin Japto Soelistyo


Soerjosoemarno.
Japto telah terpilih kembali memimpin ormas itu untuk periode 2019-2024 pada Mubes
Pemuda Pancasila ke 10, pada 27 Oktober 2019 di Jakarta.

(Foto 2)

Pemuda Pancasila Manggarai


Meskipun secara nasional Pemuda Pancasila telah berdiri sejak 1956, namun Pemuda
Pancasila baru melebarkan operasinya di Manggarai sejak tahun 2021.

Saat ini, kepengurusan Pemuda Pancasila Manggarai dipimpin oleh Heriberto Apriliano Iruk
sebagai ketua, Fernanda Van Desta Reme sebagai wakil ketua, dan Dionisius Haryono
Ngangu sebagai sekretaris.

Sejak pendiriannya hingga saat ini, Pemuda Pancasila Manggarai telah berhasil menyebar ke
berbagai pelosok wilayah Manggarai, bahkan hingga ke kabupaten tetangga, Manggarai
Timur.

Misi yang diusung oleh Pemuda Pancasila Manggarai, menurut Adrianus Agal adalah sosial
kemasyarakatan. Pengejawantahan sila ke 5, Keadilan sosial bagi seluruh masyarakat
Indonesia.

“Mimpi kesejahteraan Indonesia, itu mimpi kita semua. Tetapi Pemuda Pancasila Manggarai
bermain dalam scoop yang lebih kecil, bergerak nyata mulai dari dan untuk Manggarai.”

“Kita lakukan tugas kecil, lakukan dengan sungguh-sungguh dan iklas. Jika itu berhasil, kita
akan dipercayakan untuk mengemban tugas yang lebih besar,” kata Adri Agal.

Menurut Adri, selama ini banyak hal yang telah dilakukan oleh Pemuda Pancasila Manggarai,
namun dilakukan dalam diam, dalam spirit untuk membantu dengan sungguh tanpa ekspos
media.

“Kami membantu dalam diam. Tujuannya murni untuk bantu. Tetapi kalau ada eskpos dari
media, semoga itu bisa jadi pintu masuk agar banyak pihak lain yang terdorong untuk ikut
membantu sesama kita yang kesusahan.”

“Semoga ada pihak lain seperti pemda atau donatur yang berkelebihan yang tergerak untuk
membantu Ibu Sulastri karena membaca publikasi yang dibuat ini,” kata Adri Agal.
(Foto 3)

Pemuda Pancasila Manggarai Bukan Ormas Preman


Kepada wakil ketua Pemuda Pancasila Manggarai, Desta Reme, Krebadia.com menyinggung
soal persepsi publik yang telah melabeli Pemuda Pancasila sebagai ormas yang lekat dengan
aktivitas premanisme.

Desta menjelaskan, label tersebut tidak relevan jika melihat fakta banyak kegiatan sosial
kemanusiaan yang telah dilakukan Pemuda Pancasila. Apalagi semua kegiatan tersebut
dilakukan dengan dalam spirit gotong royong, toleransi, dan kepedulian pada masyarakat
kecil yang membutuhkan bantuan.

“Kami tidak memeras orang susah, kami malah membantu mereka yang membutuhkan
bantuan. Kami tidak mengambil sesuatu dari orang kecil, kami malah memberi pada mereka
yang kekurangan.”

“Jika label premanisme adalah label untuk ormas yang aksinya mengacau, merampas dan
menyusahkan orang lain, maka dari misi dan kegiatan yang kami buat, kan bisa dilihat kalau
Pemuda Pancasila jelas-jelas bukan ormas preman,” kata Desta.

Namun Desta tidak menyangkal bahwa di luar Manggarai, Pemuda Pancasila telah terlanjur
dilabeli buruk.

Desta menjelaskan, membantu banyak orang dengan pendekatan budaya serta selalu
menjunjung kearifan lokal adalah jalan yang dipilih untuk melakukan rebranding citra
Pemuda Pancasila di Manggarai.

“Kita tidak bisa habiskan energi untuk menjelaskan semua hal, tapi tidak melakukan apa-apa.
Kerja dengan sungguh-sungguh, bantu dengan sungguh-sungguh, hasilnya orang bisa lihat
dan bisa nilai. Bagus atau tidak, tulus atau tidak,” kata Desta.

(Foto 4)

Transformasi Menjadi Ormas Intelektual


Dalam Mubes PP ke 10 di Jakarta pada 2019 silam, Japto menjelaskan bahwa Pemuda
Pancasila merupakan ormas berbasis massa, berasaskan Pancasila dan berlandaskan UUD
1945.
Dalam Mubes tersebut, Japto menegaskan satu poin utama, bahwa Pemuda Pancasila bukan
partai politik atau organisasi premanisme.

"Pemuda Pancasila organisasi yang tidak disukai, tapi dibutuhkan. Kami tidak kemana-mana,
tapi kami ada di mana-mana," kata Japto dalam Mubes itu.

Japto menjelaskan bahwa kader Pemuda Pancasila telah tersebar di berbagai lembaga tinggi
negara dan partai politik. Japto juga menjelaskan, kader Pemuda Pancasila terdiri dari ragam
kalangan dan bukan hanya kalangan elite saja.

Pada kesempatan yang sama di Mubes tersebut, Ketua MPR Bambang Soesatyo yang juga
Wakil Ketua Umum MPN Pemuda pancasila juga menyatakan ormas itu bukanlah organisasi
premanisme.

"Kami bukan lagi organisasi preman biasa, tidak lagi menggunakan golok, tato atau kumis
tebal. Kami sekarang lebih mengedepankan otak, pikiran dan pengetahuan," kata Bambang.

(Foto 5)

Tokoh Nasional Pemuda Pancasila


Pada Mubes Pemuda Pancasila ke 10 di Jakarta, Japto memberikan kartu tanda anggota
(KTA) Pemuda Pancasila kepada Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin yang menutup Mubes.
Namun, bukan hanya Ma'ruf Amin yang mendapatkan KTA sebagai anggota kehormatan
Pemuda Pancasila.
Dalam kesempatan yang sama, Japto juga telah menyiapkan kartu yang sama untuk Presiden
RI Joko Widodo.

Berdasarkan penelusuran yang dibuat Krebadia.com, dalam kepengurusan PP yang dipimpin


Japto saat ini, terdapat sejumlah pejabat negara yang menjadi anggota Pemuda Pancasila.

Yang pertama adalah Bambang Soesatyo (Bamsoet). Bambang saat ini menjabat sebagai
ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR). Di Ormas Pemuda Pancasila, Bamsoet menjabat
sebagai wakil ketua umum I organisasi, dengan masa bakti 2019-2024.

Yang kedua, Zainuddin Amali. Zainuddin merupakan wakil ketua Majelis Pertimbangan
Organisasi (MPO) Pemuda Pancasila. Zainuddin adalah mantan Menteri Pemuda dan
Olahraga. Zaenuddin juga tercatat sebagai politisi partai Golkar.

Yang ketiga, Agung Laksono. Nama Agung Laksono tercatat dalam struktur organisasi MPN
Pemuda Pancasila. Agung menjabat sebagai anggota MPO Pemuda Pancasila.

Di pemerintahan, Agung menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden


(Wantimpres) periode 2019-2024. Ia juga tercatat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai
Golkar.

Yang keempat, A Riza Patria. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria juga
tercatat sebagai anggota MPO Pemuda Pancasila. Riza saat ini juga menjabat Ketua DPD
Partai Gerindra DKI Jakarta.

Terakhir ada Arif Rahman. Arif tercatat menduduki jabatan sekretaris jenderal Majelis
Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila periode 2019-2024. Arrif kini menjabat sebagai staf
khusus Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

EDITOR: Redaksi Krebadia.com

Anda mungkin juga menyukai