Anda di halaman 1dari 11

ORGANISASI KEMASYARAKATAN DI KOTA MEDAN

IKATAN PEMUDA KARYA (IPK)

Disusun Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Organisasi Sosial dan
Kepemimpinan
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

KRISTIN GLORIA MANURUNG


05011281924207

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penyertaan
dan anugrah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dengan judul
ORGANISASI KEASYARAKATAN DI KOTA MEDAN IAKATAN PEMUDA
KARYA (IPK). Penyelesaian tugas ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Organisasi Sosial dan Kepemimpinan di
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis telah banyak mendapatkan
bimbingan, dukungan, serta nasehat baik secara moril maupun material dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Bapak Ir. Yulius, M.M. selaku dosen pengampu pada mata kuliah ini, kepada
BPH dari organisasi IPK yang telah meluangkan waktunya untuk bekerja sama
dengan saya serta kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian
tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau penulisan dan
memohon saran serta kritik yang bersifat membangun. Harapan penulis semoga tugas
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terimakasih.

Medan, 2021

Kristin Gloria Manurung


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada hakikatnya setiap manusia adalah makhluk sosial yang dalam masa
hidupnya senantiasa melakukan interaksi, hidup berdampingan dan membutuhkan
antara individu satu dan individu lainnya sehingga mampu membentuk suatu
perkumpulan dan secara tidak sengaja dan tanpa disadari membentuk suatu wadah
yang disebut organisasi. Organisasi itu pun dapat dijadikan ajang dalam
pengembangan kreatifitas dan mengembangkan diri di lingkungan sosial masyarakat
dalam berbagai bidang. Organisasi yang ada di lingkungan masyarakat sebenarnya
diperuntukkan agar pemuda dapat menyalurkan kreatifitas dan pengembangan diri
karena peran dari pemuda dinilai sangat vital dalam pembangunan Indonesia. Pemuda
atau generasi muda adalah konsep–konsep yang sering dikategorikan terhadap nilai–
nilai.
Manusia merupakan makhluk sosial. Setiap manusia tentunya membutuhkan
manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing. Dalam memenuhi
kebutuhannya manusia juga membutuhkan suatu wadah untuk mencapai suatu tujuan
yang sama. Wadah inilah yang sering kita sebut dengan nama organisasi. Organisasi
dibentuk karena untuk mempermudah masyarakat atau beberapa orang dalam
bersosialisasi. Organisasi Masyarakat adalah organisasi yang didirikan oleh
masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan,
kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpatisipasi dalam pembangunan demi
tercapainya tujuan negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila.
Peraturan yang mengatur tentang organisasi masyarakat termuat di dalam Undang-
undang Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat. (Winika, 2019)
Pertahanan Negara dilaksanakan pemerintah serta dipersiapkan secara dini
dengan menggunakan sistem Pertahanan. Pertahanan nasional adalah kekuatan sipil
dan militer serta diselenggarakan oleh Negara dalam menjamin integritas wilayahnya,
Pertahanan nasional dikelola oleh Kementerian Pertahanan Indonesia di mana bila
dalam keadaan darurat negara tanpa kepala pemerintahan maka kementrian
Pertahanan yang mengambil alih dalam penyelenggaraan negara. Sebagai komponen
pendukung, organisasi kepemudaan merupakan salah satu sumber daya yang
diarahkan sebagai penguatan komponen pendukung di dalam Pertahanan Negara yang
bertujuan menjaga kedaulatan bangsa, keutuhan negara dan melindungi segenap
bangsa. Komponen Pendukung adalah sumber daya nasional yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen
cadangan.
OKP adalah singkatan dari Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda yaitu sebuah
organisasi beranggotakan pemuda–pemuda sebagai wadah pembinaan calon
pemimpin masa depan melalui pembentukan mental dan karakter yang berkualitas
serta turut ikut dalam mengusahakan sebuah pembangunan bagi bangsa ini. Namun
keberadaan dan sosok OKP yang maju, berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing
merupakan harapan yang hendak diraih ditengah permasalahan dan potensi yang
melingkupi para pemuda Indonesia. Keberadaan OKP memperoleh tempatyang
proporsional sebagai pemangku kepentingan (stakeholders) kepemudaan di
Indonesia. Diharapkan, pada masa mendatang OKP benar-benar mampu memainkan
peran strategis sebagai kekuatan moral (moral2 force), pemerhati sosial (social
control) dan agen perubahan (agent of change) dalam pembangunan nasioanal.
Sejarah mencatat bahwa pemuda telah menorehkan kontribusi historiknya sebagai
pelaku utama perubahan di setiap era perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Organisasi masyarakat (ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau
dalam istilah lainnya sebagai Non-Governmental Organization (NGO) memegang
peranan penting sebagai pilar demokrasi yang mewujudkan masyarakat sipil (civil
society) yang kuat dan mampu memperjuangkan hak-hak rakyat dalam kehidupan
bernegara. Ormas dan LSM merupakan organisasi yang didirikan oleh individu atau
kelompok secara sukarela yang bertujuan untuk mendukung dan menopang aktivitas
atau kepentingan publik tanpa bermaksud mengambil keuntungan finansial. Ormas
dan LSM merupakan organisasi legal di mata hukum yang bekerja tanpa adanya
ketergantungan dari pemerintah, atau setidaknya pengaruh dari pemerintah tidak
diberikan secara langsung. Pada kasus dimana Ormas dan LSM mendapatkan dana
dari pemerintah, tetap tidak boleh ada keanggotaan LSM tersebut dari unsur
pemerintah. Ada beberapa jenis organisasi yang terbentuk antara lain LSM, yayasan
sosial, organisasi keagamaan, organisasi Kepemudaan, dan organisasi yang
didasarkan atas profesi. ( Herdiansah et al., 2016)

1.2 Tinjauan Pustaka


Dikota Medan setidaknya ada 4 (empat) Organisasi Kemasyarakatan Pemuda
(OKP) yang memiliki kekuasaan terhadap ruang publik yaitu Pemuda Pancasila (PP),
Ikatan Pemuda Karya (IPK), Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) dan
Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) yang terbilang
besar, eksis dan terorganisir di Kota Medan. fenomena keberadaan OKP saat ini telah
menimbulkan kegelisahan bagi sebagian besar masyarakat akibat pola tingkah laku di
level terbawah yang langsung bersinggunan dengan kehidupan masyarakat., seperti
yang dikatakan Amin (2005) dalam penelitiannya tentang “Politik Organisasi Pemuda
Tingkat Lokal” bahwa Organisasi kepemudaan sudah menjadi organisasi preman
karena mereka sering melakukan aktivitas premanisme seperti kekerasan, menyakiti
dan bahkan membunuh untuk mendapatkan uang serta kekuasaan, disamping itu
mereka ikut berpolitik untuk mendapatkan perlindungan dari elite partai. OKP di
Kota Medan sebenarnya merupakan garda atau penyokong garis bawah dari partai-
partai politik, sehingga mereka dapat leluasa melakukan okupasi tanpa harus
bersinggungan dengan pemerintah atau pihak terkait karena sudah di decking oleh
anggota partai yang telah duduk di pemerintahan. (Sosial et al., 2018)
Ikatan Pemuda Karya merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang
berorientasi dan berjuang di bidang karya dan kekaryaan, memiliki azas yaitu
Pancasila dan UUD 1945 dan bertujuan mewujudkan cita-cita bangsa seperti yang
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. IPK berorientasi pada karya dan kekaryaan
artinya para anggota IPK sebagai anggota IPK adalah kaum pemuda bangsa wajib
bekerja dan berkarya dalam pengertian yang baik dan benar guna mengisi
kehidupannya serta sekaligus merupakan partisipasinya dalam pembangunan bangsa
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam mencapai tujuannya, IPK
memiliki tugas pokok di bidang Ideologi, Politik, Sosial Budaya dan di bidang
Hankamnas. Seluruhnya itu tercantum dalam anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga IPK4. Peran IPK dalam pembangunan awalnya sangat dibutuhkan
masyarakat di kota Medan. Secara organisasi IPK dapat mengumpulkan
anggota/masyarakat.(Susilawati, 2017)
Peran IPK dalam pembangunan awalnya sangat dibutuhkan masyarakat di kota
Medan. Secara organisasi IPK dapat mengumpulkan anggota/masyarakat untuk
bergabung secara sukarela dan memberikan bimbingan, pelatihan, lapangan kerja
bagi pengangguran dan dijadikan tukang parkir, dan menjaga ketertiban di wilayah
masing-masing. Pelibatan IPK terhadap kegiatan Kodim di kota Medan untuk turut
serta dalam bakti sosial serta latihan dasar militer akan membangun semangat IPK
yang otomatis membentuk sikap peduli terhadap keamanan dan kenyamanan kota
Medan secara mandiri. Secara otomatis menjadi model dalam penyiapan pertahanan
semesta.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasakan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitianini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana struktur dan visi misi kepengurusan dari Organisasi Masyarkat
Ikatan Pemuda Karya di Kota Medan?
2. Bagaimana peranan Organisasi Masyarakat Ikatan Pemuda Karya dalam
pemberdayaan pemuda di Kota Medan?
3. Apa fungsi dan tugas-tugas pokok Organisasi Masyarakat dalam
pemberdayaan pemuda di Kota Medan?
4. Apa hasil yang sudah dicapai Organisasi Masyarakat Ikatan Pemuda Karya
dalam mengembangkan pemuda di Kota Medan?

1.4 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui struktur dan visi misi kepengurusan Organisasi Masyarakat
IkatanPemuda Karya di Kota Medan.
2. Untuk mengetahui peranan Organisasi Masyarakat Ikatan Pemuda Karya
dalam masyarakat di Kota Medan.
3. Untuk mengetahui fungsi dan tugas pokok Organisasi Masyarakat Ikatan
Pemuda Karya di Kota Medan.
4. Untuk mengetahui hasil yang telah dicapai Organisasi Masyarakat Ikatan
Pemuda Karya di Kota Medan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Ikatan Pemuda Karya
Ikatan Pemuda Karya yang disingkat IPK berdiri di Medan Provinsi Sumatera
Utara pada tanggal 28 Agustus 1969 oleh pendirinya Ompung Olo Panggabean.
Sebelum mendirikan organisasi IPK, Ompung Olo adalah seorang anggota Pemuda
Pancasila. Beliau memiliki bisnis perjudian di Kota Medan seperti KIM permainan
judi yang menggunakan kupon, Toto Gelap Togel dan berbagai permainan kartu
bingo untuk mendapatkan hadiah uang tunai dan dilakukan secara terbuka di Medan
Fair. Organisasi Ikatan Pemuda Karya merangkul kaum-kaum dari Pemuda, Pelajar,
Mahasiswa, dan Wanita untuk bergabung dalam organisasi sebagai kekuatan sosial
yang mempunyai persamaan semangat dan kehendak sesuai dengan kedudukannya
ditengah-tengah masyarakat untuk beramal, berbakti kepada masyarakat serta
melaksanakan pembaharuan di segala bidang. IPK dalam keanggotaanya tidak
membedakan Suku, Agama, Ras dan Golongan serta Budaya. IPK berdiri sebagai
kelanjutan dari berdirinya Sentral Organisasi Buruh Pancasila SOB Pancasila pada
tanggal 19 Juni 1954 di Jakarta serta berinduk kepada Koordinasi Ikatan-Ikatan
Pancasila KODI dan merupakan salah satu pendukung Penegak Amanat Rakyat
Indonesia GAKARI. KODI dan GAKARI adalah pilar-pilar organisasi
kemasyarakatan yang didirikan untuk mendukung pemerintahan Orde Baru.
Berdirinya Ikatan Pemuda Karya tidak terlepas dari konflik internal yang terjadi pada
tubuh organisasi Pemuda Pancasila. Eksistensinya sebagai organisasi kemasyarakatan
di Kota Medan baru diakui pada awal-awal tahun 1980-an.

2.2 Latar Belakang Berdirinya


Latar belakang yang terjadi berdirinya organisasi IPK karena adanya
perpecahan di tubuh internal organisasi Pemuda Pancasila. Perebutan kendali atas
sumber daya ekonomi menjadi benang merah perpecahan wilayah kekuasaan untuk
pembagian pendapatan dari usaha perjudian menjadi salah satu faktor berdirinya
organisasi Ikatan Pemuda Karya. Ompung adalah sebutan kakek bagi orang suku
batak, dan kami generasi muda menyebut beliau dengan panggilan Ompung Olo
mempertentangkan tingkat pendidikan maupun status sosial. Organisasi ini berpusat
di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, sekaligus sebagai tempat kedudukan Dewan
Pembina dan Dewan Pimpinan Pusat DPP. Dalam perkembangannya, IPK
mempunyai organisasi cabang sebanyak 58 di 24 Provinsi di Indonesia. Jumlah
anggota di daerah pimpinan pusat yaitu sumatera utara berkisar 100 ribu orang pada
tahun 2013. Oloan Sahara Panggabean yang low profile, pemimpin IPK yang lama
berkuasa, sangat ditakuti secara luas di kota Medan bahkan di beberapa lingkaran
internal selalu dipuja-puja. Kedudukannya di masyarakat Kota Medan diperkuat
dengan sikap filantropi dengan semacam tindakan amal untuk membantu orang-
orang yang tidak mampu. Oleh karena itu, kepiawaiannya dalam memainkan peran
diantara tokoh-tokoh berpengaruh baik dari kalangan sipil dan militer, IPK bahkan
segera menjadi lebih kuat daripada Pemuda Pancasila yang ditinggalkannya tahun
1978.
Meskipun sering sekali terjadi pergantian ketua pimpinan organisasi namun
Olo masih dianggap sebagai ’godfather’ utama Kota Medan. Pergantian pimpinan
IPK hanyalah sebatas persoalan ”restu” karena pada saat Musyawarah IPK Kota
Medan, tahun 2005, justru Moses tersingkir digantikan dengan Budi Panggabean,
yang tercatat masih kerabat dari Olo. Beberapa agenda organisasi yang sangat penting
terutama berkaitan dengan pergantian pimpinan dan strategi untuk menguasai satu
wilayah tertentu berada di tangan sang godfather. Organisasi kemasyarakatan Pemuda
Pancasila Sepertinya mendapatkan saingan dari organisasi Ikatan Pemuda Karya yang
digagas oleh Olo, dalam sumber kehidupan yang berada di jalanan seperti penguasaan
areallahan atau wilayah untuk mendapatkan uang. Wilayah yang sebelumnya dikuasai
oleh anggota Pemuda Pancasila, tetapi harus berbagi dengan anggota IPK. Perebutan
penguasaan wilayah pun sering terjadi hingga menimbulkan benturan kekerasan.

2.3 Struktur dan Visi Misi

Visi IPK: Mendorong partisipasi Pemuda, Pelajar, Mahasiswa untuk berkarya nyata,
membuka kesempatan berkarya, bela negara, menjunjung tinggi demokratisasi serta
menjalin persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Misi IPK: Meningkatkan kecerdasan rakyat dan memelihara budi pekerti


kemanusiaan yang luhur sehingga memiliki kedewasaan berfikir dan bertindak serta
keseimbangan dalam kehidupan lahiriah dan bathiniah sehingga menjadi Pemuda,
Pelajar, Mahasiswa yang terampil.

2.4 Peranan Ikatan Pemuda Karya

Peran IPK dalam pembangunan awalnya sangat dibutuhkan masyarakat di kota


Medan. Secara organisasi IPK dapat mengumpulkan anggota/masyarakat untuk
bergabung secara sukarela dan memberikan bimbingan, pelatihan, lapangan kerja
bagi pengangguran dan dijadikan tukang parkir, dan menjaga ketertiban di wilayah
masing-masing. Pelibatan IPK terhadap kegiatan Kodim di kota Medan untuk turut
serta dalam bakti sosial serta latihan dasar militer akan membangun semangat IPK
yang otomatis membentuk sikap peduli terhadap keamanan dan kenyamanan kota
Medan secara mandiri. Secara otomatis menjadi model dalam penyiapan pertahanan
semesta.
2.5 Fungsi dan Tugas Pokok
Untuk mencapai tujuan seperti dimaksud dalam pasal 4 Anggaran Dasar ini, Tugas
Pokok Ikatan Pemuda Karya adalah sebagai berikut:

A. DIBIDANG IDEOLOGI DAN POLITIK

IKATAN PEMUDA KARYA beridiologi Pancasila dan menyalurkan aspirasi


politiknya sesuai dengan kebutuhan dan Keputusan Ketua Dewan Pembina / Ketua
Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pemuda Karya di Medan.

B. DIBIDANG EKONOMI
Meningkatkan dan memperluas partisipasi Pemuda, Pelajar, Mahasiswa dan Wanita
untuk berproduksi, mengusahakan kesempatan kerja, meningkatkan penghasilan dan
pendapatan bagi rakyat, serta pembagian hasil pembangunan yang adil untuk
menjamin kontinuitas pembangunan.

C. DIBIDANG SOSIAL BUDAYA

Meningkatkan kecerdasan rakyat dan memelihara budi pekerti kemanusiaan yang


luhur sehingga memiliki kedewasaan berfikir dan bertindak serta keseimbangan
dalam kehidupan lahiriah dan bathiniah sehingga menjadi Pemuda, Pelajar,
Mahasiswa dan Wanita yang terampil.

D. DIBIDANG HANKAMNAS

1. Mengusahakan terciptanya ketahanan Nasional dibidang Pertahanan sehingga


mampu ikut mempertahankan usaha-usaha Perjuangan Bangsa.

2. Ikut mengusahakan terjaminnya keamanan dan ketertiban Nasional agar


terpeliharanya stabilitas politik dan stabilitas ekonomi demi untuk berhasilnya
Pembangunan Nasional.

E. DIBIDANG PEMBANGUNAN

Ikut berpartisipasi dalam segala bidang / bentuk kegiatan Pembangunan Nasional /


Provinsi / Kabupaten / Kota / Kecamatan / Kelurahan / Desa.

Anda mungkin juga menyukai