Anda di halaman 1dari 12

KELAS (B)

PRAKTIKUM KOMPUTASI FISIKA


TOPIK 5
METODE CRAMER DAN ELIMINASI GAUSS

Nama Praktikan : Maulina Putri Lestari


NIM : M0220052
Asisten Praktikum : Bramasto Arista Wibisono

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2021
KELAS (B)

METODE CRAMER
Metode Cramer merupakan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan
aljabar linier dengan banyak persamaan sama dengan banyak variabel, dan berlaku ketika sistem
tersebut memiliki solusi yang tunggal. Solusi rumus ini dengan menggunakan determinan
matriks koefisien (dari sistem persamaan) dan determinan matriks lain yang diperoleh dengan
mengganti salah satu kolom matriks koefisien dengan vektor yang berada sebelah kanan
persamaan.
Jika determinan D = det X dari sebuah sistem n buah persamaan linier,

Syarat untuk mempunyai suatu penyelesaian tunggal, tidak ada penyelesaian dan mempunyai
banyak tak terhingga penyelesaian ditentukan dengan nilai det (A) seperti pada sistem persamaan
dengan 2 variabel.
 Algoritma
1. Masukkan nilai koefisien dan konstanta ketiga persamaan aljabar linear.
2. Hitung nilai determinan (D)
3. Tampilkan nilai D
4. Jika D = 0 , akhiri program Jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya
5. Tentukan nilai Dx, Dy, Dz.
6. Tampilkan nilai Dx, Dy, Dz
7. Hitung nilai x, y, z
8. Tampilkan hasil nilai x, y, dan z
9. Selesai
 Script
KELAS (B)

 Hasil Running metode Cramer


KELAS (B)

METODE CRAMER VARIASI


 Script

 Hasil Running Metode Cramer Variasi

METODE GAUSS
dasar utama metode ini yaitu menjadikan persamaan linier yang terdiri dari beberapa
bilangan yang tidak diketahui menjadi satu bilangan tak diketahui ( dengan membuat suatu
matrik triangular atas). Langkah dalam menyelesaikan persamaan aljabar linier dengan
metode eliminasi Gauss yaitu, menyusun matrik untuk persamaan yang akan diselesaikan,
lalu menggunakan operasi penjumlahan sederhana antar baris untuk memperoleh matrik
triangular atas, kemudian tulis kembali baris terbaru dalam persamaan matrik, dan
menyelesaikan sistem persamaan terbaru dengan cara substitusi mundur.
KELAS (B)

 Algoritma
1. Ubah ketiga persamaan aljabar ke dalam bentuk matriks [A].
2. Tampilkan matriks [A].
3. Lakukan triangularisasi menggunakan eliminasi (meng-nol-kan baris 2 kolom 1, baris 3
kolom 1, dan baris 3 kolom 2), tampilkan faktor pengali/pembagi tiap langkahnya.
4. Tampilkan hasil eliminasi.
5. Tentukan nilai z, y, dan x dengan substitusi balik.
6. Tampilkan nilai x, y, dan z
7. Selesai
 Script
KELAS (B)

 Hasil Running Metode Eliminasi Gauss


KELAS (B)

METODE GAUSS VARIASI


 Script
KELAS (B)

 Hasil Running Metode Eliminasi Gauss Variasi


KELAS (B)

METODE TRIANGULASI GAUSS


 Script

 Hasil Running Metode Triangulasi Gauss


KELAS (B)

METODE TRIANGULASI GAUSS VARIASI


 Script

 Hasil Running Metode Triangulasi Gauss


KELAS (B)

Pada percobaan ini digunakan dua metode untuk menyelesaikan sistem persamaan linear,
yaitu metode cramer dan metode eliminasi gauss substitusi mundur. Metode cramer
digunakan untuk menyelesaikan system permasaan linear berdasarkan nilai determinan suatu
matriks I mana pada matriks lain diperoleh dengan mengganti salah satu kolom dengan
vector yang terdiri dari angka pada ruas kanan. Metode cramer ini tidak disarankan untuk
system persamaan linear dengan lebih dari tiga persamaan. Sedangkan pada metode eliminasi
gauss digunakan berdasarkan proses triangulasi dan substitusi mundur. Proses triangulasi
bertujuan untuk mendapatkan satu variable yang ingin disisakan pada setiap barisnya melalui
pengeliminasian baris sehingga didapatkan nilai nol pada kolom-kolom tertentu yang
membentuk segitiga. Proses triangulasi menggunakan factor pengali [m(i,k)=a(i,k)/a(k,k)]
dan persamaan pengeliminasian untuk mendapatkan persamaan baru [a(j,j)=a(j,j)-
m(j,k)*a(j,k)]. Setelah didapatkan persamaan baru hingga baris akhir, persamaan baru
tersebut disubstitusikan memggunakan persamaan Xn=bn/a(n,n). Sehingga akan didapatkan
hasil penyelesaian persamaan tersebut. Metode cramer pada percobaan ini menggunakan
fungsi determinan dengan D=det(A) lalu ditampilkan dengan fungsi disp dengan
menggunakan num2str untuk mengkonversi bilangan ke format array apabila nilai
determinan A sama dengan nol maka program berhenti. Apabila tidak sama dengan nol maka
dilanjutkan dengan mencari nilai dx(X),dy(Y), dan dz(Z) dengan matriks A yang kolom ke-
1-nya diganti dengan c, dan matriks A yang kolom ke-2- nya diganti dengan c, dan matriks A
yang kolom ke-3-nya diganti dengan c setelah itu menampilkan nilai determinan x, y, dan z
lalu untuk menentukan nilai dari x,y,z dihitung dengan determinan x dibagi determinan
matrik A, determinan y dibagi determinan matrik A, dan determinan z dibagi determinan
matrik A. Kemudian menampilkan nilai-nilainya dengan menggunakan fungsi disp. Pada
system persamaan linear dengan soal :
x + y + 2z = 9
2x + 4y – 3z = 1
3x + 6y – 5z = 3
didapatkan hasil penyelesaian masing-masing dari x, y, dan z adalah sebesar 34, -19, dan -3
pada masing-masing metode. Sedangkan pada persamaan linear dengan soal yang telah
divariasikan :
x+y+2z=24
2x+4y-3z=16
3x+6y-5z=-8
Didapatkan hasil penyelesaian masing-masing x, y, dan z adalah sebesar -312, 208, dan 64
pada masing-masing metode. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua metode tersebut dapat
digunakan untuk menyelesaikan system persamaan linear. Dilihat pada kegunaan dan waktu
yag dibutuhkan dalam mencari penyelesaian system persamaan linear menggunakan kedua
KELAS (B)

persamaan tersebut, metode eliminasi gauss substitusi mundur lebih unggul dibandingkan
metode cramer. Hal tersebut karena metode eliminasi gauss substitusi mundur mampu
digunakan dalam system persamaan linear lebih dari 3 persamaan dan dalam pengolahan data
pada matlab, metode eliminasi gauss substitusi mundur lebih cepat dan lebih singkat
dibanding metode cramer

KESIMPULAN
Dalam penyelesain persamaan aljabar linier tiga variabel dapat dicari dengan menggunakan
metode Cramer dan metode eliminasi Gauss, dimana diketahui pada metode Cramer, dari
suatu matriks awal matriks akan dibentuk beberapa buah matriks, kemudian mencari nilai
determinan dari matriks-matriks yang telah terbentuk. Sedangkan pada metode eliminasi
Gauss, dari suatu matriks awal matriks dilakukan operasi baris elementer untuk memperoleh
matriks segitiga atas, kemudian mensubtitusi balik untuk memperoleh solusi sistem
persamaan linear

Anda mungkin juga menyukai