RK Pengawasan Lingkungan CABE Keriting Kimak
RK Pengawasan Lingkungan CABE Keriting Kimak
Pendahuluan
Tanaman cabe berasal dari Benua Amerika yang beriklim subtropis dan tropis.
Kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Tanaman cabe
dapat tumbuh didataran rendah maupun dataran tinggi. Ada 2 faktor utama yang harus
diperhatikan yaitu masalah iklim dan jenis tanah. Tanaman cabe merah dapat tumbuh di
dataran rendah maupun pegunungan yang tingginya mencapai 2000 meter
di atas permukaan laut. Iklim yang paling cocok untuk budidaya cabe merah adalah
iklim tropis yang bersuhu lembab. Suhu yang baik sekitar 16 sampai 23 derajat celcius.
Untuk jenis tanah, hampir semua jenis tanah bisa digunakan untuk bertanam cabe
merah. Kita bisa memilih tanah yang kaya organik, gembur, subur, tidak mudah
menggenang dan tidak mudah terserang penyakit. pH-nya sekitar 5.5 sampai 6.8.
Selama 30 tahun terakhir terjadi peningkatan suhu global secara cepat dan
konsisten sebesar 0,2o C per dekade. Sepuluh tahun terpanas terjadi pada periode
setelah tahun 1990 dan pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat rentan
terhadap perubahan iklim tersebut (Susanti et al. 2011). Pemanasan global
menyebabkan peningkatan intensitas kejadian iklim ekstrim (El-Nino dan La-Nina) dan
ketidak teraturan musim. Dampak tersebut dapat secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi serangan hama dan penyakit pada sektor pertanian, karena
fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat akan mampu
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan hama dan penyakit dengan cepat.
Ketersediaan air dan curah hujan merupakan faktor penting yang harus
diperhatikan. Air sangat diperlukan sejak awal pertumbuhan sampai masa pembentukan
bunga dan buah. Jika terjadi kekeringan pada masa vegetatif, pertumbuhan tanaman
akan mengalami keterlambatan. Jika kekeringan terjadi pada periode pembungaan dan
pembentukan buah, hasil buah akan menurun, bahkan tanaman tidak dapat
menghasilkan buah. Sebaliknya, tanah yang terlalu becek juga dapat menyebabkan
pertumbuhan tanaman terhambat dan mudah terserang penyakit, terutama yang
disebabkan oleh cendawan. Curah hujan yang tinggi pada saat pembungaan dan
pembuahan menyebabkan bunga gugur dan buah membusuk. Oleh karena itu waktu
tanam cabai merah yang tepat dapat berbeda menurut lokasi dan tipe lahan. Untuk lahan
kering atau tegalan dengan drainase baik, waktu tanam yang tepat adalah pada awal
musim hujan. Untuk lahan sawah bekas padi, waktu tanam yang tepat adalah pada akhir
musim hujan.
Uraian Rencana
1. Nama Pengawas : Devi Apriandini, S.P
2. Lokasi Pengawasan : Desa Kimak Kecamatan Merawang
3. Pelaku Usaha yang Diawasi : Kelompok Tani Redap Bahrin Lestari IV
4. Komoditi : Cabai merah
5. Tahapan Pelaksanaan Pengawasan : 1. Melakukan persiapan alat dan bahan
untuk pengawasan (kuisioner), kamera,
dan ATK;
2. Melakukan pengawasan lingkungan
budidaya dengan cara melakukan
pengamatan langsung dan wawancara
3. Menyusun laporan hasil pengawasan.
Jadwal Palang