Anda di halaman 1dari 3

ardipithecus ramidus

Spesies Ardipithecus ramidus atau "Ardi" diduga merupakan nenek moyang manusia. Fosil sisa-sisa
tubuhnya ditemukan selama tahun 1992-1994 di daerah barat Sungai Awash di Aramis, Etiopia.

Penemuan ini berjumlah lebih dari 110 spesimen dan mewakili sekitar 35 anggota individu spesies ini.
Sebagian besar sisa-sisanya fosilnya adalah gigi, tetapi beberapa tulang tengkorak dan tulang tungkai
juga ditemukan, seperti dicatat situs Australian Museum.

Spesies Ardi ini berusia 4,4 juta tahun. Hampir satu juta tahun lebih tua spesies manusia purba yang
telah ditemukan lebih dulu dan sebelumnya dianggap paling tua, yakni Australopithecus arafensis atau
“Lucy” yang berusia 3,2 juta tahun.

Temuan fosil Ardi yang jauh lebih tua ini menunjukkan bahwa sejarah kehidupan manusia ternyata
muncul lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Makhluk ini hidup di dalam hutan sekitar satu juta tahun
yang lalu sebelum "Lucy", manusia purba yang selama ini dikenal sebagai nenek moyang pertama
manusia.

Yang menarik dari temuan ini adalah kerangka Ardi seolah membantah salah satu pandangan umum
soal teori evolusi manusia. "Kerangka manusia ini membalikkan fakta umum tentang evolusi manusia,"
kata C. Owen Lovejoy, antropolog dari Kent State University, seperti diberitakan Kompas.com. Kalau
sebelumnya evolusi manusia diduga berasal dari nenek moyang yang mirip simpanse, penemuan terbaru
itu menunjukkan fakta berbeda.

Penemuan Ardi lebih menguatkan pendapat bahwa simpanse dan manusia berevolusi dari nenek
moyang yang sama. Tapi sepanjang perjalanannya, masing-masing berubah dan berevolusi secara
terpisah.

Hubungan evolusi hingga manusia modern dan kera yang hidup sekarang ini kemungkinan berasal dari
nenek moyang yang hidup 6 sampai 7 juta tahun yang lalu," kata Tim White, Direktur Pusat Penelitian
Evolusi Manusia (Human Evolution Research Center/HERC) di University of California.

Ardi memiliki ciri-ciri umum yang tidak ada pada kera Afrika modern. Penelitian terhadap Ardi dimulai
sejak tulang pertama ditemukan pada tahun 1994, yang mengindikasikan bahwa spesies ini hidup di
dalam hutan dan dapat memanjat dengan tangan dan kakinya. Tetapi, dari bentuk tangan dan kaki
tersebut, mereka diperkirakan tidak begitu sering berada di pohon. Mereka diperkirakan juga dapat
berdiri tegak dengan kedua kakinya.

Mengenal Ardi, Spesies yang Diduga sebagai Nenek Moyang Manusia

By Utomo Priyambodo, Senin, 1 Maret 2021 | 15:13 WIB

Fosil spesies Ardipithecus ramidus atau

Fosil spesies Ardipithecus ramidus atau

"Hubungan evolusi hingga manusia modern dan kera yang hidup sekarang ini kemungkinan berasal dari
nenek moyang yang hidup 6 sampai 7 juta tahun yang lalu," kata Tim White, Direktur Pusat Penelitian
Evolusi Manusia (Human Evolution Research Center/HERC) di University of California.

Ardi memiliki ciri-ciri umum yang tidak ada pada kera Afrika modern. Penelitian terhadap Ardi dimulai
sejak tulang pertama ditemukan pada tahun 1994, yang mengindikasikan bahwa spesies ini hidup di
dalam hutan dan dapat memanjat dengan tangan dan kakinya. Tetapi, dari bentuk tangan dan kaki
tersebut, mereka diperkirakan tidak begitu sering berada di pohon. Mereka diperkirakan juga dapat
berdiri tegak dengan kedua kakinya.

Baca Juga: Ternyata Neanderthal Mengubur Jenazah Layaknya Manusia Modern

Fosil dengan berat 55 kg dan tinggi 1,2 meter tersebut diberi nama ilmiah Ardipithecus ramidus yang
berarti akar dari tanah kera. Ia diperkirakan hidup 4,4 juta tahun yang lalu. Ardi memiliki ciri berbeda
dengan Lucy yang juga ditemukan di Afrika. Ia tidak seperti Lucy yang mempunyai bentuk yang lebih
dengan manusia seperti jenis Australopithecus.
"Pada Ardipithecus, terdapat bentuk unik yang belum berevolusi menyerupai jenis Australopithecus. Jika
diperhatikan dari kepala hingga kaki, akan terlihat suatu bentuk mosaik yang bukan seperti simpanse
ataupun manusia. Itulah Ardipithecus," kata White.

David Pilbeam, kurator paleantropologi di Harvard's Peabody Museum of Archaeology and Ethnology,
menyebut penemuan ini menjadi penemuan terpenting sepanjang penelitian evolusi manusia. Sebab,
ciri-ciri Ardi merepresentasikan genus yang kemungkinan besar menjadi nenek moyang
Australopithecus, nenek moyang genus manusia modern Homo.

Ardipithecus ramidus atau "Ardi" diduga memiliki wajah berambut dan ciri-ciri lain sebagai nenek
moyang Homo sapiens. Apa yang membuat nenek moyang manusia ini menonjol adalah bahwa ia
mungkin memberi tahu kita kapan spesies kita mulai berjalan tegak. Sesuatu tentang tangannya yang
sangat terawat mengungkapkan lebih banyak tentang bagaimana ia bergerak. Ardi bahkan mungkin
menghubungkan manusia dengan nenek moyang yang sama yang kita bagi dengan simpanse. Sisa-sisa
kerangka berumur 4,4 juta tahun ini adalah peninggalan dari masa ketika nenek moyang hominid kita
belum sepenuhnya manusia, tapi juga belum sepenuhnya kera.

“Kerangka Ardi secara unik menggabungkan fungsi memanjat seperti kera dengan fungsi berjalan tegak
seperti manusia, yang tidak dimiliki hewan hidup lainnya,” kata antropolog Thomas Cody Prang, yang
baru-baru ini memimpin penelitian yang hasilnya diterbitkan di Science Advances, seperti dikutip dari
SYFY WIRE.

“Bagian bawah tengkorak, tulang pinggul, dan kaki Ardi memiliki beberapa fungsi kunci yang mirip
dengan manusia yang terkait dengan berjalan tegak. Pada saat yang sama, Ardi mempertahankan fitur
primitif yang tidak ada pada kebanyakan hominid lain.”

Apa yang membuat Ardi menjadi sangat menarik adalah hasil studi terbaru atas kerangkanya, terutama
bagian tangannya. Tangan dan kaki Ardi dapat menunjukkan bagaimana hominid bergerak tergantung
pada bagaimana mereka berevolusi dalam membawa beban tubuh mereka.

Anda mungkin juga menyukai