Anda di halaman 1dari 5

Pada hari ini Jumat, 10 Februari 2023 (Tanggal Sepuluh Bulan Februari Tahun Dua Ribu Dua

Puluh Tiga) telah dilaksanakan Perjanjian Kerja antara :

I Nama : Liwendy
Jabatan : HR Manager
Bertindak atas nama : PT. Riasima Abadi Farma
Selanjutnya disebut : PIHAK PERTAMA

II Nama : Wendy Wijaya Putra Paramma


No. KTP : 9122010507980002
Tempat/Tanggal Lahir : Wamenam, 5 Juli 1998
Alamat : Jl. Mangga III Blok PC 11 RT 003 RW 012
Kel. Buntusu, Kec. Tamalanrea, Kota Makassar
Telephone : +62 821-9232-9453
Selanjutnya disebut : PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja dengan
ketentuan dan syarat - syarat sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1.1 PIHAK PERTAMA memberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan lingkup
pekerjaan sebagai Apoteker Penanggung Jawab Produksi

1.2 PIHAK KEDUA menerima tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pasal 1.1,
dengan itikad untuk melaksanakan dengan sebaik - baiknya.

1.3 Bila dipandang perlu PIHAK PERTAMA dapat menempatkan PIHAK KEDUA pada
tugas dan pekerjaan lain dalam PERUSAHAAN atau ke perusahaan lain dalam
lingkungan perusahaan-perusahaan PIHAK PERTAMA yang berdasarkan penilaian
atasan sesuai dengan kemampuannya.

PASAL 2
JANGKA WAKTU

2.1 PIHAK KEDUA dipekerjakan oleh PIHAK PERTAMA dengan status Kontrak untuk
jangka waktu 3 (tiga) bulan, terhitung mulai tanggal 13 Februari 2021 sampai
dengan 12 Mei 2021.

2.2 Perjanjian ini berakhir demi hukum apabila :


2.2.1 Berakhirnya waktu yang ditentukan dan telah disepakati kedua belah pihak.

Paraf PIHAK PERTAMA – Paraf PIHAK KEDUA


2.2.2 PIHAK KEDUA melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 7
perjanjian ini.
2.2.3 PIHAK KEDUA melanggar ketentuan lainnya yang diatur dalam perjanjian
ini.

2.3 Atas pengakhiran perjanjian sebagaimana diatur dalam ayat 2.2 tersebut diatas maka
PIHAK PERTAMA tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan pesangon, uang
penghargaan, uang ganti hak, ataupun denda ganti rugi kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 3
PENGUPAHAN

3.1 Untuk pelaksanaan tugas ini, kepada PIHAK KEDUA akan diberikan upah. Perincian
upah akan diberikan dalam lampiran terpisah.

3.2 Apabila PIHAK KEDUA tidak masuk kerja dengan atau tanpa keterangan dan bukti
yang dianggap sah, maka akan dilakukan pemotongan yang akan diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Perusahaan.

PASAL 4
FASILITAS KESEJAHTERAAN

4.1 Bagi karyawan yang masa kerja sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan mendapatkan
THR sebesar 1 (satu) bulan gaji.

4.2 Bagi karyawan yang masa kerjanya kurang dari 12 (dua belas) bulan tapi sudah
melebihi 3 (tiga) bulan, Tunjangan Hari Raya diberikan berdasarkan perhitungan
prorata.

PASAL 5
WAKTU KERJA DAN CUTI TAHUNAN

5.1 Waktu kerja PIHAK KEDUA adalah hari Senin – Jumat dengan tanggung jawab sesuai
dengan yang diberikan atasan, Jika diperlukan PIHAK PERTAMA dapat memanggil
PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA wajib melaksanakannya.

5.2 Apabila PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan tugasnya harus bekerja di luar dari jam
kerja yang berlaku, tidak ada kompensasi pembayaran upah lembur dari PIHAK
PERTAMA, karena sudah dikompensasikan dalam komponen pengupahan pasal 3.1.

5.3 PIHAK KEDUA berhak mendapat cuti tahunan setelah menjadi karyawan tetap
sebanyak 12 (dua belas) hari kerja, yang mana pengaturan cuti tahunan sudah
ditentukan oleh Perusahaan.

Paraf PIHAK PERTAMA – Paraf PIHAK KEDUA


PASAL 6
TATA TERTIB DAN SANKSI

6.1 PIHAK KEDUA bersedia mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam


Peraturan Perusahaan, Tata Tertib Perusahaan dan ketentuan lainnya.

6.2 Tindakan pelanggaran disiplin akan diambil terhadap PIHAK KEDUA apabila PIHAK
KEDUA melanggar pasal 5.1. Tindakan pelanggaran disiplin tersebut dapat dilakukan
dalam bentuk teguran lisan, surat teguran, surat peringatan, skorsing, atau pengakhiran
masa kerja.

6.3 Selama adanya hubungan kerja, apabila PIHAK KEDUA melakukan tindakan Kriminal
baik terhadap PIHAK PERTAMA atau pihak lain, maka dengan sendirinya hubungan
kerja ini berakhir tanpa harus menunggu masa selesainya Perjanjian Kerja ini dan
PIHAK PERTAMA tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan pesangon, uang
penghargaan, uang ganti hak, ataupun denda ganti rugi kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 7
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

7.1 PIHAK PERTAMA dapat memutuskan hubungan kerja apabila PIHAK KEDUA:
7.1.1 Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik
perusahaan;
7.1.2 Pada saat perjanjian kerja diadakan, PIHAK KEDUA memberikan keterangan
palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan;
7.1.3 Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau
mengedarkan narkotika, psikotoprika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan
kerja;
7.1.4 Melakukan perbuatan asusila, melakukan perkelahian atau perjudian di
lingkungan kerja;
7.1.5 Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau
pengusaha di lingkungan kerja;
7.1.6 Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
7.1.7 Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya
barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan;
7.1.8 Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam
keadaan bahaya di tempat kerja;
7.1.9 Membocorkan rahasia perusahaan secara langsung maupun tidak langsung
kepada rekan sekerja atau pihak luar perusahaan atau melakukan perbuatan
yang merugikan perusahaan;
7.1.10 Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana
penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
7.1.11 Tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari terus menerus tanpa disertai keterangan
tertulis dengan bukti yang dianggap sah atau selama 5 (lima) hari kerja dalam 1
(satu) bulan secara tidak terus menerus tanpa disertai keterangan tertulis
dengan bukti yang dianggap sah.

Paraf PIHAK PERTAMA – Paraf PIHAK KEDUA


7.1.12 Menyalahgunakan kepercayaan Perusahaan dengan menerima suap, baik dalam
bentuk uang, barang maupun jasa;
7.1.13 Bertindak tidak sopan, tidak tunduk pada ketentuan-ketentuan yang berlaku
serta tidak mentaati petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh atasannya atau
menolak perintah/ instruksi atasan yang berkaitan dengan pekerjaan
7.1.14 Mencemarkan nama baik pimpinan perusahaan, keluarga pimpinan atau rekan
sekerja.
7.1.15 Apabila dalam menjalankan dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab,
PIHAK KEDUA dinilai tidak cakap atau tidak menunjukkan perbaikan lagi
sesuai dengan kriteria yang ditentukan perusahaan, meskipun PIHAK
PERTAMA dan atau atasan langsung dari PIHAK KEDUA sudah berusaha
memotivasi dan membimbing PIHAK KEDUA.
7.1.16 Apabila dalam bekerja, PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran yang sama
meskipun telah diberikan surat peringatan terakhir.
7.1.17 PIHAK KEDUA melanjutkan kuliah / sekolah selama masa perjanjian kerja.

7.2 PIHAK KEDUA setuju bahwa dalam masa kontrak kerja, PIHAK PERTAMA berhak
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja sewaktu-waktu sebelum masa perjanjian kerja
berakhir, tanpa ada surat peringatan atau pemberitahuan sebelumnya dan PIHAK
PERTAMA tidak dapat di tuntut untuk hal tersebut.

7.3 Dalam hal mengundurkan diri Pihak Kedua wajib untuk memberitahukan kepada
perusahaan baik secara lisan maupun tulisan, dan atas surat pengunduran diri tersebut
maka masa kerja Pihak Kedua akan berakhir terhitung 1 (satu) bulan sejak tanggal surat
pengunduran diri tersebut.

7.4 Sebelum berhenti PIHAK KEDUA harus memenuhi syarat:


7.4.1 Menyerahkan kembali semua milik perusahaan yang berada dalam
penguasaannya dan atau di bawah tanggung jawabnya, yang meliputi seluruh
barang inventaris dan surat-surat serta naskah-naskah lain baik dalam bentuk
asli maupun rekaman.
7.4.2 Melakukan serah terima pekerjaan dengan atasannya atau dengan karyawan
lain yang ditunjuk oleh atasannya tersebut.
7.4.3 Menyelesaikan hutang-hutang dan kewajiban-kewajiban keuangan lainnya
dengan perusahaan.
7.4.4 Tidak terikat dalam ikatan dinas
7.4.5 Tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran diri.

PASAL 8
PENUTUP

8.1 PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan sanggup untuk melakukan kewajiban sebagai
karyawan serta menerima syarat - syarat yang tercantum dalam Perjanjian Kerja ini.

8.2 Hal-hal lain mengenai syarat kerja, hak dan kewajiban dan sebagainya yang belum
tercantum dalam Perjanjian Kerja ini, diatur dalam Peraturan Perusahaan dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

Paraf PIHAK PERTAMA – Paraf PIHAK KEDUA


8.3 Semua perubahan baik berupa penambahan maupun berupa pengurangan terhadap
ketentuan-ketentuan yang telah disepakati dalam atau berdasarkan perjanjian ini harus
dituangkan dalam suatu Addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat dengan pengertian bahwa pasal - pasal tersebut di atas tidak
dapat diartikan secara terpisah dan tanpa paksaan dari pihak manapun serta dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

LIWENDY WENDY WIJAYA P.P.

Paraf PIHAK PERTAMA – Paraf PIHAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai