Pada Hari ini, Senin Tanggal Lima Belas Bulan Mei Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga
( 15 / 05 / 2023 ) yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : Jamaluddin SH
NIK : 7371120707710007
Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. Mitra Mantap Makmur Mulia
Alamat : Sudirman Park C17, Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat
Bahwa PIHAK PERTAMA adalah selaku Pemberi dana MODAL KERJA yang
memiliki modal sebesar Rp. 999.262.835.501,- ( Sembilan Ratus Sembilan Puluh
Sembilan Milyar Dua Ratus Enam Puluh Dua Juta Delapan Ratus Tiga Puluh
Lima Ribu Lima Ratus Satu Rupiah ) untuk selanjutnya disebut sebagai pemberi
dana MODAL KERJA untuk Proyek Tambang Galian Kelas C (Produksi,
Trading, & Transhipment) oleh PT. PUTRA ZHAFRAN PERKASA yang dalam
hal ini adalah sebagai Penambang di lokasi Pertambangan dengan keterangan
dan identitas perijinan sebagai berikut:
Hal | 1
m.Koodinat Lokasi Ijin : LU 000 41’ 61.5” BT 1200 02’ 45.9”
n. Tikor Pelabuhan Khusus (Jetty ) : LU 000 24’ 36.9” BT 1990 53’ 27.2”
3. Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju untuk saling mengikatkan
diri dalam suatu perjanjian kerja sama pemberian dana MODAL KERJA dalam
bidang PERTAMBANGAN BATUAN yang berlokasi di Desa Pomululu Kecamatan
Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah, sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
4. Bahwa berdasarkan hal - hal tersebut di atas, PARA PIHAK menyatakan sepakat
dan setuju untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama ini yang dilaksanakan
dengan ketentuan dan syarat - syarat sebagai berikut :
PASAL I
MAKSUD DAN TUJUAN
PIHAK PERTAMA Dalam perjanjian ini memberikan dana MODAL KERJA kepada
PIHAK KEDUA sebesar Rp. 999.262.835.501,- ( Sembilan Ratus Sembilan Puluh
Sembilan Milyar Dua Ratus Enam Puluh Dua Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Lima
Ribu Lima Ratus Satu Rupiah ) dan PIHAK KEDUA dengan ini telah menerima
penyerahan dana MODAL KERJA tersebut dari PIHAK PERTAMA serta PIHAK
KEDUA bersedia bertanggung jawab dan menyanggupi untuk melaksanakan
pengelolaan dana MODAL KERJA tersebut.
PASAL II
RUANG LINGKUP
1. Dalam pelaksanaan perjanjian ini, PIHAK PERTAMA memberikan dana MODAL
KERJA kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. 999.262.835.501,- ( Sembilan Ratus
Sembilan Puluh Sembilan Milyar Dua Ratus Enam Puluh Dua Juta Delapan Ratus
Tiga Puluh Lima Ribu Lima Ratus Satu Rupiah ) dan PIHAK KEDUA dengan ini
akan atau telah menerima penyerahan dana MODAL KERJA tersebut dari PIHAK
PERTAMA serta menyanggupi untuk melaksanakan pengelolaan dana MODAL
KERJA tersebut dengan penuh tanggung jawab sesuai peruntukanya atau sesuai
kesepakatan dari sebab adanya perjajian ini dilakukan antara PARA PIHAK.
2. PIHAK KEDUA dengan ini berjanji dan mengikatkan diri untuk melaksanakan
perputaran dana MODAL KERJA pada PERTAMBANGAN BATUAN yang
berlokasi di Wilayah Desa Pomululu Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten
Donggala Propinsi Sulawesi Tengah, setelah ditanda tanganinya perjanjian ini.
3. PIHAK KEDUA dengan ini berjanji dan mengikatkan diri untuk memberikan
keuntungan sesuai kesepakatan yaitu dengan mekanisme pembagian hasil usaha
sebagai berikut :
a. 30% dari pendapatan bersih setiap tahunnya akan dibiarkan tetap berada
dalam Rekening PIHAK KEDUA untuk menjaga keseimbangan arus Kas
Perusahaan.
Hal | 2
b. 70% akan di bagi secara 100% kembali, dimana 60% untuk pengembalian
dana MODAL KERJA sebagaimana Pasal 1 di atas dan 40%-nya lagi akan
dibagi dua/rata sebagai Dividen untuk PIHAK PERTAMA dan juga PIHAK
KEDUA.
c. Setelah masa BEP, pembagian Saham serta Profit Menjadi 30:70. 30 % PIHAK
PERTAMA dan 70% PIHAK KEDUA. Hal ini akan terus berlangsung Hingga
Perusahaan berhenti Beroperasi.
PASAL III
JANGKA WAKTU KERJASAMA
1. Perjanjian kerjasama ini dilakukan dan diterima untuk jangka waktu 30 ( Tiga
Puluh ) Tahun. Pertama, terhitung sejak tanggal 15 Maret 2023 dengan periode
jatuh tempo pada tanggal dan bulan yang sama di setiap tahunnya sampai pada
tahun 2053, serta dapat diperpanjang dengan persetujuan PARA PIHAK untuk
jangka waktu yang telah disepakati dan bersifat mengikat demi Hukum.
PASAL IV
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
Dalam Perjanjian Kerjasama ini, PIHAK PERTAMA memiliki Hak dan Kewajiban
sebagai berikut :
Hal | 3
- Pada tahap awal akan memberi kucuran dana investasi kepada PIHAK
KEDUA sebesar Rp. 50.000.000.000- (Terbilang: Lima Puluh Milyar Rupiah)
sebagai Biaya Pra Operasi Proyek.
- Pada tahap kedua akan memberi kucuran dana investasi kepada PIHAK
KEDUA sebesar Rp. 199.000.000.000- (Terbilang: Seratus Sembilan Puluh
Sembilan Milyar Rupiah). Berlaku di Minggu Pertama.
- Pada tahap ketiga akan memberi kucuran dana investasi kepada PIHAK
KEDUA sebesar Rp. 400.000.000.000- (Terbilang: Empat Ratus Milyar
Rupiah). Berlaku pada Minggu Ke 3 (tiga).
- Pada tahap keempat akan memberi kucuran dana investasi kepada PIHAK
KEDUA sebesar Rp. 250.741.293.244- (Terbilang: Dua Ratus Lima Puluh
Milyar Tujuh Ratus Empat Puluh Satu Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Tiga
Ribu Dua Ratus Empat Puluh Empat Rupiah). Berlaku di Minggu Ke 6 (enam).
- Pada tahap kelima di akhir Tahun 2023 akan memberi kucuran dana investasi
kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. 99.521.542.257- (Terbilang: Sembilan
Puluh Sembilan Milyar Lima Ratus Dua Puluh Satu Juta Lima Ratus Empat
Puluh Dua Ribu Dua Ratus Lima Puluh Tujuh Rupiah). Tahap 5 (Lima) ini
akan di Serahkan di akhir tahun untuk Melunasi pembayaran PPN 11 % dan
PPH 2,5 % Pihak Kedua.
- Segala bentuk kucuran / fasilitas pendanaan dari PIHAK PERTAMA akan
ditujukan kepada PT PUTRA ZHAFRAN PERKASA, dalam rekening bersama
(Joint Bank Account) yang dikelola oleh kedua belah pihak.
3. Berhak meminta kembali atas dana MODAL KERJA yang telah diserahkan
kepada PIHAK KEDUA dengan ketentuan berdasarkan Pasal III Ayat 2.
5. PIHAK PERTAMA wajib menempatkan salah satu atau beberapa orang yang
profesional management yang akan bertugas membantu dan memonitor progres
management PIHAK KEDUA demi membangun kerjasama management dengan
konsep management terbuka.
6. Apabila dalam progres perjalanan atas dikelolanya dana MODAL KERJA oleh
PIHAK KEDUA, kemudian PIHAK PERTAMA menemukan adanya kelalaian
hingga penyimpangan dari tanggung jawab atas pengelolaan dana MODAL
KERJA sebagaimana dimaksud, maka PIHAK PERTAMA / pemberi dana MODAL
KERJA dapat menolak atas permohonan penambahan biaya ( Modal Kerja ) yang
di ajukan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dan dilakukanya Evaluasi
atas terjadinya kesalahan pengelolaan dana MODAL KERJA dengan melakukan
audit atau verifikasi detil atas terjadinya pelanggaran pengelolaan dana MODAL
KERJA sebagaimana dimaksud, dan hasil Audit serta Verifikasi yang dilakukan
oleh PIHAK PERTAMA akan dituangkan kedalam berita acara pemeriksaan
Hal | 4
(SKPA) yang akan ditanda tangani oleh PIHAK PERTAMA ( Badan Pemeriksaan
Keuangan PIHAK PERTAMA / Auditor) dan saksi dari PIHAK KEDUA atau yang
bertanggun jawab atas pengelolaan management atau yang di kuasakan dari
PIHAK KEDUA.
8. PIHAK PERTAMA akan melakukan Evaluasi dan Review atas perjalanan Proyek
PIHAK KEDUA demi menunjang kelancaran atas tata kelola Keuangan dan hal -
hal lain yang dianggap perlu dan menjadi kewenangan PIHAK PERTAMA atau
pemberi dana MODAL KERJA.
PASAL V
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Dalam Perjanjian Kerjasama pemberian MODAL KERJA ini, PIHAK KEDUA memiliki
Hak dan Kewajiban sebagai berikut :
1. Menerima dana MODAL KERJA dari PIHAK PERTAMA sebesar sebesar Rp.
999.262.835.501,- ( Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Milyar Dua Ratus
Enam Puluh Dua Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Lima Ratus Satu
Rupiah ) Menerima hasil keuntungan atas pengelolaan dana MODAL KERJA
sebesar 40 % ( Empat Puluh Persen ) atau sesuai dengan Pasal II ayat 3.
PASAL VI
PEMBAGIAN HASIL
Dalam Perjanjian Kerjasama pemberian dana MODAL KERJA ini, PARA PIHAK
sepakat didalam hal pembagian hasil penyertaan dana MODAL KERJA sebagai
berikut :
1. PARA PIHAK sepakat dan setuju bahwa perjanjian kerjasama ini dilakukan
dengan cara pemberian keuntungan yang diperoleh dalam Usaha memberikan
dana MODAL KERJA sebagaimana tertuang dalam Pasal II ayat 3 perjanjian ini.
Hal | 5
2. Bagi hasil yang dimaksud diatas dilakukan dengan memperhitungkan biaya
investasi sebagaimana tersebut dalam Pasal II ayat 1.
3. Bagi hasil yang dimaksud dalam ayat 2 di atas berlaku sampai dengan PIHAK
PERTAMA menerima kembali dana MODAL KERJA yang telah diserahkan sesuai
dengan perhitungan Pasal II ayat 3 perjanjian ini.
PASAL VII
KEADAAN MEMAKSA ( FORCE MAJEUR )
1. Yang termasuk dalam Force Majeur adalah akibat dari kejadian - kejadian diluar
kuasa dan kehendak dari kedua belah pihak diantaranya termasuk tidak terbatas
seperti bencana alam, banjir, badai, topan, gempa bumi,dll ( Bencana Alam
Lainnya / di luar kemampuan manusia ).
2. Jika dalam pelaksanaan perjanjian ini terhambat ataupun tertunda baik secara
keseluruhan ataupun sebagian yang dikarenakan hal-hal tersebut dalam ayat 1
diatas, maka PIHAK KEDUA bersedia mengganti sejumlah dana MODAL KERJA
dari PIHAK PERTAMA secara penuh apabila belum ada pembagian hasil
keuntungan, atau pengembalian dana MODAL KERJA dikurangi dengan
pembagian hasil yang sudah terima oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL VIII
WANPRESTASI
1. Dalam perihal PARA PIHAK telah melanggar kewajibannya yang tercantum dalam
salah satu Pasal perjanjian ini, telah cukup bukti dan tanpa perlu dibuktikan lebih
lanjut, bahwa pihak yang melanggar tersebut telah melakukan tindakan
Wanprestasi.
2. PARA PIHAK yang merasa dirugikan atas tindakan Wanprestasi tersebut dalam
ayat 1 diatas, berhak meminta penalty dari pihak yang melakukan wanprestasi
tersebut. atas sejumlah kerugian materi yang dideritanya, kecuali dalam hal
kerugian tersebut disebabkan karena adanya suatu keadaan memaksa, seperti
tercantum dalam Pasal VII.
PASAL IX
PERSELISIHAN
Bila mana dalam pelaksanaan perjanjian Kerjasama ini terdapat perselisihan antara
PARA PIHAK baik dalam pelaksanaannya ataupun dalam penafsiran salah satu
Pasal dalam perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan
perselisihan tersebut dengan cara musyawarah. Apabila musyawarah telah
dilakukan oleh PARA PIHAK, namun ternyata tidak berhasil mencapai suatu
kemufakatan maka PARA PIHAK sepakat bahwa semua permasalahan yang timbul
dari perjanjian ini akan diselesaikan pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Hal | 6
Jakarta Pusat dan atau dimana perjajian ini dibuat dan ditandatangani antara kedua
belah pihak di Wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
PASAL X
ATURAN PENUTUP
Hal - hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini dan apabila
dikemudian hari dibutuhkan dan dipandang perlu akan ditetapkan tersendiri secara
musyawarah dan selanjutnya akan ditetapkan dalam suatu ADDENDUM yang
berlaku mengikat bagi PARA PIHAK, yang akan direkatkan dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Demikianlah surat perjanjian kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), untuk
masing – masing pihak, yang ditandatangani di atas kertas bermaterai cukup, yang
masing - masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan berlaku sejak
ditandatangani perjanjian kerja sama ini.
Saksi – Saksi :
3. Firdaus, SH
Notaris,
…............................................
Hal | 7