Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Sebelum dilakukan penelitian, beberapa referensi dari peneliti terdahulu
dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang akan dilakukan.
Referensi dapat berupa jurnal ilmiah, prosiding, ataupun skripsi. Berikut penelitian
terdahulu yang dapat digunakan sebagai acuan.

2.1.1 Penempatan Posisi Shear Wall


Penelitian yang dilakukan Titiksh dan Bhatt (2017) bertujuan untuk
mengetahui posisi penempatan shear wall untuk menimimalkan pengaruh dari gaya
lateral pada bangunan bertingkat banyak. Posisi paling optimum ditentukan dari
nilai storey drift dan storey shear yang paling kecil. Model bangunan yang dipakai
berupa bangunan 10 lantai dengan total tinggi bangunan 35 m. Penelitian
menggunakan 4 case, case 1 bangunan menggunakan sistem open frame
konvensional tanpa shear wall, case 2 bangunan menggunakan shear wall pada
bagian pojok bangunan berbentuk L, case 3 bangunan menggunakan shear wall
pada batas luar bagian tengah berbentuk rectangular, case 4 bangunan
menggunakan shear wall pada bagian inti. Penempatan shear wall pada penelitian
Titiksh dan Bhatt dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3.

Gambar 2.2 Penempatan Shear Wall Case 1 dan Case 2


(Sumber : Titiksh dan Bhatt , 2017)

5
Gambar 2.3 Penempatan Shear Wall Case 2 dan Case 3
(Sumber : Titiksh dan Bhatt , 2017)
Dari hasil analisis, didapatkan hasil sebagai berikut.

Story Level Case 1 Case 2 Case 3 Case 4


10 0,000403 0,000417 0,000491 0,000373
9 0,000571 0,000427 0,000535 0,000403
8 0,000737 0,000441 0,00057 0,000422
7 0,000875 0,000452 0,000602 0,000437
6 0,000982 0,000456 0,000624 0,000446
5 0,00106 0,000452 0,000633 0,000447
4 0,001113 0,000438 0,000625 0,000438
3 0,001143 0,000414 0,000597 0,000419
2 0,001155 0,000377 0,000547 0,00039
1 0,001162 0,000342 0,00049 0,000371
Plinth 0,001186 0,000414 0,000544 0,000453
Ground 0,00607 0,000499 0,000564 0,000494

Tabel 2.1 Nilai Storey Drift pada Bangunan dalam Beberapa Case
(Sumber : Titiksh dan Bhatt , 2017)

6
Story Level Case 1 Case 2 Case 3 Case 4
10 510,3550 573,3626 490,0079 460,2861
9 988,2740 1152,7917 975,2471 921,1207
8 1380,7836 1628,6704 1373,7688 1299,5992
7 1696,2848 2011,1841 1694,1024 1603,8221
6 1943,1784 2311,1425 1944,7778 1841,8900
5 2129,8655 2537,9542 2134,3243 2021,9036
4 2264,7469 2701,4811 2271,2717 2151,9634
3 2356,2236 2812,3908 2364,1495 2240,1700
2 2412,6965 2880,8585 2421,4873 2294,6241
1 2442,2343 2917,0728 2451,8148 2323,4263
Plinth 2454,2343 2931,2190 2463,6615 2334,6771
Ground 2454,7366 2931,9153 2464,2006 2335,2795

Tabel 2.2 Nilai Storey Shear Pada Bangunan dalam Beberapa Case
(Sumber : Titiksh dan Bhatt , 2017)
Dari hasil yang didapat, Titiksh dan Bhatt menarik kesimpulan sebagai
berikut.
1) Dalam hal story drift, case 4 (diikuti dengan case 2) menunjukkan hasil yang
lebih baik jika dibandingkan dengan case lainnya. Hasil ini menunjukkan jika
shear wall diletakkan di tengah bangunan atau di bagian pojok, struktur akan
menjadi lebih stabil.
2) Perbedaan dari case 2 dan case 4 dapat dilihat jika membandingkan nilai story
shear. Case 2 menunjukkan nilai yang lebih besar jika dibandingkan dengan
case lainnya.
3) Dari nilai story drift dan story shear, dapat disimpulkan bahwa case 4 adalah
yang paling ideal jika dipakai pada bangunan bertingkat banyak.

2.1.2 Perilaku Struktur


1. Kajian Perbandingan Respon Struktur Bangunan Bertingkat dengan Variasi Tata
Letak Dinding Geser Akibat Beban Gempa Dinamik Respon Spektrum (Amalia,
2018)
Penelitian yang dilakukan oleh Amalia, 2018 bertujuan untuk
membandingkan respon struktur bangunan dengan memodifikasi tata letak shear
wall akibat perngaruh gaya gempa berupa respon spektrum. Penelitian
menggunakan 4 buah variasi yaitu sebuah struktur tanpa shear wall dan 3 model
7
struktur dengan variasi penempatan shear wall. Bangunan memiliki ketinggian tiap
lantai 4 m dan dengan jumlah 10 lantai dan memiliki fungsi gedung perkantoran.
Model yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.4 sampai
Gambar 2.8.

Gambar 2.4 Pemodelan 3D Struktur Tanpa Dinding Geser


(Sumber: Amalia, 2018)

Gambar 2.5 Denah Struktur Tanpa shearwall (TS)


(Sumber: Amalia, 2018)

Gambar 2.6 Denah Struktur Area Penempatan Shearwall Model 1 (SW1)


(Sumber: Amalia, 2018)

8
Gambar 2.7 Denah Struktur Area Penempatan Shearwall Model 2 (SW2)
(Sumber: Amalia, 2018)

Gambar 2.8 Denah Struktur Area Penempatan Shearwall Model 3 (SW3)


(Sumber: Amalia, 2018)

Setelah dilakukan penelitian didapatkan bahwa nilai drift ratio maksimum


yang didapat pada masing-masing model akibat beban gempa respons spektrum
arah x sebesar 8.39% pada struktur shearwall model 1 dan pada arah y sebesar
29,6% pada struktur shearwall model 3, nilai drift ratio minimum yang didapat pada
masing-masigng model akibat beban gempa respons spektrum pada arah x sebesar
-1,587% pada struktur shearwall model 3 dan pada arah y sebesar 6,333% pada
struktur shearwall model 2. Ditarik kesimpulan bahwa dinding geser model 1
merupakan model struktur yang direkomendasikan karena memiliki nilai kekakuan
yang tinggi dengan nilai displacement terkecil.

2. Perbandingan Perilaku Struktur Bangunan Tanpa dan dengan Dinding Geser


Beton Bertulang (Giri, 2018)
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan perilaku struktur
bangunan tanpa dan dengan dinding geser beton bertulang. Pemodelan
menggunakan 3 model gedung tujuh lantai yaitu M1 adalah model rangka terbuka

9
tanpa dinding geser, M2 adalah model rangka dengan dinding geser beton bertulang
yaitu struktur rangka yang ditambahkan dinding geser beton bertulang, dan M3
adalah model rangka dengan dinding geser beton bertulang tetapi dengan perubahan
dimensi struktur seperti balok dan kolom. Denah yang digunakan dalam penelitian
ini dapat dilihat pada Gambar 2.9 dan Gambar 2.10.

Gambar 2.9 Denah Struktur Rangka Terbuka


(Sumber: Giri, 2018)

Gambar 2.10 Denah Struktur Rangka Terbuka + Dinding Geser


(Sumber: Giri, 2018)

10
Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada simpangan struktur arah x, simpangan yang terbesar terjadi pada M1
pada tingkat ke-7 dengan presentasi 36.11% lebih besar dari M2 dan lebih
besar 32,70% dari M3. Untuk simpangan struktur arah y, simpangan yang
terbesar terjadi pada M1 pada tingkat ke 7 dengan presentasi 46.27% lebih
besar dari M2 dan lebih besar 41,43% dari M3.
2. Dari ketiga model tersebut tidak terjadi mekanisme soft storey, yang
ditunjukkan dari perbandingan drift ratio- nya tidak ada yang melebihi 130%.
3. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa struktur rangka dengan dinding
geser menghasilkan momen dan gaya geser pada balok dan kolom yang relatif
lebih kecil jika dibandingkan dengan struktur rangka yang dimodelkan tanpa
dinding geser. Hal ini disebabkan karena kekakuan struktur rangka dengan
pemodelan dinding geser lebih besar dibandingkan kekakuan struktur rangka
tanpa dinding geser. Namun gaya aksial pada kolom M1 lebih kecil daripada
M2 dengan rasio 3,67% yang jauh dari dinding geser (portal 1-1)
4. Penggunaan dinding geser mengakibatkan bertambahnya berat struktur
sebesar 3,98% sehingga perlu dilakukannya perubahan dimensi struktur
seperti balok dan kolom mengakibatkan berat struktur hanya sedikit
bertambah sebesar 0,55%.
Perbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan
dapat dilihat pada Tabel 2.3 sebagai berikut.

11
Tabel 2.3 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Nama Penelitian Terdahulu
Peneliti, Penelitian yang akan dilakukan
Tahun Titiksh dan Bhatt, 2017 Amalia, 2018 Giri, 2018
Judul Optimum Positioning of Shear Kajian Perbandingan Respon Perbandingan Perilaku Struktur Analisis Simpangan dan Nilai Base
Walls for Minimizing the Effects of Struktur Bangunan Bertingkat Bangunan Tanpa dan dengan Shear Bangunan 6 Lantai dengan
Lateral Forces on Multistorey- dengan Variasi Tata Letak Dinding Dinding Geser Beton Bertulang Variasi Penempatan Geser
Building Geser Akibat Beban Gempa Dinamik
Respon Spektrum
Model 4 case, case 1 bangunan Menggunakan 3 buah model, model Menggunakan 3 buah model (M1, Menggunakan 3 buah varian
Struktur menggunakan sistem open frame 1 adalah model bangunan yang M2, dan M3). M1 adalah model penempatan shear wall (dapat
konvensional tanpa shear wall, menggunakan shearwall tipe I- rangka terbuka tanpa dinding geser, dilihat pada Gambar 4.1, Gambar
case 2 bangunan menggunakan shaped pada bagian pinggir gedung, M2 adalah rangka dengan dinding 4.2, dan Gambar 4.3.
shear wall pada bagian pojok model 2 adalah model bangunan geser beton bertulang, M3 adalah
bangunan berbentuk L, case 3 yang enggunakan shearwall L- model rangka dengan dinding geser
bangunan menggunakan shear wall shaped pada bagian pojok terluar beton bertulang tetapi dengan
pada batas luar bagian tengah bangunan, dan model 3 perubahan dimensi struktur seperti
berbentuk rectangular, case 4 menggunakan shearwall pada bagian balok dan kolom.
bangunan menggunakan shear wall inti bangunan.
pada bagian inti.

12
Lanjutan Tabel 2.3 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Metode Metode Respon Spektrum Metode Respon Spektrum Metode Respon Spektrum Metode Respon Spektrum

Standar IS 1893 part 1 SNI-1726-2012 SNI-1726-2012 SNI-1726-2012


Peraturan (Indian Seismic Code)
Parameter
yang Storey drift dan storey shear Drift ratio, pola goyangan. Displacement, gaya dalam pada Displacement, base shear, drift
Diuji kolom story.

Dari hasil penelitian didapatkan Drift ratio maksimum yang Simpangan struktur arah x,
nilai storey drift dan storey shear didapat pada masing-masing simpangan yang terbesar terjadi
pada bangunan di setiap case yang model akibat beban gempa pada M1 pada tingkat ke-7 dengan
dianalisa. Nilai storey drift pada
respons spektrum arah x sebesar presentasi 36.11% lebih besar dari
case 2 dan case 4 menunjukkan nilai
8.39% pada struktur shearwall M2 dan lebih besar 32,70% dari
yang lebih baik daripada case
model 1 dan pada arah y sebesar M3. Untuk simpangan struktur
Hasil lainnya, namun perbedaan yang
29,6% pada struktur shearwall arah y, simpangan yang terbesar
signifikan dari kedua case tersebut
model 3, nilai drift ratio minimum terjadi pada M1 pada tingkat ke 7
dapat dilihat dari nilai storey shear,
nilai storey shear pada case 2 jauh yang didapat pada dengan presentasi 46.27% lebih
lebih besar dari besar dari M2 dan lebih besar
41,43% dari M3.

13
Lanjutan Tabel 2.3 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
nilai storey shear case 4. Berdasarkan masing-masing model akibat Dari ketiga model tersebut tidak
hasil tersebut, ditarik kesimpulan beban gempa respons spektrum terjadi mekanisme soft storey,
bahwa shear wall yang diletakkan di pada arah x sebesar -1,587% pada yang ditunjukkan dari
inti bangunan (core wall) paling
struktur shearwall model 3 dan perbandingan drift ratio- nya
optimal dalam menahan gaya gempa.
pada arah y sebesar 6,333% pada tidak ada yang melebihi 130%.
struktur shearwall model 2.
Hasil Ditarik kesimpulan bahwa dinding
geser model 1 merupakan model
struktur yang direkomendasikan
karena memiliki nilai kekakuan
yang tinggi dengan nilai
displacement terkecil.

14

Anda mungkin juga menyukai