Anda di halaman 1dari 10

Skenario

“Balada Kopi Hitam”


1. Ext. Jalan Pedesaan. Pagi

Cast: Galang dan Sarah

Galang dan Sarah mengendarai motor berboncengan


melewati jalan pedesaan.

2. Ext. Rumah Budhe. Pagi

Cast: Galang, Sarah, Budhe

Galang dan Sarah sampai di rumah Budhe. Mereka


memarkirkan motor di teras rumah. Budhe menyambut
kedatangan mereka.

Galang: Assalamualaikum, Budhe. (menyalami Budhe)


Budhe: Waalaikumsalam. Gimana perjalanan tadi? Lancar?
(Wajah senang)
Sarah: Aman, Budhe. (menyalami Budhe)
Budhe: Ya sudah kalau begitu. Kalian makan dulu, gih.
Habis itu istirahat.

Galang, Sarah, dan Budhe memasuki rumah.

3. Int. Rumah Budhe. Pagi

Cast: Galang, Sarah, Budhe

Tampak Galang dan Sarah membereskan barang bawaan


mereka. Kemudian mereka makan bersama Budhe di dapur.
Mereka tampak berbincang seru.

4. Int. Rumah Budhe/Kamar. Pagi

Cast: Galang, Sarah

Sarah membereskan pakaian mereka ke dalam lemari.


Galang berada di kasur sambil memainkan ponselnya.
Sarah: Mas, ingat pesan ibu (masih sibuk membereskan
baju)
Galang: Iya…… (Fokus pada ponsel)
Sarah: Iya apa? (menoleh pada Galang)
Galang: Gak boleh makan banyak-banyak (masih fokus
ponsel)
Sarah: Tolol… (melempar baju ke wajah Galang) Kalau di
sini harus jaga adab, jaga omongan juga. Jangan aneh-
aneh pokoknya (menghadap Galang)
Galang: iya iya, gitu aja marah (melempar baju ke
wajah Sarah)

5. Int. Kamar. Siang

Cast: Galang, Sarah

Sarah merapikan pakaiannya di depan cermin lemari.

Sarah: (becermin) Mas, aku pergi main dulu ya. Budhe


masih belum pulang
Galang: (Duduk di kasur menghadap Sarah) Baru tiga
hari di sini udah ada temen aja
Sarah: (Menghadap Galang) Daripada Mas, nolep. Aku
pergi dulu, assalamualaikum (keluar kamar)
Galang: iya, waalaikumsalam (menatap pintu yang
tertutup)

6. Int. Kamar. Siang

Cast: Galang

Galang tiduran di kasur sambil bermain ponsel.


Sesekali dia akan keluar saat merasa perlu.
(timelapse)

7. Int. Kamar. Sore


Cast: Galang

Galang tiduran di kasur sambil bermain ponsel.

Galang: (Mengusap perutnya) Laper…Di dapur ada makanan


gak ya?

Galang bangun dan keluar kamar.

8. Int. Dapur. Sore

Cast: Galang

Galang mendekati meja makan yang terdapat tudung saji

Galang: (Membuka tudung saji) (murung) Yah, kosong.

9. Int. Dapur. Sore

Cast: Galang

Galang mengamati sekitarnya, mencari sesuatu yang bisa


dia makan. Sampai dia menemukan secangkir kopi hitam
dan kue putu di meja dapur.

10. Int. Dapur. Sore

Cast: Galang

Galang mendekati meja dapur

Galang: (Sumringah) Lumayan buat ganjel perut

Galang meminum kopi hingga tersisa setengah. Dia juga


memakan kue putu itu dengan lahap.
11. Int. Dapur. Sore

Cast: Galang

Setelah kue putunya habis, Galang baru menyadari satu


hal.

Galang: Ini tadi punya siapa ya? Sarah gak suka kopi.
Budhe gak bilang juga kalau ini buatku (bingung)

Karena panik, Galang mengisi kembali gelas kopi yang


hampir kosong dengan air sampai penuh. Dia juga
membuang bungkus putu dan menutupinya dengan sampah
lain. kemudian Galang pergi ke kamarnya.

12. Int. Kamar. Sore

Cast: Galang

Setelah dari dapur, Galang segera berbaring di kasur


dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

13. Int. Kamar. Malam

Cast: Galang, Sarah

Galang masih bergelung di selimut dengan raut


kesakitan.

Galang: Dek, ambilin obat sakit perut dong

Sarah yang tengah bermain ponsel di lantai menatap


kakaknya yang berada di atas kasur.

Sarah: Tadi kan udah minum obat, masa minum lagi.


nanti overdosis mampus
Galang: (wajah kesakitan) Gak mempan, Dek.
Sarah memberi Galang obat sakit perut. Galang
meminumnya dan kembali tidur.

14. Int. Kamar. Pagi

Cast: Galang, kakek tua

Galang berada di kamar dengan pintu kamarnya terbuka.


Dia duduk bersandar di atas kasur menghadap pintu.

(Bayangan hitam lewat dengan cepat)

Galang: (wajah bingung) Dek? Budhe?

Galang bangkit dan berjalan ke arah pintu. Dia melihat


kanan dan kirinya. Tidak ada siapa-siapa. Galang
kembali masuk kamar dan menutup pintu.

15. Int. Ruang tamu. Malam

Cast: Galang, Budhe

Galang duduk di sofa sambil menonton televisi. Tiba-


tiba ada suara suara gedoran pintu brutal.

(BRAK BRAK)

Galang bangkit dan segera membuka pintu. Tidak ada


siapa-siapa di sana. Budhe muncul di belakang Galang.

Budhe: Kamu kenapa, Lang? Kok kaya bingung begitu


(memegang bahu Galang)
Galang: Anu, Budhe. Tadi ada yang gebrak-gebrak pintu
Budhe: Ha? Iya ta? Budhe gak dengar apa-apa tadi
Galang: paling tadi Sarah iseng (menggumam)
Budhe: bukan, Sarah udah tidur dari tadi.
16. Int. Kamar. Malam

Cast: Galang, Sarah, Kakek Tua

Galang tidur tidak nyaman. Dia mengubah posisi


tidurnya menjadi telentang. Tiba-tiba ada tangan yang
mencekik lehernya. Galang memberontak, tapi tidak
bisa.

Galang bangun dan langsung terduduk. Napasnya berat


dan memburu.

Pintu kamar terbuka, menampilkan Sarah yang menatap


Galang kebingungan

Sarah: Mas kenapa?

Galang hanya diam dan menggeleng

17. Int. Dapur. Pagi

Cast: Galang, Sarah, Budhe, Kakek Tua

Galang, Sarah, dan Budhe tengah sarapan. Tapi Galang


tampak lesu dan tidak minat makan.

Budhe: Lang, kamu kenapa? Kok lemes gitu? (mengambil


lauk)
Sarah: Gak tau, Budhe. Dari kemarin udah gitu. Sakit
perut lah, pusing lah, gak bisa tidur lah. (memakan
sarapannya)
Galang tidak merespons. Dia menatap kosong piring
makanannya. Tapi dia bisa melihat sesuatu yang berdiri
di belakang Budhenya.
Yang terlihat mulai batas pinggang yang terlihat
memakai jarik dan atasan baju garis-garis. Hingga
Galang bisa melihat wajah pucat berkeriput.
Wajah Galang menjadi ketakutan. Dia menunjuk sosok itu
dengan gemetar.

Budhe: Hm? Ada apa? (menoleh ke belakang) Gak ada apa-


apa. (kembali melihat Galang yang ketakutan)

Sarah melihat kakaknya yang ketakutan juga menjadi


bingung dan panik.

Sarah: (memegang bahu Galang) Mas?

Bukannya tenang, Galang malah semakin ketakutan. Tiba-


tiba dia berjud di lantai.

Galang: (bersujud) (berteriak ketakutan) Ampun…ampun.


Jangan ganggu lagi

Sarah dan Budhe segera membantu Galang untuk berdiri,


tapi dia tidak mau.

18. Int. rumah Pak Ustadz/ruang tamu. Sore

Cast: Galang, Sarah, Budhe, Pak Ustadz, Kakek tua

Galang dibawa ke rumah seorang ustadz.

Budhe: keponakan saya ini katanya sering diganggu,


Ustadz.
Sarah: Iya, sampai gak bisa tidur beberapa hari,
Ustadz.
Ustadz itu mengamati Galang yang tampak pucat dan
matanya kosong. Tiba-tiba ada tangan tua yang memegang
kepala Galang erat, seperti mencengkeram.
Ustadz: Kamu habis melakukan apa?
Galang hanya diam.

Ustadz: Ada yang marah, mau kamu minta maaf


Sarah: Mas, mending ngomong jujur aja. Daripada Mas
sendiri yang nanggung akibatnya.

Galang diam beberapa saat.

Galang: (lirih) Aku minum kopi sama makan kue yang di


meja dapur.

Seketika Budhe menatap Galang terkejut.

Budhe: (Marah) Kamu minum kopi itu? (galang


mengangguk) Kue putunya juga? (Galang mengangguk) Kamu
bilang kuenya diambil kucing. Budhe ya percaya aja.
Ternyata kamu bohong. (kecewa)

Galang menceritakan semua kejadiannya mulai awal


hingga akhir.

Sarah: Padahal udah Sarah ingetin loh, Mas. Jangan


aneh-aneh. Tanya dulu sama Budhe.
Galang: (menyesal) Iya, maaf.
Ustadz: Nanti kamu segera minta maaf sebelum
makinmarah.
Galang: Iya, terima kasih, Ustadz.

19. Int. Rumah Budhe/Dapur. Malam

Cast: Galang, Sarah, Budhe, Kakek Tua

Galang meletakkan secangkir kopi hitam dan kue putu di


meja dapur. Galang membacakan doa untuk sosok kakek
tersebut.
Sarah dan Budhe hanya melihat Galang dari kejauhan.

Galang: Mbah, saya minta maaf. Saya tidak sopan, tidak


menghargai Mbah. Saya janji tidak seperti itu lagi.
Tiba-tiba suasana hening dan tenang. Setelahnya Galang
menghampiri Sarah dan Budhe yang berdiri tidak jauh
darinya.

Budhe: (Khawatir) Aman?


Galang: (mengangguk) Aman
Budhe: Ingat ya, kita hidup berdampingan dengan dunia
lain. kalau ingin berbuat sesuatu, dipikir dulu.
Selalu minta izin atau berpamitan walau gak ada siapa-
siapa. Itu cara kita untuk menghormati mereka.
Galang: Terus, hubungannya sama kopi itu apa?
Budhe: Itu biar para leluhur kita mau berkunjung ke
rumah. Biar mereka merasa diingat juga.
Sarah: rupa sosoknya gimana, Mas? (penasaran)
Galang: Kakek-kakek, pakai bawahan jarik sama baju
garis-garis.
Budhe: Oh, beliau masih keluarga kita. Berjarik,
bajunya garis-garis, berkumis, berjenggot, itu pasti
leluhur kita.
Galang: (Bingung) Berkumis?
Budhe: Iya. Mbah-mbahmu, buyut-buyutmu. Semuanya punya
kumis sama jenggot.

Galang menoleh ke belakang, mendapati sosok Kakek Tua


yang menganggunya tampak tersenyum kecil ke arahnya.
Wajah bersih tanpa kumis ataupun jenggot.

Tamat.

Anda mungkin juga menyukai