memarkirkan motor di teras rumah. Budhe menyambut kedatangan mereka.
Galang: Assalamualaikum, Budhe. (menyalami Budhe)
Budhe: Waalaikumsalam. Gimana perjalanan tadi? Lancar? (Wajah senang) Sarah: Aman, Budhe. (menyalami Budhe) Budhe: Ya sudah kalau begitu. Kalian makan dulu, gih. Habis itu istirahat.
Galang, Sarah, dan Budhe memasuki rumah.
3. Int. Rumah Budhe. Pagi
Cast: Galang, Sarah, Budhe
Tampak Galang dan Sarah membereskan barang bawaan
mereka. Kemudian mereka makan bersama Budhe di dapur. Mereka tampak berbincang seru.
4. Int. Rumah Budhe/Kamar. Pagi
Cast: Galang, Sarah
Sarah membereskan pakaian mereka ke dalam lemari.
Galang berada di kasur sambil memainkan ponselnya. Sarah: Mas, ingat pesan ibu (masih sibuk membereskan baju) Galang: Iya…… (Fokus pada ponsel) Sarah: Iya apa? (menoleh pada Galang) Galang: Gak boleh makan banyak-banyak (masih fokus ponsel) Sarah: Tolol… (melempar baju ke wajah Galang) Kalau di sini harus jaga adab, jaga omongan juga. Jangan aneh- aneh pokoknya (menghadap Galang) Galang: iya iya, gitu aja marah (melempar baju ke wajah Sarah)
5. Int. Kamar. Siang
Cast: Galang, Sarah
Sarah merapikan pakaiannya di depan cermin lemari.
Sarah: (becermin) Mas, aku pergi main dulu ya. Budhe
masih belum pulang Galang: (Duduk di kasur menghadap Sarah) Baru tiga hari di sini udah ada temen aja Sarah: (Menghadap Galang) Daripada Mas, nolep. Aku pergi dulu, assalamualaikum (keluar kamar) Galang: iya, waalaikumsalam (menatap pintu yang tertutup)
6. Int. Kamar. Siang
Cast: Galang
Galang tiduran di kasur sambil bermain ponsel.
Sesekali dia akan keluar saat merasa perlu. (timelapse)
7. Int. Kamar. Sore
Cast: Galang
Galang tiduran di kasur sambil bermain ponsel.
Galang: (Mengusap perutnya) Laper…Di dapur ada makanan
gak ya?
Galang bangun dan keluar kamar.
8. Int. Dapur. Sore
Cast: Galang
Galang mendekati meja makan yang terdapat tudung saji
Galang mengamati sekitarnya, mencari sesuatu yang bisa
dia makan. Sampai dia menemukan secangkir kopi hitam dan kue putu di meja dapur.
10. Int. Dapur. Sore
Cast: Galang
Galang mendekati meja dapur
Galang: (Sumringah) Lumayan buat ganjel perut
Galang meminum kopi hingga tersisa setengah. Dia juga
memakan kue putu itu dengan lahap. 11. Int. Dapur. Sore
Cast: Galang
Setelah kue putunya habis, Galang baru menyadari satu
hal.
Galang: Ini tadi punya siapa ya? Sarah gak suka kopi. Budhe gak bilang juga kalau ini buatku (bingung)
Karena panik, Galang mengisi kembali gelas kopi yang
hampir kosong dengan air sampai penuh. Dia juga membuang bungkus putu dan menutupinya dengan sampah lain. kemudian Galang pergi ke kamarnya.
12. Int. Kamar. Sore
Cast: Galang
Setelah dari dapur, Galang segera berbaring di kasur
dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
13. Int. Kamar. Malam
Cast: Galang, Sarah
Galang masih bergelung di selimut dengan raut
kesakitan.
Galang: Dek, ambilin obat sakit perut dong
Sarah yang tengah bermain ponsel di lantai menatap
kakaknya yang berada di atas kasur.
Sarah: Tadi kan udah minum obat, masa minum lagi.
nanti overdosis mampus Galang: (wajah kesakitan) Gak mempan, Dek. Sarah memberi Galang obat sakit perut. Galang meminumnya dan kembali tidur.
14. Int. Kamar. Pagi
Cast: Galang, kakek tua
Galang berada di kamar dengan pintu kamarnya terbuka.
Dia duduk bersandar di atas kasur menghadap pintu.
(Bayangan hitam lewat dengan cepat)
Galang: (wajah bingung) Dek? Budhe?
Galang bangkit dan berjalan ke arah pintu. Dia melihat
kanan dan kirinya. Tidak ada siapa-siapa. Galang kembali masuk kamar dan menutup pintu.
15. Int. Ruang tamu. Malam
Cast: Galang, Budhe
Galang duduk di sofa sambil menonton televisi. Tiba-
tiba ada suara suara gedoran pintu brutal.
(BRAK BRAK)
Galang bangkit dan segera membuka pintu. Tidak ada
siapa-siapa di sana. Budhe muncul di belakang Galang.
Budhe: Kamu kenapa, Lang? Kok kaya bingung begitu
(memegang bahu Galang) Galang: Anu, Budhe. Tadi ada yang gebrak-gebrak pintu Budhe: Ha? Iya ta? Budhe gak dengar apa-apa tadi Galang: paling tadi Sarah iseng (menggumam) Budhe: bukan, Sarah udah tidur dari tadi. 16. Int. Kamar. Malam
Cast: Galang, Sarah, Kakek Tua
Galang tidur tidak nyaman. Dia mengubah posisi
tidurnya menjadi telentang. Tiba-tiba ada tangan yang mencekik lehernya. Galang memberontak, tapi tidak bisa.
Galang bangun dan langsung terduduk. Napasnya berat
dan memburu.
Pintu kamar terbuka, menampilkan Sarah yang menatap
Galang kebingungan
Sarah: Mas kenapa?
Galang hanya diam dan menggeleng
17. Int. Dapur. Pagi
Cast: Galang, Sarah, Budhe, Kakek Tua
Galang, Sarah, dan Budhe tengah sarapan. Tapi Galang
tampak lesu dan tidak minat makan.
Budhe: Lang, kamu kenapa? Kok lemes gitu? (mengambil
lauk) Sarah: Gak tau, Budhe. Dari kemarin udah gitu. Sakit perut lah, pusing lah, gak bisa tidur lah. (memakan sarapannya) Galang tidak merespons. Dia menatap kosong piring makanannya. Tapi dia bisa melihat sesuatu yang berdiri di belakang Budhenya. Yang terlihat mulai batas pinggang yang terlihat memakai jarik dan atasan baju garis-garis. Hingga Galang bisa melihat wajah pucat berkeriput. Wajah Galang menjadi ketakutan. Dia menunjuk sosok itu dengan gemetar.
Budhe: Hm? Ada apa? (menoleh ke belakang) Gak ada apa-
apa. (kembali melihat Galang yang ketakutan)
Sarah melihat kakaknya yang ketakutan juga menjadi
bingung dan panik.
Sarah: (memegang bahu Galang) Mas?
Bukannya tenang, Galang malah semakin ketakutan. Tiba-
Sarah dan Budhe segera membantu Galang untuk berdiri,
tapi dia tidak mau.
18. Int. rumah Pak Ustadz/ruang tamu. Sore
Cast: Galang, Sarah, Budhe, Pak Ustadz, Kakek tua
Galang dibawa ke rumah seorang ustadz.
Budhe: keponakan saya ini katanya sering diganggu,
Ustadz. Sarah: Iya, sampai gak bisa tidur beberapa hari, Ustadz. Ustadz itu mengamati Galang yang tampak pucat dan matanya kosong. Tiba-tiba ada tangan tua yang memegang kepala Galang erat, seperti mencengkeram. Ustadz: Kamu habis melakukan apa? Galang hanya diam.
Ustadz: Ada yang marah, mau kamu minta maaf
Sarah: Mas, mending ngomong jujur aja. Daripada Mas sendiri yang nanggung akibatnya.
Galang diam beberapa saat.
Galang: (lirih) Aku minum kopi sama makan kue yang di
meja dapur.
Seketika Budhe menatap Galang terkejut.
Budhe: (Marah) Kamu minum kopi itu? (galang
mengangguk) Kue putunya juga? (Galang mengangguk) Kamu bilang kuenya diambil kucing. Budhe ya percaya aja. Ternyata kamu bohong. (kecewa)
Galang menceritakan semua kejadiannya mulai awal
hingga akhir.
Sarah: Padahal udah Sarah ingetin loh, Mas. Jangan
aneh-aneh. Tanya dulu sama Budhe. Galang: (menyesal) Iya, maaf. Ustadz: Nanti kamu segera minta maaf sebelum makinmarah. Galang: Iya, terima kasih, Ustadz.
19. Int. Rumah Budhe/Dapur. Malam
Cast: Galang, Sarah, Budhe, Kakek Tua
Galang meletakkan secangkir kopi hitam dan kue putu di
meja dapur. Galang membacakan doa untuk sosok kakek tersebut. Sarah dan Budhe hanya melihat Galang dari kejauhan.
Galang: Mbah, saya minta maaf. Saya tidak sopan, tidak
menghargai Mbah. Saya janji tidak seperti itu lagi. Tiba-tiba suasana hening dan tenang. Setelahnya Galang menghampiri Sarah dan Budhe yang berdiri tidak jauh darinya.
Budhe: (Khawatir) Aman?
Galang: (mengangguk) Aman Budhe: Ingat ya, kita hidup berdampingan dengan dunia lain. kalau ingin berbuat sesuatu, dipikir dulu. Selalu minta izin atau berpamitan walau gak ada siapa- siapa. Itu cara kita untuk menghormati mereka. Galang: Terus, hubungannya sama kopi itu apa? Budhe: Itu biar para leluhur kita mau berkunjung ke rumah. Biar mereka merasa diingat juga. Sarah: rupa sosoknya gimana, Mas? (penasaran) Galang: Kakek-kakek, pakai bawahan jarik sama baju garis-garis. Budhe: Oh, beliau masih keluarga kita. Berjarik, bajunya garis-garis, berkumis, berjenggot, itu pasti leluhur kita. Galang: (Bingung) Berkumis? Budhe: Iya. Mbah-mbahmu, buyut-buyutmu. Semuanya punya kumis sama jenggot.
Galang menoleh ke belakang, mendapati sosok Kakek Tua
yang menganggunya tampak tersenyum kecil ke arahnya. Wajah bersih tanpa kumis ataupun jenggot.