Anda di halaman 1dari 27

CERDAS

MENGELOLA
KEUANGAN

Fitri Hastuti, SE., M.Si., Ph.D


Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Padjadjaran

Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Padjadjaran, Februari 15-16, 2023


FACTS

GENERASI MUDA SEBAGAI TINGKAT LITERASI LEBIH RENTAN SECARA MUDAH PERCAYA
CRITICAL ECONOMIC KEUANGAN PENDUDUK FINANSIAL. AJAKAN INFLUENCER
PLAYERS (1 DARI 2 BERUSIA 26 – 35 TAHUN MENGHABISKAN UANG TERPERDAYA UNTUK
PENDUDUK INDONESIA ADALAH 48% UNTUK KESENANGAN VS BERINVESTASI ILEGAL
ADALAH GENERASI MUDA, (SURVEI NASIONAL 2019) MENABUNG/BERINVESTA
145,4 JUTA JIWA (2020)). SI
BPS.GO.ID
Indonesia Millennials Financial Summit 2021
Penduduk
Indonesia
Literasi Keuangan:
Pengetahuan,
keterampilan, dan
keyakinan yang
mempengaruhi
sikap dan perilaku
untuk
meningkatkan
kualitas
pengambilan
keputusan dan
pengelolaan
keuangan dalam
rangka mencapai
kesejahteraan
Indeks Literasi Keuangan
Tahun 2019 Berdasarkan Gender
Indeks Literasi Keuangan
Tahun 2019 per Provinsi
Pengetahuan terhadap Lembaga Jasa
Keuangan (LJK)
https://gflec.org/initiatives/personal-finance-index/
https://gflec.org/initiatives/personal-finance-index/
Dampak dari Financial Literacy
yang Rendah
◦ Mengambil Keputusan
Pengeluaran Buruk; ◦ Performa Kredit Buruk
Tidak Mampu
Menghindari ◦ Tidak Siap
Penggunaan Alternatif ◦ Menumpuk beban
Menghadapi Krisis
utang yang tidak
Layanan Keuangan Keuangan
berkelanjutan
yang Mahal
◦ Rendahnya
◦ Kurangnya persiapan Kepemilikan Aset
jangka panjang;
◦ Kekurangan Dana
Darurat
Tren Yang Dilakukan Milenial
dalam Mengatur Keuangan Pribadi
◦ Memiliki pengetahuan keuangan yang ◦ Sebagai pengguna Layanan Keuangan
tidak memadai Alternatif (AFS – Alternative Financial
◦ Ketika diuji pada konsep keuangan, hanya Services)
24% yang menunjukkan pengetahuan ◦ Dalam lima tahun terakhir, 42% Generasi
keuangan dasar. Muda menggunakan layanan pinjaman
◦ Tidak senang dengan situasi keuangan gaji, pegadaian, pinjaman kepemilikan
mobil, dan fasilitas pinjaman kepemilikan
mereka saat ini suatu produk.
◦ Pada skala kepuasan 1-10, 34% merasa
sangat tidak puas. ◦ Jarang mencari bantuan keuangan
profesional
◦ Rapuh secara finansial
◦ Dengan pengetahuan yang tidak
◦ Hampir 30% dari Generasi Muda melakukan memadai, hanya 27% Generasi Muda yang
penarikan pada rekening giro yang terlalu mencari nasihat keuangan profesional
banyak. terutama tentang tabungan dan investasi.
Millennials & Financial Literacy — The Struggle with Personal Finance (2019).
https://medium.com/frugal-athlete/millennials-financial-literacy-the-struggle-with-personal-finance-ab1b5f7316be#:~:text=Among%20the%
20overall%20population%2C%20Millennials%20are%20the%20age,concepts%20around%20numeracy%20and%20mortgages%2C%20Millennials%20scored%
20better.
Bagaimana Generasi Muda
Mengatur Keuangan Pribadi
◦ Hindari membeli barang karena dasar ◦ Saat gaji masuk ke rekening, usahakan
“Keinginan” bukan “Kebutuhan”. membuat rencana keuangan sesuai skala
◦ Mengindari prinsip “You only live once" yang hanya prioritas.
akan membuat gaya hidup serta biaya pergaulan ◦ Rumus 40-30-20-10 dalam rencana keuangan.
semakin meningkat
◦ 40% adalah anggaran untuk keperluan sehari-
◦ Prinsip berutang. hari,
◦ Berhutang untuk sesuatu yang produktif ◦ 30% untuk kebutuhan utang,
◦ Hindari hal-hal konsumtif seperti ajakan hangout ◦ 20% untuk investasi dan tabungan,
yang terlalu sering, terutama untuk hal-hal yang ◦ 10% untuk keperluan sosial.
belum terlalu dibutuhkan dan bukan termasuk ◦ Tabungan, investasi, asuransi kesehatan, dan
tujuan keuangan. jaminan pensiun merupakan empat hal wajib yang
◦ Sebelum membeli sesuatu, periksa dulu kondisi harus masuk ke dalam rencana keuangan jangka
keuangan. panjang.
◦ Memanfaatkan aplikasi di gadget untuk mengetahui
berbagai promo diskon. ◦ Dana darurat
◦ Menggunakan aplikasi pengelola keuangan untuk
mengontrol dan mengevaluasi pengeluaran setiap
bulannya (Rating, Jumlah Review).
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/
GENERASI Z CERDAS KEUANGAN
◦ Generasi Z identik dengan kemajuan teknologi ◦ Tapi…
beserta segala kemudahan yang ada. ◦ Gaya hidup yang dinamis ditambah
◦ Generasi Z lahir di zaman dengan akses yang minimnya pengetahuan
mudah ke lembaga keuangan. pengelolaan keuangan membuat
kaum muda merasa sulit untuk
◦ Generasi Z menjadi generasi pertama yang
mengatur keuangan.
tumbuh dengan komputer dan internet,
sehingga akan lebih mudah untuk mempelajari ◦ Sebagian kaum muda masih sulit
sektor keuangan dengan cepat dan mengatur keuangannya sesuai
skala prioritas.
menerapkannya ke dalam kehidupan.
◦ Untuk berinvestasi, Generasi Z cukup mengakses
segala hal yang dibutuhkannya melalui internet
di gadget mereka.
GENERASI Z CERDAS KEUANGAN
◦ Keberhasilan mengelola keuangan ditentukan ◦ Agar berhasil dalam mengelola keuangan,
oleh kedisiplinan untuk menjaga konsistensi maka kalian perlu menentukan tujuan
gaya hidup hemat dan cerdas. supaya bisa lebih fokus dalam
◦ Hidup hemat adalah mampu untuk merencanakan keuangan.
mengutamakan kebutuhan di atas 1. Apa tujuan keuangan jangka pendek
keinginan serta mengatur pemenuhan dan jangka panjang?
kebutuhan dengan hal-hal berkualitas 2. Berapa besar dana yang diperlukan
secara efisien. untuk mewujudkan tujuan-tujuan
◦ Hidup hemat bukan berarti menekan tersebut?
pengeluaran sehingga tidak 3. Tentukan deadline agar bisa
memperhatikan kualitas, tetapi mengatur memantau progress pengelolaan
pengeluaran sesuai kebutuhan dan keuangan tersebut.
seimbang dengan penghasilan.
Stateginya?
1. Create a Budget 2. Pay Yourself First
◦ Berapa banyak uang yang Anda terima, ◦ Strategi penganggaran terbalik untuk
bandingkan dengan jumlah yang membentuk tabungan.
dibelanjakan di lembar Excel, di atas kertas, ◦ Tentukan tujuan tabungan (misalnya,
atau dengan aplikasi penganggaran. uang muka rumah),
◦ Anggaran mencakup: ◦ Berapa banyak kontribusi setiap bulan,
◦ Pendapatan (gaji, investasi, tunjangan), ◦ Sisihkan sejumlah itu sebelum membagi
sisa pengeluaran.
◦ Pengeluaran Tetap (pembayaran sewa
utilitas, pembayaran pinjaman),
◦ Pengeluaran Discretionary (nonessentials
seperti makan di luar, belanja, dan
perjalanan)
◦ Tabungan
Stateginya?
3. Bayar Tagihan Segera 4. Kelola Utang
◦ Pantau tagihan bulanan, pastikan ◦ Gunakan anggaran untuk menghindari utang
pembayaran selalu tiba tepat waktu. dengan mengurangi pengeluaran dan
meningkatkan pembayaran.
◦ Memanfaatkan debit otomatis dari rekening
giro/tabungan. ◦ Kembangkan rencana pengurangan hutang,
seperti membayar pinjaman dengan tingkat
bunga tertinggi terlebih dahulu.
◦ Jika hutang berlebihan, hubungi pemberi
pinjaman untuk menegosiasikan kembali
pembayaran, atau menggabungkan
pinjaman.
Stateginya?
5. Berinvestasi di Masa Depan
◦ Mendaftar dan berkontribusi untuk mengikuti
Tabungan Pensiun
◦ Membuat portofolio investasi saham,
pendapatan tetap, dan komoditas yang
terdiversifikasi.
◦ Jika perlu, carilah nasihat keuangan dari
penasihat profesional untuk membantu
menentukan berapa banyak uang yang Anda
perlukan untuk pensiun dengan nyaman dan
mengembangkan strategi untuk mencapai
tujuan.
Kapan Kita Membutuhkan Produk Pasar
Modal?
◦ Dengan hanya mengandalkan menabung, hasil ◦ Berinvestasi dalam jangka panjang
perkembangannya tidak sebaik kenaikan harga adalah salah satu cara untuk
barang akibat inflasi. meminimalkan tingkat risiko selain
melakukan diversifikasi dengan
◦ Berinvestasi di produk pasar modal (saham,
berinvestasi pada beberapa instrumen
obligasi dan reksa dana) menunjukkan hasil yang
sekaligus.
lebih baik daripada deposito.
◦ Kesimpulannya, waktu terbaik untuk
◦ Meski demikian, karena mengandung risiko,
melakukan investasi adalah sekarang,
maka hasil investasi sebaiknya dilakukan dalam
sedini mungkin.
jangka panjang karena harga saham, obligasi
dan reksa dana akan selalu naik.

Seri Literasi Keuangan Indonesia: Pasar Modal


Profil Investor Pasar Modal
◦ Produk pasar modal bukan
merupakan produk yang sesuai untuk
semua orang.
◦ Meski ada jasa pengelolaan
profesional melalui Manajer Investasi,
tetap dibutuhkan pemahaman agar
calon investor siap menghadapi risiko
dan gejolak di pasar modal.

Seri Literasi Keuangan Indonesia: Pasar Modal


Modus Investasi Ilegal
◦ Menjanjikan keuntungan besar, bonus
barang mewah dan/atau perjalanan ke luar
negeri.
◦ Tidak ada izin usaha, tidak jelas domisili
usaha, penawaran melalui online.
◦ Sifat “Member Get Member”
◦ Memberi kesan seolah-olah bebas risiko
◦ Menggunakan Public Figure, Pejabat, Tokoh
Agama, Penegak Hukum atau Orang
Terkenal
◦ Mengaitkan antara investasi/charity/bahkan
ibadah
◦ Memberi kesan seolah-olah dijamin atau
berafiliasi dengan perusahaan
besar/multinasional

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/
Menghindari Investasi Ilegal
◦ Pastikan ijin usaha dari OJK, BKPM, atau
Bappebti
◦ Jangan tergiur dengan janji keuntungan
yang tidak wajar
◦ Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
bukan izin untuk melakukan
penghimpunan dana masyarakat dan
pengelolaan investasi
◦ Laporkan jika terdapat penghimpunan
dana dan pengelolaan investasi yang
mencurigakan.

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/
Fintech Lending/Pinjaman Online
◦ Selama 2018 hingga 2019 OJK bersama ◦ Sebelum melakukan pengajuan pinjaman,
Kementerian Komunikasi dan Informatika sebaiknya selalu dibaca syarat dan
serta Satgas Waspada Investasi (SWI) ketentuan perjanjian yang disepakati.
telah memblokir 1.350 entitas fintech
◦ Sebaiknya pinjaman dilakukan pada
yang beroperasi secara ilegal. fintech lending yang terdaftar dan
◦ Fintech lending (fintech peer-to-peer berizin OJK yang telah melalui proses
(P2P) lending): layanan jasa keuangan pemeriksaan SOP keamanan penggunan
yang berfokus pada transaksi pinjam- yang ketat sesuai dengan standar yang
meminjam berbasis teknologi informasi. ditetapkan dan diberlakukan.

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/
Fintech Lending/Pinjaman Online
ILEGAL vs LEGAL
Bunga & Denda Cara Penagihan Syarat Pinjam Akses Data Pribadi
Meminjam
◦ Fintech Lending illegal ◦ Fintech lending ilegal ◦ Syarat pinjaman pada ◦ Aplikasi fintech lending
mengenakan biaya dan melakukan penagihan fintech lending ilegal ilegal akan meminta akses
denda yang sangat secara kasar, cenderung sangat mudah seluruh data pribadi yang
besar dan tidak mengancam, dan tidak cair dan menggiurkan, juga ada di dalam ponsel
transparan. manusiawi, juga sering kali tidak menanyakan pengguna. Ini berpotensi
bertentangan dengan alasan peminjaman. disalahgunakan dalam
◦ Sementara fintech legal
hukum. melakukan penagihan.
yang terdaftar atau ◦ Sementara pada fintech
berizin OJK mewajibkan ◦ Sedangkan pada fintech lending legal yang terdaftar ◦ Sementara pada fintech
keterbukaan informasi lending legal para di OJK diperlukan informasi lending legal yang
mengenai bunga dan penagihnya telah detail mengenai tujuan terdaftar atau berizin OJK
denda maksimal yang tersertifikasi yang peminjaman dan hanya mengizinkan akses
dapat dikenakan dilakukan oleh AFPI mengharuskan kamera, microphone, dan
kepada pengguna. (Asosiasi Fintech pencantuman dokumen lokasi pada handphone
Pendanaan Bersama terkait peminjaman. pengguna.
Indonesia).
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/
CERDAS
MENGELOLA KEUANGAN
DARI SEKARANG

fitri.hastuti@unpad.ac.id

Anda mungkin juga menyukai