Anda di halaman 1dari 9

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
CATATAN PERSIDANGAN
Nomor 1/Pid.C/2022/PN Klb

si
Catatan dari persidangan terbuka untuk umum Pengadilan Negeri

ne
ng
Kalabahi, yang memeriksa dan mengadili perkara tindak pidana ringan dengan
acara pemeriksaan cepat pada peradilan tingkat pertama hari KAMIS

do
gu TANGGAL 20 Juni 2022 JAM 09.00 WITA dalam perkara Terdakwa:

Nama Lengkap : Daeraska;

In
A
Tempat lahir : Sumenep;
Umur/tanggal lahir : 36 Tahun / 2 Februari 1985;
ah

lik
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
am

Tempat tinggal : Binongko, RT. 011 / RW.004, Kelurahan Binongko,

ub
Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor;
Agama : Islam;
ep
k

Pekerjaan : Anggota Polri;


ah

R
Terdakwa tidak berada dalam tahanan;

si
Terdakwa tidak didampingi Penasihat Hukum;

ne
ng

SUSUNAN PERSIDANGAN:
REGY TRIHARDIANTO, S.H., MH. .................................................... Hakim;

do
gu

AGNES FITALIA DAMI, S.H. ............................................Panitera Pengganti;


Terdakwa diajukan ke persidangan berdasarkan Berkas Perkara Tindak
In
A

Pidana Ringan Nomor LP / B / 276 / XII / 2021 / SPKT / Polres Alor / Polda NTT,
Tanggal 31 Desember 2021;
Dipersidangan telah didengar keterangan saksi-saksi masing-masing
ah

lik

bernama:
1. Markus Themi Makankama, lahir di Kupang, 19 Juli 1998, Umur 23
m

ub

tahun, Jenis kelamin Laki-laki, Kebangsaan Indonesia, Agama Kristen


Protestan, Alamat Petleng, RT.005 / RW.002, Desa Petleng, Kecamatan Alor
ka

ep

Tengah Utara, Kabupaten Alor, Pekerjaan Mahasiswa;


2. Jefrio David Penmalai, lahir di Petleng, 7 November 2005, Umur 16 Tahun,
ah

Jenis kelamin Laki-laki, Kebangsaan Indonesia, Agama Kristen Protestan, Alamat


R

Petleng, RT.002 / RW.001, Desa Petleng, Kecamatan Alor Tengah Utara,


es
M

Kabupaten Alor, Pekerjaan Pelajar;


ng

on

Halaman 1 dari 9
gu

Catatan Persidangan Nomor 1/Pid.C/2022/PN Klb


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Jovan Anis Kupaikai, lahir di Petleng, 5 Februari 1998, Umur 24 Tahun,

R
Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan Indonesia, Agama Kristen Protestan,

si
Alamat Petleng, RT.002 / RW.001, Desa Petleng, Kecamatan Alor Tengah

ne
ng
Utara, Kabupaten Alor, Pekerjaan Anggota POLRI;
4. Mese Lexy Boy Amtiran, lahir di Kupang, 23 April 1985, Umur 36 Tahun,
Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan Indonesia, Agama Kristen Protestan,

do
gu Alamat Batutenata, RT.009 / RW.005, Kelurahan Nusa Kenari, Kecamatan
Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Pekerjaan Anggota POLRI;

In
A
Keterangan para saksi tersebut di persidangan pada pokoknya
sebagaimana keterangannya dihadapan Penyidik dan membenarkan
ah

keterangannya sesuai dengan Berita Acara penyidikan dalam berkas perkara

lik
dan atas keterangan para saksi tersebut, Terdakwa menyatakan keberatan
bahwa terhadap keterangan saksi Markus Themi Makankama, saksi Jefrio David
am

ub
Penmalai, dan saksi Jovan Anis Kupaikai, Terdakwa menyatakan pada pokoknya
Terdakwa tidak memukul saksi Markus Themi Makankama menggunakan tangan
ep
kanan Terdakwa, melainkan hanya menindih saksi Markus Themi Makankama
k

menggunakan tangan kanan Terdakwa, kemudian saat kejadian saksi Markus Themi
ah

Makankama tidak teriak meminta tolong dan saat kejadian Terdakwa menggunakan
R

si
baju kemeja berwarna merah, dan selebihnya Terdakwa menyatakan keterangan para
saksi benar;

ne
ng

Dipersidangan telah dihadirkan alat bukti surat berupa visum et repertum


Nomor 296 / 353 / 2021 atas nama Markus Themi Makankama yang dibuat oleh dr.

do
gu

Juswandy Ivanco Manurung, doktor pada Rumah Sakit Daerah Kalabahi, dengan
kesimpulan Markus Themi Makankama mengalami luka memar berwarna putih
kebiruan, letak satu sentimeter di bawah sudut mata bagian luar mata kanan dengan
In
A

ukuran diameter dua sentimeter, lecet pada leher sebelah kanan panjang luka satu
koma delapan sentimeter, akibat kekerasan benda tumpul dan tajam dengan derajat
ah

lik

luka ringan, hal tersebut tidak menimbulkan kematian, kecacatan atau halangan dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari, yang mana bukti surat tersebut merupakan bagian
m

ub

yang tidak dapat dipisahkan dari berkas perkara a quo;


Dipersidangan telah didengar keterangan Terdakwa yang pada pokoknya
ka

membenarkan keterangannya dihadapan Penyidik sesuai dengan Berita Acara


ep

penyidikan dalam berkas perkara;


ah

Setelah Hakim menyatakan pemeriksaan perkara ini telah selesai


R

kemudian menjatuhkan putusan sebagai berikut:


es
M

ng

on

Halaman 2 dari 9
gu

Catatan Persidangan Nomor 1/Pid.C/2022/PN Klb


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

R
Pengadilan Negeri Kalabahi telah menjatuhkan putusan dalam perkara

si
Terdakwa Daeraska;

ne
ng
Setelah membaca Berkas Perkara Tindak Pidana Ringan Nomor LP / B / 276
/ XII / 2021 / SPKT / Polres Alor / Polda NTT, Tanggal 31 Desember 2021 dan
surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini;

do
gu Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan Keterangan Terdakwa di
persidangan;

In
A
Setelah mendengar pembelaan lisan Terdakwa yang pada pokoknya mohon
keringanan hukuman;
ah

Setelah mendengarkan tanggapan Penyidik selaku Kuasa Penuntut Umum

lik
atas pembelaan lisan Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada tuntutan dan
tanggapan Terdakwa atas tanggapan Penyidik selaku Kuasa Penuntut Umum atas
am

ub
pembelaan lisan Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada pembelaan;
Menimbang, bahwa berdasarkan berita acara pemeriksaan, Terdakwa telah
ep
didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 352 Ayat 1 KUHP
k

yang berbunyi “Kecuali yang tersebut dalam Pasal 353 dan 356, maka penganiayaan
ah

yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan


R

si
jabatan atau pencarian, diancam sebagai penganiayaan ringan”;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan

ne
ng

Terdakwa serta adanya bukti surat yang dihadirkan dipersidangan diperoleh fakta
hukum bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Desember 2021, Terdakwa bersama

do
gu

dengan beberapa anggota Kepolisian POLRES Alor datang ke tempat kejadian, yaitu
di Desa Petleng, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, untuk menangkap
seseorang yang bernama Kondrat Makankama alias Babot, dan saat sampai ditempat
In
A

kejadian Terdakwa dan beberapa anggota Kepolisian POLRES Alor bertemu dengan
saksi Markus Themi Makankama yang saat itu oleh Terdakwa dan beberapa anggota
ah

lik

tersebut dicurigai adalah Kondrat Makankama alias Babot, dan saat ditanya akan
identitasnya tersebut, ternyata saksi Markus Themi Makankama menyatakan bahwa
m

ub

dirinya bukan orang yang bernama Kondrat Makankama alias Babot melainkan
saudara kandung dari Kondrat Makankama alias Babot yang bernama Markus Themi
ka

Makankama, kemudian karena mendengar penolakan dari saksi Markus Themi


ep

Makankama, Terdakwa melakukan kontak fisik dengan saksi Markus Themi


ah

Makankama, yang mana terhadap kontak fisik tersebut terjadi perbedaan antara
R

Terdakwa dan saksi Markus Themi Makankama, dimana saksi Markus Themi
es

Makankama mengatakan Terdakwa memukul saksi menggunakan tangan kanan


M

ng

secara mengepal sebanyak 1 (satu) kali dan mencekik saksi Markus Themi
on

Halaman 3 dari 9
gu

Catatan Persidangan Nomor 1/Pid.C/2022/PN Klb


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Makankama, sedangkan Terdakwa mengatakan bahwa dirinya hanya menekan

R
kepala bagian kanan saksi Markus Themi Makankama menggunakan tangan kanan

si
terbuka;

ne
ng
Bahwa terhadap kontak fisik tersebut, ternyata saksi Markus Themi
Makankama mengalami luka memar berwarna putih kebiruan, letak satu sentimeter di
bawah sudut mata bagian luar mata kanan dengan ukuran diameter dua sentimeter,

do
gu lecet pada leher sebelah kanan panjang luka satu koma delapan sentimeter, akibat
kekerasan benda tumpul dan tajam dengan derajat luka ringan, hal tersebut tidak

In
A
menimbulkan kematian, kecacatan atau halangan dalam menjalankan aktifitas sehari-
hari sebagaimana dijelaskan dalam bukti surat visum et repertum Nomor 296 / 353 /
ah

2021 atas nama Markus Themi Makankama;

lik
Bahwa Terdakwa dan saksi Markus Themi Makankama tidak memiliki
hubungan keluarga;
am

ub
Bahwa akibat dari luka tersebut, saksi Markus Themi Makankama tidak
mengalami penyakit yang membahayakan nyawa dan saksi Markus Themi
ep
Makankama masih dapat pergi bekerja di sawah dan membantu di kantor desa;
k

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa melakukan tindak pidana


ah

sebagaimana diatur dalam Pasal 352 Ayat 1 KUHP, yang unsur-unsurnya adalah
R

si
sebagai berikut:
1. Barang siapa;

ne
ng

2. Melakukan penganiayaan;

3. Yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan

do
gu

pekerjaan jabatan atau pencarian;


Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Hakim mempertimbangkan
In
A

sebagai berikut:
Ad.1. Unsur “Barang Siapa”;
ah

Menimbang, bahwa unsur barang siapa dalam hal ini mengandung pengertian
lik

setiap orang sebagai subyek yang melakukan tindak pidana;


Menimbang, bahwa yang dimaksud barang siapa dalam unsur ini mempunyai
m

ub

maksud Orang/Manusia yang dapat menjadi subyek hukum, yaitu terhadap siapa saja
yang terhadap orang tersebut telah didakwa melakukan suatu tindak pidana dan pada
ka

ep

saat melakukan perbuatan tersebut dianggap mampu bertanggung jawab menurut


hukum;
ah

Menimbang, bahwa di persidangan Penyidik telah menghadirkan Terdakwa


R

Daeraska (selanjutnya disebut Terdakwa) yang setelah ditanya akan identitasnya


es
M

ternyata Terdakwa membenarkan identitasnya tersebut;


ng

on

Halaman 4 dari 9
gu

Catatan Persidangan Nomor 1/Pid.C/2022/PN Klb


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap Terdakwa yang dihadapkan ke persidangan ini,

R
saksi-saksi yang hadir di persidangan mengenal dan mengetahui bahwa memang

si
orang yang dihadirkan sebagai Terdakwa adalah orang yang diajukan Penyidik

ne
ng
sebagai kuasa Penuntut Umum sebagai Terdakwa dan juga para saksi mengetahui
bahwa mereka dihadirkan ke persidangan sehubungan dengan perkara Terdakwa
yang dihadirkan oleh Penyidik sebagai kuasa Penuntut Umum;

do
gu Menimbang, berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka Hakim
berpendapat bahwa dalam perkara ini tidak terjadi error in persona sehingga oleh

In
A
karenanya unsur “barang siapa” menurut Hakim terpenuhi secara sah dan
meyakinkan;
ah

Ad.2. Unsur “Melakukan Penganiayaan”;

lik
Menimbang, bahwa Penganiayaan adalah istilah yang digunakan KUHP
untuk tindak pidana terhadap tubuh. Namun KUHP sendiri tidak memuat arti
am

ub
penganiayaan tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti penganiayaan
adalah: “Perlakuan yang sewenang-wenang”. Pengertian yang dimuat dalam Kamus
ep
Besar Bahasa Indonesia tersebut adalah pengertian dalam arti luas, yakni yang
k

termasuk menyangkut “perasaan” atau “batiniah”. Sedangkan penganiayaan yang


ah

dimaksud dalam Hukum Pidana adalah menyangkut tubuh manusia. Mr. M.H.
R

si
Tirtadmidjaja membuat pengertian menganiaya yaitu dengan sengaja menyebabkan
sakit atau luka pada orang lain, akan tetapi suatu perbuatan yang menyebabkan sakit

ne
ng

atau luka pada orang lain, tidak dapat dianggap sebagai penganiayaan kalau
perbuatan itu dilakukan untuk menambah keselamatan badan. Ilmu pengetahuan

do
gu

(doktrin) mengartikan penganiayaan sebagai “setiap perbuatan yang dilakukan


dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain”;
Menimbang, bahwa menurut Hoge Raad, penganiayaan adalah setiap
In
A

perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka
kepada orang lain, dan semata-mata menjadi tujuan dari orang itu dan perbuatan tadi
ah

lik

tidak boleh merupakan suatu alat mencapai suatu tujuan yang diperkenankan. Dalam
hal penganiayaan, adanya unsur kesengajaan dari si pelaku namun pelaku hanya
m

ub

menghendaki korban merasa sakit atau luka. Jika kemudian objek itu mati sebagai
akibat dari penganiayaan, maka tindakan ini tetap merupakan penganiayaan tetapi
ka

berakibat matinya objek;


ep

Menimbang, bahwa untuk menyebutkan seseorang telah melakukan


ah

penganiayaan terhadap orang lain maka orang tersebut harus mempunyai


R

opzet atau kesengajaan untuk :


es

1. Menimbulkan rasa sakit pada orang lain,


M

ng

2. Menimbulkan luka pada tubuh orang lain,


on

Halaman 5 dari 9
gu

Catatan Persidangan Nomor 1/Pid.C/2022/PN Klb


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Merugikan kesehatan orang lain.

R
Menimbang, bahwa ternyata Undang-Undang tidak memberikan

si
ketentuan apakah yang dapat diartikan sebagai penganiayaan namun menurut

ne
ng
Yurisprudensi yang diartikan dengan penganiayaan adalah kesengajaan
menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan luka pada tubuh orang lain;
Menimbang, berdasarkan uraian di atas jika dihubungkan dengan Pasal

do
gu dalam dakwaan maka tindakan tersebut haruslah ada suatu perbuatan atau
tindakan yang menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit, atau

In
A
luka yang merusak kesehatan seseorang dan membuat seseorang tidak dapat
bekerja karena luka atau rasa sakit dari perbuatan tersebut, selain itu perbuatan
ah

atau tindakan yang dimaksudkan di sini haruslah telah selesai dilakukan;

lik
Menimbang, berdasarkan fakta hukum telah diketahui bahwa pada hari Kamis
tanggal 30 Desember 2021, Terdakwa bersama dengan beberapa anggota Kepolisian
am

ub
POLRES Alor datang ke tempat kejadian, yaitu di Desa Petleng, Kecamatan Alor
Tengah Utara, Kabupaten Alor, untuk menangkap seseorang yang bernama Kondrat
ep
Makankama alias Babot, dan saat sampai ditempat kejadian Terdakwa dan beberapa
k

anggota Kepolisian POLRES Alor bertemu dengan saksi Markus Themi Makankama
ah

yang saat itu oleh Terdakwa dan beberapa anggota tersebut dicurigai adalah Kondrat
R

si
Makankama alias Babot, dan saat ditanya akan identitasnya tersebut, ternyata saksi
Markus Themi Makankama menyatakan bahwa dirinya bukan orang yang bernama

ne
ng

Kondrat Makankama alias Babot melainkan saudara kandung dari Kondrat


Makankama alias Babot yang bernama Markus Themi Makankama, kemudian karena

do
gu

mendengar penolakan dari saksi Markus Themi Makankama, Terdakwa melakukan


kontak fisik dengan saksi Markus Themi Makankama, yang mana terhadap kontak
fisik tersebut terjadi perbedaan antara Terdakwa dan saksi Markus Themi
In
A

Makankama, dimana saksi Markus Themi Makankama mengatakan Terdakwa


memukul saksi menggunakan tangan kanan secara mengepal sebanyak 1 (satu) kali
ah

lik

dan mencekik saksi Markus Themi Makankama, sedangkan Terdakwa mengatakan


bahwa dirinya hanya menekan kepala bagian kanan saksi Markus Themi Makankama
m

ub

menggunakan tangan kanan terbuka;


Bahwa terhadap kontak fisik tersebut, ternyata saksi Markus Themi
ka

Makankama mengalami luka memar berwarna putih kebiruan, letak satu sentimeter di
ep

bawah sudut mata bagian luar mata kanan dengan ukuran diameter dua sentimeter,
ah

lecet pada leher sebelah kanan panjang luka satu koma delapan sentimeter, akibat
R

kekerasan benda tumpul dan tajam dengan derajat luka ringan, hal tersebut tidak
es

menimbulkan kematian, kecacatan atau halangan dalam menjalankan aktifitas sehari-


M

ng

on

Halaman 6 dari 9
gu

Catatan Persidangan Nomor 1/Pid.C/2022/PN Klb


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hari sebagaimana dijelaskan dalam bukti surat visum et repertum Nomor 296 / 353 /

R
2021 atas nama Markus Themi Makankama;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, maka Hakim

ne
ng
berpendapat bahwa kontak fisik yang dilakukan oleh Terdakwa kepada saksi Markus
Themi Makankama dan menimbulkan luka pada saksi Markus Themi Makankama
sebagaimana telah disebutkan dalam bukti surat visum et repertum Nomor 296 / 353 /

do
gu 2021 atas nama Markus Themi Makankama, adalah perbuatan Terdakwa yang
mengakibatkan rasa sakit yang menimbulkan luka pada saksi Markus Themi

In
A
Makankama, dikarenakan selama persidangan tidak ditemukan alasan lainnya saksi
Markus Themi Makankama mendapatkan luka sebagaimana disebutkan diatas, dan
ah

selain itu Terdakwa sengaja melakukan kontak fisik dengan saksi Markus Themi

lik
Makankama dikarenakan saat itu Terdakwa tidak terima dengan perkataan dari saksi
Markus Themi Makankama;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Hakim
mengambil kesimpulan bahwa Terdakwa telah melakukan Penganiayaan kepada
ep
saksi Markus Themi Makankama, dan oleh karena itu, maka unsur “Melakukan
k

Penganiayaan” telah terpenuhi menurut hukum;


ah

Ad.3. Unsur “Yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk


R

si
menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian”;
Menimbang, bahwa unsur ini memfokuskan kepada luka yang dialami oleh

ne
ng

saksi korban berdasarkan perbuatan yang telah dilakukan kepadanya oleh Terdakwa,
dan apabila terpenuhi, maka barulah unsur pada Pasal 352 Ayat 1 KUHP dapat

do
gu

terpenuhi seluruhnya dan Terdakwa dinyatakan telah melakukan “Penganiayaan


Ringan”;
Menimbang, bahwa oleh karena unsur kedua terkait “Penganiayaan” telah
In
A

terpenuhi, maka selanjutnya Hakim akan menilai berdasarkan fakta hukum, apakah
akibat perbuatan Terdakwa mengakibatkan saksi Markus Themi Makankama
ah

lik

mengalami sakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian
atau tidak;
m

ub

Menimbang, berdasarkan fakta hukum telah diketahui bahwa Terdakwa dan


saksi Markus Themi Makankama tidak memiliki hubungan keluarga;
ka

Bahwa akibat dari luka tersebut, saksi Markus Themi Makankama tidak
ep

mengalami penyakit yang membahayakan nyawa dan saksi Markus Themi


ah

Makankama masih dapat pergi bekerja di sawah dan membantu di kantor desa;
R

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, maka Hakim


es

berpendapat bahwa memang benar ternyata perbuatan Terdakwa tidak menyebabkan


M

ng

saksi Markus Themi Makankama mengalami penyakit yang membahayakan nyawa


on

Halaman 7 dari 9
gu

Catatan Persidangan Nomor 1/Pid.C/2022/PN Klb


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan saksi Markus Themi Makankama masih dapat pergi bekerja di sawah dan

R
membantu di kantor desa, sehingga menurut Hakim, unsur “Yang tidak menimbulkan

si
penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian” telah

ne
ng
terpenuhi menurut hukum;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, maka Hakim
berpendapat unsur Pasal 352 Ayat 1 KUHP tentang Penganiayaan Ringan telah

do
gu terpenuhi;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur Pasal 352 Ayat 1 KUHP tentang

In
A
Penganiayaan Ringan telah terpenuhi maka Terdakwa haruslah dinyatakan terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana catatan dakwaan;
ah

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Hakim tidak menemukan hal-hal yang

lik
dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar
dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggung jawabkan
am

ub
perbuatannya;
Menimbang, bahwa memperhatikan kualitas tindak pidana yang dilakukan oleh
ep
Terdakwa menurut Hakim perlu diterapkan pidana percobaan sebagaimana
k

ditentukan dalam Pasal 14 (a) KUHP, dikarenakan Terdakwa saat kejadian sedang
ah

melakukan tugas negara, dimana Terdakwa sedang mencari seseorang yang


R

si
bernama Kondrat Makankama alias Babot untuk ditangkap dan karena itu Terdakwa
salah mengira saksi Markus Themi Makankama sebagai orang yang ingin ditangkap

ne
ng

sehingga mengakibatkan Terdakwa emosi ketika melihat saksi Markus Themi


Makankama mengelak sebagai Kondrat Makankama alias Babot, dan oleh karena itu

do
gu

menurut Hakim akan menjadi terlalu berlebihan untuk menjatuhkan pidana penjara
kepada Terdakwa;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka
In
A

perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang


meringankan Terdakwa;
ah

lik

Keadaan yang memberatkan:


- Perbuatan Terdakwa menimbulkan luka bagi Korban;
m

ub

Keadaan yang meringankan:


- Terdakwa belum pernah dihukum sebelumnya;
ka

- Terdakwa dan Korban sudah saling memaafkan;


ep

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka haruslah


ah

dibebani pula untuk membayar biaya perkara;


R

Memperhatikan Pasal 352 Ayat 1 KUHP, Pasal 14 (a) KUHP, Undang-Undang


es

Nomor 8 tahun 1981 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana serta peraturan


M

ng

perundang- undangan lain yang bersangkutan;


on

Halaman 8 dari 9
gu

Catatan Persidangan Nomor 1/Pid.C/2022/PN Klb


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENGADILI

si
1. Menyatakan Terdakwa Daeraska telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan Ringan”;

ne
ng
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 1 [satu] bulan;

do
gu 3. Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani Terdakwa kecuali jika
dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan
karena terpidana melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan

In
A
selama 2 [dua] bulan berakhir;
4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara
ah

lik
sejumlah Rp5.000 (lima ribu rupiah);
Demikian diputuskan pada hari : Kamis, tanggal 20 Januari 2022 oleh
am

Regy Trihardianto, S.H., M.H. selaku Hakim Tunggal, Putusan mana diucapkan

ub
oleh Hakim tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal
itu juga dengan dibantu oleh Agnes Fitalia Dami, S.H. Panitera Pengganti pada
ep
k

Pengadilan Negeri Kalabahi, serta dihadiri oleh penyidik Kepolisian Resor Alor
Arif Eko Setiawan selaku Kuasa Penuntut Umum dan Terdakwa.
ah

si
Panitera pengganti, Hakim,

ne
ng

Agnes Fitalia Dami, S.H. Regy Trihardianto, S.H., M.H.

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 9 dari 9
gu

Catatan Persidangan Nomor 1/Pid.C/2022/PN Klb


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Anda mungkin juga menyukai