Anda di halaman 1dari 14

METODE NUMERIK

ATURAN SIMPSON 1/3


Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Metode Numerik

Dosen Pengampu: Darta, M.Pd.


Asisten Dosen Pengampu: Thesa Kandaga, M.

Disusun oleh:
Kelompok 5
1. Dina Marina 165050042
2. Ajeng Pratiwi 165050057
3. Desy Meliawati 165050068
4. Riki Sonia Nurhidayat 165050070
5. Muti’ah 165050071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Metode Numerik
Metode Simpson 1/3 dengan harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu
dan wawasan kita.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Metode
Numerik. Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan
yang penyusun miliki, penyusun berusaha mencari sumber data dari berbagai
sumber informasi, terutama dari media internet dan media cetak. Penyusun juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut serta
membantu dalam pembuatan makalah ini dan beberapa sumber yang kami pakai
sebagai data dan acuan.
Dalam penulisan Makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki. Tidak semua bahasan dapat
dideskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Akhirnya kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi seluruh pembaca.

Bandung, Mei 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Kaidah Simpson 1/3...............................................................................................3
B. Contoh Soal dan Penyelesaian................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................8
KESIMPULAN..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring pesatnya perkembangan teknologi dan kemajuan zaman, maka
diperlukan suatu produk dengan ketelitian dan akurasi yang tinggi dan waktu
pengerjaan yang singkat. Adanya perkembangan teknologi informasi yang
sangat pesat pada saat ini mendorong para praktisi untuk mengembangkan
cara baru agar pekerjaan analisa dapat dilakukan dengan lebih baik dan lebih
efektif. Sudah banyak persoalan di bidang teknik maupun sains yang dapat
diselesaikan dengan menggunakan permodelan matematika. Sering kali
permodelan matematika tersebut muncul dalam bentuk yang tidak ideal,
sehingga tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan metode analitik untuk
mendapatkan solusi sejati (exact solution).
Jika persoalan-persoalan yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan dengan
metode permodelan matematika metode analitik menggunakan dalil-dalil
kalkulus, maka solusinya dapat diperoleh dengan metode numerik. Metode
numerik secara harfiah berarti suatu cara berhitung dengan menggunakan
angka-angka, sedangkan secara istilah metode numerik adalah teknik yang
digunakan untuk memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat
diselesaikan dengan operasi aritmatika biasa.
Dengan menggunakan metode numerik, solusi exact dari persoalan yang
dihadapi tidak akan diperoleh. Metode numerik hanya bisa memberikan solusi
yang mendekati atau menghampiri solusi sejati sehingga solusi numerik
dinamakan juga solusi hampiran (approximation solution). Pendekatan solusi
ini tentu saja tidak tepat sama dengan solusi sejati, sehingga ada selisih antara
keduanya. Solusi tersebut disebut solusi galat (error). Semakin kecil galat
yang diperoleh berarti semakin dekat solusi hampiran yang diperoleh dengan
solusi sejatinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, terdapat rumusan masalah diantaranya:
1. Apa pengertian Aturan Simpson 1/3?

1
2. Bagaimana algoritma dari Aturan Simpson 1/3?
3. Bagaimana penyelesaian masalah dengan Aturan Simpson 1/3?

C. Tujuan
Tujuan yang dapat dicapai sebagai berikut:
1. Memahami pengertian dari Aturan Simpson 1/3.
2. Mengetahui algoritma dari Aturan Simpson 1/3.
3. Memahami langkah-langkah penyelesaian dengan Aturan Simpson 1/3.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kaidah Simpson 1/3
Kaidah simpson 1/3 adalah kaidah yang mencocokkan polinomial derajat
2 pada tiga titik data diskrit yang mempunyai jarak yang sama. Hampiran nilai
integrasi yang lebih baik dapat ditingkatkan dengan menggunakan polinom

interpolasi berderajat yang lebih tinggi. Misalkan fungsi f (x) dihampiri


dengan polinom interpolasi derajat 2 yang grafiknya berbentuk parabola. Luas
daerah dihitung sebagai hampiran nilai integrasi adalah daerah di bawah
parabola (Gambar 3.1). untuk itu, dibutuhkan 3 buah titik data, misalkan
( 0 , f ( 0 ) ) , ( h , f ( h ) ) , dan ( 2 h , f ( 2 h ) ) .

Gambar 3.1 Kaidah Simpson 1/3

Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat 2 yang melalui ketiga buah titik


tersebut adalah
x x ( x−h ) 2 x ( x−h ) 2
P2 ( x )=f ( x 0 ) + Δf ( x 0 ) + Δ f ( x 0 ) =f 0 + xΔf 0 + Δ f0
h 2! h2 2 ! h2

Integrasikan
P2 ( x ) di dalam selang [ 0,2h ] :
2h 2h
I≈∫ f ( x ) dx≈∫ P2 ( x ) dx
0 0
2h

( x
¿ ∫ f 0 + Δf 0 +
0 h
x ( x−h ) 2
2!h 2
Δ f 0 dx
)
3
1 2
¿ f 0 x+ x Δf 0 +
2h
x3 x2 2

6h 4 h
2 (
Δ f0 |
x=2h
x=0 )
¿ 2 hf 0 +
4 h2
2h
Δf 0 +
(
8 h 3 4 h2 2

6 h2 4 h
Δ f0
)
¿ 2 hf 0 + 2h Δf 0 + ( 4h
3 )
−h Δ2 f 0

h
¿ 2 hf 0 +2h Δf 0 + Δ 2 f 0
3

Mengingat
∆f0 = f1 − f0
Dan
∆ 2 f 0 = ∆ f 1 − ∆ f 0 = ( f 2 − f 1) – ( f 1 − f 0) = f 2 − 2 f 1 + f 0

Maka selanjutnya
h
I ≈ 2h f 0 + 2h ¿ ¿− f 0) + ( f − 2 f 1) + f 0
3 2
h 2h h
≈ 2h f 0 + 2h f 1− 2 hf 0 + f2 − f + f0
3 3 1 3
h 4h h
≈ f0 + f + f2
3 3 1 3
h
≈ ¿ ¿ + 4 f 1 + f 2) ……………. (1)
3

Persamaan (1) ini dinamakan kaidah Simpson 1/3. Sebutan “1/3” muncul
karena di dalam persamaan terdapat faktor “1/3”.

Misalkan kurva fungsi sepanjang selang integrasi [ a,b ] kita bagi menjadi

n+1 buah titik diskrit x 0 , x1 ,x 2 ,...,x n dengan n genap, dan setiap tiga buah

titik (atau 2 pasang upselang) di kurva dihampiri dengan parabola (polinom

interpolasi derajat 2), maka kita akan mempunyai n/2 buah potongan

4
parabola. Bila masing-masing polinom derajat 2 tersebut kita integralkan di
dalam upselang (sub-interval) integrasinya, maka jumlah seluruh integral
tersebut membentuk kaidah Simpson 1/3 gabungan:

b x2 x4 xn
I tot = ∫ f ( x ) dx ≈∫ f ( x ) dx +¿ ∫ f ( x ) dx+ ¿ …+ ∫ f ( x ) dx ¿ ¿
a x0 x2 x n−2

h h +h
≈ ¿ ¿ + 4 f 1 + f 2 ¿+ ¿ ¿ + 4 f 3 + f 4 ¿+¿ … ¿ ¿ + 4 f n −1 + f n ¿
3 3 3
h
≈ ¿ ¿ + 4 f 1 + 2 f 2 + 4 f 3 + 2 f 4 + … + 2 f n −2 ¿+ 4 f n−1 + f n
3

( )
n−1 n−2
h
≈ f + 4 ∑ f +2 ∑ f + f … … … … …(2)
3 0 i=1,3,5 i i=2,4,6 i n

Persamaan ini mudah dihafalkan dengan mengingat pola koefisien suku-

sukunya:

1, 4, 2, 4, 2, ..., 2, 4, 1

Namun penggunaan kaidah Simpson 1/3 mensyaratkan jumlah upselang

(n) harus genap, ini berbeda dengan kaidah trapesium yang tidak memiliki

persyaratan mengenai jumlah selang.

Algoritma Metode Integrasi Simpson 1/3:


1. Mendefinisikan fungsi yang akan diintegrasikan y = f(x)
2. Menentukan batas bawah (a ) dan batas atas (b ) integrasi
3. Menentukan jumlah segmen atau pias n dengan syarat n genap
b−a
4. Menghitung lebar segmen yaitu h =
n
5. Buatlah tabel kaidah Simpson 1/3

5
6. Menentukan nilai integrasi menggunakan kaidah Simpson 1/3

( )
b n−1 n−2
h
I =∫ f ( x ) dx ≈ f + 4 ∑ f +2 ∑ f +f
a 3 0 i=1,3,5 i i=2,4,6 i n
7. Menentukan nilai integrasi sejatinya

6
B. Contoh Soal dan Penyelesaian
Contoh Soal 1
Hitunglah integral dari
1, 125
1
∫ 1+x
dx
0 ,
1
dengan menggunakan aturan simpson 3 dan gunakan jarak antar titik h =

0,125
Penyelesaian:
1
f (x)=
1. Fungsi integrasinya adalah 1+x
2. Batas bawah (a) =0
Batas atas (b) = 1,125
3. Jumlah pias adalah
b−a
n=
h
1 ,125− 0
= =9
0 ,125
4. h = 0,125
1
5. Tabel aturan simpson 3

I xi f ( xi )
0 0 1
1 0.125 0.88889
2 0.250 0.80000
3 0.375 0.72727
4 0.500 0.66667
5 0.625 0.61538
6 0.750 0.57143
7 0.875 0.53333
8 1.000 0.50000

7
9 1.125 047059

1
6. Nilai Integrasi menggunakan aturan simpson 3

( )(
1,125 n−1 n−2
1 h
∫ 1+x 3 f 0 +4 ∑ f i + 2 ∑ f i + f n
dx =
0 i= 1,3,5 i= 2,4,6 1+4(0.88889)+2(0.80000)+4(0.72727)+ 2(0.66667) ¿ ) ¿ ¿¿
0.125 ¿
¿
3
¿
7. Nilai Integrasi sejatinya
1, 125
1
∫ 1+ x
dx= ln (1+ x )|10 , 125
0

= ln 2,125 + ln 1 = 0.75377 – 0
= 0.75377

8
Contoh Soal 2

Dapatkan pendekatan dari integral dibawah ini menggunakan aturan Simpson


dengan 2 segmen
1

∫ (4 x −x2 ¿ ) ¿ dx
0

Kemudian hitung kesalahan perhitungan dari pendekatan tersebut!

Penyelesaian

Hasil eksak untuk bentuk integral tersebut adalah 1.6667

• Untuk pendekatan integrasi dua segmen

Diketahui a = 0 , b = 1 dan N = 2.

1−0
Tentukan lebar segmen h = = 0,5.
2
b
h
Ungkapan (3-11) selanjutnya menjadi ∫ fdx=¿ [ f + 4 f 1+ f 2 ] ¿.
a 3 0

Kemudian kita akan mengevaluasi fungsi untuk tiap simpul (ada tiga
simpul)

x0 = 0 , f 0=¿ 4(0) – (0)2 = 0

x 1 = 0,5 , f 1=¿ f (0.5) = 4(0.5) – (0.5)2 = 1.75

x2 = 1 , f 2=¿ f (1.0) = 4(1.0) – (1.0)2 = 3.0

Selanjutnya akan diperoleh pendekatan integrasi

0.5
∫ ¿ ¿– x2)dx ≈ 3
|0+ 4 ( 1.75 )+3.0| = 1.6667

Kesalahan yang diberikan oleh pendekatan ini adalah

|1.66671.6667
– 1.6667
|× 100 = 0

9
BAB III
KESIMPULAN

Kaidah simpson 1/3 adalah kaidah yang mencocokkan polinomial derajat 2


pada tiga titik data diskrit yang mempunyai jarak yang sama.
Algoritma Metode Integrasi Simpson:
1. Mendefinisikan fungsi yang akan diintegrasikan
2. Menentukan batas bawah ( ) dan batas atas ( ) integrasi
3. Menentukan jumlah segmen atau pias n dengan syarat n genap

4. Menghitung lebar segmen yaitu


5. Buatlah tabel kaidah Simpson 1/3
6. Menentukan nilai integrasi menggunakan kaidah Simpson 1/3

( )
b n−1 n−2
h
I =∫ f ( x ) dx ≈ f + 4 ∑ f +2 ∑ f +f
a 3 0 i=1,3,5 i i=2,4,6 i n
7. Menentukan nilai integrasi sejatinya

10
DAFTAR PUSTAKA

Munir, R. (2010). Metode Numerik. Bandung: Infomatika.


http://alfaruqi.lecturer.pens.ac.id/mnumerik/bab6tm.pdf (diunduh pada tanggal 18
Desember 2017 pukul 19.48 WIB)

http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Buku/Metode%20Numerik/BAb-
%2006%20Integrasi%20Numerik.pdf (diunduh pada tanggal 18 Desember
2017 pukul 20.00 WIB)

https://alifis.files.wordpress.com/2009/09/bab-iv-diferensiasi-integrasi-komputasi-
nume.pdf (di unduh pada tanggal 28 Desember 2017 pukul 16.05 WIB)

11

Anda mungkin juga menyukai