Anda di halaman 1dari 2

INSOMNIA

No.Dokumen
No.Revisi
SOP
Tgl. Terbit
Halaman

BLUD UPTD Sunding Tehangga


PUSKESMAS MOTAHA Nip. 197903202005021006

1.Pengertian Insomnia adalah gejala atau gangguan dalam tidur, dapat


berupa kesulitan berulang untuk mencapai tidur, atau
mempertahankan tidur yang optimal, atau kualitas tidur
yang buruk.
2.Tujuan Untuk mengetahui gejala gangguan lainnya, baik mental
(psikiatrik) atau fisik.
3.Kebijakan
4.Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK. 02.02/MENKES/514/2015
 5.Prosedur/ 1. Petugas melakukan tehnik aseptik
Langkah-Langkah 2. beri salam, perkenalkan nama
3. jelaskan pada klien tentang prosedur tindakan yang
akan dilakukan.
4. Melakukan anamnese kepada pasien
 Menanyakan keluhan pasien seperti : sulit tidur,
sering terbangun pada malam hari, kualitas tidur
buruk.
 Menanyakan faktor resiko seperti : adanya gangguan
penyakit jantung, depresi atau cemas.
 Menanyakan faktor rentan seperti : seing bekerja pada
malam hari, jam kerja yang tidak stabil,mengkonsumsi
alkohol.
5. Melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien:
 Kesadaran sensorium baik
 Melakukan vital sign
 Petugas melakukan pemeriksaan generalisata,
kelihatan pasien tampak lelah dan mata cekung.
6. Menegakkan diagnosa
a. Kriteria diagnosa :
- Adanya keluhan kesulitan tidur, atau kualitas yang
buruk
- Ganguan sulit tidur terjadi 3 kali seminggun
selama minimal 1 bulan
- Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan kualitas
tidur
b. Diagnosa banding :
- Gangguan kejiwaan
- Gangguan saraf
- Gangguan lingkungan
7. Penatalaksanaan :
- Menganjurkan pasien untuk hidup sehat
- Memberikan obat oral seperti diazepam 2-5 mg
atau alprazolam 0,5-1 mg
- Konseling dan edukasi.
8. Jelaskan pada klien bahwa tindakan telah selesai
dilakukan
9. Anjurkan pasien untuk berkunjung selanjutnya
10. Berikan salam
11. Petugas melakukan tehnik aseptik

6.Unit terkait 1. Poli Umum laki-laki


2. Poli Umum Perempuan

Anda mungkin juga menyukai