Anda di halaman 1dari 2

Izma Suci Maivani

0811522104

Bagaimana menurut anda kejahatan trafficking, apakah anda mempunyai solusi?

Human Trafficking atau perdagangan manusia merupakan isu global yang masih
menjadi masalah besar di negara-negara di dunia khususnya negara berkembang
seperti Indonesia. Kejahatan trafficking merupakan kejahatan terhadap manusia yang
jelas-jelas melanggar harkat dan martabat manusia. Hal ini merupakan pelanggaran
terhadap Hak Asasi Manusia yang dilindungi berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945. Pengertian Human trafficking atau perdagangan orang
berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UU No. 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana
Perdagangan Orang adalah tindakan perekrutan, penangkutan, penampungan,
pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan,
penggunaan kekerasan, penculikam, penyekapan, pemalsuan, penipuan,
penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentanm penjeratan utang atau memberi
bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang
kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan didalam negara maupun antar
negara untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi.
Isu Human Trafficking sudah lama terjadi di Indonesia namun permasalahan
perdagangan manusia ini tidak banyak disadari oleh masyarakat. Permasalahan
Human Trafficking layaknya gunung es yang mana angka yang tersembunyi di bawah
permukaan jauh lebih besar dibandingkan angka yang ditampilkan di permukaan.
Biasanya yang menjadi korban human trafficking didominasi oleh perempuan dan anak-
anak dibawah umur yang mana baik perempuan dan anak-anak ini kemudian dijadikan
objek perdagangan yang besar untuk meraup kepuasan dan kesenangan pihak yang
berkuasa yang dipekerjakan dengan pekerjaan yang kotor, tidak bermartabat dan
berbahaya. Perdagangan orang (trafficking) yang marak terjadi di Indonesia sangat
memprihatinkan karena dari tahun ke tahun kejahatan ini semakin meningkat dan sulit
sekali memperkirakan secara pasti angka kasus perdagangan orang di Indonesia.
Adapun yang menyebabkan meningkatnya kejahatan trafficking di Indonesia karena
beberapa faktor diantaranya:
 Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi masyarakat yang dilatarbelakangi oleh kemiskinan dan lapangan
pekerjaan yang tidak ada atau tidak memadai menyebabkan seseorang mencari
pekerjaan meskipun harus keluar dari daerah asalnya bahkan keluar dari negara
asalnya dengan resiko yang tidak sedikit. Kemiskinan yang begitu berat tersebut
mendorong penduduk Indonesia untuk melakukan migrasi didalam dan keluar
negeri guna menemukan cara agar dapat menghidupi diri mereka dan keluarga
mereka sendiri
 Faktor Pendidikan yang rendah
Pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang mudah diiming-imingi oleh
pelaku kejahatan trafficking. Kurangnya pengetahuan akhirnya membuat
masyarakat tidak mengetahui adanya kejahatan trafficking sehingga menganggap
apabila ajakan orang lain untuk bekerja diluar negeri adalah untuk kepentingannya
padahal untuk kepentingan pelaku kejahatan trafficking.
 Faktor ketidakadaan kesetaraan gender
Nilai sosial budaya partiarki yang masih kuat menempatkan laki-laki dan
perempuan pada kedudukan dan peran yang berbeda dan tidak setara. Adanya
ketidaksetaraan laki-laki dan perempuan membuat perempuan terpojok dan
terjebak dalam praktek perdagangan manusia.
Untuk menghentikan perdagangan manusia maka dibutuhkan peran kita semua. Saat
ini pemerintah telah membuat aturan hukum mengenai perdagangan manusia yang
diatur dalam UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang. Indonesia juga telah meratifikasi konvensi internasional yang
berkaitan dengan pedagangan orang yaitu UU No. 5 Tahun 2009 tentang United
Nations Convention Againts Transnational Organized Crime (UNCATOC). Selanjutnya
selain memiliki kerangka peraturan yang efektif, juga diperlukan mekanisme penegakan
hukum yang lebih kuat dan kerja sama antar pemerintah. Selain itu, pencegahan juga
berfokus pada faktor penawaran, permintaan dan mengatasi penyebab utama
perdagangan manusia, termasuk kemiskinan dan pengangguran. Orang-orang yang
diperdagangkan sekarang memiliki akses ke pemulihan yang memadai dan tepat,
termasuk akses ke keadilan, hak untuk bebas dari ancaman pembalasan, hak atas
kompensasi, hak atas tindakan hukum dan kemampuan untuk menghidupi diri sendiri
dan keluarga mereka. Pemerintah harus memperkuat kerjasama dengan organisasi
nasional, negara sahabat hingga organisasi internasional untuk memiliki lebih banyak
sumber daya untuk memerangi perdagangan manusia yang telah menjadi kejahatan
terorganisir transnasional. Pemerintah secara khusus memperhatikan perlindungan
korban, mendorong aparat dan masyarakat untuk mengupayakan tindakan hukum yang
lebih tegas terhadap para pelaku perdagangan manusia untuk menciptakan efek jera.
Ada juga upaya peningkatan kesadaran yang sedang berlangsung, kampanye dan
upaya peningkatan kesadaran publik untuk mencegah manipulasi kelompok rentan
dalam perdagangan manusia serta pemberdayaan perempuan dan anak dalam bidang
ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai