PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
C. Sasaran Pedoman
Sasaran dari pedoman ini dibagi menjadi tiga kelompok,yaitu sasaran utama, sasaran
antara,dan sasaran pemanjang.pedekatan terhadap ketiga sasaran tersebut tidak dilakukan satu
persatu berurutan namun harus dilakukan secara ber integrasi atau bersama sama
- Sasaran Utama
Merupakan sasaran penerima langsung manfaat pelayanan yang diberikan yaitu
Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar dilaksanakan di satuan pendidikan
dasar (SD/MI, SMP/MTS, SMU/SMK ) dan di luar satuan pendidikan dasar seperti di pondok
pesantren, panti/LKSA.
- Sasaran Antara
Merupakan sasaran indvidu atau kelompok masyarakat yang dapat berperan sebagai
kader kesehatan yang dapat menerapkan penerapan gaya hidup sehat.sasaran antara tersebut
adalah petugas kesehatan,tokoh panutan masyarakat .
- Sasaran penunjang
Merupakan sasaran individu,kelompok atau organisasi atau lembaga masyarakat dan
profesi,lembaga pendidikan,dan lembaga pemerintah yang berperan memberi dukungan baik
dukungan kebijakan,teknologi dan ilmu pengetahuan,material maupun dana.
D.Ruang lingkup
E.Batasan Operasional
a. Pernyataan Standar
Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib melakukan pelayanan kesehatan
sesuai standar pada anak usia pendidikan dasar di dalam dan luar satuan pendidikan
dasar di wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar
meliputi :
1) Skrining kesehatan.
2) Tindak lanjut hasil skrining kesehatan.
Keterangan: Penjaringan kesehatan dilakukan pada anak kelas 1,7 dan 10 minimal
satu kali dalam satu tahun ajaran baru dan usia 7 sampai 15 tahun untuk kegiatan
pemeriksaan berkala .
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran anak setingkat usia pendidikan dasar (7 sampai dengan 15 tahun) di
wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data
riil
yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang
terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
2) Skrining kesehatan
Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar dilaksanakan di satuan
pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS, SMA/SMU)
meliputi:
a) Penilaian status gizi.
b) Penilaian tanda vital.
c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
d) Penilaian ketajaman indera.
3) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
a) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
b) Melakukan rujukan jika diperlukan
c) Memberikan penyuluhan kesehatan
d). Capaian Kinerja
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada anak usia pendidikan dasar dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan
anak setingkat pendidikan dasar sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun ajaran.a. Pernyataan Standar Setiap anak pada usia pendidikan dasar
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
wajib melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar pada anak usia pendidikan dasar
di dalam dan luar satuan pendidikan dasar di wilayah kerja kabupaten/kota dalam
kurun waktu satu tahun ajaran.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
a. Tenaga kesehatan:
2) Bidan,
3) Perawat
4) Gizi
5) Sanitarian
1) Guru
B.Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab Program UKS dalam melaksanakan tugas nya dibantu 5 Tim termasuk
bidan desa diwilayah kerja puskesmas Sukadana dengan latar belakang profesi adalah sbb
C.Jadwal Kegiatan
2 Penjaringan √ √ √ √ √ √
Kesehatan
BAB III
STANDAR FASILITAS
A.DENAH RUANG
B. Standar Fasilitas
A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan selanjutnya 2 terbentuk perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi
peserta didik, warga sekolah maupun warga masyarakat. Pembinaan dan pengembangan
usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik (usia sekolah) yaitu merupakan salah satu mata
rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas fisik penduduk
Kegiatan UKS mengacu pada kebijakan teknis, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur yang terkait dengan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat. Subtansi UKS mengacu dengan lintas sektor lain nya seperti
Melaksanakan akselerasi pembinaan dan dengan kecamatan, UPTD Dinas Pendidikan dan
Pengawas madrasah. Kegiatan UKS diantaranya
Melaksanakan pendidikan kesehatan (materi PHBS,kesehatan reproduksi remaja,
Kesehatan gigi dan mulut, gizi dan keamanan makanan, Kesehatan lingkungan, kesehatan
jiwa, dll)terhadap masyarakat sekolah/madrasah termasuk pengelola kantin, produsen/penjaja
makanan, peserta didik, guru, orang tua.
Melaksanakan pelayanan kesehatan : penjaringan kesehatan, pemeriksaan berkala,
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), pengendalian penyakit; kesehatan gigi dan mulut,
reproduksi, jiwa, indera penglihatan dan pendengaran; program kecacingan; P3K; P3P,
Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) dan tablet tambah darah.
Melaksanakan pembinaan lingkungan sekolah sehat (pengendalian faktor risiko lingkungan
baik lingkungan fisik antara lain higiene dan sanitasi bangunan, pangan; penyediaan air bersih
dan sarana sanitasi; pengelolaan sampah dan limbah; penghijauan; dan PSN sekali seminggu;
maupun lingkungan mental sosial,
Pemantaun dan penilaian keberhasilan dari epnyelanggaraan kegiatan UKS harus
dilakukan denganmembandingkan indikator yang telah ditatapkan sejak awal dan
dibandingkan dengan hasil pencapaian nya.Penilaian tingkat perkembangan UKS berdasrkan
penilaian tingkat perkembangaan kegiatan UKS yang dilakukakn sebagai bahan dasar
perencanaan dan pengembangan kegiatan.Hasil evaluasi ini digunakan sebagai rujukan
melakukan kegiatan yang berkelanjutan.
B.Metode
Untuk mencapai keberhasilan Program UKS perlu dikembangkan strategi pelaksanaan kegiatan
yaitu :
1. Sosialisasi dan advokasi kepada pemerintah,pihak legislatif,pemeritah daerah serta
pemangku kepentingan.
2. Pemberdayaan masyarakat
3. Pendekatan integratif pada kelompok masyarakat khusus dan pada berbagai tatanan
seperti sekolah,tempat kerja,lingkungan pemukiman.
4. Peningkatan jejaring kerja UKS denagn melibatkan lintas program,lintas sektor dn
pemangku kepentingan terkait .
C.Langkah Kegiatan
Langkah langkah yang dilakukan dalam upaya program UKS
1. Persiapan Identifikasi permasalahan didalam kegiatan UKS yang ada wilayah kerja
Puskesmas Sukadana
2. Perencanaan (Plan)
a.Merencanakan teknis kegiatan upaya Program UKS dengan lintas sektor terkait.
b.Meningkatkan anggaran untuk kegiatan UKS dari sektor untuk kegiatan terintegrasi
3. Pelaksanaan (DO)
a) Menetapkan mekanisme koordinasi antar sektor terkait dengan leading sektor dari
Puskesmas
b) Melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dibidang UKS sesuai dengan
jadwal yang telah disusun
4. Monitoring Evaluasi (Chek)
a. Monitoring pelaksanaan upaya UKS
b. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan UKS
5. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan ( Action)
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Program UKS direncanakan dalam
pertemuan sesuai dengan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.Dalam penyelenggaraan
Kegiatan UKS agar dapat berlangsung secara berkelanjutan,diperlukan pembiyaan yang
memadai.
Puskesmas dapat memanfaatkan sumber pembiayaan yang potensial untuk mendukung dan
memfasilitasi terselenggaranya program UKS ,melalui pemanfaatan Bantuan Opersioanal
Kesehatan (BOK).
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN/SASARAN
Keselamatan sasaran adalah menghindarkan sasaran dari potensi masalah dalam pelaksanaaan
kegiatan UKS disekolah yang sebenar nya untuk membantu sasaran.Tujuan keselamatan
sasaran tercipta nya budaya keselamatan sasaran Program UKS, UPTD Puskesmas
Sukadana,meningkatkan akuntabilitas (tanggung jawab) petugas promkes terhadap
sasaran,menurun nya KTD (Kejadian tidak diharapkan ).
Sasaran keselamatan UKS sebagaimana yang dimaksud meliputi tercapainya hal-hal sebagai
berikut:
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,pasal 23 dinyatakan bahwa upaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus dilaksanakan disemua tempat kerja yang
mempunyai resiko bahaya kesehatan,mudah terjangkit penyakit,atau mempunyai karyawan
sedikit 10 orang.Jika memperhatikan data isi pasal diatas,maka jelaslah bahwa puskesmas
termasuk dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan
dampak kesehatan,tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekrja dipuskesmas,tetapi
juga terhadap pasien maupun pengunjung puskesmas.
Risk Assesment melakukan identifikasi potensi bahaya atau faktor resiko dan dampak atau
akibat nya.Dari berbagai potensi bahaya tersebut,maka perlu upaya untuk
mengendalikan,meminimalisasi dan bila mungkin meniadakan nya.Penyelenggaraan kesehatan
kerja petugas diunit UKS UPTD Puskesmas Sukadana adalah sebagai berikut :
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pada unit UKS UPTD Puskesmas Sukadana kegiatan pelayanan P dimulai dari
pendataan/survey dan kebutuhan sasaran,penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan,penyusunan
rencana tindak lanjut hasil evaluasi kegiatan.Pada setiap tahap kegiatan disusun standar
opersional prosedur (SOP) untuk menjamin pelaksanaan kegiatan yang sesuai standar
pelayanan.Evaluasi dan rencana tindak lanjut dilaksanakan untuk mengatasi ada nya kesenjangan
antara perencanaan dan hasil kegiatan.Hasil kegiatan didokumentasikan secara periodik.
3. Pelaksanaan kegiatan
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan terkait pelyanan PTM dengan tetap
memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat.Keberhasilan pelayanan PTM
tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya peningkatan
pelayanan PTM di Puskesmas Sukadana.Apabila terdapat revisi dalam pelayanan PTM.maka isi
dari pedoman ini akan menyasuaikan.
2.Buku VBVBFFFFFFFFTT
\dana dipta direktorat bina kesehatan anak direktoral jenderal bina gizi dan KIA