Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN BAHAN

BERBAHAYA DAN BERACUN


No. Dokumen :
800/ /SOP/PKM RBL/ /2017
DINAS KESEHATAN No. Revisi :
KABUPATEN
SOP UPTD PUSKESMAS
Tanggal Terbit :
LAMPUNG TIMUR RAJABASA LAMA
Halaman : 1/3

Ditetapkan Kepala
Suwanto, SKM, M.Kes
UPTD Puskesmas
NIP.19730402 199703 1 004
Rajabasa Lama

1. Pengertian Penelolaan bahan berbahaya dan Prinsip pengelolaan limbah adalah


pemisahan dan pengurangan volume. Jenis limbah harus diidentifikasi dan
dipilah serta mengurangi volume limbah. Klinis sebagai syarat keamanan
yang penting untuk petugas pembuangan sampah, petugas emergensi dan
masyarakat.
2. Tujuan : Untuk pedoman petugas dalam penanganan dan pembuangan bahan
berbahaya.
3. Kebijakan : SK Kepala UPTD Puskesmas Rajabasa Lama No. 800/ /SOP/PKM
RBL/ /2017 tentang Pengelolaan Bahan Berbahay
4. Referensi :
5. Alat dan bahan :
6. Prosedur /Langkah :
-langkah 1. Petugas melakukan pemisahan limbah B3 dan non B3.
2. Petugas mengusahakan menggunakan bahan kimia non B3.
3. Petugas menggunakan kantong plastik hitam untuk limbah non B3.
4. Petugas menggunakan kantong plastik sintetik untuk jenis limbah B3.
5. Petugas menempatkan limbah B3 jarum, suit pada safety cabinet.
6. Petugas menempatkan tempat penampungan pada tempa yang aman.
7. Petugas membakar semua limbah B3 dan non B3 menggunakan
insenerator.
8. Petugas melakukan sterilisasi alat-alat medis yang telah terkontaminasi
limbah B3 menggunakan sterilisator.
9. Petugas melakukan dekontaminasi pada limbah sisa pemeriksaan yang
mengandung bahan B3 kemudian menaruhnya pada tempat sampah
dengan plastik berwarna kuning.
10. Petugas melakukan desinfeksi meja kerja sebelum dan sesudah
pemeriksaan untuk mencegah kontaminasi bahan berbahaya.
7. Bagan alir :
(bila diperlukan) Ka. TU melaporkan kepada Kepala Puskesmas bahwa akan ada
pelatihan dan pendidikan untuk prosedur, bahan yang
berbahaya ataupun alat yang baru bagi petugas laboratorium.
PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
No. Dokumen :
800/ /SOP/PKM RBL/ /2017
DINAS KESEHATAN No. Revisi :
KABUPATEN
SOP UPTD PUSKESMAS
Tanggal Terbit :
LAMPUNG TIMUR RAJABASA LAMA
Halaman : 2/3

Ditetapkan Kepala
Suwanto, SKM, M.Kes
UPTD Puskesmas
NIP.19730402 199703 1 004
Rajabasa Lama

Kepala puskesmas menginstruksikan kepada petugas laboratorium


untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk prosedur yang
baru, bahan berbahaya atau alat yang baru.

Petugas melaporkan kepada kepala puskesmas bahwa pendidikan


pelatihan dan pendidikan untuk prosedur yang baru, bahan
berbahaya dan alat yang baru telah dilaksanakan.

Petugas membuat laporan hasil pelatihan pendidikan untuk


prosedur yang baru, bahan berbahaya dan alat yang baru.

Petugas menyampaikan hasil pelatihan dan pendidikan melalui


rapat lokmin puskemas.

Petugas membuat SOP penggunaan prosedur yang baru, bahan


berbahaya atau alat yang baru.

Petugas menerapkan pelatihan pendidikan untuk prosedur yang


baru, bahan berbahaya dan alat yang baru melalui kegiatan
pelayanan di laboratorium.

Petugas berusaha meningkatkan kinerja pelayanan laborat di


puskesmas sesuai SOP.

Koordinator layanan klinis melakukan evaluasi pelaksanaan


penggunaan prosedur yang baru, bahan berbahaya yang baru
menggunakan daftar tilik.

Koordinator layanan klinis melaporkan kepada


kepala puskesmas bahwa telah dilakukannya
evaluasi.

8. Hal-hal yang :
perlu diperhatikan
PENGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
No. Dokumen :
800/ /SOP/PKM RBL/ /2017
DINAS KESEHATAN No. Revisi :
KABUPATEN
SOP UPTD PUSKESMAS
Tanggal Terbit :
LAMPUNG TIMUR RAJABASA LAMA
Halaman : 3/3

Ditetapkan Kepala
Suwanto, SKM, M.Kes
UPTD Puskesmas
NIP.19730402 199703 1 004
Rajabasa Lama

9. Unit terkait :
10. Dokumen terkait :

11.Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl

Anda mungkin juga menyukai