Anda di halaman 1dari 3

INVENTARISASI, PENGELOLAAN,

PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN


BAHAN BERBAHAYA

DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS


KAB. LAMPUNG No. Dokumen : 800/ /SOP/VIII/2017 SRIWIJAYA MATARAM
TENGAH
Tanggal Terbit : Februari 2017 Disetujui oleh,
Ka. Puskesmas Sriwijaya Mataram

SOP No. Revisi : 00

Halaman : 1/3 dr. Cilvana Riana Syaka


NIP.197206122006042020

1. Pengertian Suatu rangkaian kegiatan pengelolaan yang mencangkup pencatatan atau


pendaftaran, penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan/penggunaan,
pengolahan bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi
menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan/ atau
lingkungan

2. Tujuan Mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi bahaya


terhadap manusia dan lingkungan dapat dihindarkan

3. Kebijakan 1. SK Kepala UPT Puskesmas Sriwijaya Mataram Nomor :


800/ /SK/VIII/2017 tentang Inventarisasi, Pengelolaan, Penyimpanan dan
Penggunaan Bahan Berbahaya.
2. SK Kepala UPT Puskesmas Sriwijaya Mataram Nomor :
800/ /SK/VIII/2017 tentang Pengendalian dan Pembuangan Limbah
Berbahaya

4. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah


Bahan Berbahaya Dan Beracun
2. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
3. Keputusan Kepala Bappedal Nomor 01 Tahun 1995 Tentang Tata Cara
Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan Dan Pengumpulan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun
4. Keputusan Kepala Bappedal Nomor 03 Tahun 1998 Tentang Program
Kemitraan Dalam Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
5. Alat dan Bahan 1. Format monitoring sarana puskesmas 3. Alat tulis
2. Jadwal pemeliharaan sarana prasarana 4. Buku catatan/kegiatan

6. Prosedur/ 1. Petugas pemeliharaan engidentifikasi jenis dan karakteristik bahan


Langkah- berbahaya Puskesmas.
Langkah 2. Petugas pemeliharaan memilih bentuk dan bahan kemasan berdasarkan
kecocokannya terhadap jenis/karekteristik limbah berbahaya.
3. Petugas pemeliharaan melakukan pengumpulan bahan berbahaya dari tiap
unit pelayanan.
4. Petugas pemeliharaan melakukan pengemasan bahan berbahaya sesuai
ketentuan yang berlaku.
5. Petugas pemeliharaan melakukan penyimpanan sementara bahan
berbahaya di TPS bahan berbahaya.
6. Petugas pemeliharaan melakukan pemeriksaan kondisi kemasan (tong)
seminggu sekali.
7. Ka TU memonitor atau melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan
bahan berbahaya.
8. Ka TU menyusun laporan hasil monitoring.
9. Ka TU melaporkan hasil monitoring kepada Kepala Puskesmas.

8. Hal-hal Penyimpanan bahan berbahaya harus dilakukan jika bahan berbahaya tersebut
Yang Perlu belum dapat diolah dengan segera. Kegiatan penyimpanan bahan berbahaya
Diperhatikan dimaksudkan untuk mencegah terlepasnya bahan berbahaya ke lingkungan
sehingga potensi bahaya terhadap manusia dan lingkungan dapat dihindarkan.
Untuk meningkatkan pengamanannya, maka sebelum dilakukan penyimpanan
bahan berbahaya harus terlebih dahulu dikemas

9. Unit Terkait 1. Unit Rawat Jalan 3. Ruang Persalinan


2. Ruang UGD 4. Puskesmas Pembantu

10. Dokumen 1. Pedoman/Manual Mutu


Terkait 2. SK Kepala Puskesmas
3. Laporan Monitoring

10. Rekaman Historis


NO : 800/ /SOP/VIII/2017 2/3
No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan
Tanggal

NO : 800/ /SOP/VIII/2017 3/3

Anda mungkin juga menyukai