Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan Compuonding & Dispensing

1. Mengapa apoteker perlu melakukan peracikan terhadap pasien?


Jawab:
Sangat perlu karena apoteker adalah suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan pasien,
sedemikian tujuannya terapi dapat lebih mudah dicapai.
1. Menyesuaikan komposisi bahan aktif farmasi, bentuk sedian maupun dosis dengan
kebutuhan pasien secara individual.
2. Menambahkan perasa sedemikian hingga dapat diterima oleh anak-anak maupun
hewan peliharaan.
3. Mengubah bentuk sedian (misalnya tablet/kapsul menjadi serbuk/puyer untuk
memudahkan pasien meminum obat tersebut).
2. Mengapa pada saat compounding pulveres tidak boleh mencampurkan bahan
dengan antibiotik?
Jawab:
Karena pada aturan penggunaannya berbeda, misalnya antibiotik dicampur dengan obat
demam. Antibiotik harus dihabiskan sementara obat penurun demam harus dihentikan
ketika sudah tidak demam lagi, akibatnya jika dicampur pasien tersebut akan
menghabiskan antibiotik dan penurun demam yang padahal sebernarnya pada waktu
tersebut pasien sudah tidak demam, labih lanjut dapat muncul efek samping yang tidak
diinginkan selain itu juga pemisahan dilakukan untuk mencegah resistensi obat.
3. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam compounding?
Jawab:
1. Sifat fisik dari dari bahan yang akan dicampur seperti kerapatan, viskossitas, dan
kemampuan bercampur.
2. Segi ekonomi menyangkut, menyangkut pemprosesan.
3. Waktu, waktu yang dibutuhkan untuk mencampur.
4. Alat, kemudahan mencampur, perawatan dan pembersihannya.

4. Pada saat melakukan proses compounding semua peralatan yang akan digunakan
harus dalam keadaan bersih atau steril, yang jadi pertanyaan, bagaimana suatu
peralatan yanag akan digunakan dikatakan steril? Coba dijelaskn!
Jawab:

Jadi suatu perlatan maupun sedian dikatan steril yaitu apabila sedian bebas dari pencemaran
mikroba baik patogen maupun non patogen, vegetatif maupun non vegetatif dari suatu
objek atau material. Maka pada saat melakukan proses comounding perlu dilakukan proses
sterilisasi, proses sterilisasi ini merupakan proses penghilangan jenis orgsnisme hidup,
dalam hal ini adalah mikroorgnisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang
terdapat dalam benda.

5. Apa saja tanggung jawab farmasis sebagai Compounder dalam compounding


dispensing?
Jawab:
Tanggung jawab farmasis dalam compounding sediaan obat adalah
memberikan sediaan akhir berdasarkan  resep  atau  permintaan  penulis resep,
Compounder bertanggung jawab untuk compounding (peracikan) sediaan
yang dapat diterima kekuatan, kualitas, dan pengotoran dengan kemasan
dan pelabelan yang sesuai berdasarkan cara peracikan yang baik (good
compounding practices).
Compounder harus bertanggung jawab untuk yaitu sebagai berikut :
1. Mengesahkan semua pesanan resep;
2.Menyetujui atau menolak semua komponen, pengemas produk
obat, penutup, material dalam proses, dan pelabelan;
3.Membuat dan mengkaji ulang semua catatan compounding untuk
menjamin bahwa tidak
 terjadi kesalahan dalam proses compounding;
4.Menjamin pemeliharaan yang cocok, kebersihan, dan pemakaiansemua peralatan ya
ng dipakai dalam praktek peracikan obat;
5.Menjamin bahwa hanya personil yang diberi wewenang oleh
supervisor compounding akan dekat daerah operasi peracikan obat;-6.Menjamin bah
wa produk obat dan komponen produk obat adalah
tidak termasuk daftar produk obat yang telah ditarik dari peredaran
untuk alasan kesehatan masyarakat;
`
6. Kesalahan apa saja yang sering terjadi pada proses dispensing?
Jawab:
Kesalahan pada saat dispensing dapat terjadi pada dosis yang tidak berurutan,
kelalaian dosis, salah dosis, salah perumusan obat, salah obat yang diberikan kepada
pasien, kesalahan pada label dan Ketika pasien tidak menerima informasi obat (Ulfah
dan Mita 2017).

7. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat pencampuran sediaan
steril?
Jawab:
Dalam melakukan pencampuran sediaan steril perlu diperhatikan hal-hal berikut
seperti : perlindungan produk dari kontaminasi mikroorganisme, perlindungan
petugas dan lingkungan terhadap paparan, stabilitas sediaan, serta ketidak
tercampuran sediaan. Oleh karena itu untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, penanganan sediaan harus dilakukan di dalam ruangan khusus (steril),
secara disiplin, hati-hati serta diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang
memadai untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan. Dengan dibuatnya buku
pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi apoteker dalam melakukan
dispensing sediaan steril.

8. Mengapa hanya sediaan tertentu atau yang sederhana saja yang diracik?
1. Karena absorbsi obat sangat dipengaruhi oleh bahan tambahan dan prosen
pembuatan
2. kualita, kemurnian dan potensi bahan baku tidak dapat dipastikan diapotek,rumah
sakit,atau puskesmas sehingga bahan baku yang penyimpanan dan stabilitasnya khusus
akan sulit dijamin kualitasnya,kemurnian dan potensinya
3. Stabilitas dan sterilitas sediaan juga tidak sebaik sediaan produk industri farmasi
oleh karena itu masa kadaluarsanya lebih cepat

Anda mungkin juga menyukai